sama-sama hamba Allah SWT. sehingga akan timbul sifat untuk saling menghargai sesama, tidak merendahkan orang lain, dan tidak semena-mena; 2
Menanamkan kejujuran. Betapapun lapar dan
haus kita tidak akan makan minum sekalipun tidak ada yang mengawasinya; 3
Menumbuhkan rasa kasih sayang dan
kedermawanan. Rasa lapar dan haus seringkali menggugah kesadaran kita untuk menyayangi anak-anak yatim dan fakir miskin sekaligus berusaha menyantuni mereka; 4
Menanamkan kesabaran dalam menghadapi
cobaan. Betapa orang yang berpuasa selalu berusaha menahan amarah, dan menghindari pertengkaran sekalipun ia didzalimi. Semua itu dilakukan semata-mata agar puasanya tidak batal; 5
Menumbuhkan sifat pemaaf dan
persahabatan. Ketidakinginan bertengkar yang dapat membatalkan puasa, menyebabkan kita memaafkan orang lain dan merentanagkan tali persahabatan; 6
Mematikan sifat rakus terhadap makanan.
Ingatkah kita ketika sedang tidak berpuasa, berapa banyak makanan dan minuman yang kita konsumsi dalam sehari? Seringkali kita tidak pernah merasa kenyang, dan tidak pernah merasa puas. Akibatnya kita menjadi pelit untuk berbagi makanan dengan orang lain sekalipun kadang terhadap anggota keluarga kita sendiri. Dan ketika berpuasa kita berbuka dengan semangkok kolak, sudah luar biasa puasnya; 7 Menumbuhkan rasa syukur. Kalau tidak berpuasa kadangkala keinginan kita untuk makan minum begitu liar. Padahal jika kita berpuasa, sekalipun menahan haus dan lapar seharian, sewaktu berbuka mendengar kumandang adzan saja kita sudah bersyukur. Kita bersyukur dapat menyelesaikan puasa pada hari itu. Dan setelah menikmati segelas minuman kita juga bersyukur, karena dahaga telah teratasi