Anda di halaman 1dari 16

Transportasi atau pengangkutan merupakan suatu bidang kegiatan yang

sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi


masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis
indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar (archipelago), perairan yang
terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan
dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah
Indonesia.

Manfaat Transportasi
Manfaat transportasi menurut Nasution (1996)
Pelayanan untuk perorangan ataupun kelompok
Pertukaran atau penyampaian informasi
Perjalanan untuk bersantai
Perluasan jangka perjalanan sosial
Pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja
Bantuan dalam memperluas kota atau menyebar penduduk menjadi kelompok
yang lebih kecil.
Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan ini, sektor transportasi


merupakan penyumbang terbesar konsumsi energi
diperkotaan, yakni sebesar 23% dari emisi CO2 yang
dihitung secara global pada tahun 2007. Adanya
peningkatan akan kebutuhan transportasi, memberi dampak
bagi pengeluaran emisi yang juga akan terus meningkat
dalam dekade mendatang. Transportasi yang tidak
berkelanjutan atau tanpa pengaturan khusus dapat
menyebabkan polusi udara, kebisingan, kecelakaan dan efek
samping negatif lainnya yang merugikan masyarakat dan
lingkungan. Efek ini sangat relevan di daerah perkotaan,
dimana saat ini sekitar 50% dari populasi dunia dari 6,9
miliar orang hidup di kota-kota. Hal ini akan meningkat
menjadi hampir 70% pada tahun 2050.
Guna mengantisipasi hal tersebut, perlu ada upaya untuk
mewujudkan transportasi yang berkelanjutan untuk :
- Mengurangi dampak perubahan iklim dan meningkatkan
keamanan energi,
- Mempercepat pertumbuhan dukungan ekonomi, dan
menambah interaksi sosial antar pengguna.
- Serta pemborosan penggunaan energi yang sia-sia

Sesuatu hal apapaun itu pasti memiliki permasalahan sama


halnya dengan sistem transportasi perkotaan. Permasalahan
seperti kemacetan (congestion), keterlambatan (delay),
polusi udara, dan pemborosan energi.
Jakarta sebagai Studi kasus permasalahan transportasi perkotaan yang begitu
signifikan. Berikut ini adalah tanda-tanda kemacetan yang terjadi :
a) Waktu tempuh yang semakin lama walaupun jarak yang ditempuh relatif
dekat.
b) Kemacetan tidak hanya terjadi pada peak-hours tetapi juga hampir terjadi
secara merata di jam-jam selain jam peak-hours.
Jam peak hours yang disini biasanya
adalah ketika jam berangkat kantor pagi
hari jam pulang kantor sore hari.
c) Kemampuan dan volume suatu
persimpangan jalan dalam menyalurkan
arus lalu-lintas kendaraan sudah tidak
memadai. Hal iniditandai dengan seorang
pengendara dapat beberapa kali tertahan
di lampu merahyang lebih dari satu
siklus lampu merah..
Sistem transportasi berkelanjutan (sustainable
transportasion) menjadi sebuah jawaban. Dengan lebih
terkonsentrasi, penyediaan angkutan umum bisa lebih baik dan
efisien, sehingga orang akan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi dan cenderung menggunakan angkutan umum, bersepeda
atau berjalan kaki.

Sistem transportasi berkelanjutan merupakan sistem yang


dapat memenuhi rasa keadilan yaitu dengan mengakomodasi
kebutuhan atau permintaan semua pengguna jalan dengan aman dan
nyaman; memenuhi tingkat efisiensi sumber daya alam, baik dalam
hal pemanfaatan sumber daya energi maupun pemanfaatan ruang;
dapat dikelola secara transparan dan partisipatif; serta menjamin
kesinambungan untuk generasi mendatang
Berdasarkan definisi sustainable transportation dari The
Centre of Sustainable Transportation Canada (2002). Sistem
transportasi yang berkelanjutan adalah sistem transportasi yang:

Menjadi akses utama yang dibutuhkan oleh individu dan


masyarakat agar keamanannya lebih terjaga, manusiawi, tidak
mencemari lingkungan, dan memberikan keadilan baik di dalam
maupun antargenerasi;

Dapat dioperasikan secara efisien; memberikan pilihan moda


transportasi dan mendukung pergerakan aspek ekonomi;

Membatasi emisi, pemborosan dalam kemampuan bumi


menyerapnya, meminimalkan penggunaan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui, membatasi penggunaan sumber
daya alam yang dapat diperbarui agar kualitasnya tetap terjaga
Meskipun berbagai definisi tersebut memberikan pandangan yang
berbeda-beda tentang sustainable transportation, namun definisi-definisi
tersebut memiliki kesamaan bahwa sistem transportasi yang
berkelanjutan merupakan:

Kegiatan transportasi yang mengutamakan keselamatan dan


kenyamanan pemakai atau masyarakat;
Semua kegiatan transportasi harus dilakukan secara efisien dan efektif
baik untuk pemakai kendaraannya ataupun bahan bakar yang
digunakan. Selama ini kendaraan pribadi rata-rata setiap hari hanya
berisi satu orang. Jika setiap satu orang dari kendaraan pribadi
dialihkan ke kendaraan umum, maka dapat dibayangkan berapa
banyak bahan bakar yang dihemat dan berapa banyak kemacetan dan
emisi kendaraan yang berkurang.
Ada keseimbangan tiga pilar transportasi yaitu ekologi, ekonomi, dan
sosial;.
Transportasi yang bukan hanya bisa dinikmati masa sekarang tetapi
juga masa yang akan datang;
Sistem transportasi yang menggunakan sarana transportasi yang ramah
lingkungan.
Focus an access: dalam sustainable transportation harus memperhatikan
pengguna trasnportasi, baik akses terhadap barang, jasa dan peluang sosial
terutama pada pengguna/masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

Non-motorized transportation: semakin banyaknya kendaraan bermotor membuat


masyarakat jenuh akan kepadatan jalan raya dan polusi yang dikeluarkan setiap harinya.
Sehingga berjalan, bersepeda, rollerblade dan moda transportasi non-motorized lainnya
lebih dipilih masyarakat karena lebih menyenangkan dan ramah lingkungan.

Motorized transportation by current means: transportasi bermotor saat ini mirip dengan
transportasi pada tahun 2000 awal, namun kendaraan yang digunakan pada sustainable
transportation saat ini jauh lebih hemat dalam mengeluarkan energi. Selain itu,
penggunaan kendaraan tersebut juga harus didukung oleh tata letak dan desain tata ruang kota.

Motorized transportation by potential means: beberapa akses transportasi saat ini menggunakan
teknologi yang berbeda. Bahan bakar yang digunakan menggunakan bahan bakar terbarukan,
seperti sumber daya hydrogen yang dihasilkan dari energy surya, sistem transportasi jalan raya
otomatis, layanan kereta api maglev.
Konsep yang pertama adalah usaha untuk mengurangi jumlah
kendaraan bermotor yang ada, hal ini dapat dilakukan dengan
penyedian sarana transportasi yang bersifat masal yang nyaman,
sehingga dapat menjadi alternatif terbaik bagi masyarakat dan dapat
mengurangi jumlah kendaraan pribadi.
Konsep kedua adalah perbaikan mutu gas buang dari kendaraan
bermotor, baik dari segi desain, perawatan maupun pemakaian bahan
bakar yang seminimal mungkin dapat memberikan pencemaran
terhadap lingkungan.
Konsep yang ke tiga adalah usaha mengurangi kemacetan lalu lintas di
jalan sehingga pemborosan energi dan pencemaran lingkungan dapat
dikurangi. Mengkaji pada usulan dalam pembahasan sistem jaringan
maupun sisten pergerakan untuk meberikan suatu sistem angkutan
masal yang cepat dan nyaman dalam bentuk kereta api.
Sistem transportasi yang berkelanjutan menyangkut tiga
komponen penting, yaitu
Aksesibilitas diupayakan dengan perencanaaan jaringan
transportasi dan keragaman alat angkutan dengan tingkat
integrasi yang tinggi antara satu sama lain
Kesetaraan diupayakan melalui penyelenggaraan transportasi
yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, menjunjung
tinggi persaingan bisnis yang sehat, dan pembagian penggunaan
ruang dan pemanfaatan infrastruktur secara adil
Dampak lingkungan. diupayakan melalui penggunaan energi
ramah lingkungan, alat angkut yang paling sedikit menimbulkan
polusi
Sistem Transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud
pada sistem transportasi yang berbasis pada penggunaan angkutan
umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis pada penggunaan
kendaraan pribadi.
Jepang menggunakan transportasi yang dapat menampung banyak
penumpang dan dapat menempuh suatu jarak dalam waktu yang sangat
cepat serta menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Contohnya: Shinkansen, merupakan salah satu kereta api yang terdapat di
Jepang yang menghubungkan kota-kota utama. Kereta ini digerakkan dengan
tenaga listrik terpusat yang diproduksi oleh PLTN sehingga mengurangi
pencemaran dan polusi udara yang diproduksi oleh kereta biasa yakni berupa
karbondioksida (CO2).
Kota Bogota, Kolombia merupakan sebuah kota yang juga
sukses dalam menerapkan sustainable transport. Hal ini
dibuktikan dengan adanya sistem bus cepat yang dinamakan
TransMilenio. Jenis transportasi ini merupakan salah satu
jaringan modern yang menghubungkan bus pada jalur khusus
(busway) dan bus yang berukuran kecil (feeder).
TransMilenio ini juga dinilai sangat efisien karena dapat
menampung penumpang menuju berbagai sudut kota.
Di Indonesia Di Bogota
Busway Di Indonesia Tranmilenio Di Bogota
Hanya bus tunggal Berupa bus gandeng
Hanya terdapat dua pintu masuk yang Terdapat tiga pintu masuk bus untuk
menyebabkan desakan antar penumpang jika mengurangi desakan penumpang yang akan
akan memasuki busway masuk
Hanya terdapat satu rute Terdapat rute ekspress dan biasa
Busway berada di sisi jalan Bus transmilenio beroperasi di tengan jalan
bukan disisi jalan, sehingga tidak
menghalangi barang masuk dan keluar
Nasution, MN. 1996. Manajemen transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Hobbs, FD. 1995. Perencanaan dan teknik lalu lintas. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Meyer dan Miller. 2001. Urban transportation planning. McGraw-Hill International.
Singapore.
Iswanto, Hadi. 2002. Faktor-faktor pendorong terjadinya kemacetan lalul lintas di jalan
arteri primer kawasan pasar ungaran Kabupaten Semarang. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Wibawa, Arie Bayu. 1996. Tata guna lahan dan transportasi dalam pembangunan
berkelanjuta. Universitas Diponegoro. Semarang.
Nugroho, Adi Lanugranto. 2008. Konsumen dan jasa transportasi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Machsus dan Rahmat Basuki. 2008. Penggunaan BBG pada kendaraan bermotor di Kota
Surabaya. Jurnal aplikasi Volume 4 nomor 1 ISSN 1907-753X. Surabaya.
Aminah, Siti. 2006. Transportasi public dan aksesibilitas masyarakat perkotaan. Universitas
Airlangga. Surabaya.
Haryadi, Bambang. dan Riyanto, Bambang. 2007. Kepadatan kota dalam perspektif
pembangunan transportasi berkelanjutan. Jurnal teknik sipil dan perencanaan Nomor 2
volume 9 juli 2007. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai