Anda di halaman 1dari 18

Overview

Anestesi Umum pada


Pediatri
dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS
- Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif, Magister Administrasi
Rumah Sakit -
Bagian/ SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif
FK Unud/ RSUP Sanglah Denpasar
Prinsip Utama

Anak BUKAN miniatur orang dewasa

Perbedaan Anatomi

Perbedaan Fisiologi

Perbedaan Farmakologi
Anatomi dan Fisiologi Pediatri
Sistem Saraf Pusat
Dalam masa tumbuh kembang

Sistem Respirasi
Saluran napas berbeda dengan dewasa (lidah besar, epiglotis
panjang, trakea pendek, laring lebih anterior dan cephalad
Mudah desaturasi karena jumlah alveoli sedikit, FRC rendah,
ventilasi alveolar tinggi

Sistem Kardiovaskular
Cardiac output bergantung pada frekuensi nadi
Mudah bradikardia karena sistem saraf simpatis dan refleks
baroreseptor belum berkembang
Mudah aritmia
Anatomi dan Fisiologi Pediatri
Sistem Gastrointestinal
Mudah hipoglikemia karena cadangan glikogen rendah
Enzim hati belum matang

Sistem Urogenital
Fungsi ginjal belum matang hingga usia 2 tahun

Sistem Muskuloskeletal
Mudah hipotermia karena luas permukaan tubuh lebih besar, kulit
tipis, lemak terbatas, kemampuan menggigil belum sempurna

Sistem lain
Resiko dehidrasi
EBV lebih tinggi daripada orang dewasa
Perioperatif
Prabedah
Evaluasi pra-anestesia (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang)
Konsultasi
KIE dan informed consent

Intrabedah
Anestesi khusus (sharing airway)
Monitoring tanda vital
Pemeliharaan anestesia dan cairan

Pascabedah
Pemulihan
One day care (ambolatory) vs rawat inap?
Puasa

MUTLAK

Tujuan: mengurangi resiko aspirasi (masuknya isi cairan lambung ke paru)

Air putih non partikel 2-3 jam

ASI 6 jam

Susu formula 6-8 jam

Makanan padat 6-8 jam


Anak dengan ISPA
Pengaruh ISPA pada fungsi respirasi
kapasitas difusi oksigen
pengembangan dan resistensi
volume akhir
shunting
insidensi hipoksemia
reaktivitas jalan napas

Resiko tinggi untuk mengalami kegawatdaruratan perioperatif


berupa SPASME, karena reaktivitas saluran napas akibat infeksi
Atasi infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) terlebih dahulu
(konsultasi prabedah)
Insiden komplikasi akibat ISPA meningkat pada anestesi umum
pemasangan ETT dalam 2-4 minggu pasca-ISPA
FARMAKOLOGI ANESTESI LOKAL
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses farmakologi dari
obat-obatan pada anak, yaitu:
Imaturitas dari beberapa jalur enzim dan adanya
penggantian oleh jalur biokimia lainnya.
Peningkatan progresif pada area permukaan tubuh yang
terjadi akibat adanya proses tumbuh kembang
Cardiac output anak lebih besar dua sampai tiga kali dari
orang dewasa absorbsi anestetik lokal sistemik akan
meningkat
Agen vasoaktif seperti epinefrin memperlambat
serapan sistemik
Dosis maksimum dari seluruh obat golongan aminoamid
sebaiknya dikurangi
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi anestetik lokal:
Perfusi jaringan
Alirah darah pada organ target
Koefisiensi obat anestesi lokal antar kompartemen
Ikatan dengan protein dalam plasma
pH jaringan
Ikatan plasma
Organ/jaringan besar
LIDOCAINE

Agen anestesi lokal kerja panjang


Memblok proses inisiasi dan transmisi dari impuls saraf
di tempat pemberiannya
Onset (infiltrasi, aplikasi pada mukosa, blok saraf gigi
atau spinal): 1-5 menit
Durasi: 1-3 jam
Dengan teknik lain: onset 10-15 menit
KONTRAINDIKASI

Diketahui atau dicurigai memiliki hipersensitivitas terhadap


lidocaine
Infeksi kulit disekitar tempat injeksi
Sedang dalam pengobatan antikoagulan
Kecenderungan gangguan pembekuan darah
Anemia berat atau penyakit jantung
Anestesi spinal dan epidural pada pasien dehidrasi atau
hipovolemik
EFEK SAMPING
Penyebab:

Pemberian dosis yang berlebihan

Ketidaksengajaan injeksi intravena

Injeksi pada jaringan yang kaya pembuluh darah

Gejala awal:

Kepala terasa ringan, pusing, pandangan kabur, agitasi, tremor, dan terkadang

bisa sampai kejadian kejang yang diikuti dengan penurunan kesadaran, dan

gagal nafas

Depresi miokardial dan hipotensi dapat menyebabkan hipoksia, asidosis, blok

jantung, dan henti jantung


EPINEFRIN (ADDITIF)
Epinefrin dengan dosis 5 mg/L atau konsentrasi 1/200.000

Menurunkan konsentrasi plasma puncak dan memperpanjang durasi dari

blokade, khususnya pada pasien yang berusia kurang dari 4 tahun.

Kelebihan lain dari pemberian epinefrin adalah dapatnya deteksi dari injeksi IV

yang salah (test dose) karena anak-anak sangat sensitif terhadap properti

aritmogenik dari epinefrin.

Banyak anestesiologis menyarankan untuk menggunakan epinefrin dengan

dosis yang lebih rendah lagi (2.5 mg/L atau 1/400.000) pada pemberian solusi

anestesi lokal pada bayi dan neonatus


TATALAKSANA OVERDOSIS

Tatalaksana bila muncul gejala overdosis bersifat


simptomatik.
Tidak ada antidotum spesifik.
Jalan nafas yang bersih harus dipertahankan dan
bantuan ventilasi harus diberikan.
Kejang dapat dikontrol dengan pemberian diazepam
atau thiopental.
TOKSISITAS (OVERDOSIS)
Dapat muncul baik pada saat dilakukannya injeksi atau dalam waktu 5-10 menit

setelah injeksi

Accidental injection

Reaksi bifasik (eksitasi yang diikuti oleh depresi) pada sistem saraf pusat (SSP),

kardiovaskular

Pencegahan:

Teknik pemberian injeksi yang pelan

Dilakukan observasi yang baik pada pasien

Pengetahuan dari dosis maksimum yang bergantung pada berat badan

Teknik aspirasi sebelum injeksi


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai