Anda di halaman 1dari 17

SMK Negeri 4 Banjarbaru

Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Sistem kelistrikan pada sepeda motor merupakan bagian penting karena


sistem ini menyediakan arus listrik untuk keperluan pembakaran dan
untuk menggerakkan pendukung sepeda motor. Ditinjau dari
penggunaan arus listriknya, sistem kelistrikan sepeda motor yaitu:

1. sistem pengisian
2. sistem pengapian
3. sistem penerangan dan sistem tanda
4. sistem starter
Sistem Pengisian
Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai dengan arus
listrik dari pembangkit (generator). Arus yang diisikan ke baterai tersebut harus
berupa arus searah (DC). Oleh karena itu jika arus dari pembangkit masih berupa arus
bolak - balik ( AC ) maka arus tersebut harus disearahkan terlebih dahulu.
Komponen sistem pengisian di sepeda motor, pada dasarnya hanya ada 2 yaitu ;

Sepul
Adalah sebuah gulungan yang terletak di dalam mangkok magnet. Gulungan dari
kawat tembaga ini akan menghasilkan listrik bila terpotong oleh garis gaya magnet.
Sepul untuk sepeda motor lama biasanya ada 2 macam. Sepul pengapian dan sepul
lampu.

Sepul untuk pengapian ini adalah gulungan yang menghasilkan listrik untuk suplai ke
sistem pengapian. Sedangkan untuk sepul lampu adalah gulungan yang menghasilkan
listrik untuk suplai lampu dan juga untuk pengisian ke aki. Tapi pada sepeda motor
baru sekarang sepul hanya ada 1. Satu sepul ini sudah memenuhi kebutuhan untuk
suplai listrik ke pengapian, lampu lampu dan untuk sistem pengapian.
Kiprok / regulator

Adalah komponen elektronika yang berguna mengatur aliran arus listrik ke lampu
lampu dan ke aki. Kelebihan arus listrik, akan dibuang ke aki. Sehingga lampu depan
pada kendaraan tidak putus. Bila kiprok rusak, maka lampu depan akan mudah putus.

Sebab tidak ada pembatas listrik yang disuplai ke lampu lampu. Kelebihan arus
listrik ini disebabkan karena putaran mesin yang naik lebih tinggi. Hal ini terjadi pada
saat gas ditarik. Putaran mesin meningkat, yang berakibat putaran pada mangkok
magnet pun naik. Listrik yang dihasilkan pun jadi semakin besar.
Sistem Pengapian
Sistem pengapian menyediakan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya loncatan
bunga api pada ruang bakar tersebut karena adanya perbedaan tegangan pada kedua
elektroda busi. Loncatan bunga api pada elektroda busi terjadi pada saat celah
platina membuka. Dengan adanya loncatan bunga api tersebut maka terjadilah
pembakaran bensin pada ruang bakar.

Rangkaian sistem pengapian menggunakan platina


Komponen Pengapian
Platina pada sistem pengapian berfungsi untuk memutushubungkan tegangan
baterai ke kumparan primer. Platina bekerja seperti switch (saklar) yang
menyalurkan supply listrik ke kumparan primer koil dan memutuskan aliran
listrik untuk menghasilkan induksi. Pembukaan dan penutupan platina
digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang menekan bagian tumit dari
platina pada interval waktu yang ditentukan.
KONDENSOR
Saat arus primer mengalir akan terjadi hambatan pada arus tersebut, hal
ini disebabkan oleh induksi diri yang terjadi pada waktu arus mengalir
pada kumparan primer. Induksi diri tidak hanya terjadi pada waktu arus
primer mengalir, akan tetapi juga pada waktu arus primer diputuskan
oleh platina saat mulai membuka.

Pemutusan arus primer yang tiba-tiba pada waktu platina membuka,


menyebabkan bangkitnya tegangan tinggi sekitar 500 V pada kumparan
primer. Induksi diri tersebut, menyebabkan sehingga arus prima tetap
mengalir dalam bentuk bunga api pada celah kontak. Untuk mencegah
terjadinya loncatan bunga api pada platina seperti percikan api pada
busi, maka dipasang kondensor pada rangkaian pengapian. Pada
umumnya kondensor dipasang (dirangkai) secara paralel dengan platina
KOIL
Koil pengapian mengubah sumber tegangan rendah dari baterai atau
koil sumber (12 V) menjadi sumber tegangan tinggi (10 KV atau lebih)
yang diperlukan untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada
celah busi dalam sistem pengapian.

Pada koil pengapian, kumparan primer dan sekunder digulung


pada inti besi. Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang
diterima dari baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi melalui
induksi elektromagnetik. Inti besi (core) dikelilingi kumparan yang
terbuat dari baja silicon tipis. Terdapat dua kumparan yaitu sekunder
dan primer di mana lilitan primer digulung oleh lilitan sekunder.
Arus yang mengalir pada rangkaian primer tidak akan segera mencapai maksimum.
Diperlukan waktu agar arus maksimum pada rangkaian primer dapat tercapai. Bila
arus mengalir dalam kumparan primer dan kemudian arus tersebut diputuskan tiba-
tiba, maka akan dibangkitkan tegangan dalam kumparan primer berupa induksi
sendiri sebesar 300 400 V, searah dengan arus yang mengalir sebelumnya.

Arus ini kemudian mengalir dan disimpan untuk sementara dalam kondensor.
Apabila platina menutup kembali maka muatan listrik yang ada dalam kondensor
tersebut akan mengalir ke rangkaian, sehingga arus primer segera menjadi penuh
Rangkaian sistem pengapian menggunakan CDI
Sistem Penerangan dan Sistem
Tanda
Penerangan berfungsi terutama
pada malam hari, tetapi pada
waktu hujan atau udara
berkabut penerangan juga
diperlukan. Sistem penerangan
sepeda motor terdiri atas lampu
kepala dan lampu belakang.
Lampu kepala terdiri atas lampu
jarak jauh dan lampu jarak
pendek. Sebagian sepeda motor
ada yang dilengkapi dengan
lampu kota. Yang dimaksud
dengan sistem tanda adalah
sistem pemberian tanda dengan
lampu lampu tanda belok dan
lampu rem.
Sistem Starter
Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter elektrik
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk memutar poros engkol.
Sepeda motor yang menggunakan elektrik juga dilengkapi dengan starter mekanik
karena jika starter elektriknya rusak atau baterainya tidak kuat untuk menggerakkan
starter elektrik maka sepeda motor masih bisa dihidupkan dengan starter mekanik.
Memeriksa kerusakan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan

Gangguan pada rangkaian kelistrikan yang umum terjadi ada tiga macam yaitu:
1) Gangguan pada rangkaian karena nilai tahanan membesar
2) Gangguan karena hubung singkat
3) Ganguan dari komponen-komponen kelistrikan itu sendiri.

Gangguan rangkaian kelistrikan karena nilai tahanan membesar


Gangguan ini biasanya disebabkan Karena rangkaian terbuka atau
terjadinya korosi pada bagianbagian tertentu dari rangkaian, dapat juga
disebabkan karena kontak saklar yang tidak baik/kotor.
Gambar a menunjukkan bahwa, lampu tidak menyala akibat rangkaian terputus
atau terbuka, dan arus tidak dapat mengalir. Sedangkan gambar b lampu tidak
menyala/redup diakibatkan arus yang mengalir ke lampu terlalu kecil, karena
nilai tahanan membesar. Nilai tahanan dapat membesar karena saklar kotor atau
sambungan kabel berkarat/korosi.
Gangguan karena hubungan singkat

Hubungan singkat dapat terjadi apabila ada kabel penghantar yang berhubungan
langsung dengan penghantar lain atau pada ground.
Gambar a menunjukkan adanya hubungan singkat diantara
dua kabel penghantar. Lampu A seharusnya tidak menyala, sedangkan
lampu B menyala. Akibat adanya hubung singkat antara kabel lampu A dan
kabel lampu B, maka lampu A ikut menyala.
Sedangkan gambar b lampu pada rangkaian tidak menyala
akibat adanya hubung singkat antara kabel dengan ground, sekering pada
rangkaian dapat terputus karena arus yang mengalir terlalu besar.

Anda mungkin juga menyukai