Anda di halaman 1dari 40

LUKA BAKAR

DISUSUN OLEH:
dr. Almira Melisya

PEMBIMBING:
dr. Aris Tedjo Sp. B
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 54 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Air Bangis
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Tanggal masuk : 24 Juli 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Luka bakar pada wajah,


lengan atas kiri, dada, lengan
bawah kanan dan tengkuk
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien wanita 54 tahun datang diantar keluarga ke IGD


RSUD Jambak dirujuk dari puskesmas Air Bangis dengan
keluhan luka bakar pada wajah, lengan atas kiri, dada,
lengan bawah kanan dan tengkuk.

Hal ini dialami sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit


akibat tersiram minyak panas pada saat memasak.
Pasien mengeluh perih pada seluruh bagian luka.

Riwayat pingsan (-) nyeri kepala (-) sesak (-) mual (-),
muntah (-).
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien belum pernah mengalami hal yang sama
sebelumnya. Penyakit sistemik lain (-).

Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah
memiliki keluhan yang sama.

Riwayat alergi:
Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Vital sign : Tekanan darah: 130/80 mmHg
Nadi : 92 x/i
Pernapasan : 20x/i
Temperatur : 36,8 C
Berat Badan : 70 kg
Status generalisata
Mata : Konjungtiva anemis -/-
Sklera ikterik -/-
Leher : Trakea tidak deviasi
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thoraks : Cor : BJ I/II reguler, gallop (-), murmur (-)
Pulmo : VBS +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Datar
Bising Usus (+)
Ekstremitas : Akral hangat
Edema (-)
Sianosis (-)
Status lokalisata

Regio Facialis
I:Tampak luka bakar grade II A-II B 9% , hiperemis (+)
eodema (+) bulla (+)
P:Nyeri tekan (+)

Regio Extremitas superior sinistra


I:Tampak luka bakar grade II A-II B 4,5% , oedema (+)
bulla (+)
P:Nyeri tekan (+)

Regio Extremitas inferior dextra


I:Tampak luka bakar grade II A-II B 4-4,5% , oedema (+)
bulla (+)
P:Nyeri tekan (+)
Regio Thorax anterior
I : Tampak luka bakar grade II A-II B 9% , hiperemis
(+), oedema (+), bulla (+)
P: Nyeri tekan (+)

Regio Thorax posterior


I: Tampak luka bakar grade II A-II B 9% , hiperemis
(+), oedema (+), bulla (+)
P:Nyeri tekan (+)
HASIL LAB

Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan

Haemoglobin 12,3 gr/dl

Leukosit 18.870/ul

Trombosit 341.000/ul

Hematokrit 35%
DIAGNOSIS KERJA

Lukabakar Grade II A- II B dengan luas


34-36%
TATALAKSANA
FARMAKOTERAPI AWAL (IGD)
IVFD RL guyur 5-6 kolf selama 8 jam
dilanjutkan 8 kolf selama 16 jam selanjutnya.
Inj. Cefotaxim 2x1 gr
Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj Ketorolac 1 amp/8 jam
Oleskan bioplacenton/4 jam
Pasang kateter
Awasi tanda vital
Konsul divisi bedah
Follow Up Harian

HARI/TGL VITAL SIGN TERAPI

25/07/2017 SENSORIUM : Compos Mentis Th/:


TD : 130/80 mmHg
- IVFD RL 20 gtt/i
HR : 88x/i
RR : 22x/i - Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
T : 36,50C - Inj.Ranitidine 1 amp/12 jam
- Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam
Wajah : edema (+), hiperemis (+),
bula (+). Nyeri tekan (+) - Bioplacenton zalf dioles/4
Thorax ant dan post : hiperemis (+), jam
oedema (+), bula (+).Nyeri tekan (+)
- Aspirasi bula dengan spuit
Regio Extremitas superior sinistra et
inferior dextra: hiperemis (+),
oedema (+), bula (+). Nyeri tekan (+)

NB : Cateter terpasang
Oup 6 jam : 600 cc

A=Luka bakar Grade II A- II B


dengan luas 34-36% .
HARI/TGL VITAL SIGN TERAPI
26/05/2015 SENSORIUM : Compos Mentis Th/:
TD : 120/70 mmHg
- IVFD RL 20 gtt/i
HR : 90x/i
RR : 20x/i - Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
T : 36,70C - Inj.Ranitidine 1 amp/12 jam
- Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam
Wajah : edema (+) berkurang,
bula (+) mengecil, luka tampak - Bioplacenton zalf dioles/4 jam
mengering.
Thorax ant dan post : edema (+)
berkurang, bula (+) mengecil,
luka tampak mengering
Regio Extremitas superior sinistra
et inferior dextra: edema (+)
berkurang, bula (+) mengecil,
luka tampak mengering

NB : kateter terpasang
Oup 6 jam : 500 cc

A=Luka bakar Grade II A- II B


dengan luas 34-36% .
HARI/TGL VITAL SIGN TERAPI
27/07/2017 SENSORIUM : Compos Mentis Th/:
TD : 140/70 mmHg
- IVFD RL 20 gtt/i
HR : 90x/i
RR : 20x/i - Inj.Cefotaxim 1 gr/12 jam
T : 36,50C - Inj.Ranitidine 1 amp/12 jam
Wajah : edema (+) berkurang,
- Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam
bula (+) mengecil, luka tampak
mengering - Bioplacenton zalf dioles/4 jam
Thorax ant dan post : edema (+)
berkurang, bula (+) mengecil,
luka tampak mengering
Regio Extremitas superior
sinistra et inferior dextra: edema
(+) berkurang, bula (+) mengecil,
luka tampak mengering

NB : kateter terpasang
Oup 6 jam : 500 cc

A=Luka bakar Grade II A- II B


dengan luas 34-36% .
HARI/TGL VITAL SIGN TERAPI
28/07/2017 SENSORIUM : Compos Mentis Th/:
TD : 130/80 mmHg Cefadroxil tab 2x500mg
HR : 88x/i Asam Mefenamat 3x500mg
RR : 20x/i Ranitidin 2x1
T : 36,70C Bioplacenton zalf dioles/4 jam
Wajah : edema (+) berkurang,
bula (+) mengecil, luka tampak Nb: kateter dan infus aff
mengering Pasien diperbolehkan pulang
Thorax ant dan post : edema (+) dan kontrol ke poli Bedah
berkurang, bula (+) mengecil, pada hari Senin 31/07/2017.
luka tampak mengering
Regio Extremitas superior
sinistra et inferior dextra: edema
(+) berkurang, bula (+) mengecil,
luka tampak mengering

NB : kateter terpasang
Oup 6 jam : 600 cc

A=Luka bakar Grade II A- II B


dengan luas 34-36% .
PEMBAHASAN
Pasien wanita 54 tahun datang diantar keluarga ke
IGD RSUD Jambak dirujuk dari puskesmas Air Bangis
dengan keluhan luka bakar pada wajah, lengan atas kiri,
dada, lengan bawah kanan dan tengkuk yang dialami sejak
2 jam sebelum masuk rumah sakit akibat tersiram minyak
panas pada saat memasak. Nyeri (+). Riwayat pingsan (-),
nyeri kepala (-) sesak (-) mual (-), muntah (-).
Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan luka
bakar grade II A-II B 9% pada regio facialis, luka bakar grade
II A-II B 4,5% pada regio extremitas superior sinistra, luka
bakar grade II A-II B 4-4,5% pada regio extremitas inferior
dextra, luka bakar grade II A-II B 9% pada regio thorax
anterior dan luka bakar grade II A-II B 9% pada regio thorax
posterior. Jadi dapat disimpulkan pada pasien ini mengalami
luka bakar derajat IIA-IIB 34-36%.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, terdapat
peningkatan dari jumlah leukosit (sel darah putih) yaitu
18.870 yang dalam keadaan normal berjumlah 4.000-
10.000.
Resusitasi cairan dalam rangka mengatasi resiko
terjadinya syok harus dilakukan sejak dari awal masuk
rumah sakit dengan pemberian cairan berupa Ringer
Laktat mengikuti Rumus Baxter yaitu:
Hari I: 4 ml x kgBB x % luas luka bakar
= 4 x 70 x 36
= 10.080 ml/24 jam
Hari I (24jam pertama):
8 jam pertama: Separuh dari jumlah cairan = 630cc/jam
16 jam kedua: Separuh dari jumlah cairan = 315cc/jam
Resusitasi cairan yang telah diberikan pada pasien
yaitu cairan kristaloid dengan pemberian 5-6 kolf selama
8 jam pertama dan 16 jam kedua diberikan 8 kolf. .
Pasien terus dipantau keadaan umumnya.
Semakin hari keadaan umum pasien semakin membaik,
bula semakin mengempis, luka mulai mengering. Pada
tanggal 28 Juli 2017 pasien dibolehkan pulang berobat
jalan dan dianjurkan kontrol ke poli Bedah Senin
31/07/2017.
TINJAUAN
PUSTAKA

