Anda di halaman 1dari 16

PESANTREN DI INDONESIA MODERN &

KAITANNYA DENGAN DARUL ULUM

OLEH
1. Anisa Dyah Pramesti (7116003)
2. Rifdah Afifah Zulfa A (7116004)

ASSALAMUALAIKUM
LOADING WR.WB
Karakteristik Pesantren Modern

Definisi dan arti dari Pondok Pesantren Ponpes Pontren Modern


(kholaf, ashriyah), yang merupakan kebalikan dari Pondok Pesantren Salaf
(salafiyah, tradisional). Pondok pesantren Modern memiliki2 konotasi
yang bermacam-macam. Beberapa unsur yang menjadi ciri khas pondok
pesantren modern adalah sebagai berikut:
1. Penekanan pada bahasa Arab percakapan
2. Memakai buku-buku literatur bahasa Arab kontemporer (bukan
klasik/kitab kuning)
3. Memiliki sekolah formal di bawah kurikulum Diknas atau Kemenag dari
SD/MI MTS/SMP, MA/SMA maupun sekolah tinggi.
4. Tidak lagi memakai sistem pengajian tradisional seperti sorogan,
wetonan, dan bandongan.
Transformasi Pendidikan Pesantren
Dari Klasik Ke Modern

Pada kebanyakan pesantren salafi (tradisional), metode klasik


kegiatan belajar mengajarnya terdiri dari dua bentuk, yakni :

1) Sorogan
2) Bandungan

Moderenisasi paling awal dari system pendidikan di Indonesia harus di


akui, tidak bersumber dari kalangan kaum muslimin sendiri. System
pendidikan modern pertama kali, yang ada gilirannya mempengaruhi
system pendidikan islam, justru di perkenalkan oleh pemerintah colonial
belanada. Ini bermula dengan perluasan kesempatan bagi pri bmi dalam
paroan kedua abad 19 untuk mendapatkan pendidikan.(
Kenggulan metode Sorogan dan Wetonan
(bandongan)
a.Memiliki pemahaman yang sangat kuat pada tekstual atau literature.

b.Memiliki hafalan kuat.

c.Metode sorogan secara didaktik metodik terbukti memiliki efektivitas dan


signifikassi yang tinggi dalam mencapai hasil belajar.

d.Metode bandingan memiliki efektivitas pada pencapaian kuantitas dan


percepatan kajian kitab.

e.Memiliki kesempatan untuk bertanya (dalam kedua metode tersebut)


Plus Minus Pesantren Era
Klasik dan Modern
Kelemahan Pesantren Era Klasik

Kurangnya penekanan kepada aspek pMenutup diri akan perubahan zaman, dan
bersifat kolot dalam merespon modernisasi.
Lebih menekankan ilmu fiqh, tasawuf dan ilmu alat.
Adanya penurunan kualitas dan kuantitas pesantren salaf.
Penggunaan metode pembelajaran yang masih bersifat tradisional seperti sorogan,
bandungan(halaqah), dan wetonanentingnya membaca dan menulis.
Peran kyai yang dominan dan sumber utama dalam pembelajaran.
Kelebihan Pesantren Klasik

Ketakdziman seorang santri terhadap kyainya begitu kental


Tempat mencetak kader-kader islam yang berakhlakul karimah dan mumpuni
terhadap kajian-kajian agama seperti ilmu fiqh, tasawuf ataupun ilmu alat
Sebagai tempat sentral belajar ilmu agama
Tempat pendidikan yang tak mengenal strata social
Mengajarkan semangat kehidupan demokrasi, bekerja sama, persaudaraan,
persamaan, percaya diri dan keberanian hidup.
Kelebihan Pesantren Modern

Adanya perubahan yang signifikan dalam system, metode serta kurikulumnya.


Mau membuka tangan untuk menerima perubahan zaman.
Semangat untuk membantu perkembangan pendidikan di Indonesia tidak hanya
dalam pendidikan agama saja.
Dibangunnya madrasah-madrasah bahkan perguruan tinggi guna
mengembangkan pendidikan baik agama ataupun umum dalam lingkungan
pesantren.
Mampu merubah sikap kekolotan pesantren yang terdahulu menjadi lebih
fleksibel.
Kelemahan Pesantren Modern

Kurang takdzimnya santri kepada kyai, karena santri lebih patuh


pada peraturan pesantren.
Ketatnya peraturan-peraturan yang dibuat, yang menyebabkan
ketidaknyamanan santri dalam belajar.
Ilmu-ilmu agama yang diberikan tidak lagi diberikan secara intensif.
Terdapatnya kecenderungan santri yang semakin kuat untuk
mempelajari IPTEK.
Tradisi ngalap berkah kyai sudah tidak lagi menjadi fenomena
yang dalam pesantren.
Analisis Komparatif Pesantren Modern Selain Darul Ulum
dengan Darul Ulum

Pesantren Modern Tebuireng


Pesantren Tebuireng telah memainkan peranan dominan dalam pelestarian dan
pengembangan tradisi pesantren di abad ke-20 dan menjadi sumber penyedia yang
paling penting untuk kepemimpinan pesantren di seluruh Jawa dan Madura sejak tahun
1910-an. Pesantren Tebuireng juga memainkan peranan yang menentukan pembentukan
dan pengembangan Jamiyyah Nahdlatul Ulama sejak didirikan nya pada tahun 1926.
Sejumlah pemimpin Pesantren Tebuireng Kyai Wahid Hasyim dan Kyai Abdurrahman
Wahid, berperan dalam memandu langkah-langkah Tradisi Pesantren memadu
modernitas pendidikan sejak seperempat abad terakhir abad ke-20.

Komplek Pesantren Tebuireng terletak di desa Cukir, kurang lebih 8 kilometer


di sebelah Tenggara kota Jombang. Pesantren ini berdekatan dengan pasar dan
berhadapan dengan Pabrik Gula Cukir, yg didirikan pada tahun 1853. Pada masa
kolonial pabrik gula ini yang sangat besar dan ter modern di Jawa Timur, dan hal ini
merupakan suatu fenomena yang menarik. Di zaman Belanda gula pasir penghasil
devisa terbesar bagi Pemerintah Kolonial Belanda dan merupakan suatu simbol
kemajuan teknologi bangsa Eropa. Ini menunjukkan Pesantren Tebuireng sejak
didirikan nya telah dikonfrontasikan dengan kemajuan teknologi Barat.
Pendidikan yang ditempuh para santri di
Pondok Pesantren Tebuireng, yaitu:

1. Sistem Weton atau Sorogan

Sistem pendidikan yang digunakan untuk mendalami kitab salaf di Pondok


Pesantren Tebuireng yaitu sistem sorogan dan sistem weton atau bandongan.
Sistem sorogan oleh K.H.Abd. Rahman Usman di pahami dengan istilah Takhasus.
Kyai yang mengajar sistem sorogan adalah Drs. K.H. Syuhada Syarief, Drs. K.H.
Mustain Syafii, Ust. Abd. Aziz Sukarto Faqih, dan Drs. K.H. Abd. Rahman
Usman. Materi atau kitab diajarkan antara lain: Sharaf, Fiqh, Tauhid, Tafsir,
Tasawuf dan Hadist. Materi yang biasa diikuti para santri adalah Nahwu, Sharaf,
Tafsir dan Fiqh.

2) Sistem Madrasah Salafiyah Syafiiyah.


3) Sistem Sekolah Umum.
4) Sistem Pendidikan Madrasah Al-Quran.
Perbandingan Pesantren Tebuireng
dengan Pesantren Darul Ulum
Dari lembaga pendidikan tradisional yang tersentral pada sosok kyai dan kajian
kitab kuning, saat ini banyak pesantren yang mengadopsi sistem pendidikan formal
berupa sekolah-sekolah, universitas umum di luar pesantren. Salah satu pesantren yang
bisa dikatakan sangat sukses mengelola sekolah/universitas umum ke dalam manajemen
pesantren adalah Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang. Selain itu di pondok
pesantren Darul Ulum merupakan satu-satunya pondok pesantren yang memiliki
Fakultas Ilmu Kesehatan.
. Sebagaimana umumnya di pondok pesantren NU, jika di pesantren Tebuireng
Sistem pendidikan yang digunakan untuk mendalami kitab salaf yaitu sistem sorogan
dan sistem weton atau bandongan, seperti kitab Sharaf, Fiqh, Tauhid, Tafsir, Tasawuf
dan Hadist, jika di Darul Ulum tradisi mengkaji kitab kuning ini masih dilestarikan, jenis
kitab yang dipelajari berbeda di masing-masing asrama. Salah satu kitab yang dikaji di
masjid induk Pondok Pesantren Darul Ulum adalah kitab tafsir Jalalain, bersama KH
Cholil Dahlan.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tersebut
adalah Definisi dan arti dari pondok pesantren modern (kholaf,
ashriyah), yang merupakan kebalikan dari Pondok Pesantren Salaf
(salafiyah, tradisional) dimana pondok pesantren modern memiliki
konotasi yang bermacam-macam.

Kelebihan adanya perubahan yang signifikan dalam system


pesantren dari klasik ke modern adalah metode serta kurikulumnya,
yaitu mau membuka tangan untuk menerima perubahan zaman,
WASALAMUALAIKUM WR.WB.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai