SAYURAN
Oleh :
Ir. Iwan Suwaraman Sw
Tanaman Sayuran
Memilih bibit
Menanamkan bibit
4. MEMUPUK
Menentukan jenis pupuk dan
dosisnya
Menimbang pupuk
Memupuk 1, 2 , 3
5. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
yang Diusahakan
No. Jenis Tanaman Sayuran Ketinggian Tempat Di Atas Meter Di Atas Permukaan
Permukaan Laut Laut
1 Cabe Rendah - Tinggi 200 - 1500
2 Tomat Tinggi/tergantung var. 200 - 1500
3 Terong Rendah - Tinggi 200 - 1500
4 Jagung Manis Rendah - Tinggi 200 - 1500
5 Ketimun Rendah - Tinggi 200 - 1500
6 Buncis dan Kacang Rendah - Tinggi 200 - 1500
Panjang
7 Kacang Kapri Tinggi 700 - 1200
8 Wortel Tinggi 500 - 1200
9 Kubis Tinggi 900 - 1500
10 Sawi/Caisin Rendah - Tinggi 200 - 1200
11 Bayam Cabutan Rendah -Tinggi 200 - 1200
12 Kangkung Cabutan Rendah - Tinggi 200 - 1200
13 Bawang Merah Rendah 100 - 500
14 Bawang Putih Tinggi 700 - 1200
15 Selada Bokor Tinggi 700 - 1200
PETUNJUK PENANAMAN UNTUK LUAS 1 HA
Jenis JUMLAH
KEBUTHAN PERSIAPAN PEMBERIAN PEMUPUKAN PEMUPUKAN PEMUPUKAN
NO Tanaman TANAMAN PERSEMAIAN TANAMAN
BENIH (KG) LAHAN P. KANDANG 1 2 3
Sayuran (+/-)
Jarak 7 HST *)
5 HPT 0.5
7 HPT tanaman : Urea 100 37 HST 67 HST
kg per
1 Cabe 30.000 0,3 0.5 30 HPT *) dicangkul 60 x 50 cm kg TSP 200 Urea 100 Urea 100
lubang
dibedeng 1 bibit per kg KCI 150 kg kg
tanaman
lubang kg
Jarak 7 HST *)
5 HPT 0.5
7 HPT tanaman : Urea 100 37 HST
kg per
2 Tomat 28.000 0,2 0,3 21 HPT dicangkul 70 x 50 cm kg TSP 150 Urea 100 -
lubang
dibedeng 1 bibit per kg KCI 100 kg
tanaman
lubang kg
67 HST
Jarak 7 HST *)
5 HPT 0.5 Urea 100
7 HPT tanaman : Urea 100 37 HST
kg per kg
3 Terong 20.000 0,2 0,3 45 HPT dicangkul 70 x 70 cm kg TSP 200 Urea 100
lubang pemupuka
dibedeng 1 bibit per kg KCI 150 kg
tanaman n ke IV :
lubang kg
100 HST
Saat
Jarak 30 HST
tanaman
3 HPT tanaman : Urea 200
Jagung Urea 100
4 60.000 8 10 - dicangkul - 80 x 25 cm kg diikuti -
Manis kg TSP 200
digarit 1 biji per pem
kg KCI 150
lubang bumbunan
kg
Jarak 7 HST *)
5 HPT 0.5
7 HPT tanaman : Urea 100 25 HST
Ketimu kg per
5 80.000 23 - dicangkul 60 x 40 cm kg TSP 150 Urea 100 -
n lubang
dibedeng 2 biji per kg KCI 100 kg
tanaman
lubang kg
28 HST
Urea 200
3 HPT 5 ton Jarak kg
Saat tanaman
per ha tanama diik
Buncis dan Urea 100 kg
20 25 3 HPT dicangkul ditabur n : 80 x uti
6 Kacang 80.000 - TSP 150 -
14 16 digarit kan 30 cm pem
Panjang kg KCI
digarita 2 biji per bu
100 kg
n lubang mb
una
n
28 HST
Jarak tanaman : Urea 200 kg
3 HPT 5 ton per Saat tanaman
(80 x 25) diiku
ha Urea 100 kg TSP
3 HPT dicangkul x 10 cm ti
7 Kacang Kapri 200.000 40 50 - ditaburk 150 kg -
digarit (baris pem
an KCI 100
ganda) bum
digaritan kg
2 biji per lubang buna
n
Jarak antara
Saat tanaman
3 HPT 15 ton per garit 20
Urea 100 kg KCI
3 HPT dicangkul ha cm,
100 kg 60 HST
8 Wortel 0,7 1 JUTA 2,5 3 - sedalam 40 dicampu benih -
kemudian Urea 100 kg
cm Digarit r pers. ditaburi
dibumbu
Lahan digarita
n
n
Jarak antara
3 HPT 10 ton per garit 20
Saat tanaman
3 HPT dicangkul ha cm,
Urea 100 kg TSP
9 Bayam cabutan 0,6 1 JUTA 56 - dibedeng dicampu benih - -
100 kg
digarit r pers. ditaburi
KCI 80 kg
Lahan digarita
n
Kangkung
10 - 18 HST 30 HST
Cabutan
BIAYA PRODUKSI
Biaya Produksi Cabe
Penyiapan lahan
______________+
Subtotal
Rp16.352.000,00
Pemeliharaan tanaman
Subtotal 2 Rp 9.935.000,00
.Panen dan pasca panen
Tenaga panen 200 HKW @ Rp 7.000 Rp 1.400.000,00
Lain-lain
Gubuk tempat tinggal dan penyimpanan alatRp Rp 5.000.000,00
Catatan :
HKP = hari kerja pria dengan 5 jam kerja/hari
HKW = hari kerja wanita dengan 5 jam kerja/hari
Analisis usaha tani tersebut khusus untuk penanaman di musim hujan. Untuk penanaman
di musim kemarau biaya dapat ditekan antara 10 15 %.
Penerimaan (Hasil Penjualan)
Keuntungan Bersih
Penerimaan - biaya produksi = Rp 90.000.000,00 Rp 28.062.000,00
= Rp 61.938.000,00
Bunga bank 1,5% selama 7 bulan :
(1,5 x 7) x Rp 61.938.000 = 10,5% x Rp61.938.000,-= Rp
_______________+
Total biaya tetap Rp 10.800.000,00
Biaya variabel (diluar biaya tetap) Rp 32.467.000,00
Hasil penjualan Rp 90.000.000,00
Rp 10.800.000,00
BEP = 1 (Rp 32.467.000,00/Rp 90.000.000,00) = Rp 16.894.650,00
Hasil ini menunjukan bahwa pada saat diperoleh pendapatan Rp 16.894.650,00 tidak menghasilkan keuntungan ataupun
kerugiaan.
Efisiensi pengghunaan modal/Retrun of investment (ROI)
Retrun of invesment (ROI) merupakan analisis untuk mengetahui keuntungan usaha sehubungan dengan modal yang
telah digunakan. Besar kecil ROI ditentukan oleh tingkat perputaran modal dan keuntungan bersih yang dicapai.
Keuntungan bersih
ROI = x 100%
Modal produksi Rp 41.826.035,00 =x 100% = 96.67 % Rp 43.267.000,00
Hasil ROI 112% menunjukan bahwa pelaksanaan agribisnis cabai diatas telah sangat efisien. Apabila nilai ROI rendah
berarti pelaksanaan agribisnis belum efisien sehingga perlu dibenahi, baik dari segi pelaksanaan usaha tani
maupun segi pemasarannya.
Rasio Biaya dan Pendapat/Benefit Cost Ratio
(B/C)
Untuk mengukurn analisis kelayakan suatu
usaha tani biasanya digunakan B/C, yaitu
perbandingan antara penerimaan kotor (hasil
penjualan) dengan biaya total yang
dikeluarkan.
Penerimaan kotor (hasil penjualan)
B/C = Biaya total Rp 90.000.000,00 = 2,08
Rp 43.267.000,00
Nila B/C = 2,08 berarti bahwa agribisnis ini
dengan modal Rp 43.267.000,00 memperoleh
hasil penjualan sebesar 2,08 kali. Dengan kata
lain hasil penjualan yang dicapai sebesar
208% dari modal yang dikeluarkan.
Terima kasih
Good Luck
Selamat Praktek