LUKA BAKAR
Epidermis

1. Stratum Basale
2. Stratum Spinosum
3. Stratum
Granulosum
4. Stratum Korneum
5. Stratum Lusidum.

Dermis

Pars papilaris
Pars retikularis
DEFINISI

Luka bakar adalah luka yang


disebabkan oleh api atau oleh
penyebab lain misalnya pajanan
suhu tinggi dari matahari, listrik,
maupun bahan kimia serta radiasi.
ETIOLOGI
Paparan api
Flame: Akibat kontak langsung antara jaringan dengan api
terbuka, dan menyebabkan cedera langsung ke jaringan
tersebut.
Benda panas (kontak): Terjadi akibat kontak langsung
dengan benda panas. Contoh: luka bakar akibat rokok dan
alat-alat seperti solder besi atau peralatan masak.
Scalds (air panas)
Uap panas
Gas panas
Inhalasi menyebabkan cedera thermal pada saluran
nafas bagian atas dan oklusi jalan nafas akibat edema.
Aliran listrik
Zat kimia (asam atau basa)
Radiasi
Sunburn sinar matahari, terapi radiasi.
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
Derajat I
Pajanan hanya merusak
epidermis sehingga masih
menyisakan banyak
jaringan untuk dapat
melakukan regenerasi.
Biasanya sembuh dalam 5-
7 hari dan dapat sembuh
secara sempurna.
Tampak sebagai eritema
dan timbul dengan
keluhan nyeri dan atau
hipersensitivitas lokal.
Contoh: sunburn.
Derajat II
Lesi melibatkan epidermis dan
mencapai kedalaman dermis namun
masih terdapat epitel vital yang bisa
menjadi dasar regenerasi dan
epitelisasi
Dapat sembuh dalam 2-3 minggu.
Gambaran berupa bula yang berisi
cairan eksudat dari pembuluh darah
karena perubahan permeabilitas
dindingnya, disertai rasa nyeri.
Apabila tidak ditangani dengan baik,
dapat timbul edema dan penurunan
aliran darah di jaringan, sehingga
berkembang menjadi full-thickness
burn atau luka bakar derajat III.
Derajat III
Mengenai seluruh lapisan
kulit, dari subkutis
hingga mungkin organ
atau jaringan yang lebih
dalam (tidak tersisa
jaringan epitel yang dapat
menjadi dasar regenerasi
sel spontan) untuk
menumbuhkan kembali
jaringan kulit harus
dilakukan cangkok kulit.
Nyeri (-) bula (-), karena
seluruh jaringan kulit
yang memiliki persarafan
sudah tidak intak.
BERAT DAN LUAS LUKA BAKAR

Rumus 9 atau rule of nine


untuk orang dewasa
Luas kepala dan leher, dada,
punggung, pinggang dan
bokong, ekstremitas atas
kanan, ekstremitas atas kiri,
paha kanan, paha kiri,
tungkai dan kaki kanan,
serta tungkai dan kaki kiri
masing-masing 9%. Sisanya
1% adalah daerah genitalia.
Rumus 10 untuk
bayi dan rumus 10-
15-20 untuk anak
Pada anak dan bayi
digunakan rumus
lain karena luas
relatif permukaan
kepala anak jauh
lebih besar dan luas
relatif permukaan
kaki lebih kecil.
PEMBAGIAN LUKA BAKAR
1.Luka bakar berat (major burn)
a.Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah
10 tahun atau di atas usia 50 tahun
b.Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain
disebutkan pada butir pertama
c. Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan
perineum
d.Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi)
tanpa memperhitungkan luas luka bakar
e. Luka bakar listrik tegangan tinggi
f. Disertai trauma lainnya
g.Pasien-pasien dengan resiko tinggi
2. Luka bakar sedang (moderate burn)
a.Luka bakar dengan luas 15 25 % pada dewasa,
dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
b.Luka bakar dengan luas 10 20 % pada anak usia
< 10 tahun atau dewasa > 40 tahun, dengan luka
bakar derajat III kurang dari 10 %
c. Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak
maupun dewasa yang tidak mengenai muka,
tangan, kaki, dan perineum
3. Luka bakar ringan
a.Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa
b.Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan
usia lanjut
c. Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia
(tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum
INDIKASI RAWAT INAP PASIEN
LUKA BAKAR
Menurut American Burn Association, seorang pasien
diindikasikan untuk dirawat inap bila:
Luka bakar derajat III > 5%
Luka bakar derajat II > 10%
Luka bakar derajat II atau III yang melibatkan area kritis
(wajah, tangan, kaki, genitalia, perineum, kulit di atas
sendi utama) risiko signifikan untuk masalah kosmetik
dan kecacatan fungsi
Luka bakar sirkumferensial di thoraks atau ekstremitas
Luka bakar signifikan akibat bahan kimia, listrik, petir,
adanya trauma mayor lainnya, atau adanya kondisi medik
signifikan yang telah ada sebelumnya
Adanya trauma inhalasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan:

1. Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah


2. Urinalisis
3. Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
4. Analisis gas darah
5. Radiologi jika ada indikasi ARDS
PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR

a.Tatalaksana resusitasi jalan nafas:


Prioritas utama: mempertahankan jalan nafas tetap
paten, ventilasi yang efektif dan mendukung sirkulasi
sistemik.

b.Tatalaksana resusitasi cairan


Cara Baxter
Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL
Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua
diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari
ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
Cara Evans
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl
per 24 jam
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma
per 24 jam
2.000 cc glukosa 5% per 24 jam
Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama.
Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari
kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada
hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.

c. Resusitasi nutrisi
Bila pasien tidak sadar, naso-gastric tube (NGT).
Nutrisi yang diberikan sebaiknya mengandung 10-15%
protein, 50-60% karbohidrat dan 25-30% lemak dilakukan
sejak dini dan pasien tidak perlu dipuasakan.
PERAWATAN LUKA BAKAR

Untuk menghilangkan rasa nyeri dari luka bakar:


morfin dalam dosis kecil secara intravena (dosis
dewasa awal : 0,1-0,2 mg/kg dan maintenance 5-20
mg/70 kg setiap 4 jam, sedangkan dosis anak-anak
0,05-0,2 mg/kg setiap 4 jam). Tetapi ada juga yang
menyatakan pemberian methadone (5-10 mg dosis
dewasa) setiap 8 jam merupakan terapi penghilang
nyeri kronik yang bagus untuk semua pasien luka
bakar dewasa.
Jika pasien masih merasakan nyeri walau dengan
pemberian morfin atau methadone, dapat juga
diberikan benzodiazepine sebagai tambahan.
Terapi pembedahan pada luka bakar
Eksisi dini

tindakan pembuangan jaringan nekrosis dan debris


(debridement) yang dilakukan dalam waktu kurang
dari 7 hari (biasanya hari ke 5-7) pasca cedera termis
Skin grafting

Metode penutupan luka sederhana. Tujuan dari


metode ini adalah:
Menghentikan evaporate heat loss
Mengupayakan agar proses penyembuhan terjadi sesuai
dengan waktu
Melindungi jaringan yang terbuka

harus dilakukan secepatnya setelah dilakukan eksisi


pada luka bakar pasien.
KOMPLIKASI
Segera
Luka bakar pada ektremitas Sindrom kompartemen.
Luka bakar toraks hipoksia dari gagal nafas restriktif

Awal
Hiperkalemia
Gagal ginjal akut
Infeksi

Lanjut
Kontraktur

Anda mungkin juga menyukai