REFERAT DEMENSIA - Zakirah
REFERAT DEMENSIA - Zakirah
Sindrom yang bersifat kronis progresif yang menandakan adanya penurunan fungsi
kognitif, disebabkan oleh penyakit organik difus pada hemisfer serebri (demensia kortikal)
maupun kelainan struktur subcortical (demensia subkortikal)
Muncul dalam waktu minimal 6 bulan
Hendaya memori, daya nilai, orientasi dan kognisi pada tingkat kesadaran yang stabil
Gejala tersebut menyebabkan gangguan pada fungsi sosial, dan okupasional yang signifikan
Demensia awitan dini jarang
Semakin bertambahnya umur Awitan penyakit usia 60-an, 70- terjadi
faktor resiko terjadinya an, 80-an keatas
demensia juga akan meningkat Muncul pada usia 40-an dan
50-an tahun
Kematian daerah
Degenerasi Intoksikasi
spesifik jaringan
neuronal Alumunium Mengakibatkan
otak
gangguan fungsi
kognitif dengan
Gangguan fungsi Polusi penurunan daya ingat
Infeksi virus
imunitas udara/industri secara progresif
Trauma
Nama lain: Demensia multi infark
Penyebab
Epidemiologi
Patogenesis
Menyerang vascular serebral kecil atau sedang yang mengalami infark lesi parenkim multiple
yang tersebar secara luas di otak.
Penyebab infark berupa plak aterosklerosis atau tromboemboli dari asal yang jauh (spt:katup
jantung)
Nama lain: ensefalopati arteriosclerosis subcortical
Patologi
Banyak infark kecil pada substansia alba yang menyisakan
region korteks
Atrofi frontotemporal dalam jumlah yang besar
Epidemiologi Laki-laki>perempuan
Hiperseksualitas
Gambaran sindrom Plasiditas
Kluver-Bucy: hiperoralitas
Demensia tipe subcortical
Lebih banyak abnormalitas motoric
Lebih sedikit abnormalitas Bahasa
Perlambatan psikomotorik dan kesulitan dengan tugas yang rumit
Memori, bahasa dan tilikan masih intak pada stadium awal dan pertengahan penyakit
Sindrom
sundowner
Gangguan kepribadian
Ciri keprinadian sebelumnya semakin menonjol
Katastrofik
Sindrom sundowner
salah satu alat yang paling umum untuk pemeriksaan penurunan kognitif pada dewasa tua
dan lanjut usia.
membedakan antara lanjut usia dengan atau tanpa gangguan neuropsikiatri awal dalam proses
penyakit
Orientasi,
Memori langsung
Perhatian / konsentrasi
Daya ingat
Bahasa
A. Munculnya defisit kognitif multiple yang dimanifestasikan, salah satu dari 2 dibawah ini:
1. Hendaya memori (terganggunya kemampuan mempelajari informasi baru atau mengingat informasi yang
telah dipelajari sebelumnya)
2. Satu (atau lebih) gangguan kognitif dibawah ini:
Afasia (gangguan berbahasa)
Apraksia (terganggunya melakukan aktifitas motorik meskipun fungsi motorik masih intak)
Agnosia (kegagalan mengenali atau mengidentifikasi objek meski fungsi sensorik masih intak)
Gangguan dalam melakukan fungsi eksekutif (merencanakan, mengorganisasi, merangkai,abstraksi)
C. Perjalanan penyakit ditandai oleh awitan yang bertahap dan penurunan kognitif yang
kontinu
D. Defisit kognitif pada ktriteria A1 dan A2 tidak disebabkan oleh salah satu hal
berikut ini:
Penyakit sistem saraf pusat lain yang menyebabkan deficit progresif memori dan kognisi
Seperti: Penyakit serebrovaskuler, penyakit Parkinson, hungtinton, hematoma subdural,
hidrosefalus tekanan normal, tumor otak
Penyakit sistemik yang diketahui menyebabkan demensia
Seperti: hipotiroidisme, defisiensi vit B 12 atau asam folat, defisiensi niasin, hiperkalsemia,
neurosifilis, infeksi HIV
Penyakit terinduksi zat
F. Gangguan ini tidak lebih mungkin disebabkan oleh gangguan lain pada aksis I
Cth: gangguan depresif mayor, skizofrenia
A. Munculnya deficit kognitif multiple yang dimanifestasikan baik oleh:
1. Hendaya memori (terganggunya kemampuan mempelajari informasi baru atau mengingat informasi yang
telah dipelajari sebelumnya)
2. Satu (atau lebih) gangguan kognitif dibawah ini:
Afasia (gangguan berbahasa)
Apraksia (terganggunya melakukan aktifitas motorik meskipun fungsi motorik masih intak)
Agnosia (kegagalan mengenali atau mengidentifikasi objek meski fungsi sensorik masih intak)
Gangguan dalam melakukan fungsi eksekutif (merencanakan, mengorganisasi, merangkai,abstraksi)
B. Defisit kognitif pada kriteria A1 dan A2 masing-masing menyebabkan hendaya yang signifikan dalam fungsi sosial
dan okupasional serta menggambarkan penurunan tingkat kemampuan berfungsi sebelumnya yang signifikan.
Refleks tendon dalam yang berlebihan, respons plantar ekstensor, psudobulbar palsy, abnormalitas cara
berjalan, kelemahan pada satu ekstremitas atau data lab yang menunjukkan adanya peny
serebrovaskular
C. Terdapat bukti dari anamnesis dan pemeriksaan fisik atau temuan lab bahwa gangguan tersebut
merupakan konsekuensi fisiologis langsung dari suatu kondisi medis umum selain penyakit Alzheimer dan
penyakit cerobrovaskular, seperti
Infeksi HIV, cedera kepala traumatic, penyakit Parkinson, penyakit Hungtinton, penyakit Pick,
penyakit Creutzfeldt-Jacob, hidrosefalus tek normal, hipotiroidisme, tumor otak, atau def vit B12.
1. Hendaya memori (terganggunya kemampuan mempelajari informasi baru atau mengingat informasi yang
telah dipelajari sebelumnya)
2. Satu (atau lebih) gangguan kognitif dibawah ini:
Afasia (gangguan berbahasa)
Apraksia (terganggunya melakukan aktifitas motorik meskipun fungsi motorik masih intak)
Agnosia (kegagalan mengenali atau mengidentifikasi objek meski fungsi sensorik masih intak)
Gangguan dalam melakukan fungsi eksekutif (merencanakan, mengorganisasi, merangkai,abstraksi)
B. Defisit kognitif pada kriteria A1 dan A2 masing-masing menyebabkan hendaya yang signifikan dalam fungsi
sosial dan okupasional serta menggambarkan penurunan tingkat kemampuan berfungsi sebelumnya yang signifikan.
C. deficit tidak terjadi hanya pada saat delirium dan bertahan melampaui durasi yang umum pada
intoksikasi atau keadaan putus zat
D. terdapat bukti dari anamnesis dan pemeriksaan fisik atau temuan lab bahwa deficit tersebut secara etiologi
berkaitan dengan efek persisten penggunaan zat
Obat yang salah digunakan : alkohol; inhalan; sedative, hipnotik, atau ansiolitik ; zat lain
A. Munculnya deficit kognitif multiple yang dimanifestasikan baik oleh:
1. Hendaya memori (terganggunya kemampuan mempelajari informasi baru atau mengingat informasi yang
telah dipelajari sebelumnya)
2. Satu (atau lebih) gangguan kognitif dibawah ini:
Afasia (gangguan berbahasa)
Apraksia (terganggunya melakukan aktifitas motorik meskipun fungsi motorik masih intak)
Agnosia (kegagalan mengenali atau mengidentifikasi objek meski fungsi sensorik masih intak)
Gangguan dalam melakukan fungsi eksekutif (merencanakan, mengorganisasi, merangkai,abstraksi)
B. Defisit kognitif pada kriteria A1 dan A2 masing-masing menyebabkan hendaya yang signifikan dalam fungsi sosial
dan okupasional serta menggambarkan penurunan tingkat kemampuan berfungsi sebelumnya yang signifikan.
C. Terdapat bukti dari anamnesis dan pemeriksaan fisik atau temuan lab bahwa gangguan tersebut memiliki
lebih dari satu etiologi, cth
Trauma kepala disertai gangguan alkohol kronik
Demensia tipe Alzheimer disertai mulculnya dimensia vascular dikemudian hari
Antipsikotik
Pengobatan hendaya kognitif ringan-sedang pada penyakit Alzheimer dengan obat-obatan penghambat kolinesterase:
Donepezil
Rivastigmin
Galantamin
Takrin jarang digunakan, karena efek hepatotoksisitasnya
Memantin mempengaruhi metabolisme glutamat
Perjalanan penyakit yang Awitan usia 50-an atau 60-an tahun
klasik Perburukan bertahap 5 10 tahun yang akhirnya berujung kematian
Awitan yang bertahap, Tipe Alzheimer, vascular, endokrinopati, tumor otak dan gangguan
ditemukan pada: metabolic
Awitan yang mendadak, pada Trauma kepala, henti jantung dengan hipoksia serebri, ensefalitis