Anda di halaman 1dari 18

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA

1-3 TAHUN
KELOMPOK 3
1. APRI SUSANTO
2. DONY CHANDRA KAHARAP
3. ELIZABETH MONY
4. LIDIA LETEK DALE
5. RABIATUL ADAWIYAH
6. PRADITA LAURENSSA
7. WINDI ASTUTI
Tumbuh kembang anak usia 1-3 terdiri dari :
I . PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK.
A. Parameter Umum
1. Peningkatan ukuran tubuh terjadi secara bertahap bukan
secara linier yang menunjukan karakteristik percepatan
atau perambatan pertumbuhan pada masa todler.
a. Tinggi badan
1. Rata-rata todler bertambah tinggi sekitar 7,5 cm per
tahun.
2. Rata-rata tinggi todler usia 2 tahun sekitar 86,6 cm.
tinggi badan pada usia 2 tahun adalah dari tinggi
dewasa yang diharapkan.
b. Berat badan
1. Rata-rata pertumbuhan berat badan todler adalah 1,8 -2,7
kg/tahun.
2. Rata-rata berat badan todler usia 2 tahun adalah 12,3 kg.
3. Pada usia 2,5 tahun berat badan todler mencapai 4 kali
berat lahir.

c. Lingkaran kepala (L.K)


1. Pada usia 1-2 tahun ukuran L.K sama dgn lingkaran dada.
2. Total laju peningkatan L.K pada tahun ke 2 adalah 2,5 cm
kemudian berkurang menjadi 1,25 cm per tahun sampai usia 5
tahun.
2. Karakteristik todler dan penonjolan abdomen adalah akibat otot-otot
abdomen yang kurang berkembang.
3. Kaki yang melengkung biasanya menetap selama masa todler karena otot
kaki harus menahan berat badan tubuh yang relatif besar.

B. Nutrisi
1. Kebutuhan Nutrisi
a. Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis
sehingga kebutuhan todler terhadap kalori protein dan
cairan menurun.
b. Kebutuhan kalori adalah 102 kkal/kg/hari.
c. Kebutuhan protein adalah 1,2 g/kg/hari.
d. Susu harus dibatasi tidak lebih dari sekitar 1 liter setiap hari
untuk membantu menjamin asupan makanan yang kaya zat besi.
Pemeriksaan hematoksit harus dilakukan untuk skrining anemia.
e. Todler dengan diet vegetarian tidak menerima protein nabati
yang cukup.
Mereka harus dirujuk keahli gizi.
2. Pilihan dan Pola Makanan
a. Pada usia 12 bulan, kebanyakan todler makan makanan
keluarga
b. Pada usia 18 bulan, sebagian besar todler mengalami
aneroksia fisiologis dan menjadi pemilih dalam hal
makanan. Menginginkan sesuatu makanan seperti roti
lapis, kacang, dan jeli untuk periode beberapa hari dan
makan dalam jumlah banyak pada suatu hari dan sangat
sedikit di hari berikutnya.
c. Todler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai
makanan dalam porsi kecil makanan yang enak .
d. Todler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring
dari pada makanan yang dicampur.
e. Orang tua harus menganjurkan penggunaan peralatan
makan.
3. Pendidikan anak dan keluarga
a. Pemberian kudapan bergizi yang sering dapat
menggantikan makanan utama,namun ingatkan orang
tua untuk tidak menawarakan kudapan 1 jam sebelum
waktunya menghindari menurunnya nafsu makanan
todler.
b. Todler beresiko mengalami aspirasi sejumlah makanan
yang kecil seperti kacang.
c. Ingatkan orang tua untuk menggunakan makanan
sebagai suatu penghargaan .

C. Pola Tidur
1. Total kebutuhan tidur menurun selama 1 tahun kedua
sampai rata-rata 12 jam perhari.
2. Kebanyakan todler tidur siang satu kali sehari sampai akhir
tahun kedua dan ketiga.
3. Masalah tidur umum terjadi dan dapat disebabkan rasa takut
berpisah.
4. Ritual waktu tidur dan objek transisi yang melambangkan rasa
aman seperti selimut atau seperangkat mainan akan sangat
membantu.

D. Kesehatan Gigi
1. Jumlah gigi primer (20 gigi desidua) lengkap ketika
mencapai usia todler 2,5 tahun.
2. Kunjungan kedokter gigi pertama kali harus dilakukan
sebelum usia todler 2,5 tahun.
3. Orang tua harus membersihkan gigi todler dengan sikat gigi
lembut dan air, dan kemudian sela-sela gigi dan benang halus.
Pasta gigi berfluorida berbahaya jika tertelan.
4. Todler memerlukan suplemen fluorida jika sumber air di
tempat tinggalnya tidak mengandung fluorida.
5. Diet harus rendah makanan yang bersifat kariogenik mis, gula
pasir, yang dapat meningkatkan timbulnya karies gigi.

E. Eliminasi
1. Karakteristik feses berubah sesuai jenis makanan yang
ditambah kan dalam diet. Makanan yang berwarna (seperti,
gelatin, gula bit, minuman berwarna, dan buah arbei) dapat
mewarnai feses.
2. Pengeluaran urine rata-rata selama masa anak adalah 500
sampai 1000 mL/hari.
II. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
A. Tinjauan (Erikson)
1. Erikson memberi istilah krisis psikososial yang dihadapi
todler antara usia 1 dan 3 tahun sebagai
anatomi versus rasa malu dan ragu.
a. Tema psikososial pada tahap ini adalah untuk
memegang; untuk melepaskan.
b. Todler telah mengembangkan rasa percaya dan siap
menyerahkan ketergantungannya untuk membangun
perkembangan kemampuan pertamanya dalam
mengendalikan dan otonomi. Orang tua yang
mendorong todler melakukan hal tersebut akan
mengembangkan kemandirian todler.
c. Todler dapat mengembangkan rasa malu dan ragu jika
orang tua membiarkan todler bergantung pada
orang tua di area yang seharusnya todler dapat mencoba
keterampilan barunya atau membuat todler merasa tidak
mampu saat mecoba keterampilan ini.
2. Todler mulai menguasai keterampilan sosial.
a. Individualisasi (membedakan diri dari orang lain)
b. Berpisah dari orang tua
c. Pengendalian seluruh fungsi tubuh
d. Komunikasi dengan kata-kata
e. Perilaku yang diterima secara sosial
(1) Todler mulai belajar bahwa perilakunya memiliki efek yang
dapat diperkirakan dan dipercaya kepada orang lain.
(2) Todler belajar menunggu lebih lama untuk memenuhi
kebutuhannya.
f. Interaksi egosentris dengan orang lain. (Todler tidak dapat
menguasai beberapa keterampilan interaktif sampai anak
mencapai masa remaja ketika ia menjumpai kembali tugas yang
tidak terselesaikan terkait dengan periode perkembangan awal.
Erikson merujuk hal ini sebagai moratorium psikososial).
3. Todler sering menggunakan kata tidak bahkan ketika
bermaksud ya , untuk mengungkapkan kebebasannya
(perilaku negativistik).
4. Todler sering terus menerus mencari benda familier yang
melambangkan rasa aman, seperti selimut, selama waktu
stres dan perasaan tidak menentu.

B. Rasa Takut
1. Rasa takut umum pada todler antara lain:
a. Kehilangan orang tua (dikenal sebagai ansietas
perpisahan)
b. Ansietas terhadap orang asing
c. Suara-suara yang keras (mis., vacuum cleaner)
d. Pergi tidur
e. Binatang besar
C. Sosialisasi
1. Ritualisme,negativisme, dan kemandirian mendominasi
interaksi pada todler.
2. Ansietas perpisahan memuncak saat todler mulai
membedakan dirinya dari orang terdekat. Objek transisi
adalah penting, terutama selama periode berpisah, seperti
tidur siang.
3. Todler dapat menggunakan tantrum untuk menunjukan
kemandiriannya. Cara terbaik pengasuh menghadapi mereka
adalah dengan cara membiarkan (mengabaikan mereka).
4. Negativisme juga merupakan hal yang umum. Cara terbaik
untuk menurunkan jumlah kata tidak, yaitu dengan
menurunkan jumlah pertanyaan yang mengarah pada
jawaban tidak.
D. Bermain dan mainan
1. Todler terlibat dalam permainan paralel, yaitu bermain
berdampingan, tetapi tidak bermain dengan yang lain. Meniru
adalah salah satu bentuk permainan yang umum.
2. Rentang perhatian yang pendek menyebabkan todler sering
mengganti mainan.
a.Tujuan mainan pada masa todler adalah untuk meningkatkan
keterampilan lokomotor (mainan yang ditarik dan didorong) untuk
meningkatkan imitasi,perkembangan bahasa, dan keterampilan
motorik kasar dan halus.
b. Mainan harus aman (tidak mempunyai bagian yang dapat
terlepas atau kecil). Contoh mainan yang aman dan sesuai untuk
todler adalah sebagai berikut :
(1) Boneka dan mainan peralatan rumah tangga
(2) Telepon mainan dan buku pakaian
(3) Mobil mainan,cat tangan,bermain dengan tanah
liat,puzzle,dan blok-blok besar.
E. Disiplin
1. Kebebasan yang tidak dibatasi merupakan ancaman untuk
keamanan todler meskipun membatasi todler dalam mencoba
perilakunya.
2. Tindakan disiplin seharusnya:
a. Konsisten
b. Segera setelah kesalahan dilakukan
c. Direncanakan terlebih dahulu
d. berorientasi pada perilaku, bukan anak
e. Pribadi (tidak didepan umum) dan tidak menyebabkan
todler malu.
3. Timeouts merupakan tindakan disiplin yang efektif
III. PERKEMBANGAN MORAL
A. Tinjauan (kohlberg)
1. Todler biasanya berada dalam subtahap pertama tahap
prakonvesional, yang berorientasi pada hukuman dan
kepatuhan. Penilaian todler didasarkan pada perilaku untuk
menghindari hukuman atau mendapat penghargaan.
2. Pola disiplin mempengaruhi perkembangan moral todler.
a. Hukuman fisik dan menahan hak anak cenderung
memberikan todler pandangan yang negatif mengenai
moral.
b. Menahan cinta dan kasih sayang sebagai bentuk
hukuman menimbulkan rasa bersalah.

B. Tindakan disiplin yang tepat termasuk memberikan penjelasan


mengapa perilaku tertentu tidak dapat diterima, memuji tindakan
yang benar, dan menggunakan distraksi untuk mencegah perilaku
yang tidak dapat diterima.
IV. PERKEMBANGAN KOGNITIF
A. Tinjauan (Piaget)
1. Tahap sensorimotorik. Tahap ini berlangsung antara usia
12 dan 24 bulan dan melibatkan dua subtahap.
a. Subtahap 1 (12-18 bulan). Reaksi sirkular tersier
melibatkan eksperimen trial-and-error dan eksplorasi
aktif yang terus menerus. (Tahap ini saling melengkapi
dengan subtahap 5 pada masa bayi.)
b. Subtahap prakonseptual pada fase praoperasional.
Dalam tahap ini, dimulaidari usia 2 dan 4 tahun, todler
menggunakan pikiran reprensitatif untuk mengingat
kembali masa lampau, menampilkan masa kini, dan
mengantisipasi masa depan. Selama fase ini, anak :
a. Membentuk konsep-kensep yang tidak selengkap
atau tidak selogis konsep orang dewasa.
b. Membuat klasifikasi sederhana
c. Menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang terjadi
secara simultan (penalaran yang bersifat transduktif)
d. Menunjukan pemikiran egosentris.

B. Bahasa
1. Todler menggunakan bahasa ungkapan khusus(yi.,kata-
kata ungkapan buatan todler sendiri untuk ekspresi) pada
usia 15 bulan.
2. Todler menyebutkan nama depan dan akhir .
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai