Anda di halaman 1dari 10

Antibitotik

Fath Dizzi(1261050204)
Ranggahesa W()
1. Golongan Mikrolida
Eritromosin Mekanisme kerja :
Tujuan terapi : membunuh bakteri gram Berikatan dengan ribosom 50S dan
(+) menghambat translokasi kompleks + RNA
peptida dari lokasi asam amino ke lokasi
Contoh : c. Diptheriae, cl. Prefringens, L.
peptida tidak dapat diperpanjang.
Monocytogenes
Indikasi :
Efek samping :
a. Infeksi saluran pernapasan
a. Gangguan saluran pencernaan (mual,
b. Infeksi telinga
muntah, nyeri epigastrium, diare)
c. Infeksi mata
b. Anafilaksis, nefritis interstitial
d. Infeksi kulit
c. Gangguan pendengaran
e. Infeksi saluran pencernaan
d. Gangguan ginjal
f. Infeksi lainnya (uretritis, GO, sifilis,
difteri, osteomyelitis, protatis) e. Hipersensitivitas
Kontra indikasi :
Hipersensitivitas atau alergi terhadap
eritromisin.
Interaksi obat :
a. Menunjukan SGOT (+) palsu pada Dosis :
penetapan dgn metode kolorimetri
Dewasa : 250 mg tiap 6 jam
b. Meningkat toksisitas teofilin
Anak-anak : 30-50 mg/kgBB sehari
c. Penggunaan dgn karbamazepin dpt dalam 3-4 dosis
meningkatkan kosentrasi karbamazepin
dalam darah
d. Penggunaan dgn warfarin dapat
memperpanjang waktu protombin
e. Penggunaan dgn methylprednisolon
dapat meningkatkan eliminasi
methylprednisolon
f. Penggunaan dgn egotamin tatrat dapat
meningkatkan toksisitas ergotamin
2. Golongan Aminoglikosid
Kanamisin Efek samping :
Tujuan terapi : menghambat sintesis a. Nefrotoksik
protein dari sel mikroba. b. Ototoksisitas
Contoh : E. Coli, Enterobacter, P. c. Syok
Aeruginosa, proteus, staphilococcus,
citrobacter. d. Defisiensi vit. K dan vit B
Indikasi : Interaksi obat :
a. Infeksi saluran pernapasan Dengan golongan penisilin, sefalosporin,
ampotericin B dan diuretik dapat meningkatkan
b. TB nefrotiksik dan efek ptensial dengan
c. GO neuromuscular blocking agent.
d. Infeksi saluran kemih Dosis :
Cara kerja : oral
Golongan aminoglikosida akan meningkat Dewasa : tablet 250 mg/ syrup 50 mg/ml
secara reversibel terhadap sub unit 30s Anak : 50 mg/kgBB sehari 4 kali
pada ribosom bakteri sehingga tidak terjadi pemberian
sintesa protein dan pertumbuhan bakteri.
3. Golongan Penisilin
Amoxicillin Efek samping :
Tujuan terapi : a) Reaksi hipersensitivitas
Membasmi bakteri gram (-) dan gram (+)
Kontra indikasi :
Indikasi : Hipersensitivitas
a. Infeksi saluran pernapasan
b. Infeksi saluran kemih Interaksi obat :

c. Infeksi kulit dan telinga a. Dengan probenesid dapat memperpanjangnlevel


darah dari amoxicillin
b. Dengan allopurinol dapat meningkatkan reaksi
Mekanisme kerja: kulit
Menghambat sintesis dinding sel,
terhadap mikroba yang sensitif penisilin Dosis :
akan menghasilkan efek bakterisid. BB > 20 kg = 250 500 mg tiap 8 jam
BB< 20 kg = 20 40 mg/kgBB tiap 8 jam
4. Golongan Sefalosporin
Sefotaksim Efek samping :
Tujuan terapi
a. Reaksi hipersensitivitas
Membunuh bakteri gram (+) dan
b. Gangguan ginjal
gram (-)
c. Infeksi jamur
Indikasi :
Kontra indikasi :
a. ISK
Hipersensitivitas
b. Infeksi saluran pernapasan
Interaksi obat :
c. Meningitis
Pemberian dengan probenesid,
d. Endokarditis
aminoglikosida dapat menyebabkan
Mekanisme kerja : nefrotoksik
Menghambat reaksi dalam proses Dosis :
sintesis dinding sel mulai dari
proses dini sampai transpeptidase 1 g tiap 12 jam
5. Golongan Kuinolon
Efek samping :
Siprofloksasin a. Mual, muntah, diare
Tujuan terapi :
b. Anoreksia, dispepsia, disglikemia
Menghambat DNA girase, suatu enzim yang
menekan DNA bakteri menjadi superkoil c. Reaksi hipersensitivitas, hepatotoksisitas
Indikasi :
Kontra indikasi :
a. ISK a. Hipersensitivitas
b. Infeksi salruran pencernaan b. Wanita hamil dan menyusui
c. Infeksi saluran pernapasan c. Anak < 12 tahun
d. Infeksi tulang dan sendi Interaksi obat :
Mekanisme kerja : a. Dengan antasida : mengganggu penyerapan siprofloksasin
Menghambat enzim DNA girase pada b. Dengan teofilin : dapat meningkatkan kadar teofilin dalam serum
kuman yang fungsinya mmenata kromosom
yang sangatpanjang menjadi spiral c. Dengan anti koagulan : dapat memperpanjang waktu perdarahan
Dosis :
oral : 2 x 250 mg 500 mg / iv : 2 x 200 400 mg
6. Golongan Kloramfenikol

Tujuan terapi : Efek samping :

Mampu melawan spektrum a. Diskrasia darah


organisme yang luas b. Reaksi hipersensitivitas
Indikasi : Kontra indikasi :
a. Penyakit thypus dan parathypus a. Hipersensitivitas

b. Infeksi bakteri gram (-) b. Penyakit hati


meningitis c. Penyakit ginjal
Mekanisme kerja : Interaksi obat :
Berikatan dengan ribosom 50S dan Menghambat biotransformasi senyawa lain
menghambat peningkatan asam yang di metabolisme enzim mikrosoma
amino pada rantai polipeptida oleh Dosis :
enzim peptidil transferase
50 mg/kgBB, terbagi 3 4 dosis.
Efek samping :
7. Golongan Tetrasiklin a. Iritasi GIT
b. Reaksi hipersensitivitas, toksik dan iriatif
Tujuan terapi :
c. Anemia, trombositopenia
Obat pilihan untuk mengobati beberapa
infeksi yang disebabkan oleh organisme Kontra indikasi :
intraseluler. a. Hipersensitivitas
b. Wanita hamil dan menyusui
Indikasi :
c. Anak-anak usia sampai 8 tahun
a. Pneumonia
Interaksi obat
b. Infeksi akibat ricketsiae
a. Dengan antasida dapat menyebabkan diare
c. ISK
b. Dengan antikoagulan dapat memperpanjang kerja,
d. Bronkitis
pembekuan lambat
c. Dengan kontrasepsi oral dapat menurunkan efetivitas
Mekanisme kerja : kontrasepsi oral
Berikatan dengan ribosom 50S dan Dosis :
menghalangi masuknya kompleks +
RNA , asam amino kelokasi asam amino. dewasa : 250 500 mg tiap 6 jam
anak > 8 tahun : 25 50 mg/kgBB dibagi 4 dosis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai