Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah

Gizi Dalam Daur Hidup

Dosen
Gunawan Yusuf S.Tp,M.Kes
Perubahan fisik selama hamil
PERUBAHAN FISIK SELAMA
KEHAMILAN
Kehamilan dapat memicu sekaligus
memacu terjadinya perubahan
tubuh, baik secara anatomis,
fisiologis, maupun kimiawi.
Perubahan ini dapat terjadi secara
sistemik atau sekadar lokal.
Sistem endokrin
Sebagai organ endokrin, plasenta
menghasilkan berbagai hormon yang sangat
penting untuk menyinambungkan kehamilan
Hormon ini antara lain human chorionic
ganadotropin (hCG), human placental
lactogen (hPL), estrogen dan progesterone,
serta human chorionic gonadotropin subtansi
yang telah lama digunakan untuk memantau
kehamilan, berfungsi mempertahankan korpus
luteum.
Human placental lactogen bertugas
mempengaruhi metabolisme zat gizi,
Peningkatan produksi estrogen berpengaruh
pada pembesaran uterus, buah dada dan
organ genital; retensi cairan yang
menyebabkan pertambahan natrium;
perubahan deposisi lemak dan factor
pembekuan dalam darah; relaksasi
persendian; penurunan produksi HCL dan
pepsin lambung dan berpengaruh pada fungsi
tiroid serta mengganggu metabolisme asam
folat.
Progesteron memaju pertumbuhan
endometrium, penumpukan lemak ibu,
meningkatkan retensi natrium dan pelemasan
jaringan otot polos (menyebabkan penurunan
kelenturan rahim, gerak lambung dan tonus
otot)
Kelenjar hipofisis dan tiroid membesar
sedikit, laju metabolisme basal meningkat
(akibat peningkatan konsumsi oksigen serta
luas permukaan tubuh ibu dan bayi) sebanyak
25%
Kelenjar paratinoid juga membesar. Itulah
sebabnya mengapa kebutuhan akan vitamin D
dan kalsium ikut meningkat.
Darah
Selama kehamilan, volume darah meningkat
sebanyak 50% dan massa sel darah merah
bertambah 20% - 30%. Hal ini mengakibatkan
kadar hemoglobin menurun dari jumlah rata-
rata (Hemodelusi), yaitu dari 14 g/dl menjadi
12,5g/dl. Penurunan ini terjadi selama
trimester ketiga kehamilan
Dengan menurunnya kadar hemoglobin, secara
langsung pembentukan sel darah merah akan
mengalami penurunan. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, ibu hamil dianjurkan untuk
mengkonsumsi 1 g zat besi selama kehamilan
dimana untuk darah ibu membutuhkan 500
mg zat besi, darah janin membutuhkan 200
mg zat besi dan darah plasenta membutuhkan
25 mg zat besi dan tambahan zat besi
dibutuhkan pula untuk mengganti darah yang
hilang pada saat persalinan, jadi total
kebutuhan zat besi selama kehamilan
diperkirakan sebesar 1000 mg (Krisnatuti
dkk,2004).
Sistem Kardiovaskular
Selama kehamilan, pompa darah dari jantung
meningkat sebanyak 1 liter/menit. Kondisi ini
disebabkan oleh terjadinya pembesaran
pembuluh darah di sekitar kandungan,
termasuk jalur yang disediakan oleh plasenta
untuk memberi makan pada janin. Tekanan
nadi cenderung melebar dan frekuensi debar
jantung meningkat secara nyata. (Krisnatuti
dkk,2004).
Sistem Pencernaan
Selama kehamilan, perubahan mulai dari
rongga mulut hingga usus besar, termasuk
organ penghasil enzim pencernaan, seperti
hati dan empedu. hormonal menyebabkan
timbulnya efek iritasi pada otot otot halus
diseluruh tubuh. Hal ini akan mengakibatkan
mekanisme kerja otot perut dan usus kecil
menjadi lebih lambat sehingga tidak jarang
wanita hamil menderita panas lambung.
Selain itu, gerakan kontaksi usus berkurang
dan biasanya seiring terjadi konstipasi (susah
buang air besar).
Metabolisme karbohidrat berubah sehingga glukosa
untuk janin cukup tersedia. Keadaan ini berpotensi
menimbulkan diabetes kehamilan yang disebabkan
oleh Human Placental Lactogen (hPL) yang
menyebabkan terjadinya lipolisis dan meningkatkan
kadar asam lemak bebas di dalam plasma yang
berdampak pada penyimpanan sumber energi
pengganti untuk ibu karena hPL mengganggu kerja
insulin hingga kebutuhan akan insulin bertambah.
Perubahan ini dapat mengakibatkan diabetes
kehamilan pada wanita hamil yang tidak mampu
memenuhi peningkatan kebutuhan akan insulin
tersebut
Metabolisme lemak juga meningkat,
penimbunan lemak ini diduga merupakan
upaya proteksi seandainya pada akhir
kehamilan ibu menderita kelaparan atau
bekerja terlalu berat. Lemak dalam plasma
meningkat pada paruh terakhir kehamilan,
menyebabkan nafsu makan menurun.
Seandainya keadaan ini berlangsung
berkepanjangan, tubuh akan menggunakan
cadangan lemak untuk dirombak menjadi
energi sehingga akan terbentuk keton.
Jaringan Lemak
Selama kehamilan, massa jaringan lemak
dalam payudara dan jaringan di bawah
kulit bertambah. Biasanya, jaringan
lemak ini akan dirombak kembali setelah
proses kelahiran, yaitu pada saat ibu
menyusui. Perombakan jaringan lemak
ini digunakan untuk bahan pembentuk
Air Susu Ibu (ASI).
Saluran Urogenitalis
Selama kehamilan janin membutuhkan
tempat yang cukup untuk pertumbuhannya
maka rahim ibu akan mengalami pembesaran
menjadi 10 kali lipat dari ukuran normalnya.
Kondisi ini berpengaruh pada bentuk dan
aktivitas organ-organ yang lainnya. Contohnya,
kandung kemih akan cepat terasa penuh
sehingga frekuensi buang air kecil bertambah.
Dalam kondisi seperti ini, ibu hamil dianjurkan
menjaga kebersihan agar alat kelamin tidak
lecet.
Peran Zat Gizi Selama Kehamilan
Gizi ibu selama kehamilan telah diketahui
mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap hasil kandungan. Ada dua faktor
yang mempengaruhi hasil dan suatu
kehamilan yaitu status gizi ibu hamil dan
penambahan berat badan selama hamil.
Kedua faktor inilah yang banyak diperhatikan
pada seorang ibu hamil. Beberapa program
telah diupayakan untuk mempengaruhi kedua
faktor ini khususnya dalam penambahan berat
badan ibu selama hamil. Di mana terjadi
peningkatan kebutuhan akan zat gizi.
Peran Zat Gizi Selama Kehamilan
Zat Gizi Peranan
Sumber tenaga (Energi) Menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh untuk
melakukan aktifitas

Protein (Zat
Membentuk plasenta dan
pembangun) jaringan tubuh yang baru
Meningkatkan pembentukan
darah dan plasma
Membentuk cairan ketuban
selama kehamilan.
Catatan : plasma berperan
untuk merangsang
pembentukan zat-zat asam
yang diperlukan selama
kehamilan.
Zat Gizi Peranan

Lemak Sebagai cadangan energi


Mineral, vitamin, dan air Melindungi tubuh dari
serangan penyakit
(zat pengatur dan
Mengatur kelancaran
pelindung)
aktivitas metabolisme tubuh
Menunjang pertumbuhan
Fosfor tulang dan rangka janin
Menunjang sirkulasi darah
Membentuk sel darah
Zat besi
merah
Membantu proses
peredaran oksigen
Zat Gizi Peranan
Yodium Meningkatkan fungsi
kelenjar thyroid
Mencegah kelainan mental
dan fisik yang kerdil
Menunjang pembentukan
Kalsium tulang rangka dan gigi janin
Meningkatkan pertumbuhan
sel, jaringan, gigi dan tulang
Vitamin A Meningkatkan
pembentukan sel darah
merah serta menunjang
Vitamin B6 pembentukan gigi dan gusi
janin
Zat Gizi Peranan
Folid Acid Menunjang pembentukan sel
darah merah dan inti sel
Vitamin C Menunjang pembentukan
kolagen
Vitamin D Membantu penyerapan kalsium
dan fosfor
Meningkatkan proses
mineralisasi pada tulang dan gigi
Mencegah pendarahan dan
Vitamin K membantu proses pembekuan
darah normal

Anda mungkin juga menyukai