Anda di halaman 1dari 31

GIZI DAN

KECERDASAN ANAK
Oleh :
BUDI UTOMO, STP, MSi
DAMPAK KURANG GIZI THD TUMBUH-KEMBANG ANAK
KERUSAKAN OTAK

KEMAMPUAN BELAJAR
PENDIDIKAN RENDAH
RENDAH

LESU, LEMAH AKTIVITAS


TIDAK AKTIF TAK BERKEMBANG
KUALITAS
SDM
RENDAH
KURANG GIZI PERTUMBUHAN FISIK
TERHAMBAT FISIK KECIL

PERKEMBANGAN
MUDAH TERKENA MOTORIK
PENYAKIT TERHAMBAT

Catatan: Indonesia kini menghadapi masalah ganda (kurang gizi dan gizi lebih)
ANAK ADALAH ASET DAN INVESTASI

WASPADA !

ANAK DENGAN KURUS DAN PENDEK

ANAK DENGAN OBESITAS


STATUS GIZI ANAK

Perhitungan BB ideal :

Pada anak = (8 + 2n)


n = umur dalam tahun

Pada bayi = (n : 2) + 4
n = umur dalam bulan
Dampak Jangka Panjang
Pemberian Makanan Bayi & Anak Balita
Terhadap Mutu SDM

Usia
Sekolah
Ibu Hamil IQ
(Intelligence Quotient)
Pertumbuhan & EQ
Perkembangan (Emotional Quotient)
Bayi Fisik & Psikososial SQ
(Spiritual Quotient)

Balita
PENDIDIKAN

MUTU SDM
POLA MAKAN UNTUK BALITA
Jenis Makanan
Umur ASI Makanan Makanan Makanan
Lumat Lembik Keluarga
0 6 bulan

6 9 bulan

9 12
bulan
1 2 tahun

2 tahun ke
atas
Dalam pengaturan makanan, bayi dan anak usia
balita dapat dibagi dalam beberapa tahapan
sebagai berikut :

1. Tahapan semasa air susu ibu (ASI) merupakan


satu-satunya sumber zat gizi bagi anak, yaitu pada
waktu mulai lahir sampai mencapai usia 6 bulan.
2. Tahapan dimana anak sudah memerlukan
makanan pendamping selain ASI, karena air susu
ibu tidak dapat lagi memenuhi seluruh kebutuhan
anak akan berbagai zat gizi. Tahap ini adalah
sewaktu anak memasuki usia bulan keenam
sampai usia delapan bulan (6 8 bulan)

3. Tahapan anak mulai dapat menerima makanan


biasa dengan susu ibu sebagai penambah, yaitu anak
mulai memasuki usia 9 bulan - usia 2 tahun.
4. Tahapan usia 2 tahun sampai 5 tahun
MAKANAN BAYI USIA 0 6 BULAN
Keadaan gizi anak pada waktu
lahir sangat dipengaruhi oleh
gizi ibu semasa hamil.

Dalam tahapan usia sejak lahir


sampai 6 bulan, ASI adalah
makanan yang paling utama (ASI
Eksklusif). Pemberian ASI pada usia
ini memberikan banyak keuntungan.
Beberapa Penyebab Rendahnya
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif :

Kebiasaan, budaya dan ketidaktahuan


tentang risiko yang akan terjadi
apabila bayi terlalu dini diberi
makanan lain.
Ibu tidak yakin bahwa kandungan gizi
ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi
bayi sampai umur 6 bulan
Minimnya dukungan dari keluarga
agar ibu tetap memberikan ASI
kepada bayinya
Beberapa Penyebab Rendahnya
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif :

Semakin gencarnya Promosi Susu


Formula dan produk makanan lain
yang sampai ke tingkat desa
Peraturan perundang-undangan
kurang mendukung pelaksanaan ASI
eksklusif dan pemberian MP-ASI
Rendahnya ketrampilan petugas
kesehatan dlm memberikan konseling
tentang Pemberian Makanan kepada
Bayi dan Anak yang baik dan benar
PEMBERIAN MAKAN KEPADA BADUTA SESUAI UMURNYA

LAHIR 6 bulan 12 bulan 18 bulan 24 bulan

MP- ASI
MP
ASI
ASI ASI ASI ASI
Bayi diberi Mulai diberi makanan Mulai Berikan
ASI saja. lumat sebanyak dua kali dikenalkan makanan
ASI sehari. makanan keluarga
Bumil diberikan Teruskan pemberian ASI keluarga berdasarkan
makan setiap kali sebanyak 4 5 TRIGUNA
lebih anak kali sehari. MAKANAN
Umur 9 bulan mulai
banyak menangis. diberikan makanan lembik ASI terus ASI terus
drpd Makin sering sebanyak 4 5 kali sehari. diberikan. diberikan.
sebelum makin baik. ASI terus diberikan. Berikan susu
hamil lain.
MAKANAN ANAK USIA 6 9 BULAN :
ASI terus diberikan, makin sering makin baik.
merupakan makanan utama bagi bayi.
Anak mulai diberikan makanan lumat sebagai Makanan Pendamping ASI
(MP ASI)
misal : sari buah, pisang/pepaya lumat, biskuit lumat, bubur tepung, dll
mula-mula berikan setengah cangkir 1 X sehari menjadi 2 X sehari.
Setelah bayi terbiasa, kenalkan dengan makanan lumat lainnya
misal : bayam rebus lumat santan

MAKANAN ANAK USIA 9 12 BULAN :


ASI terus diberikan, makin sering makin baik.
merupakan makanan utama bagi bayi.
Anak mulai diberikan makanan lembik
misal : bubur campur yg disaring, buah-buahan
mula-mula berikan 1 piring sedang X sehari.
Menginjak umur 10 bulan, kenalkan makanan keluarga yang lunak.
MAKANAN ANAK USIA 1 2 TAHUN :
ASI terus diberikan sampai anak berusia 2 tahun.
Pada umur 1 tahun anak diberi makanan kaluarga yang lunak dan terdiri
dari makanan pokok, lauk, sayur, dan buah.
pisahkan dulu makanan untuk anak, baru kemudian untuk orang tua.
Berikan sebanyak setengah dari jumlah makanan ayahnya.

MAKANAN ANAK USIA 2 TAHUN ATAU LEBIH :


Berikan makanan keluarga berdasarkan TRI GUNA MAKANAN
(sumber zat tenaga, zat pembangun, dan sumber zat pengatur).
berikan susu jika perlu .
Jika anak sakit, mintalah nasehat kepada petugas kesehatan tentang
pemberian makanan yang tepat dan sehat.
Menginjak umur 10 bulan, kenalkan makanan keluarga yang lunak.
MAKANAN ANAK
USIA 3 5 TAHUN

Makanan anak usia 3 5 tahun tetap sama dengan makanan


anak sebelumnya. Terutama protein (hewani) disamping kalori
dalam jumlah yang cukup.
Anak-anak dalam usia ini sudah dapat lebih banyak
dikenalkan dengan makanan-makanan yang disajikan untuk
anggota keluarganya.
MAKANAN ANAK
USIA 3 5 TAHUN

Menanamkan kebiasaan memilih bahan makanan yang


baik. Lazimnya anak-anak kurang menyukai sayuran
dalam makanannya. Dalam hal ini ibu harus bertindak
sedemikian rupa untuk mengajak makan bahan makanan
yang berfaedah, dan ibupun harus berinisiatif bahwa
jumlah bahan makanan semakin bertambah dengan
semakin bertambahnya usia anak.
MAKANAN ANAK
USIA 3 5 TAHUN

Pada usia ini tidak ada salahnya ibu menyediakan


makanan selingan berupa kue-kue yang dibuat oleh
ibu sendiri, asal makanan selingan ini tidak membuat
dia terlalu kenyang sehingga anak tidak mau makan
nasi.
MAKANAN ANAK
USIA 3 5 TAHUN

SARAPAN

JAJAN

Waspada dengan 3 P
(Pewarna, Pemanis, Pengawet)
Pentingnya Sarapan
Prevalensi anemia pada anak balita
(SKRT 2001)

100,0

80,0
Persen

60,0

40,0

20,0

0,0
< 6 bln 6-11 bln 12-23 bln 24-35 bln 36-47 bln 48-59 bln

% Anemia 61,3 64,8 58,0 45,1 38,6 32,1


Diagram berikut menunjukkan data hasil pemeriksaan
produk pangan jajanan anak sekolah yang tidak
memenuhi syarat dari tahun 2002 - 2005:
Penyebab produk makanan jajanan anak sekolah tidak
memenuhi syarat (Tahun 2002 - 2005)

0 3 0
38
10 8
38
19
24
7
3 28
19 3
0 4 1286
12

59
77
39

70
8
35

2002 2003 2004 2005


Tahun

Pemanis Buatan Pengawet Formalin


Pewarna yang dilarang Boraks Cemaran mikroba
Data Temuan Bahan Berbahaya**) dalam
Produk Pangan (Tahun 2002-2005)

5
5
Berbahaya dalam
Temuan Bahan

Produk Pangan 4 3
3 2 2
%

2
1
0
2002 2003 2004 2005*)
Tahun

**) Bahan Berbahaya yang ditemukan meliputi Formalin, Boraks,


Rhodamin B dan Methanyl Yellow
ASPEK GIZI DALAM
PERTUMBUHAN OTAK DAN KECERDASAN
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan terbukti
bahwa pada penderita gizi buruk telah terjadi hambatan
terhadap pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan

Secara keseluruhan gizi buruk yang terjadi pada anak di usia


muda membawa dampak :
1. Anak mudah menderita lelah mental
2. Sukar berkonsentrasi
3. Rendah diri
4. Prestasi belajar menjadi rendah
Berbagai fungsi otak dikendalikan oleh senyawa
kimia yang disebut neurotransmitter yang
terdapat dalam otak dan sekresi neurotransmitter
itu akan terjadi jika ada rangsang.

Salah satu neurotransmitter yang berperan dalam


pekerjaan otak seperti berfikir, mengingat dan
berbicara adalah acetylcholine.

Kadar acetylcholine dalam otak akan tergantung


pada masukan zat gizi tertentu dari makanan
yaitu cholin, pyroglutamat, dan vitamin B-
kompleks.
Metabolisme energi dalam otak memerlukan
sejumlah zat gizi antara lain berbagai vitamin dari
kelompok Vit B-kompleks, Vit C disamping zat
besi dan magnesium. Pemberian tambahan
vitamin tersebut kepada anak, akan menaikkan
nilai IQ anak tersebut.

Otak juga memerlukan perlindungan dari


kerusakan jaringan otak akibat
terbentuknya radikal bebas. Untuk itu
diperlukan vitamin yang dapat berfungsi
sebagai anti oksidan seperti Vitamin A, C
dan E.
Jenis bahan makanan yang dimakan juga
berpengaruh terhadap IQ. Dari hasil penelitian,
diketahui bahwa anak yang banyak makan permen
(gula murni) ternyata IQ mereka 25 point lebih
rendah dibanding anak yang memperoleh glukose
dari karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong,
kentang, dll).
Taurin, Omega 3 dan Omega 6 (pre AA dan DHA)
atau asam amino esensial yang diperlukan untuk
pertumbuhan otak. Ini penting untuk menunjang
proses tumbuh kembang si anak, serta tingkat
intelektuallitas dan kecerdasan anak (antisipasi
ADHD = Attention Defisit Hyperactive Disorder).
Kandungan kalsium dan Vitamin D untuk
kebutuhan pertumbuhan tulang (antisipasi
Cerebral Palsy).
Galaktose penting untuk pertumbuhan otak serta
pembentukan myellin di otak. Galaktose adalah
karbohidrat yang terdapat dalam susu.
FUNGSI DHA (Docosa Hexaenoic
Acids) dan KOLIN
Mendukung perkembangan otak
Membentuk sel saraf
Berperan untuk membantu
penghantaran rangsang saraf
Membantu perkembangan organ
penglihatan
BAGAIMANAPUN JUGA,
YANG ALAMI JAUH LEBIH BAIK

Anda mungkin juga menyukai