Anda di halaman 1dari 21

Somatoform &

Dissociative
Disoreders

Disusun oleh : Kelompok I2


Somatofrom
Pengertian
Gangguan somatoform berasal dari kata
soma berarti tubuh. Merupakan kelompok
gangguan yang meliputi simtom fisik yang
tidak ditemukan penjelasan secara medis.
Gejala gangguan ini adalah gangguan fisik
yang tampak seperti disebabkan adanya
kelainan fisik tetapi sebenarnya kelainan
tersebut tidak ada
Macam-macam gangguan
somatoform
Gangguan somatisasi, ditandai oleh banyak keluhan fisik
yang mengenai banyak sistem organ.

Gangguan konversi, ditandai oleh satu atau dua keluhan


neurologis.

Hipokondriasis, ditandai oleh fokus gejala yang lebih ringan


daripada kepercayaan pasien bahwa ia menderita penyakit
tertentu.

Gangguan dismorfik tubuh, ditandai oleh kepercayaan palsu


atau persepsi yang berlebihan bahwa suatu bagian tubuh
mengalami cacat

Gangguan nyeri, ditandai oleh gejala nyeri yang semata-


mata berhubungan dengan faktor psikologis atau secara
bermakna dieksaserbasi oleh faktor psikologis.
Contoh kasus
Robert, ahli radiologi berusia 38 tahun, baru saja pulang dari
kunjungan selama 10 hari di sebuah pusat diagnostic terkenal dimana
ia menjalani pengujian ekstensif untuk seluruh system pencernaannya.
Evaluasi membuktikan tanda negative untuk penyakit fisik apapun,
namun bukannya merasa lega, radiolog itu tampak marah dan
kecewa dengan penemuan tersebut. Radiolog itu telah merasa
terganggu selama beberapa bulan dengan berbagai symptom fisik,
yang digambarkannya sebagai symptom-symptom yang berupa nyeri
perut ringan, terasa penuh, isi perut yang bergemuruh, dan
perasaan akan isi perut yang keras. Ia menjadi yakin bahwa
symptom-symptom ini disebabkan oleh kanker usus besar dan ia
menjadi terbiasa untuk menguji sampel darahnya setiap minggu dan
secara hati-hati memeriksakan perutnya akan massa yang didapat
didalamnyasaat terlentang di tempat tidur setiap beberapa hari sekali.
Ia juga secara diam-diam melakukan penelitian X-ray pada dirinya
sendiri diluar jam kantor.
Ada sejarah getaran jantung yang tidak normal yang dideteksi pada saat

usia 13 tahun dan adik laki-lakinya meninggal karena penyakit jantung bawaan di

awal masa kanak-kanak. Saat evaluasi, getaran jantungnya terbukti tidak

berbahaya, ia malah mulai khawatir bahwa ada sesuatu yang lupa diperiksa. Ia

mengembangkan ketakutan tersebut benar-benar dapat dikesampingkan, hal itu

tidak pernah benar-benar hilang. Sewaktu di sekolah kedokteran ia khawatir akan

penyakit-penyakit yang ia pelajari di kelas patologi. Sejak lulus, ia sering kali

memperhatikan kesehatannya dan memiliki pola khas: menyadari keberadaan

symptom tertentu, menjadi terfokus pada kemungkinan arti dari simptomp

tersebut, dan menjalani evaluasi fisik yang terbukti negative. Keputusannya untuk

mencari konsultasi psikiatrik diawalai oleh kejadian dengan anak laki-lakinya yang

berusia 9 tahun. Anaknya secara tidak sengaja berjalan didekatnya saat ia

memeriksa perutnya dan bertanya, sekarang apalagi menurutmu, Ayah? ia

menangis saat bercerita tentang kejadian itu, menggambarkan perasaan malu

dan marahnya sebagian besar terhadap dirinya sendiri.


Pembahasan kasus
Tanda dan gejala penyakit :

Ketakutan atau kecemasan yang berlebihan


mengalami penyakit tertentu
Khawatir bahwa gejala minor berarti memiliki
penyakit yang serius
Mencari mengulangi ujian atau konsultasi
medis
Sering berganti dokter
Frustrasi dengan dokter atau perawatan medis
Hubungan sosial tegang
Gangguan emosi
Sering memeriksa tubuh untuk masalah-
masalah, seperti benjolan atau luka
Sering memeriksa tanda-tanda vital seperti
denyut nadi atau tekanan darah
Ketidakmampuan diyakinkan oleh ujian
medis
Berpikir mempunyai penyakit setelah
membaca atau mendengar tentang hal
itu
Menghindari situasi yang membuat merasa
cemas, seperti berada di rumah sakit
Diagnosis penyakit

Berdasarkan gejala yang


ditunjukkan oleh pasien, dapat
diduga pasien mengalami
salah satu somatoform
disorders yaitu hipokondria.
Pengobatan untuk
Hypochondria
Terapi berbicara

Cognitive-Behavioral Therapy (CBT) :


bentuk terapi yang bertujuan membantu
klien agar dapat menjadi lebih sehat,
memperoleh pengalaman yang
memuaskan, dan dapat memenuhi gaya
hidup tertentu, dengan cara memodifikasi
pola pikir dan perilaku tertentu.
Teknik yang biasanya digunakan adalah:

Menentang keyakinan irrasional.


Membingkai kembali isu, misalnya menerima kondisi
emosional internal sebagai Sesutu yang menarik
ketimbang sebagai sesuatu yang menakutkan.
Mengulang kembali penggunaan beragam
pernyataan diri dalam role play dengan dengan
konselor.
Mencoba penggunaan berbagai pernyataan diri
yang berbeda dalam situasi riil.
Mengukur perasaan, misalnya dengan menempatkan
perasaan cemas yang ada saat ini dalam skala 0-100.
Menghentikan pikiran. Ketimbang membiarkan pikiran
cemas atau obsesional mengambil-alih)lebih baik
klien belajar untuk menghentikan mereka dengan cara
seperti menyabetkan karet ke pergelangan tangan.
Desensitisasisistematis. Digantinya respon takut
dan cemas dengan respon relaksasi yang
telah dipelajari. Terapis membawa klien
melewati tingkatan hierarki situasi untuk
melenyapkan rasa takut.
Pelatihan keterampilan social atau asertifikasi.
Penugasan pekerjaan rumah. Mempraktikan
perilaku baru dan strategi kognitif antara sesi
terapi.
In vivo exposure. Memasuki situasi paling
menakutkan dengan didampingi oleh terapis.
Peran terapis adalah memotivasi klien
menngunakan teknik kognitif behavioral untuk
mengatasi situasi tersebut.
Obat-obatan

Obat antidepresan tertentu dapat


membantu dalam mengobati hipokondria.

1)Aconitum
Untuk rasa panik dan ketakutan.
2) Arsenicum album
Untuk kecemasan dan takut mati.
3) Lycopodium
Karena takut umum dan kecemasan tentang
kesehatan.
4) Fosfor
Untuk kecemasan umum tentang kesehatan.
Dissociative Disorders
Disosiasi psikologis adalah perubahan
kesadaran mendadak yang mempengaruhi
memori dan identitas. Para individu yang
menderita gangguan disosiatif tidak mampu
mengingat berbagai peristiwa pribadi penting
atau selama beberapa saat lupa akan
identitasnya atau bahkan membentuk identitas
baru.
Klasifikasi

A. Amnesia Disosiatif
Amnesia disosiatif adalah hilangnya memori
setelah kejadian yang penuh stres.
B. Fugue Disosiatif
Fugue disosiatif adalah hilangnya memori yang
disertai dengan meninggalkan rumah dan
menciptakan identitas baru.
C. Gangguan Depersonalisasi
Gangguan depersonalisasi adalah suatu kondisi
dimana persepsi atau pengalaman seseorang
terhadap diri sendiri berubah.
D. Gangguan Identitas Disosiatif
Gangguan identitas disosiatif suatu kondisi
dimana seseorang memiliki minimal dua atau
lebih kondisi ego yang berganti-ganti, yang satu
sama lain bertindak bebas.
Contoh Kasus

Seorang pria berumur 27 tahun dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit setelah
ditemukan seorang polisi berbaring di tengah perempatan jalan yang ramai. Dia
mengatakan bahwa dia ingin mati dan merasa sangat tertekan. Dia tidak ingat
kejadian apa pun yang dialami sebelumnya. Dia tidak tahu namanya dan riwayat
hidupnya.

Beberapa tes neurologis dilakukan dan tidak ditemukan abnormalitas apa pun.
Setelah enam hari dirawat di rumah sakit, mulai dilakukan hipnosis. Selama tiga sesi
pertama hipnosis, rincian tentang kehidupan masa lalu pasien terbuka, namun nama
dan kejadian yang membawanya ke rumah sakit belum terungkap. Dalam sesi
keempat dan kelima, rincian lain tentang kehidupannya terbuka. Pria tersebut datang
ke kota itu dan sedang mencari pekerjaan. Dua orang pria melihat kotak
peralatannya, mendekatinya dan bertanya apakah ia ingin mencari pekerjaan.
Ketiganya kemudian pergi mengendarai truk terbuka, dan setelah mengisap
beberapa rokok marijuana, pasien tersebut dipaksa, di bawah ancaman pistol,
berhubungan seks dengan kedua pria tersebut.
Analis kasus

- Tidak mengingat kejadian yang ia alami


sebelumnya
- Ditemukan dalam keadaan yang tidak
wajar, sangat depresi, dan ingin bunuh diri.
- Tidak tahu siapa dirinya, di mana ia tinggal,
bahkan riwayat hidupnya
- Tidak mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan cedera otak.

Dapat dikatakan pria tersebut


mengalami gangguan ingatan berupa
amnesia disosiatif.
Pengobatan
Psikoterapi-semacam terapi untuk gangguan mental dan
emosional menggunakan teknik-teknik psikologis yang
dirancang untuk mendorong komunikasi konflik dan
meningkatkan wawasan masalah.

Terapi kognitif - Ini jenis terapi berfokus pada perubahan pola


berpikir disfungsional dan perasaan yang dihasilkan dan
perilaku.
Terapi keluarga membantu untuk mengajarkan keluarga
tentang gangguan dan penyebabnya, serta untuk membantu
anggota keluarga mengenali gejala kekambuhan.

Terapi kreatif (seni terapi, terapi musik) memungkinkan pasien


untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran-nya dan
perasaan dalam cara yang aman dan kreatif.

Antidepresan atau obat lain yang sesuai untuk pengobatan


depresi, kecemasan, insomnia, atau gejala lain yang mungkin
menyertai amnesia disosiatif
TERAPI
- Dokter memulai pengobatan dengan
membantu orang tersebut untuk merasa aman
dan terjamin.
- Dokter menggunakan hipnotis dan
wawancara dengan obat
- Mengisi celah ingatan seluas mungkin
menolong memulihkan kesinambungan
terhadap jati diri orang tersebut dan perasaan
mereka sendiri.
- Kebanyakan orang mendapatkan kembali
apa yang hilang dari ingatan mereka dan
menyelesaikan konflik yang menimbulkan
amnesia.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai