Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KASUS

LETAK SUNGSANG
Oleh
Ikhri Zul Apsa
I4A012100

Pembimbing :
dr. Bambang A, Sp.OG(K)

Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan


Fakultas Kedokteran - Universitas Lambung
Mangkurat
Juni, 2017
Kematian perinatal
Hipoksia
Trauma Lahir

Letak Manajemen yang


sungsang baik
janin terletak memanjang dengan
kepala di fundus uteri dan bokong berada di
bagian bawah kavum uteri

Frank Breech (50-70%)

Complete Breech (5-10%)

Incomplete or footling (10-30%)


Hipoksia,trauma
3-4% dari persalinan persalinan,
tunggal prematuritas,
kelainan
Mortalitas perinatal 3x kongenital
lebih tinggi, morbiditas 5-
7x Vs presentasi kepala

Insidensi berkurang
bertambahnya UK, 25% :
28 mgg, 7% : 32 mgg,1-
3% : aterm
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses
adaptasi janin terhadap ruangan dalam uterus

UK > 32 mgg air ketuban relatif banyak janin bergerak


leluasa
Janin bisa presentasi kepala, letak sungsang atau lintang

Triwulan akhir janin tumbuh cepat & air ketuban berkurang


Bokong+ tungkai terlipat >>kepala bokong pd fundus,kepala pd SBR

faktor predisposisi

Letak sungsang
prematuritas, abnormalitas
uterus (malformasi, fibroid),
abnormalitas janin (malformasi
CNS, massa pada leher,
aneploid), overdistensi uterus
(kehamilan ganda,
polihidramnion), multipara
dengan berkurangnya
kekuatan otot uterus, dan
obstruksi pelvis (plasenta
previa, myoma, tumor pelvis
lain)
perut terasa penuh dibagian atas dan
gerakan lebih hanyak dibagian bawah
Subjektif Primigravida mungkin belum bisa
dirasakan
I : difundus akan teraba bagian yang keras
dan bulat yakni kepala
II : teraba punggung disatu sisi dan bagian
Leopold kecil disisi lain
III IV : teraba bokong dibagian bawah
uterusteraba bokong dibagian bawah uterus
Teraba bokong ditandai dengan adanya
sakrum, kedua tuberositas iskii dan anus
Bila dapat diraba kaki bedakan dengan
Px Dalam tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan
pada tangan ditemukan ibu jari vang letaknya
tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang
jari kurang lebih sama dengan panjang
telapak tangan
Dalam kehamilan:
UK 28-30 mgg : mencari kausa dengan USG
(plasenta previa, kelainan kongenital, kehamilan
ganda, kelainan uterus) jika (-)

Knee chest position atau versi


luar

Dalam persalinan
Versi luar
35-86%
UK 34-38 mgg Kontraindikasi Prediksi
< 34 : janin keberhasilan
memutar sendiri menurut
Panggul sempit Newman seperti
> 38 : janin
besar & air Perdarahan skor bishop
ketuban kurang antepartum
hipertensi Keberhasilan
Hamil kembar
Waktu
pEnaTalaKsaNaaN

Dalam persalinan
Mekanisme persalinan letak sungsang
berlangsung dalam 3 tahap :
Persalinan bokong
Persalinan bahu
Persalinan kepala
Persalinan pervaginam
Arti nilai:
3 : persalinan perabdominam
4 : evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat
badan janin, bila nilai tetap dapat dilahirkan pervaginam.
>5 : dilahirkan pervaginam.
Manual aid

Spontaneus Ekstraksi
breech sungsang

Persalinan
pervaginam
Persalinan spontan
Tahap I : fase lambat, mulai melahirkan bokong
sampai pusat (skapula depan).
Tahap II : fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya pusat sampai
lahirnya mulut.
Tahap III: fase lambat, yaitu mulai lahirnya mulut sampai
seluruh kepala lahir.
Penolong melakukan hiperlordosis guna mengikuti gerakan
rotasi anterior tanpa melakukan tarikan

Keuntungan
mengurangi terjadinya bahaya infeksi oleh karena tangan penolong
tidak ikut masuk ke dalam jalan lahir
paling mendekati persalinan fisiologikmengurangi trauma pada janin..

Kerugian
Dapat mengalami kegagalan terutama pada panggul sempit, janin
besar, jalan lahir kaku seperti pada primigravida, adanya lengan
menjungkit atau menunjuk.
Manual aid
persalinan cara Bracht gagal macet saat melahirkan
Indikasi bahu atau kepala.
memang dari awal sudah direncanakan untuk manual
aid.

.Tahap I :lahirnya bokong sampai pusar yang


dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu
sendiri.
Tahap II : lahirnya bahu dan lengan yang
memakai tenaga penolong :a) Klasik
Tahapan (Deventer)b) Mueller c) Lovset d)
Bickenbach.
. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dapat
dengan,a) Mauriceau (Veit-Smellie)b)
Najouks c) Wigand Martin-Winckel d)
Parague terbalik e) Cunam piper
Cara klasik
Prinsip : melahirkan bahu dan lengan secara klasik ini melahirkan lengan belakang lebih
dulu karena lengan belakang berada di ruang yang luas (sacrum), melahirkan lengan
depan yang berada di bawah simpisis

Cara Mueller
melahirkan bahu dan lengan depan lebih dulu dengan ekstraksi, baru kemudian
melahirkan bahu dan lengan belakang
Tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir sehingga mengurangi infeksi.

Cara Lovset
Prinsip :memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan
traksi curam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir
dibawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan.

Cara Bickenbach

kombinasi antara cara Mueller dengan cara klasik.


Cara Mauriceau
Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan jari keempat mencengkeram fossa kanina, sedang jari
lain mencengkeram leher. Badan anak diletakkan diatas lengan bawah penolong seolah-olah janin menunggang kuda.
Jari telunjuk dan jari ketiga penolong yang lain mencengkeram leher janin dari punggung

Cara Naujoks
Teknik ini dilakukan apabila kepala masih tinggi sehingga jari penolong tidak dimasukkan ke
dalam mulut janin.Cara ini tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan trauma yang berat.

Cara Prague terbalik


Teknik ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada di belakang dekat sacrum dan muka janin
menghadap simpisis
Satu tangan penolong mencengkeram leher dari bawah dan punggung janin diletakkan pada telapak
tangan penolong. Tangan penolong yang lain memegang kedua pergelangan kaki, kemudian ditarik keatas
bersamaan dengan tarikan pada bahu janin sehingga perut janin mendekati perut ibu

Cara Cunam Piper


Pemasangan cunam piper sama prinsipnya dengan pemasangan pada letak belakang
kepala
Pacific EmOC Program
Ekstraksi sungsang
Teknik ekstraksi kaki
Tangan dimasukkan ke dalam jalan lahir mencari kaki depan dengan
menelusuri bokong, pangkal paha sampai lutut melakukan abduksi dan fleksi
pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi
Teknik ekstraksi bokong
Dilakukan pada letak bokong murni (frank breech) dan bokong sudah berada di
dasar panggul sehingga sukar menurunkan kaki.
Jari telunjuk tangan penolong yang searah bagian kecil janin dimasukkan ke
dalam jalan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan. Dengan jari telunjuk
ini pelipatan paha dikait dan ditarik curam kebawah, sehingga trokhanter
tampak dibawah simpisis, maka jari telunjuk penolong yang lain segera mengait
pelipatan paha ditarik curam kebawah sampai bokong lahir
SC klasik atau
Jenis-jenis korporal
SC SC transperitoneal
profunda

Indikasi
dan ibu
kontraindi janin
kasi SC
Sectio Caesaria klasik atau korporal
Bila trjd kesukaran dlm memisahkan VU untuk
mencapai segmen bawah rahim
Indikasi Janin besar dalam letak lintang
Plasenta previa
Sulit meluksir kepala janin

Mengeluarkan janin lebih cepat

Kelebihan Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih


tertarik
Sayatan bisa di perpanjang proksimal atau distal

Kekurangan Infeksi Intraabdominal


ruptur uteri spontan pd persalinan selanjutnya
Sectio Caesaria Transperitoneal Profunda

Penjahitan luka lebih mudah


Kelebihan Perdarahan berkurang dibandingkan cara
klasik
Kemungkinan ruptur uteri spontan kecil

Luka dapat melebar yg


menyebabkan arteri
Kekurangan uterina putus sehingga
mengakibatkan
perdarahan lebih banyak
kOmpl!kaS!

Perdarahan :
atoni uteri, sisa Perdarahan : intrakranial,alat-
plasenta alat vital intraabdominal

Infeksi karena manipulasi


Infeksi :
endometritis
Trauma persalinan :
dislok/fraktur ekstremitas,
Trauma persendian leher, parese
persalinan : pleksus brachialis kerusakan
jalan lahir, MO, trauma alat-alat vital,
simfisiolisis asfiksia sampai lahir mati
GaWaT JaN!N
keadaan / reaksi ketika
janin tidak memperoleh
Definisi oksigen yang cukup
(hipoksia).
60%kematian perinatal

HDK
Faktor Solusio plasenta
risiko

postmaturitas
Malpresentasi
CTG
Velosimetri Doppler
arteri umbilikalis
Deteksi Pemeriksaan pH darah
janin
Dini . Profil Biofisik
E Oksimetri denyut janin
(Fetal pulse oximetry)
Resusitasi Intrauterine
Memperbaiki sirkulasi darah di dalam
rahimMemperbaiki sirkulasi darah di
dalam rahim
Memperbaiki sirkulasi darah tali pusat
Memperbaiki oksigenasi janinMemperbaiki
oksigenasi janin
Memberikan infus cairan
LAPORAN KASUS
Identitas:
Nama : Ny. S
Umur : 31 tahun
Alamat : Jl. Samudin RT 02 Kel Kuala Pembuang satu
Kec. Seruyan Hilir kab. Seruyan Kalimantan Tengah
Suku : Banjar
Pekerjaan : PNS
MRS : 26 04 2017 (Pukul 20.00 Wita)
Anamnesis
KU : Ingin melahirkan
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Os merupakan rujukan dari dr. Sp.OG dengan diagnosis G3P2A0
Hamil 38/39 minggu + janin sungsang + BSC 1 kali + tak inpartu
dan disarankan untuk operasi elektif. Os merasa kencang - kencang
sejak tanggal 26-04-2017 pukul 10.00 WITA, namun tidak disertai
keluar air-air dan lendir serta darah. Ibu rajin ANC ke
dokter/poliklinik RS 1 bulan sekali. Saat hamil ibu tidak pernah
menderita tekanan darah tinggi, pandangan mata kabur, kaki
bengkak maupun kejang. Ibu sering USG dan hasil USG terakhir
tanggal 25 04 -2017 dikatakan letak janin sungsang. Ibu merasa
terasa penuh pada perut bagian atas dan mulai merasa gerak janin
pada hamil 20 minggu dan lebih terasa di perut bagian bawah.
Riwayat Penyakit Dahulu
HT (-), DM (-), Asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
HT (-), DM (-), Asma (-)

Riwayat Obstetrik
G3P2A0
2003/aterm/perempuan//3400
gr/Spontan BK/Bidan/hidup
2006/postterm/laki-
laki/3500gr/SC/Dokter/Hidup
2017/Hamil ini
Riwayat Haid : Menarch : 10 tahun HPHT : 25 Juli 2016
Lama : 7 hari UK : 38-39 minggu
Siklus : 28 hari TP : 02-05-2017

Riwayat kawin: 1 kali selama 15 tahun

Riwayat Kontrasepsi : Pil KB stop 2 tahun yang lalu


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Kesadaran : Komposmentis
TB : 151 cm
BB : 56 kg
Status Gizi : Cukup
Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Pernapasan : 18 x/menit
Suhu : 36,8 oC
Kepala/Leher/Thorax : dalam batas normal
Abdomen : Tampak gravid
Ekstremitas : akral hangat, edema (-)
Pemeriksaan Khusus Obstetrik
Inspeksi : Tampak gravida
Palpasi:
Leopold I : fundus uteri teraba 2 jari di bawah
processus xyphoideus (TFU = 30 cm), teraba bundar
keras dan melenting
Leopold II : memanjang, punggung kanan
Leopold III : presentasi bokong
Leopold IV : Belum masuk PAP
His : 2x/10 menit (30)
TBJ : 2790 gram
Auskultasi : DJJ 154 x/menit, reguler
Pemeriksaan
Pemeriksaan Dalam :
Vaginal Touche : portio teraba tebal, arah
posterior, ketuban (+), pembukaan (-),
konsistensi tebal lunak bagian terbawah bokong
di Hodge I dan penunjuk sacrum kanan depan
Pelvimetri klinis : kesan panggul luas

Pemeriksaan penunjang : Hb : 10,8 g/dl


Diagnosis
G3P2A0, hamil 38-39 minggu + Janin tunggal, hidup,
intra uterin, presentasi bokong + belum inpartu + BSC 1
tahun yang lalu + taksiran berat janin 2790 gram
Penatalaksanaan
IVFD RL
Cek CTG
Observasi DJJ, HIS, kemajuan persalinan
Pro SC elektif
SC pukul 11.00 dengan LSCS
Informed concent, pasang infuse dan berikan antibiotik profilaksis
Pasien terlentang diatas meja operasi, dan disiapkan untuk anestesi
spinal
Mula-mula dilakukan desinfeksi pada dinding perut dan lapangan
pandang dipersempit dengan kain duk steril.
Pada dinding perut dilakukan insisi mediana mulai dari atas simfisis
sampai di bawah umbilicus lapis demi lapis sehingga cavum
peritoneum terbuka.
Dibuat bladder flap, yaitu dengan menggunting peritoneum kandung
kemih (plica vesica uterine) didepan segmen bawah rahim secara
melintang. Plica vesicouterina disisihkan secara tumpul kearah
samping dan bawah. Kandung kemih yang telah disisihkan ke arah
bawah dan samping dilindungi dengan speculum kandung kemih.
Laporan SC (lanjutan)
Dilakukan insisi pada segmen bawah rahim 1 sentimeter dibawah irisan plica
vesicouterina tadi secaraa tajam dengan pisau bedah + 2 sentimeter, kemudian
diperlebar melintang secara tumpul dengan kedua jari telunjuk operator
Setelah cavum uteri terbuka, selaput ketuban dipecahkan, janin dilahirkan
dengan mengekstraksi bokongnya.
Lahir bayi perempuan, segera menangis, AS 8-9-10, BB 2600 gram, PB 48 cm,
anus (+), kelainan congenital (-).
Badan janin dilahirkan dengan mengait kedua pahanya, tali pusat dijepit dan
dipotong. Plasenta dilahirkan secara manual.
Luka insisi segmen bawah rahim dijahit 2 lapis.
Setelah dinding rahim selesai dijahit, kedua adneksa di eksplorasi.
Dilakukan retroperitonealisasi dan perdarahan dirawat
Pencucian cavum abdomen dengan NaCl 0,9 %
Luka operasi dijahit lapis demi lapis
Operasi selesai
Follow up post SC
27-6-17 29-6-17
Nyeri dan perdarahan dirasakan sampai hari ke1 post op, mobilisasi dilakukan pada hari
ke 2 post op
Tanda vital stabil
Diagnosis : P2A1 Post SC a/i letak sungsang
Penatalaksanaan :
o IVFD RL : D5 = 2 : 1 / 24 jam
o Injeksi Oksitosin 2 ampul (drip)
o Injeksi vitamin C 3 x1 ampul (IV)
o Injeksi Ceftriaxon 2 x 1 gram (IV)
o Injeksi ketorolac 3 x 30 mg (IV
29-06-17
Obat-obatan injeksi diganti dengan obat oral
29-06-17
Pasien diijinkan pulang setelah menjalani perawatan 3 hari, kondisi ibu dan bayi baik
d!sKuSi
Diagnosis JTHIU letak
sungsang ditegakkan
berdasarkan adanya
pergerakan anak terasa oleh ibu
dibag atas >>>, dan pada VT: pembukaan 2 cm,ketuban (+),
Leopold teraba bagian keras, denominator sacrum ka dpn
bundar dan melenting pada
uterus bag atas difundus. Pelvimetri : panggul luas

Anamnesa didapatkan bahwa


os merasakan perut terasa
USG :
penuh dibagian atas dan
gerakan anak lebih banyak di G3P2A0, hamil 38-39 letak
bagian bawah rahim dan
datang dalam keadaan
minggu + Janin
tunggal, hidup, intra
uterin, presentasi
sungsang
inpartu. UK 38-39 mgg
bokong + belum
HPHT inpartu + BSC 1 tahun
R/ kehamilan sebelumnya : yang lalu + taksiran
lahir dengan SC berat janin 2790 gram
Diskusi
Bokong atau muka??
bokong : ada rintangan otot jari masuk ke
dalam anus
muka : jari masuk ke dalam mulut, teraba tulang
dn alvolus tanpa ada hambatan
Kasus : ps sudah inpartu versi luar tidak bisa
dilakukan

38 mgg air ketuban berkurang


& janin besar
D!skuS!
pemeriksaan fisik dan evaluasi awal pada penderita :
Persentasi bokong murni
Perkiraan berat janin yang masih dalam batas normal (2790 g)
Tidak ada kelainan letak pada tali pusat
Tidak ada riwayat seksio sesaria
Dari pengukuran dengan ZA skor didapatkan skor = 4 (setelah
dievaluasi 5)
ZA skore = 4evaluasi kembali secara cermat, khususnya berat
badan janin, bila nilai tetap dapat dilahirkan pervaginam.
Penderita tidak ada riwayat obstetric yang buruk
His yang adekuat yaitu 3x/10 menit dengan durasi selama 30 detik
Denyut jantung janin yang baik yaitu 156 x/menit (regular)
Ditunggu untuk SC elektif
d!sKuSi

Resusitasi
intrauterine
sebelum SC :
Hipoksia
pemberian
Intrauterine
oksigen pada
ibu,
pemberian
Letak cairan,
sungsang memposisikan
dengan posisi
miring
Penemuan pada SC
Teknik SC LSCS (SCTP),keuntungan perdarahan
sedikit dan rsiko ruptur uteri lebih kecil, namun pd kasus
gawat janin teknik corporal lebih menguntungkan
mengeluakan janin lebih cepat
Sungsang pada SC dilakukan ekstraksi bokong
AS bayi baik 8-9-10
Letak plasenta : difundus bag cornu posterior plasenta
difundus (cornu) menyebabkan letak sungsang karena
mengurangi luas ruang di fundus sehingga kepala
berada di fundus.
D!skus!

Prognosis
Dubia ad bonam

Ibu dan bayi pulang dalam


keadaan baik setelah dirawat
selama 3 hari
penutup
Telah dilaporkan sebuah kasus wanita umur 31 tahun dengan diagnosis
G3P2A0, hamil 39-40 minggu + Janin tunggal, hidup, intra uterin,
presentasi bokong + belum inpartu + BSC 1 tahun yang lalu + taksiran
berat janin 2790 gram. Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan
presentasi bokong dan didukung oleh pemeriksaan dalam serta USG.
Berdasarkan skor Zatuchni Andros, pasien ini ditatalaksana dengan
persalinan spontan Breech. Namun karena pasien memiliki riwayat
pernah dilakukannya SC maka diputuskan dilakukan persalinan
perabdominam dengan secsio cesarea Elektif. Setelah operasi kondisi
pasien membaik dan diperbolehkan pulang 2 hari setelah operasi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai