Kegunaan MS
Menentukan massa suatu molekul.
Menentukan rumus molekul dengan
menggunakan Spektrum Massa
Beresolusi Tinggi (High Resolution Mass
Spectra)
Mengetahui informasi dari struktur
dengan melihat pola fragmentasinya
Ion-ion yang berbeda akan didefleksikan oleh medan magnet
dengan jumlah yang berbeda-beda.
b. Muatan ion; Ion yang mempunyai 2 atau lebih muatan positif akan
lebih terdefleksi dari yang hanya mempunyai satu muatan positif
Catt: Kehadiran isotop karbon-13 pada ion molekul dapat dilihat dengan adanya
puncak kecil 1 unit lebih besar dari pada puncak M+ . Puncak ini disebut puncak
M+1.
Puncak M+1
Puncak M+1 disebabkan karena adanya isotop 13C di dalam molekul. Isotop 13C
adalah suatu isotop yang stabil dari karbon-12 (14C merupakan isotop radioaktif).
Jumlah isotop karbon-13 adalah 1.11% dari jumlah atom karbon.
Puncak M+2
Puncak M+4
Penggunaan ion molekul dalam
menentukan rumus molekul
Massa isotop yang akurat
Untuk kalkulasi, kita cenderung
menggunakan pembulatan massa seperti
contoh berikut :
1H = 1.0078
12C = 12.0000
14N = 14.0031
16O = 15.9949
Penggunaan nilai massa akurat
untuk menentukan rumus molekul
Sebagai contoh, dua senyawa organik yang mempunyai
massa relatif 44, yaitu propena, C3H8, dan etanal,
CH3CHO. Dengan menggunakan spektrometer massa
beresolusi tinggi, kita bisa menentukan senyawa yang
mana yang kita ukur.
Pada spektrometer massa beresolusi tinggi, puncak ion
molekul untuk kedua senyawa adalah pada m/z :
C3H8 = 44.0624
CH3CHO = 44.0261
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses fragmentasi
Ikatan yang paling lemah cenderung
lebih mudah terfragmentasi.
Fragmen yang stabil (bukan hanya ion
tapi juga radikal yang terbentuk)
cenderung lebih mudah terbentuk
Beberapa proses fragmentasi tergantung
pada kemampuan molekul membentuk
keadaan siklik transisi
Jenis-jenis fragmentasi umum
1. Pemecahan kerangka karbon alifatik
cenderung terjadi pada titik percabangan
karena akan membentuk ion karbonium
yang lebih stabil
Urutan kestabilan karbokation
primer < sekunder < tersier
H3C CH3 H3C CH3
H3C CH3 CH3 + CH3
Fragment Karbokation tersier
netral yang stabil
2. Pemecahan cenderung terjadi pada posisi b dari hetero atom,
ikatan rangkap dan cincin aromatis karena adanya delokalisasi
untuk menstabilkan ion karbonium
a
X R2 R2 + R1 X C R1 X C
R1
X = O, N, S, halogen fragment Resonansi untuk
netral menstabilkan karbokation
b -e-
fragment netral
Resonansi untuk menstabilkan
karbokation
c -e-
O O O
R + C C
R R
O
R1 R O +
C
fragment netral Karbokation
5. Senyawa turunan sikloheksena akan
mengalami suatu retro reaksi Diels-Alders
+
6. Senyawa-senyawa yang memiliki ion molekul bisa
membentuk keadaan transisi siklik segi 6 dan
mengalami fragmentasi siklik yang dikenal dengan
McLafferty rearrangement. Rearrangement ini
melibatkan transfer dari hidrogen- ke atom oksigen,
yang sering dijumpai pada keton, asam dan ester.
H H H
O O O
R b R R
Fragmentasi senyawa aromatik
H
CH2 C
CH2
91
H
C
-CH2H2
65
m/z =77
CH3CH2CH2CH2CH3 CH3CH2CH2CH2 + CH3