Anda di halaman 1dari 31

KAJIAN JURNAL

KAJIAN JURNAL
Epinephrine and Dexamethasone in
Children with Bronchiolitis
Amy C. Plint, M.D., M.Sc., David W. Johnson, M.D., Hema Patel, M.D., M.Sc.,
Natasha Wiebe, M.Math., Rhonda Correll, H.B.Sc.N., Rollin Brant, Ph.D.,
Craig Mitton, Ph.D., Serge Gouin, M.D., Maala Bhatt, M.D., M.Sc.,
Gary Joubert, M.D., Karen J.L. Black, M.D., M.Sc., Troy Turner, M.D.,
Sandra Whitehouse, M.D., and Terry P. Klassen, M.D., M.Sc.,
for Pediatric Emergency Research Canada (PERC)

16110221084
PUTRI ANDRIANY
KEPANITERAAN KLINIK SMF ANAK
RS DR. SOEDJONO MAGELANG
Periode AGUSTUS OKTOBER 2016
Epinefrin dan Deksametason pada Anak-
Anak dengan Bronkiolitis

1 Sumber : The New England


Journal of Medicine
2
Karakteristik klinis
- Rhinorrhea
- Wheezing
- Gangguan bernafas

Infeksi akut saluran Etiologi tersering


nafas bawah Respiratory
tersering pada bayi syncitial virus (RSV)

BRONKIOLITIS
Terapi terkini
bronkiolitis
masih
kontroversial Bronkodilator
digunakan
secara luas tapi
Beta- agonists tidak rutin
dianjurkan. BRONKIOLITiS
gagal
menunjukan efektifitas
manfaat yang epinefrin dan
konsisten Nebulisasi deksametason ?
epinefrin
Deksametason gejala klinis
40%
angka
dibandingkan
masuknya plasebo
pasien ke
rumah sakit
OUTCOME
(TUJUAN PENELITIAN)
PRIMER SEKUNDER

Mengetahui efektifitas
epinefrin dan
deksametason dalam 1 Efek samping
mengatasi Bronkiolitis 2. Keadaan Klinis
sampai perawatan hari
ke 7
METODE

Randomized Controlled Trials


DESAIN
(RCT), Double- blind, plasebo-kontrol

8 Departemen Gawat Darurat


TEMPAT
Pediatri Kanada

WAKTU Tahun 2004-2007, setiap musim


Bronkiolitis (Desember-April)

Bayi usia 6 minggu-12 bulan dengan


SUBYEK Bronkiolitis RDAI (respiratory distress
assessment index) 4-15
RESPONDEN PENELITIAN

KRITERIA ESKLUSI KRITERIA INKLUSI


1. Telah mendapat terapi
1 Bayi 6 minggu sampai 12
bronkodilator sebelumnya bulan
2. Mendapatkan terapi
2. Skor respiratory distress
kortikosteroid oral assessment Index 4
3. Bayi didiagnosis asma sampai 15
4. Penyakit kronik kardiopulmo 3. Diagnosis bronkiolitis
5. Imunodefisiensi episode awal
6. Terkena varicella 3minggu
sebelumnya
7. Bayi dengan penyakit parah
8. Bayi lahir < 37 minggu
9. Skor RDAI > 15
10. Terputus komunikasi dengan
keluarga
ANALISIS STATISTIK

Dilakukan menggunakan komputer 800 bayi


dikelompokan oleh pusat kode diamankan di apotik

STATUS RSV
ANALISA SUB
KELOMPOK
ATOPI
INTERVENSI PENELITIAN
(PEMBANDING)

Kelompok epinefrin dan dexametason


199 bayi

Kelompok epinefrin
198 bayi

Kelompok dexamatason
199 bayi

Kelompok plasebo
201 bayi
INTERVENSI (2)

Nebu 3 ml dalam larutan 1 : 1000 (volume


setara saline)
Menggunakan II 1730 Updraft nebulizer
EPINEFRIN (Hudson RCI)

1,0 mg/KgBB (dosis maksimal 10 mg)


DEXA- 0,6 mg/KgBB perhari (5 hari selanjutnya)
METHASONE
Pengobatan oral
Dexametason oral 1 Dexametason oral 0,6
berdasarkan studi
mg/kgbb (max 10 mg) mg/kgbb
schuh dkk
Nebulasi pertama di
IGD
Placebo oral 1 Placebo oral
Obat aktif dan placebo mg/kgbb 0,6mg/kgbb
diberikan penampilan,
berat, volume, bau, dan
rasa yang sama
Placebo terdiri dari ora-
plus dan ora-sweet
PENGUMPULAN
denyut DATA
skor RDAI jantung

temperature rectal
Follow up dilakukan melalui telepon
laju pernapasan

kepada orang tua wali dilakukan


oleh perawat saturasi oksigen
Setiap hari sampai hari ke 7 Status rsv

2 hari sekali sampai hari ke 14


3 hari sekali sampai hari ke 22
Riwayat
atopi dll
HASIL TINDAKAN
Bayi epinefrin +
deksametasone skor
RDAI lebih rendah
dibanding dg plasebo
Bayi deksametason
saja tidak signifikan
berbeda dengan diberi
plasebo
Bayi epinefrin +
deksametason frekuensi
pernapasannya lebih
rendah pada jam pertama
Bayi epinefrin atau
epinefrin+deksametasone
denyut jantung meningkat
pada jam pertama.
sedangkan diberi deksa
saja tidak.
HASIL
HASIL

Kelompok 1 lebih cepat kembali tenang bernapas dan makan normal


dibanding kelompok 4
DISKUSI

Ditemukan manfaat yang nyata


dari terapi gabungan pada hasil
sekunder: bayi dalam kelompok
ini keluar lebih awal dari
perawatan medis dan kembali
tenang bernapas dan makan
normal lebih cepat daripada
pada kelompok plasebo
KEKURANGAN PENELITIAN

1. Untuk mengeklusikan bayi dengan


serangan mengi awal Sehingga
sulit dianalisis

2. Mendaftarkan bayi di pusat akademis.


EFEK SAMPING

Pucat
76 bayi
Tremor (9,5%)
15 bayi
(1,9%)
Muntah
14 bayi
(1,8%)
KESIMPULAN

Bayi

Bronkiolitis

Dirawat di gawat darurat

Terapi kombinasi dengan


deksametason dan epinefrin
secara signifikan dapat
mengurangi rawat inap di rumah
sakit, serta memperpendek durasi
dari beberapa gejala.
CRITICAL APPRAISAL
ABSTRAK

1. Abstrak 1 paragraf -

2. Secara keseluruhan informatif +

3. Tanpa singkatan selain yang baku +

4. Kurang dari 250 kata -


JUDUL & PENGARANG

+
1. Jumlah kata dalam judul < 12 kata
(7 kata)

2. Deskripsi judul +

3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal +

4. Korespodensi penulis +

5. Tempat dan waktu penelitian dalam judul -


PENDAHULUAN

1. Terdiri dari 2 bagian/2 paragraf -


2. Paragraf pertama mengemukakan alasan +
Paragraf kedua menyatakan hipotesis/tujuan
3. -
penelitian
4. Didukung oleh penelitian relevan +
5. Kurang dari 1 halaman +
BAHAN DAN METODE

1. Jenis dan rancangan penelitian +


2. Waktu dan tempat penelitian +
3. Populasi sumber -
4. Teknik sampling +
5. Kriteria inklusi +
6. Kriteria eksklusi +
7. Perkiraan dan perhitungan besar sampel -
8. Perincian cara penelitian +
9. Uji statistik +
10. Program komputer +
11. Persetujuan subjektif +
HASIL

1. Jumlah subjek +
2. Tabel karakteristik subjek +

3. Tabel hasil penelitian +

4. Komentar dan pendapat hasil penulis tentang hasil +

5. Tabel analisis data dan uji +


PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

1. Pembahasan dan kesimpulan terpisah -


2. Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan dengan jelas +
3. Pembahasan mengacu pada penelitian sebelumnya +
4. Pembahasan sesuai dengan landasan teori +
5. Keterbatasan penelitian +
6. Simpulan utama -
7. Simpulan berdasarkan penelitian +
8. Saran penelitian +
9. Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai