Anda di halaman 1dari 8

Penegakan Diagnosis

Anamnesis
Biasanya pasien datang dengan suatu trauma, baik yang
hebat maupun trauma ringan dan diikuti dengan
ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak.
Pasien biasanya datang karena adanya nyeri yang
terlokalisir dimana nyeri tersebut bertambah bila
digerakkan, pembengkakan, gangguan fungsi anggota
gerak, deformitas, kelainan gerak, krepitasi atau dengan
gejala-gejala lain.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan awal pasien, perlu diperhatikan
adanya :
- Syok, anemia atau pendarahan
- Kerusakan pada organ-organ lain, misalnya otak,
sumsum tulang belakang atau organ-organ dalam
rongga toraks, panggul, dan abdomen
- Faktor predisposisi misalnya pada fraktur patologis
Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk fraktur adalah:
Look (inspeksi): bengkak, deformitas, kelainan bentuk.
Feel/palpasi: nyeri tekan, lokal pada tempat fraktur.
Movement/gerakan: gerakan aktif sakit, gerakan pasif
sakit krepitasi
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
X-Ray dapat dilihat gambaran fraktur, deformitas
dan metalignment. Venogram atau anterogram
menggambarkan arus vascularisasi.

CT scan dan MRI memperlihatkan hasil yang lebih


optimal pada cidera tulang dan jaringan lunak, namun
keduanya sering tidak diperlukan dalam manejemen awal
dari fraktur terbuka.(1)CT scan melihat lebih detail bagian
tulang sendi dengan membuat irisan foto lapis demi lapis.
MRI digunakan untuk mengidentifikasi cidera pada tendon,
ligament, otot, tulang rawan, dan tulang. (Carter A, 2006)
Laboratorium
Pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui :
Hb, hematokrit sering rendah akibat perdarahan, laju
endap darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan
lunak sangat luas. Pada masa penyembuhan Ca dan P
mengikat di dalam darah. (Carter A, 2006)
Faktor Resiko
Faktor Manusia
Beberapa faktor yang berhubungan dengan orang yang
mengalami fraktur atau patah tulang antara lain
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, aktivitas olah raga
dan massa tulang.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi terjadinya fraktur
dapat berupa kondisi jalan raya, permukaan jalan yang
tidak rata atau berlubang, lantai yang licin dapat
menyebabkan kecelakaan fraktur akibat terjatuh. (Rasjad,
2006)

Anda mungkin juga menyukai