Anda di halaman 1dari 48

Pengantar Epidemiologi

HARISNAL,SKM,M.EPID
Email: harisnalmalano@gmail.com
harisnal@yhoo.com
Tidak ada definisi tunggal
Epidemiologi
Dari bahasa Greek.
Epi = atas, pada,
demos = penduduk,
logi = studi
Studi distribusi dan determinan peristiwa
kesehatan dalam populasi manusia.

2
Hirsch (1883)
Suatu gambaran kejadian, distribusi, dan tipe penyakit
manusia, ..

Frost (1927)
Ilmu fenomena masal penyakit infeksius, atau seperti
riwayat alamiah penyakit infeksius suatu ilmu induktif
yang tidak hanya mendeskripsikan distribusi penyakit,
melainkan kesesuaiannya dalam suatu filosofi yang
konsisten

3
Greenwood ( 1934)
Epidemiologi adalah studi penyakit sebagai
fenomena massal

Lilienfeld (1957)
Epidemiologi boleh didefinisikan sebagai studi
distribusi suatu penyakit atau kondisi dalam
populasi dan faktor yang mempengaruhi
distribusi ini

4
Taylor (1963)
Studi kesehatan atau penyakit dalam populasi

McMahon, Pugh, dan Ipsen (1970)


Studi distribusi dan determinan frekuensi
penyakit pada manusia distribusi
(epidemiologi deskriptif) dan determinan dari
distribusi yang tercatat (epidemiologi analitik)

5
International Epidemiological Association 1983)
Studi tentang distribusi dan determinan
keadaan dan peristiwa terkait kesehatan pada
populasi, dan penerapannya untuk
mengendalikan masalah kesehatan (Last,
2001)

6
Study ( juga berarti suatu cabang ilmu, sains dan seni)
Epidemiologi merupakan sains.
Sains berkembang untuk 3 tujuan utama: menjelaskan
(explanation), memprediksi (prediction), dan mengendalikan
(control) (Strevens, 2011).
Sebagai sebuah sains, epidemiologi menggunakan metode
ilmiah untuk menjelaskan distribusi dan determinan penyakit,
meramalkan terjadinya penyakit, dan menemukan strategi
yang tepat untuk mengontrol terjadinya penyakit pada
populasi sehingga tidak menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang penting (Slattery, 2002)

7
Epidemiologi mempelajari tidak hanya penyakit tetapi juga aneka
keadaan dan peristiwa terkait kesehatan, meliputi
status kesehatan,
cedera (injuries), dan
berbagai akibat penyakit seperti kematian, kesembuhan,
penyakit kronis, kecacatan, dll
Keadaan terkait kesehatan meliputi pula perilaku, penyediaan
dan penggunaan pelayanan kesehatan

8
Distribusi (penyebaran) penyakit pada populasi dideskripsikan
menurut orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
Artinya, epidemiologi mendeskripsikan penyebaran penyakit
pada populasi menurut faktor sosio-ekonomi-demografi-
geografi, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis
pekerjaan, pendapatan, ras, keyakinan agama, pola makan,
kebiasaan, gaya hidup, tempat tinggal, tempat bekerja,
tempat sekolah, dan waktu terjadinya penyakit
Deskripsi tentang distribusi penyakit menurut
Orang Tempat Waktu

100
80
60
40
20

9
Determinan merupakan faktor, baik fisik, biologis, sosial, kultural,
dan perilaku, yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit.
Faktor risiko adalah semua faktor yang berhubungan dengan
meningkatnya probabilitas (risiko) terjadinya penyakit
Tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan kebiasaan
merokok tembakau, merupakan faktor risiko penyakit jantung
koroner, karena faktor-faktor tersebut berhubungan dengan
meningkatnya risiko terjadinya penyakit jantung koroner

