DIGITAL FUNDAMENTALS
Instructor
Moch. Rifai
rifai.moch@yahoo.co.id
DIGITAL ELEKTRONIK
Positif Logic : Logic 1 / High dinyatakan dengan level tegangan yang lebih
positif dari tegangan logic 0 / Low
Negatif Logic : Logic 1 / High dinyatakan dengan level tegangan yang lebih
negatif dari tegangan logic 0 / Low
Volt
+5 V
5.25 Positif Logic
0 1
Logic 1 0V
2.4 0V
Negatif Logic
0.8 0 1
0,2 Logic 0
0 -5 V
Dalam Prakteknya rangkaian digital bekerja berdasarkan dua level tegangan :
+5 V
1
0V
Logic Gate : suatu rangkaian logic yang melaksanakan operasi matematis dengan
menggunakan sifat sifat Aljabar logic / Aljabar Boolean
SISTEM BILANGAN
DECIMAL : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
BINARY : 0,1
OKTAL : 0,1,2,3,4,5,6,7
HEKSADECIMAL : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,0,A,B,C,D,E,F
29 = 16 + 8+ 4 + 0 + 1
CONTOH : 29 (10)
= 24 + 23 +22 + 20
25 24 23 22 21 20
29 (10) = 11101 (2)
1 1 1 0 1
2. DENGAN MEMBAGI 2 TERUS MENERUS DAN MEMBACA SISANYA
2 29 Sisa 1
11 (10) = 1011 (2)
2 14 Sisa 0
2 7 Sisa 1
2 3 Sisa 1
2 1 Sisa 1 Baca / tulis
0
29 (10) = 11101 (2)
0
Baca / tulis
Baca / tulis
6 7 3 0 5
1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1
6 7 3 0 5
VI. KONVERSI HEKSADECIMAL KE BINER
Mengubah tiap tiap bit hex menjadi 4 bit biner
2 F 7 A
0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
35 = 00110101 (2)
47 (16) = 01000111 (2) (16)
4 7 0 5
VIII. KONVERSI HEKSADECIMAL KE DECIMAL
1. 1A (16) : .. (10)
2. 10B (16) : . ( 10 )
1. 56 (8) : .. (10)
2. 10 (8) : . ( 10 )
VIII. 1. 26 (10)
2. 267 (10)
IX. 1. 46 (10)
2. 8 (10)
X. 1. 46 (10)
2. 8 (10)
Berdasarkan susunan dan operasinya rangkaian digital dibagi :
A. Rangkaian Rangkaian gate yaitu : OR, AND, NOT, NOR, NAND, XOR
B. Digital IC yaitu : RTL, DTL, TTL, CMOS
C. Rangkaian Flip Flop ( Bistable Multivibrator ) yaitu :
1. RS - Flip Flop
2. JK - Flip Flop
3. T- Flip Flop
4. D Flip Flop
GERBANG LOGIKA
A A
Q Q A Q
B B
A A A
Q Q Q
B B B
A
Q
B DTL
IC
A B Q
0 0 0
Q = A + B +
0 1 1
1 0 1
1 1 1
GERBANG AND
Gerbang AND : Suatu Rangkaian logika dasar yang A
menyatakan bahwa outputnya akan Q
B
menpunyai logika 1 jika semua logika
input diberikan logika 1
A B Q
0 0 0
Q=AxBx 0 1 0
1 0 0
1 1 1
GERBANG NOT
Gerbang NOT : Suatu Rangkaian logika dasar
yang menyatakan bahwa outputnya akan menpunyai A Q
logika komplemen dari inputnya
A Q
0 1
Q=A 1 0
GERBANG NOR
Gerbang OR : Suatu Rangkaian logika dasar yang A
menyatakan bahwa outputnya akan Q
menpunyai logika 1 jika semua logika input diberikan B
logika 0
A B Q
0 0 1
Q = A + B + 0 1 0
1 0 0
1 1 0
GERBANG NAND
Gerbang OR : Suatu Rangkaian logika dasar yang A
menyatakan bahwa outputnya akan Q
menpunyai logika 0 jika semua logika input B
diberikan logika 1
A B Q
0 0 1
Q = A x B x 0 1 1
1 0 1
1 1 0
GERBANG XOR
Gerbang XOR : Suatu Rangkaian logika dasar yang A
menyatakan bahwa outputnya akan Q
menpunyai logika 1 jika logika input diberikan logika 1 B
berjumlah ganjil
A B Q
Q=A B 0 0 0
Q=AB+AB 0 1 1
1 0 1
1 1 0
GERBANG XNOR
Gerbang XNOR : Suatu Rangkaian logika dasar yang A
menyatakan bahwa outputnya akan Q
menpunyai logika 1 jika logika input diberikan B
logika 1 berjumlah genap
A B Q
0 0 1
Q = AB + A B 0 1 0
1 0 0
1 1 1
INTEGRATED CIRCUIT ( IC )
IC ( INTEGRATED CIRCUIT ) Adalah
Komponen elektronik yang terdiri dari konbinasi transistor, dioda, resistor dan
kapasitor.
1. Type IC : a. Monolithic ( Single Chip ) - dari silicon
b. Hybrid ( Multi Chip) - kombinasi 2 atau lebih komponen listrik
2. MENURUT TYPE SINYAL
a. IC digital : DTCL, RTL, RCTL, DTL, TTL, CMOS
b. IC linear : Output linear terhadap input
Contoh : Amplifier, Opamp, preamp, Detektor
4. Menurut Package IC :
a. TO-5 : Glass Metal -- 8, 10, 12 pin
b. DIP ( Dual In Line Plastic) : Keramik / Plastik - 14, 16 pin
A R RL
F
B R
Rv
RTL Gerbang NOR C
DTL (Diode Transistor Logic)
Dengan adanya Diode di jalan masuknya maka untuk membuat diode
conduct diperlukan tegangan minimal 0,6 Volt sehingga gangguan
dibawah level itu tidak berpengaruh. Ini membuat DTL lebih tahan
terhadap gangguan.
Lebih cepat dari RTL karena hambatan maju dari Diode sangat kecil.
Fan out 8, dengan waktu tunda 25 ndetik.
A
F
C
TTL ( Transistor Transistor Logic )
VCC
A F
F
B
A
C B
C
Spesifikasi IC TTL
Batasan Level tegangan :
Kondisi ideal :
Operating Temp : 0 70 derajat a. VIL = 0,8 Volt
Logic 0 : 0 volt b. VIH = 2 Volt
Logic 1 : 5 volt c. VOL = 0,4 Volt
d. VOH = 2,4 Volt
Parameter IC ;
IL = input Low : Tegangan
1. Fan Out / Loading Faktor input maksimum untuk
Jumlah IC TTL yg dpt dihubungkan paralel menyatakan 0
dg output IC tsb - Fan out 7400 = 10
IH = input High : Tegangan
2. Propagation Delay Time input Minimum untuk
Perbedaan waktu antara datangnya input menyatakan 1
dg perubahan output
3. Noise Immunity OL = output Low : Tegangan
Tegangan induksi (Noise) paling tinggi, di output maksimum untuk
menyatakan 0
mana output IC masih belum terpengaruh
4. Fan In OH = output High : Tegangan
Jumlah IC lain yang boleh dihubungkan output minimum untuk
paralel menyatakan 1
Combinational logic system
Disusun dari gerbang dasar.
Input bisa lebih dari satu.
Output hanya satu
Kondisi output hanya ditentukan oleh
input.
Bisa di selesaikan dengan minterm atau
maxterm.
Disederhanakan dengan karnaugh map
dan hukum boolean
Contoh combinational
logic
Simple digital application
Hukum Hukum Boolean
Hukum hukum
Boolean dapat
diringkas sebagai
berikut :
A.(1) = A A+B = B+A
A.(0) = 0 (A.B)C = A(B.C) = A.B.C
B+1 = 1 A+(B+C) = (A+B)+C = A+B+C
B+0 = B AB+AC = A(B+C)
A.A = A
(A+B) (A+C) = A+BC
B+B = B
A(A+B) = A
A.A = 0
A+AB = A
B+B = 1
A =A A(A+B) = AB
A.B = B.A A+AB = A+B
Penyederhanaan Persamaan Logika Dengan Aljabar Boolean
Dan Teori De Morgan