Anda di halaman 1dari 24

Mahasiswa dapat memahami pengertian Qadha

dan Qadar beserta dalilnya dari Al-Quran


Mahasiswa dapat memahami menjelaskan
hubungan antara qadha dan qadar dengan
ikhtiar
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan macam-macam takdir dan
dalilnya dari Al-Quran
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan hikmah beriman kepada Qadha
dan qadar
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan fungsi beriman kepada Qadha
dan Qadar
Qadha adalah
ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan
iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan
dengan makhluk.

Qadar adalah
perwujudan atau kenyataanketetapan Allah
terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk
tertentu sesuai denganiradah-Nya.
Allah Berfirman : yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan
langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan
dia telahmenciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-
rapinya.
(QS .Al-Furqan ayat 2).
.Saatini Imron melanjutkan sekolahnya di
Fak.Kedokteran. Sebelum Imron lahir,
bahkansejak zaman azali Allah telah
menetapkan, bahwa seorang anak bernama
Imron akan melanjutkan sekolahnya di
Fak.Kedokteran. Ketetapan Allah di Zaman
Azali disebut Qadha.Kenyataan bahwa saat
terjadinya disebut qadar atau takdir. Dengan
kata lain bahwa qadar adalah perwujudan
dari qadha.
Qadha adalah ketentuan, hukum atau rencana
Allah sejak zamanazali. Qadar adalah kenyataan
dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan
antara qadhaqadar ibarat rencana dan
perbuatan.Perbuatan Allah berupa qadar-Nya
selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam
surat Al-
Hijr ayat 21 Allah berfirman,
Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah
khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya
melainkan dengan ukuran yang tertentu.
Segalasesuatu yang ada di dunia ini telah di
tentukan qadha oleh Allah, sebagaima
dijelaskandalam Q.S. Al Hadiid ayat 22 yang
berarti: Tiada suatu bencanapun yang
menimpa di Bumi dan ( Tidak pula ) pada
dirimu sendirimelainkan Telah tertulis dalam
Kitab (Lauhul Mahfuzh ) sebelum kami
menciptakannya,Sesungguhnya yang
demikian itu dalah mudah bagi Allah.
Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW
didatangi oleh seorang laki-laki yang berpakaian
serba putih , rambutnya sangat hitam. Lelaki itu
bertanya tentang Islam, Iman dan Ihsan. Tentang
keimanan Rasulullah menjawab yang artinya:
Hendaklah engkau berimankepada Allah,
malaekat-malaekat-Nya, kitab-kitab-Nya,rasul-
rasulnya, hari akhir dan beriman pula kepada
qadar(takdir) yang baik ataupun yang bur
uk. Lelaki tersebut berkataTuan benar
. (H.R. Muslim)
Didalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman
yang artinya:
Siapa yang tidak ridha dengan qadha-Ku
dan qadar-Ku dan tidak sabar terhadap
bencana-Ku yang aku timpakan atasnya,maka
hendaklah mencari Tuhan selain Aku.
(H.R.Tabrani)
Iman kepada qadha dan qadar artinya percaya dan
yakin dengan sepenuh hati bahwa AllahSWT telah
menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.
Berkaitan dengan qadha danqadar, Rasulullah SAW
bersabda yang artinya sebagai berikut yang artinya
Sesungguhnya seseorang itu diciptakan dalam perut
ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah, 40 hari
menjadi segumpal darah, 40 hari menjadi segumpal
daging, kemudian Allahmengutus malaekat untuk
meniupkan ruh ke dalamnya dan menuliskan empat
ketentuan, yaitu tentang rezekinya, ajalnya, amal
perbuatannya, dan (jalan hidupny) sengsara atau
bahagia. (HR.Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Masud).
Dari hadits di atas dapat kita ketahui bahwa
nasib manusia telah ditentukan Allah
sejak sebelum ia dilahirkan. Walaupun setiap
manusia telah ditentukan nasibnya, tidak
berarti bahwa manusia hanya tinggal diam
menunggu nasib tanpa berusaha dan ikhtiar.
Manusia tetap berkewajiban untuk berusaha,
sebab keberhasilan tidak datang dengan
sendirinya.

:1. Takdir muallaq


: yaitu takdir yang erat kaitannya dengan ikhtiar manusia.
Contoh seorang siswa bercita-cita ingin menjadi insinyur
pertanian. Untuk mencapai cita-citanya itu ia
belajar dengan tekun. Akhirnya apa yang ia cita-citakan
menjadi kenyataan. Ia menjadi insinyur pertanian. Dalam
hal ini Allah berfirman Bagi manusia ada malaikat-
malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah.Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri . Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi
mereka selain Dia
. ( Q.S Ar-Rad ayat 11)
yaitu takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak
dapat diusahakan atau tidak dapat di tawar-tawar
lagi oleh manusia. Contoh. Ada orang yang dilahirkan
dengan mata sipit , atau dilahirkan dengan kulit
hitam sedangkan ibu dan bapaknya kulit putih dan
sebagainya.
Q.S. An Nisa ayat 78 yang artinya: Di mana saja
kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi
kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan,
mereka mengatakan : ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad). Katakanlah: Semuanya (datang) dari
sisi Allah. Maka mengapa orang orang itu (orang
munafik) hampir hampir tidak
memahami pembicaraan sedikitpun.
1.Melatih diri untuk banyak bersyukur dan
bersabar
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar,
apabila mendapat keberuntungan, maka ia
akan bersyukur, karena keberuntungan itu
merupakan nikmat Allah yang harus
disyukuri.Sebaliknya apabila terkena musibah
maka ia akan sabar, karena hal tersebut
merupakan ujian
Allah Berfirman dan apa saja nikmat yang ada
pada kamu, maka dari Allah( datangnya),dan bila
ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-
Nya lah kamu meminta pertolongan.
( QS. An-Nahl ayat 53).











Al-Baqarah:153 ) Wahai orang-orang yang
beriman! Mohonlah pertolongan dengan
sabar dan shalat; sesungguhnya Allah adalah
beserta orang-orang yang sabar.
Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar,
apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap
keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil
usahanya sendiri. Ia punmerasa dirinya hebat. Apabila
ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah
dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa
kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah.
Allah Berfirman Hai anak-anakku, pergilah kamu,
maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir
. ( QS.Yusuf ayat 87)
Sabda Rasulullah: yang artinyaTidak akan masuk
sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari
sifat kesombongan.( HR. Muslim)
Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi
pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan
bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak
datang begitu saja,tetapi harus diusahakan. Oleh
sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan
qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk
meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.
Allah Berfirman Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
(QS Al- Qashas ayat 77)
Orang yang beriman kepada qadha dan qadar
senangtiasa mengalami ketenangan jiwa
dalamhidupnya, sebab ia selalu merasa senang
dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya.
Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika
terkena musibah atau gagal, ia bersabar
dan berusaha lagi.
Allah Berfirman Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati
yang tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah
kedalam jamaah hamba-hamba-Ku, dan
masuklahkedalam sorga-Ku.
( QS. Al-Fajr ayat 27-30)
1. Tidak sombong, karena kelebihan dan keberhasilan
yang ia miliki merupakan takdir Allah dan Manusia
hanya diwajibkan untuk berihtiar.
2.Sabar dalam menerima cobaan dan musibah,
karena ia yakin bahwa segala sesuatu mengenai
dirinya maupun orang lain dalah merupakan
ketentuan Allah sehingga manusia hanya
menjalaninya setelah berusaha.
3.Optimis dan tidak rendah diri, ia tidak menyesali
nasib dan kekurangan yang dimiliki karena apa saja
yang dimiliki seseorang merupakan bagiannya yang
sudah ditakdirkan.
4.Qonaah, karena dia sudah merasa cukup dengan
yang dimilikinya setelah berusaha.
5.Pantang menyerah, tak kenal putus asa selalu
berusaha dan berihtiar mencari takdir yang terbaik.
1. Mengendalikan kesedihan dan kegembiraan yang
berlebihan.
Dengan percaya bahwa segala sesuatu baik kesengsaraan
maupun kenikmatan adalahmerupakan ketentuan dan
ketetapan dari Allah SWT, maka apabila seseorang
mendapatkansesuatu yang tidak menyenangkan maka dia
tidak akan bersedih hati secara berlebih lebihan, begitu
juga apabila mendapatkan sesuatu keberhasilan mereka
tidak akanmembanggakan dan menyombongkan diri,
karena mereka meyakini bahwa semuanya
adalahmerupakan ketentuan Allah SWT.
Firman Allah dalam Q.S. Al Hadid ayat 23 yang artinya:
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan
berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan
supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang sombong lagi membnggakan diri
2. Menumbuhkan kesadaran seseorang untuk
mau menerima kenyataan.
Percaya pada Qadha dan Qodar membuat
seseorang menerima apa saja yang terjadi
pada dirinya, sehingga tidak menyesali
sesuatu yang ada atau yang telah mereka
lakukan.
3. Menumbuhkan rasa optimis dan percaya
diri
4. Menumbuhkan rasa tenang dan tawakkal
kepada Allah.
Percaya pada Qadha dan Qadar membuat
seseorang yakin bahwa segala sesuatu terjadi
karena kehendak dan ketetapan Allah, tentu apa
saja yang diterima dan dialami akan diserahkan
kepada Allah dzat yang menghendaki dan
menetapkan, sehingga hidupnya merasa tenang
dan tidak meliputi rasa kekawatiran.
5. Meningkatkan motifasi untuk berusaha.
Dengan meyakini bahwa takdir itu ada yang
muallaq, maka akan meningkatkan motifasi
kepada manusia untuk berusaha dan berihtiar
Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam
hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan
dengan amal perbuatan.
Kalau kita melihat qadamenurut bahasa artinya
Ketetapan.Qadaartinya ketatapan Allah swt
kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat
Azali.Azali Artinya ketetapan itu sudah ada
sebelumnya keberadaanatau kelahiran mahluk.
Qadar artinya menurut bahasa berarti
ukuran.Qadar artinya terjadi penciptaan sesuai
dengan ukuran atau timbangan yang telah
ditentuan sebelumnya. Qada Qadar dalam
keseharian sering kita sebut dengan takdir.
Apakah takdir muallaq itu
dan sebutkan dalilnya dari
Al quran ?

Anda mungkin juga menyukai