Anda di halaman 1dari 19

Berfikir Kritis dalam

Pengambilan Keputusan
Keperawatan
Nama Anggota

Ania Aprillia
Ariel
Mia Puspa G
Nuruk Khairiah A
Rofi Fadilah
Watini
D3 Keperawatan
STIKes Bhakti Kencana Bandung
Berfikir Kritis
Dalam Keperawatan

Berfikir kritis dalam keperawatan adalah komponen


dasar dalam pertanggunggugatan profesional dan
kualitas asuhan keperawatan,Berfikir kritis jaminan
yang terbaik bagi perawat mencapai sukses dalam
berbagai aktifitas.
Asumsi berpikir kritis adalah komponen dasar yang
meliputi pikiran, perasaan dan berkerja bersama
dengan keperawatan
Berfikir kritis perlu bagi perawat :
1. Penerapan profesionalisme.
2. Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dalam
memberikan askep.

Seorang pemikir yang baik tentu juga seorang perawat yang


baik.
Diperlukan perawat, karena :
Perawat setiap hari mengambil keputusan.
Perawat menggunakan keterampilan berfikir :
1. Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan
lingkungannya
2. menangani perubahan yang berasal dari stressor
lingkungan
3. penting membuat keputusan.
SUDAH SIAPKAH
ANDA BERPIKIR
KRITIS?
4 hal pokok penerapan berfikir kritis dalam
keperawatan
1.Penggunaan bahasa dalam keperawatan :
Berfikir kritis ad/ kemampuan menggunakan bahasa secara reflektif.
- perawat menggunakan bahasa verbal dan nonverbal dalam mengekspresikan idea, fikiran, info,
fakta, perasaan, keyakinan dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi.
- Secara nonverbal saat melakukan pedokumentasian keperawatan.

2. Argumentasi dalam keperawatan Sehari-hari perawat


dihadapkan pada situasi harus berargumentasi untuk menenukan,
menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi isu, memberikan
penjelasan, mempertahankan terhadap suatu tuntutan/tuduhan.
Badman and Badman (1988) argumentasi terkait dg. konsep berfikir dalam keperawatan :
a. berhubungan dengan situasi perdebatan.
b. Debat tentang suatu isu
c. Upaya untuk mempengaruhi individu/kelompok
d. Penjelasan yang rasional

3. Pengambilan keputusan dalam keperawatan


Sehari-hari perawat harus mengambil keputusan yang tepat.
Keputusan apa yang harus kita lakukan

4. Penerapan Proses Keperawatan


Perawat berfikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan
Aspek-Aspek Berfikir Kritis

Kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan


dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung.
Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek:
1. Relevance
Relevansi ( keterkaitan ) dari pernyataan yang dikemukan.
2. Importance
Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukaan.
3. Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau
informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide orang
lain.
4. Outside material
Menggunakan pengalamanya sendiri atau bahan-bahan yang
diterimanya dari perkuliahan.
5. Ambiguity clarified
Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada
ketidak jelasan.

6. Linking ideas
Senantiasa menghubungkan fakta, argumen pandangan serta
mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan.

7. Justification
Memberi bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi
atau kesimpulan yang diambilnya. Termasuk didalamnya
senantiasa memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan
kerungian dari suatu situasi atau solusi.
Perawat berfikir kritis pada setiap langkah
proses keperawatan
a. Pengkajian: mengumpulkan data, melakukan observasi dalam
pengumpulan data berfikir kritis, mengelola dan mengkatagorikan data
menggunakan ilmu-ilmu lain.
b. Perumusan diagnosa keperawatan: tahap pengambilan keputusan
yang paling kritis, menentukan masalah dan dengan argumen yaitu secara
rasional.
c. Perencanaan keperawatan: menggunakan pengetahuan untuk
mengembangkan hasil yang diharapkan, keterampilan guna mensintesa
ilmu yang dimiliki untuk memilih tindakan.
d. Pelaksanaan keperawatan: pelaksanaan tindakan keperawatan adalah
keterampilan dalam menguji hipotesa, tindakasn nyata yang menentukan
tingkat keberhasilan.
e. Evaluasi keperawatan: mengkaji efektifitas tindakan, perawat harus
dapat mengambil keputusan tentang pemenuhan kebutuhan dasar klien.
Fungsi Berpikir Kritis dalam Keperawatan
1. Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari.
2. Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
3.Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
4. Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan
tujuan, serta tingkat hubungan.
5. Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang
dilakukan.
6. Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
7. Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
8. Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi data keperawatan.
9. Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan.
10. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan
yang dilakukan.
11. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan.
12. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-nilai
keputusan.
13. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan
keperawatan.
Model Dalam penerapan
pembelajaran berpikir kritis di
pendidikan keperawatan

Feeling Proces

Vision Model

Examine Model
Metode Berfikir Kritis
Freely mengidentifikasi 7 metode critical thinking
1. Debate : metode yang digunakan untuk mencari, membantu,
dan merupakan keputusan yang beralasan bagi seseorang atau
kelompok dimana dalam proses terjadi perdebatan atau argumentasi
2. Individual decision : Individu dapat berdebat dengan dirinya
sendiri dalam proses mengambil keputusan
3. Group discussion : sekelompok orang memperbincangkan
suatu masalah dan masing-masing mengemukakan pendapatnya.
4. Persuasi : komunikasi yang berhubungan dengan
mempengaruhi perbuatan, keyajinan, sikap, dan nilai-nilai orang lain
melalui berbagai alas an, argument, atau bujukan. Debat dan iklan
adalah dua bentuk persuasi
5. Propaganda : komunikasi dengan menggunakan berbagai
media yang sengaja dipersiapkan untuk mempengaruhi massa
pendengar
6. Coercion : mengancam atau menggunakan kekuatan dalam
berkomunikasi untuk memaksakan suatu kehendak
7. Kombinasi beberapa metode
Perilaku Pemikiran Kritis dan
Aplikasi Dalam praktik
keperawatan
1. Percaya Diri
2. Bersikap Indipenden
3. Tanggung Jawab dan Otoritas
4. Berani Mengambil Resiko
5. Disiplin
6. Persisten
7. Kreatif
8. Rasa Ingin Tahu
9. Integritas
10. Rendah Hati

Anda mungkin juga menyukai