10
Epidemiologi merupakan sains populasi (population science)
Epidemiologi mempelajari distribusi dan determinan penyakit
pada populasi dan kelompok-kelompok individu, bukan pada
individu.
Perspektif populasi mengandung implikasi, epidemiologi
mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat yang penting
(public health importance), mengidentifikasi penyakit dan
kematian yang banyak terjadi pada masyarakat,
mengidentifikasi kelompok-kelompok yang berisiko tinggi
untuk mengalami penyakit, menjelaskan kausa terjadinya
perbedaan risiko antar kelompok-kelompok di dalam populasi.
kelompok pasien tertentu di rumah sakit, kelompok pekerja
pabrik, kelompok pekerja seks komersial, kelompok perokok
tembakau, kelompok bayi prematur, kelompok bayi dengan
berat badan lahir rendah, dan sebagainya.
11
Mengidentifikasi faktor etiologi atau kausa berbagai penyakit
dan masalah kesehatan.
Dapat berupa faktor yang meningkatkan resiko dan faktor
pencegah yang menurunkan resiko Pengembangan upaya
intervensi untuk program pencegahan.
Menentukan tingkat kekerapan dan luas wilayah penemuan
penyakit dalam populasi.
Mempelajari riwayat alami perjalanan penyakit dan prognosis
penyakit di akhir perjalanannya.
Beberapa px lebih parah dari yang lain, perjalanan yang cepat
dan mematikan, duarasi survival yang lebih lama atau lebih
singkat

12
Mengevaluasi upaya-upaya pencegahan dan pengobatan baru
dan model pelayanan kesehatan yang baru Apakah lama
tinggal di RS berpengaruh terhadap kesehatan penderita yang
dirawat atau kualitas hidupnya setelah dirawat?
Menyediakan dasar hasil pengembangan kebijakan kesehatan
dan berbagai keputusan tentang peraturan yang berhubungan
dengan lingkungan Pencemaran hasil laut seperti ikan dan
kerang oleh logam berat (timbal) berbahaya bagi kesehatan
ibu hamil maupun janin yang dikandungnya?

13
Penyakit infeksi
Penyakit kronis
Cedera
Kesehatan mental
Nutrisi

14
Pendidikan dan promosi kesehatan
Perencanaan kesehatan
Administrasi kesehatan masyarakat
Pelayanan pengobatan medis

15
Definisi penyakit
Kejadian penyakit
Penyebab penyakit
Keluaran penyakit
Pengelolaan penyakit dan pencegahan
penyakit

16
1. Pengumpulan dan analisis pencatatan vital
(kelahiran dan kematian)
2. Pengumpulan dan analisis data morbiditas
dari rumah sakit, lembaga kesehatan,
klinik, dokter dan industri
3. Pemantauan penyakit dan masalah
kesehatan komunitas yang lain
17
4. Investigasi kejadian luar biasa yang
mengarahkan program pemberantasan atau
pencegahan epidemik dan masalah kesehatan
komunitas yang lain

5. Merancang dan melaksanakan penelitian


kesehatan

6. Merancang dan melaksanakan registrasi


kesehatan untuk masalah yang menjadi
perhatian seperti: cacat lahir, insidens kanker,
atau penggunaan napza
18
7. Skrining (penapisan) untuk penyakit

8. Penilaian efektivitas keberadaan pengobatan


yang baru

9. Mendeskripsikan riwayat alamiah penyakit

10. Identifikasi individu atau kelompok pada


populasi umum terhadap peningkatan risiko
perkembangan penyakit tertentu

19
11. Identifikasi keterkaitan etiologi penyakit

12. Identifikasi masalah kesehatan masyarakat


dan pengukuran besar distribusi, frekuensi,
atau dampak pada kesehatan masyarakat

20
13. Penilaian program kesehatan

14. Menyediakan data yang diperlukan untuk


perencanaan kesehatan atau pembuatan
keputusan oleh badan administrasi
kesehatan atau pembuat kebijakan
kesehatan

21
epidemiolog ?
seorang profesional yang berjuang untuk
study and mengendalikan faktor-faktor yg
mempengaruhi kejadian penyakit atau kondisi
yang terkait dan events pada populasi khusus
dan massa, berpengalaman dalam masalah
massa and metode epidemiologi dan punya
pengetahuan tentang kesmas dan inferensi
kausal da;am masalah kesehatan
(Porta M, Last J, Greenland S. A Dictionary of Epidemiology, 2008)

22
Epidemiolog harus menguasai beberapa ilmu :

kesmas : dasar pencegahan penyakit


kedokteran klinik: dasar klasifikasi dan diagnosis penyakit
(numerators)
Patofisiologi: dasar mekanisme terjadinya penyakit (natural history)
Biostatistik : perlu menghitung frekuensi penyakit (denominators,
testing hypotheses)
ilmu ilmu sosial: diperlukan untuk memahami konteks sosial
terjadinya penyakit (social determinants of health phenomena)

23
Ahli epidemiologi pertama
Hippocrates 460 377 SM
Ahli Epidemiologi yang pertama
Hippocrates adalah seorang filsuf dan dokter Yunani
pascaSocrates, yang dikenal sebagai Bapak
Kedokteran Modern
Hippocrates memberikan kontribusi besar dengan
konsep kausasi penyakit yang dikenal dalam
epidemiologi dewasa ini, bahwa penyakit terjadi
karena interaksi antara host-agent-environment
(pejamu-agen-lingkungan)

24
Sejarah perkembangan epidemiologi (1)

Hippocrates (1)
Hippocrates telah membebaskan
hambatan filosofis cara berpikir orang-
orang pada zaman itu yang bersifat
spekulatif dan superstitif (tahayul) dalam
memandang kejadian penyakit
Mengenali hub penyakit dengan faktor
lingkungan
Tempat
Kondisi air
Iklim
Kebiasaan makan
perumahan

25
Sejarah perkembangan epidemiologi (2)

Hippocrates (2)
Pandangan Hippocrates tentang kausa penyakit dipengaruhi
oleh filsafat Empat Elemen dan Humoralisme Yunani kuno.
Sebagai contoh, Hippocrates menegaskan peran penting iklim,
sifat-sifat udara, angin, kualitas udara dan air, bagi kesehatan.
Penyakit karena ketidakesimbangan cairan tubuh (body humors )
phlegm (lendir)
darah
yellow bile (empedu kuning)
black bile (empedu hitam)

26
Sejarah perkembangan epidemiologi (3)

Galen 129 199 M


Ahli bedah tentara romawi
Bapak Fisiologi Eksperimental
Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan temperamen
mempengaruhi kesehatan dan penyakit
Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) miasma
(istilah umum untuk partikel dalam udara)
Malaria udara buruk
Teori miasma

27
Sejarah perkembangan epidemiologi (4)

Thomas Sydenham (1)

1624 - 1689
Father of Epidemiology
Mendesak bahwa observasi wajib
menjadi acuan seluruh teori riwayat
alamiah penyakit

28
Sejarah perkembangan epidemiologi (5)

Demographic Approach
(pp. 1214)

John Graunt (1620 1674)


29
Sejarah perkembangan epidemiologi (6)

DEMOGRAPHIC APPROACH

Kelahiran vital statistik


John Graunt
Analisis data mortalitas dalam tahun 1662
Melakukan kuantifikasi yang pertama dari pola
kelahiran, kematian dan kejadian penyakit
Mencatat perbedaan laki-laki dan perempuan,
kematian bayi yang tinggi, perbedaan urban-rural,
dan variasi musiman

30
Sejarah perkembangan epidemiologi (7)

Demographic Approach
Graunts Observations
kelahiran bayi laki-laki
meningkat
Tingginya kematian bayi
Adanya variasi musim
John Graunt dalam kematian
(162074)

31
Sejarah perkembangan epidemiologi (8)

Willian Farr
Melakukan pengumpulan data secara
sistematik dan statistik kematian di Inggris
Bapak Statistik vital moderen dan surveilens
Memperluas analisis data morbidtas dan
mortalitas epidemiologi
Melihat efek status perkawinan, pekerjaan
dan ketinggian

32
Sejarah perkembangan epidemiologi (9)

Hieronymous Frascastorius (1478 1553)


Sastrawan dan dokter dari Italia
Penyakit disebabkan oleh germ
Penyakit ditransmisikan dari orang ke orang melalui suatu
partikel yang sangat kecil

Igmatz Semmelweis (1818 1865)


Ahli Obstetri dari Hungaria
Demam nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci tangan
sebelum menolong persalinan

33
Sejarah perkembangan epidemiologi (10)

34
Downloaded from: StudentConsult (on 29 August 2009 12:10 AM)
2005 Elsevier
Sejarah perkembangan epidemiologi (11)

35
Downloaded from: StudentConsult (on 29 August 2009 12:10 AM)
2005 Elsevier
Sejarah perkembangan epidemiologi (12)

Edward Jenner
Mendukung teori Fracastorius
Menerima teori germ penyakit
Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700)

Louis Pasteur
Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit
dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada
pencegahan rabies dalam tahun 1885
Belum mampu mengisolasi virus rabies menghalau
teori miasma

36
Sejarah perkembangan epidemiologi (13)

Studi epidemiologi klasik awal


James Lind
Melakukan studi epidemiologi ekperimen pada
etiologi dan pengobatan scurvy (1753)
Makan jeruk merupakan obat untuk scurvy

P L Panum
Studi epidemiologi klasik tentang penyakit campak di
pulau Faroe (1875)

37
Sejarah perkembangan epidemiologi (14)

John Snow (1813 1858)


Bapak epidemiologi lapangan
Ahli anestesi
Melakukan serial investigasi kolera di London
Bapak Epidemiologi Lapangan
Melakukan studi epidemik kolera (1854)

38
Sejarah perkembangan epidemiologi (15)

Mortalitas karena kolera pada distrik di London yang disuplai oleh


Southwark and Vauxhall, dan Lambeth Company,
Tanggal 8 Juli sampai 26 Agustus 1854

Angka kematian
Perusahaan
Kematian karena karena kolera per
pemasok air Populasi 1851
kolera 1000 populasi
minum

Southwark and
167,654 844 5.0
Vauxhall Company
Lambeth Company 19,133 18 0.9

Kedua perusahaan 300,149 652 2.2

Sumber: Saracci, 2010

39
Sejarah perkembangan epidemiologi (16)

Snows Ecological
Analysis

Southwark Water
Company
neighborhoods
high rates
Mixed service
intermediate rates
Lambeth Water Co.
neighborhoods
no cases
40
Sejarah perkembangan epidemiologi (17)

London Cholera Outbreak: John Snow (3)

Penyedia air sbg alat transmisi kolera


Berdasarkan orang, tempat dan waktu; bandingkan kelompok
yang komparabel
Ubah lokasi sumber air untuk menghindari kontaminasi

41
Sejarah perkembangan epidemiologi (18)

September 1854, Snow melakukan investigasi outbreak


kolera di distrik Soho, London
Dalam 10 hari 500 orang meninggal karena penyakit itu
Hasil analisis Snow menemukan, kematian karena kolera
mengelompok di seputar 250 yard dari sumber air minum
yang banyak digunakan penduduk, yaitu pompa air umum
yang terletak di Broad Street (kini Broadwick Street)

Gambar 10 Pompa Broad


Street, London, 1854

42
Sejarah perkembangan epidemiologi (19)

Cholera Deaths Broad St. Outbreak

43
Sejarah perkembangan epidemiologi (20)

Snows Map (Fig 1.14)

44
Sejarah perkembangan epidemiologi (21)

Visualization Success Stories


Illustration of John Snows
deduction that a cholera
epidemic
was caused by a bad water
pump, circa 1854.

Horizontal lines indicate


location of deaths.

From Visual Explanations by Edward Tufte, Graphics


Press, 1997
45
Sejarah perkembangan epidemiologi (22)

Temuan studi John Snow


Air sebagai sumber penyakit
Hubungan Distribusi Rt kasus kolera dan
lokasi pompa air
Menangani pembuangan pompa di in Broad
Street

46
Sejarah perkembangan epidemiologi (23)

Doll dan Hill (1950)


Studi Merokok dan kaitannya dengan kanker paru dan studi
penyakit kardiovaskular pada penduduk Framingham,
Massachusetts

Lung cancer Controls OR


cases

Smoke 25+ per day 331 (24%) 166 (12%) 17.4

Smoke 5-24 per 1019 (75%) 1130 (83%) 7.8


day

Non-smoker 7 (1%) 61 (5%) 1

47
Bagaimana peran epidemiologi
dalam keperawatan Gigi /kes gigi?

48

Anda mungkin juga menyukai