Anda di halaman 1dari 33

http://adangsuherman.files.wordpress.

com/2013/12/2-disain-dan-aplikasi-pendekatan-saintifik-dalam-pembelaajran-
penjasorkes-2013.pptx

Disain dan Aplikasi Pendekatan


Saintifik Dalam Pembelajaran
Penjasorkes
Adang Suherman
FPOK UPI
2013
Pokok Bahasan

Memahami (konseptual), menerapkan


(prosedural), dan memodifikasi (kontekstual)
konsep pendekatan pembelajaran saintifik
sesuai dengan tuntutan konteksnya
Masalah Pembelajaran Saintifik

Terbatasnya jumlah guru yang berkeyakinan bahwa siswa dapat


berpikir produktif (medapatkan sesuatu yang tidak diketahui dan
diingat sebelumnya), akibatnya para guru:
berlebihan dalam mengandalkan daya ingat siswa,
melupakan penciptaan lingkungan yg dapat membuat anak mencari tau,
lebih menekankan pada recall and reproduction,
mengabaikan problem solving, creative thinking, and decision making.
Wacana integratif non latar belakang penjas bahkan penjas
dihilangkan (kompas.com, rabu 11 des 2013)
Pengenalan saintifik dalam kurikulum baru muncul dalam kurikulum
2013 sekarang, itupun baru sebatas dokumen belum pada kenyataan
Kecenderungan saintifik diajarkan baru sebatas konseptual dan
diajarkan secara direktif bukan sebagai sebuah cara berpikir a way
of thinking or discovery and inquiry
Konseptual
Knowledge, Science, Scientific
llmu pengetahuan (science): ilmu untuk mencari tahu;
suatu sistem berbasis metodologi ilmiah untuk
membangun pengetahuan (knowledge).
membangun suatu pengetahuan harus didukung oleh
rekam data, observasi dan analisa yang terukur dan
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia
terhadap gejala-gejala alam dan sosial.
Pengetahuan (knowledge): penguasaan teori dan
keterampilan seseorang yang diperoleh melalui
pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu.
Scientific adalah kata sifat dari Science yang
mengandung arti ilmiah/bersifat ilmiah
Inquiry Learning Sebagai Pendekatan Ilmiah
(Permendikbud No. 65 th 2013 ttg Standar Proses)

Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang


diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk
melakukan proses pengamatan hingga penciptaan.
Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan
kontekstual, . . ., disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
Prinsip pembelajaran
diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
dari pendekatan tekstual menuju pendekatan ilmiah;
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), . . . perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/ penelitian
(discovery/inquiry learning).
Inquiry Learning Sebagai Pendekatan Ilmiah
(Lanjutan)

Prinsip pembelajaran
diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
dari pendekatan tekstual menuju pendekatan ilmiah;
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), . . .
perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan peserta didik . . . maka
sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis pemecahan masalah (project
based learning).
Kerangka Pikir Inquiry Learning
Masalah merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan
Mengajar sesungguhnya bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas belajar siswa, yaitu kemampuan belajar efektif dan
efisien dalam mengatasi berbagai masalah kehidupan
Siswa mempelajari pengatahuan dengan cara yang sama
seperti bagaimana pengatahuan itu sendiri didapatkan/
berkembang.
Inquiry learning merujuk pada proses dan keterampilan yang
digunakan oleh para scientis dalam mendapatkan
pengetahuan.
Startegi inquiry melibatkan pemahaman mengenai bagaimana
dan mengapa pengetahun berubah dalam merespon bukti2,
analisis logis, dan berbagai penjelasan yang diperdebatkan
dalam komunitasnya (NRC 2000, p. 21).
Konsep Inquiry Learning
Inkuiri Learning merupakan campuran strategi penyelidikan
dan pemecahan masalah yang dibingkai dalam bentuk
pertanyaan kepada siswa agar berpikir, lalu bergerak.
Inkuiri Teaching mengarahkan siswa untuk memecahkan
masalah yang dibingkai dalam bentuk pertanyaan
Tema: Learner as Problem Solver
Pendekatan pembelajaran sebagai proses memecahkan
masalah.
Guru menyajikan permasalahan dalam bentuk pertanyaan,
memberi kesempatan pada siswa untuk berekpresi kreatif
mendemonstrasikan solusinya.
Permasalahan harus dipecahkan melalui kognitif terlebih
dahulu kemudian di formulasikan kedalam gerakan.
Pemecahan masalah sebagai pusat dan pengaturan proses
belajar mengajar (Tillotson, 1970)
Traditional Cognitive
(behavioral) approach (processes) approach
Subject centered Learner centered
Teacher tells Learner explores
Ignores learners rich repertoire of Utilizes learners rich repertoire of
movement memories movement memories
Learner plays relatively passive role in Learner assumes a major responsibility
the process for his/her own learning
Teacher identifies errors and prescribes Learner identifies errors and makes
corrections adjustments
May be less time-consuming in early May be more time-consuming in early
stages stages
Asumsi Mengajar Menurut Pandangan Inquiry
Teaching

Fungsi pedagogis utama guru adalah merangsang siswa berfikir yang


kemudian dapat mengembangkan kemampuan psikomotor.
Pertanyaan digunakan sebagai alat utama interaksi guru dengan
siswa.
Guru adalah fasilitator siswa untuk belajar, melalui pertanyaan yang
akan merangsang siswa untuk berekpresi dan kreatif
Pertanyaan guru harus sesuai dengan kemampuan intelektual siswa.
Peran guru adalah mengkombinasikan instruksi langsung dan tidak
langsung.
Direct instruction berlangsung pada saat menyuruh siswa terlibat dalam
aktivitas fisik
Indirect teaching berlangsung pada saat siswa berpikir dan eksplorasi
untuk memecahkan masalah gerak
Asumsi Belajar Menurut Pandangan Inquiry
Teaching

Proses belajar akan berlangsung dengan baik manakala aktivitas


belajar didasarkan pada kesadaran dan pemahaman siswa
Siswa mengikuti pembelajaran dengan berbekal pengetahuan yang
sudah dimiliki sebelumnya untuk membangun dan memahami
pengetahuan baru.
Belajar psikomotor didahului oleh belajar kognitif.
Belajar pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah.
Siswa menggunakan pengetahuannya untuk mencari solusi lisan
atau gerak.
Pengembangan kognitif akan berlangsung dengan baik jika
kompleksitas masalah sesuai dengan perkembangan kemampuan
siswa.
Strategi Pembelajaran Inquiry
(Pendalaman Metodologi)
Pendekatan Eksplorasi (Barret, 1970)
Pembelajaran melalui pertanyaan (Siedentop,
1991)
Guided Discovery, Problem Soving (Mosston dan
Ashworth, 1994)
Pendekatan berpikir kritis (McBride, 1992),
Indirect Teaching, Cognitive Approaches
(Graham, 1994)
Prosedural
Scientific Method
Identify the problem; Clarify the question&
Hypotesis; Determine information needed and
how to obtain it; Organize the information
obtained; Interpret the results (Fraenkel)
. . . the process of: sensing problems . . ., forming
. . . hypotheses, testing . . . these hypotheses, and
communicating the results (Toren).
All conclusions are tentative and subject to
change as new evidence is uncovered (dont
PROVE things)
Langkah-Langkah belajar Saintifik

Experimen- Networking
Observing Questioning Associating
ting (membentuk
(mengamati) (menanya) (menalar)
(mencoba) Jejaring)

Untuk Semua Mata Pelajaran

16
Langkah Pembelajaran dengan Inquiry learning
1. Identifikasi masalah. Guru mengetahui konsep yang akan diajarkan,
keterampilan yang harus dikuasai, dan bagaimana menyuruh siswa
melalui pertanyaan yang disusun secara sistematis,
2. Menyajikan masalah. Guru menyampaikan satu atau lebih masalah yang
memerlukan jawaban dalam bentuk kognitif dan gerak.
3. Ekplorasi masalah terbimbing. Guru mengamati siswa pada saat siswa
mencoba memecahkan masalah, menyediakan isyarat cues, umpan
balik, dan pertanyaan fasilitatif.
4. Identifikasi dan memperbaiki solusi. Guru menggunakan isyarat-isyarat
(poin 3), umpan balik, dan pertanyaan untuk memperbaiki atau
memperbanyak pola pikir siswa dalam menemukan solusi.
5. Demontrasi untuk analisis, evaluasi dan diskusi. Setelah memperoleh
solusi terbaik dalam memecahkan maslahnya, siswa mendemonstrasikan
pemecahan yang dipilihnya kepada seluruh siswa
6. Demonstrasi diharapkan menjadi media bagi guru dan siswa untuk
mengevaluasi (bukan mengkritisi) dan memberikan manfaat bagi siswa
lainnya dalam menentukan solusi thdp permasalahan
DISAIN MENGAJAR
INQUIRI TRAINING, termasuk CONCEPT ATTAINMENT,
INDUCTIVE THINKING
Model pembelajaran ini menekankan pada hasrat belajar tentang segala sesuatu secara
lebih bermakna dengan cara mendapatkan dan mengorganisir data, memahami masalah dan
solusinya, mengembangkan konsep yang bermakna untuk melakukannya. Setiap rancangan
model memiliki penekanan yang berbeda-beda, (perolehan informasi dan konsep,
pembuatan konsep dan uji hipotesis, kreativitas berpikir), garis besar rancangannya sbb.
Kontekstual
Adaptasi Implemensitasi Inquiry Teaching

Tingkat Kelas Kemungklnan Adaptasi

Pra-sekolah 1. Batasi pada pengetahuan


2.Fokus pada perhatian dan keterampilan mendengarkan
Sekolah dasar 1. Bingkai tugas gerak/masalah dengan jelas
2. Periksa pemahaman sebelum dan selama PBM
3. gunakan tugas gerak/masalah simpel
SMP Tidak harus diadaptasi
Sekolah Menengah 1. Fokus terhadap higher-order learning
Atas 2. Gunakan sedikit masalah tapi sudah mulai kompleks
3. dorong untuk menjawab yang memerlukan media dan teknologi
Perguruan Tmggi 1. Fokus terhadap higher-order learning
2. Gunakan beberapa atau banyak tugas/masalah
3. Gunakanjawaban kognitif yang memerlukan media dan teknologi
URAIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Tema:
Petak Lempar Tangkap

Tujuan:
1. Siswa menunjukkan perilaku kerjasama, percayadiri, dan berani melakukan permainan
tanpa merasa ragu atau tanggung
2. Siswa menunjukkan pengetahuan gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
3. Siswa mempraktekkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif

Alat dan Media pembelajaran:


Lapangan empat persegi sama sisi dengan empat petak
Bola ringan sesuai kemampuan siswa
Kon pembatas
peluit
Langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
a. Play 1:
Siswa mengamati tujuan, aturan, dan tempat bermain yang dijelaskan guru
(dalam video);
Siswa diberi kesempatan bertanya, berdiskusi, dan membagi kelompok untuk
melakukan permainan
Siswa eksplorasi melakukan permainan antara 5-10 menit
Siswa berhenti bermain
b. Teach (meningkatkan understanding dan kemampuan gerak)
Diskusi, identifikasi, dan perumusan masalah dalam kelompok masing-masing
Diskusi merumuskan dan menetapkan beberapa alternatif jawaban
Mencobakan dan melatihkan berbagai gerakan sebagai jawaban atas
permasalahan yang muncul
Menyepakati gerakan sebagai jawaban yang akan ditampilkan
c. Play 2:
Mempraktekkan hasil diskusi dan latihan dalam permainan lawan kelompok lain
d. Menyajikan dan mengkomunikasikan hasil secara kelompok maupun individu
Penilaian unjuk Kerja:

Komponen Kriteria
No
yang dinilai Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu bimbingan (1)
Kerjasama Selalu Sebagian besar Kadang Kurang
menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan
1 perilaku kerjasama perilaku kerja sama perilaku kerjasama perilaku kerjasama
setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada
peluang peluang peluang peluang
Percaya diri Selalu Sebagian besar Kadang Kurang
menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan
2 perilaku percaya perilaku percaya diri perilaku percaya perilaku percaya
diri setiap kali ada setiap kali ada diri setiap kali ada diri setiap kali ada
peluang peluang peluang peluang
berani Selalu Sebagian besar Kadang Kurang
menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan
3 perilaku berani perilaku percayadiri perilaku percayadiri perilaku percayadiri
setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada
peluang peluang peluang peluang

Komponen Kriteria
No
yang dinilai Baik sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Perlu bimbingan (1)
variasi gerak Selalu Sebagian besar Kadang-kadang Kurang
dasar mempraktekkan mempraktekkan mempraktekkan mempraktekkan
1
lokomotor setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada
peluang peluang peluang peluang
variasi gerak Selalu Sebagian besar Kadang-kadang Kurang
dasar non- mempraktekkan mempraktekkan mempraktekkan mempraktekkan
2
lokomotor setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada
peluang peluang peluang peluang
variasi gerak Selalu Sebagian besar Kadang-kadang Kurang
dasar mempraktekkan mempraktekkan mempraktekkan mempraktekkan
3
manipulatif setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada setiap kali ada
peluang peluang peluang peluang
Remedial:
1. Guru melakukan remedial jika masih ada siswa yang kurang mampu
menunjukkan dan mempraktekkan komponen penilaian di atas.
2. Guru memberikan aktivitas lempar tangkap yang memiliki tingkat kesulitan lebih
rendah untuk meremedial siswa yang lamban.
3. Guru memberikan aktivitas lempar tangkap yang memiliki tingkat kesulitan lebih
tinggi untuk mmfasilitasi siswa yang berminat dan berbakat.

Refleksi Diri:
1. Hal-hal apa saja yang perlu menjadi perhatian Bapak/Ibu selama pembelajaran?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
......................................................................................................................

2. Siswa mana saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus?


................................................................................................................................
................................................................................................................................
...........................................................................................................................
3. Hal-hal apa saja menjadi catatan keberhasilan pembelajaran yang telah
Bapak/Ibu lakukan?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan agar pembelajaran yang
Bapak/Ibu lakukan menjadi lebih efektif?
................................................................................................................................
................................................................................................................................
..............................................................................................................................
I. Topik: Dribling
II. Kelas: III SD
III. Waktu: 30 menit
IV. Target siswa: mampu mengontrol bola pada waktu dribling sambil bergerak
V. Target guru: mampu memanggil siswa dengan menggunakan nama
VI. Peralatan: tali skipping, bola karet
VII. Pemanasan: skipping sendirian dan kelompok
VIII. Pengenalan: kita sekarang akan belajar dribling di tempat dan bergerak ke semua arah
IX. Aktivitas belajar (pendekatan bertanya: questioning approach)
dapatkah dribbling bola di samping badan? Lakukan.
bagian tangan mana yang anda gunakan untuk dribbling?
dapatkah mendribbling bola dengan tangan yang satunya lagi?
dapatkah mendribbling bola mengelilingi satu kaki?
dapatkah mendribbling bola mengelilingi kaki yang satunya lagi?
dapatkah mendribbling bola mengelilingi ke dua kaki dengan cara silang bergantian?
dapatkah mendribbling bola rendah dan tinggi secara bergantian tanpa berhenti?
berapa kali anda dapat mendribbling bola tinggi dan rendah tanpa kehilangan kontrol?
dapatkah mendribbling bola di samping badan sambil berjalan?
dapatkah mendribbling bola sambil mundur?
dapatkah mendribbling bola sambil bergerak ke kanan?
dapatkah mendribbling bola sambil bergerak ke kiri?
dapatkah mendribbling bola sambil bergerak 5 langkah, berhenti dan berjalan 5 langkah lagi?
dapatkah mendribbling bola dengan menggunakan satu tangan bergantian sambil berjalan?
Apa yang anda lakukan untuk mengontrol bola pada waktu dribbling sambil jalan?
dapatkah anda mendribbling bola dengan tangan kiri 5 x dan tangan kanan 5 x sambil berjalan?
dapatkah mendribbling bola ke kanan 5 langkah dan ke kiri lima langkah?
dapatkah mendribbling bola sambil bergerak zig-zag ke kiri dan ke kanan?
X. Penutup:
keterampilan apa yang anda pelajari hari ini?
bagian tangan mana yang anda gunakan mendribbling?
Angkat tangan, siapa yang bisa melakukan semua pertanyaan yang diberikan?
Contoh Pembelajaran Inquiry Pada Materi Galloping
Tahap Aktivitas Pembelajaran Pertanyaan Untuk Siswa
PENDAHU 1. Apa itu bergerak?
LUAN 2. Gerak apa yang sudah anda pelajari sejauh ini?
3. dapatkah anda tunjukkan bagaimana bejalan atau lari kecil kuda (semua siswa
melakukannya sesuai versi masing-masing/galloping)
4. Siapakah yang tahu, disebut apa gerak lari kecil kuda? (setelah 3 detik menunggu
guru memerintahkan seluruh siswa bergerak yang dengan berkata gallop)
5. Baik, dapatkah manusia melakukan gerakan gallop?
6. Sekarang dan berikutnya kita akan belajar bagaimana caranya gallop seperti kuda
INTI Pinpointing, meminta salah seorang Ketika siswa melompat guru bertanya:
Komponen siswa mendemonstrasikan gerakan gallop 1. Perhatikan kakinya. Apa yang dia lakukan dengan kakinya ketika dia melompat?
gerak dengan cukup baik 2. Perhatikan kepalanya. Bagaimana posisi kepala saat dia melompat?
Galloping 3. Apakah dia bergerak dengan tinggi saat melompat? mengapa tidak?
4. Dapatkah anda mendengar suara lompatannya? Dapatkah anda tepuk tangan saat
mendengar suara lompatan?
Galloping Melalui isyarat guru, siswa melompat Sebelum mereka melompat:
menyebar pada ruang terbuka selagi musik 1. Siapa yang dapat ceritakan apa artinya ruang terbuka?
pada ruang mengiringi 2. Mengapa penting untuk memperhatikan siswa lain saat bergerak diruang terbuka?
terbuka 3. Apa yang akan anda lakukan saat musik berhenti? (Siswa diajarkan untuk
berhenti dalam pelajaran-pelajaran sebelumnya.)
Ketika para siswa gallop (kepada individu siswa)
1. Apakah kamu berjalan terlalu cepat?
2. Apakah kamu menjaga kepala tetap di depan?
3. Dapatkah kamu gallop sesuai iringan musik?
Selama musik dalam keadaan berhenti:
1. Apa yang terjadi jika anda gallop terlalu lambat?
2. Gerakan lain apa lagi yang seperti gallop?
3. Apakah gallop gampang atau susah anda lakukan?
Contoh Pembelajaran Inquiry Pada Materi Galloping (lanjutan)

Tingkatan Melalui isyarat guru, siswa melompat Sebelum mereka galloping:


(level) pada ruang terbuka selagi musik Apa yang dimaksud dengan tingkatan?
Galloping mengiringi Ada berapa banyak tingkatan?

Ketika mereka galloping guru meminta Selama musik dalam keadaan pause:
mereka untuk mencoba pada tingkatan Tingkatan yang mana anda galloping paling baik?
yang berbeda: rendah, sedang, dan tinggi Tingkatan yang mana paling susah bagimu?
Mengapa tingkat yang satu lebih susah dan yang lain?
Jalur Pada isyarat guru, siswa Sebelum mereka galloping:
lintasan melompat pada ruang Siapa yang ingat apa yang disebut jalur lintasan?
Galloping terbuka selagi musik Berapa banyak jalur lintasan menurutmu?
mengiringi Apakah jalur lintasan hanya dilantai, atau bisakah diudara juga?

Ketika mereka galloping guru meminta Selama musik dalam keadaan berhenti:
mereka untuk mencoba pada tingkatan jalur lintasan mana yang menyebabkan kamu membuat putaran paling cepat?
yang berbeda: zig zag, kurva, lurus, Bagaimana posasi kakimu ketika kamu membuat putaran?
menyudut
Arah Pada isyarat guru, siswa melompat pada Sebelum mereka galloping:
Galloping ruang terbuka selagi musik mengiringi Berapa banyak arah dapat kamu lakukan dengan gerakan gallop?
Apakah ini yang paling sulit?Mengapa kamu tidak bisa galloping menyamping?
Ketika mereka galloping guru meminta
mereka mengubah ke depan dan ke Selama musik dalam keadaan pause:
belakang beberapa kali Apakah susah untuk galloping mundur?
Apa yang membuatnya sangat susah?
Bagaimana caramu untuk membuatnya lebih mudah?
PENUTUP Ketrampilan-ketrampilan apa yang kita pelajari hari ini?
Tinjauan Dapatkah kamu mengingat sudah berapa kali kamu galloping dalam permainan lain
ulang dan sebelumnya?
penutup Siapa yang dapat mencenitakan perbedaan antara galloping dan skip yang kita pelajari
minggu sebelumnya?
PEMBUAT PERUBAHAN
ANAK BELAJAR DARI LINGKUNGANNYA
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan perlakuan baik, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, ia belajar menemukan cinta dalam
kehidupannya.
(Hukum Dorothy dalam Yudianto, 2011)
SEKIAN
TERIMA KASIH
BEBERAPA PERTANYAAN UMUM DALAM PEMBELAJARAN INQUIRY

Tingkatan Pertanyaan Contoh


Pengetahuan Siapa yang bisa menunjukan pada Siapa yang bisa menunjukan pada saya cara yang tepat yang harus dilakukan pada bagian
saya....? awal slide elektrik?

siapa yang bisa menceritakan pada Siapa yang bisa menceritakan pada saya dimana kaniu berdiri ketika partner kamu
saya...? melakukan servis dalam tennis ganda?

Pemahaman Bisakah kamu menjelaskan..? Bisakah kamu Jelaskan, mengapa partner kamu membiarkan shotting didalam garis?

Kenapa kamu ingin..? Mengapa kamu ingin bermain pada zone pertahanan dalam bola basket?

Bagaimana hal itu bisa terjadi..? Bagaimana bisa membuat lawan berada pada posisi di smash (smash)

Aplikasi bisakah kamu mengkombinasikan? Bisa kamu mngkombinasikan antara slide dengan dengan gallop, kalau bisa, tunjukan
pada saya, bagaimana cara melakukannya?

Ceritakan apa yang kamu ketahui Kita hanya mendiskusikan strategi penyerangan untuk melewati dalam sepak bola, perlu
sekarang...? diketahui, kalau kamu dalam wilayah pertahanan, bagaimana kamu mencoba menembus
pertahanan dengan sukses?

Bagaimana bisa menyerupai..? Bisakah kamu menunjukan path saya 3 caramemainkan pertahanan pennainan hockey
yang hampir sama dengan permainan tim pertahanan handball
lanjutan
Analisis Bagaimana hal ini bisa berbeda Bagaimanaservis pendek (badminton) men set up lawanmu secara berbeda dengan serve
dan...? tinggi? kapan kamu bisa menggunakan salah satunya?

Mengapa kamu tidak..? Mengapa kamu tidak mengulurkan otot2mu?

Analisalah..? Saya sedang membentuk badan saya, bisakah kamu menganalisanya dikelas? Bagaimana
kestabilannya? apakah keseimbangan saya baik atau buruk?kenapa?
S1ntesis Apa yang akan teijadi kalau...? Apa akan terjadi, kalau kamu mengunakan alat yang lebih panjang dalam memukul bola?

Dapatkah kamu dan partnermu membuat tarian baru dari musik ini?
Dapatkah kamu membuat yang
baru...?
Bila kamu merubah pusat grafitasi, apa yang kamu butuhkan untuk meningkatkan
Bila sesuatu berubah, bagaimana kestabilannya?
kamu dapat mengganti..?

Evaluasi Mengapa kamu lakukan..? Saya melihat kamu berlari dengan teratur. Mengapa kamu sering melakukannya?

Apa yang seseorang telah Ketika Molly berada pada sayap kanan pada permainan bola basket, apa yang harus dia
lakukan...? lakukan untuk melakukan pertahanan?

Hal ini lebih baik.. atau...? Apakah lebih baik memukul dengan cara yang pelan atau cepat ? mengapa?

Saya lihat kamu menggunakan cara memegang 2 tangan dalam pukulan forehand, apakah
Apakah hal ini cara yang baik itu teknik yang balk?
untuk..?

Anda mungkin juga menyukai