Anda di halaman 1dari 54

PENANGANAN EFEK PSIKIS

AKIBAT TRAUMA FISIK

Rh Budhi Muljanto
PENANGANAN EFEK PSIKIS
AKIBAT TRAUMA FISIK
3
EMOSIONAL REAKSI INTELEKTUAL
I
AKTIVITAS M T PERILAKU
B I
A N
PERISTIWA
L D
A A
N K
INAKTIVITAS C FUNGSI
A
E N
MASYARAKAT KETAKNYAMANAN KELUARGA

KERJA
Pemeriksaan Klinis pada Trauma
Riwayat Psikososial

Sumber Trauma Exposure


mis., PTSD Tindak medis, rudapaksa
Status Mental
Gejala-gejala psikologis
Anxietas, depresi, marah, Psikomotor?
Pemeriksaan Klinis pada Trauma

Pencetus PTSD selama pemeriksaan


Gejala-gejala PTSD
Disosiasi
Perilaku Sexual
Tanda-tanda kegelisahan dan menghindar
Kecenderungan bunuh diri atau membahayakan
orang lain
Pemeriksaan Klinis pada Trauma

Laporan anak vs Orang tua


Gejala-gejala internalisasi vs externalisasi

Trauma umum vs spesifik


Informasi keduanya diperlukan
Waspadai gejala terselubung
Gejala yg dilaporkan anak <
Efek Trauma
Rasa takut
Gejala yg dilaporkan orangtua <
Rasa bersalah
penyangkalan
Gejala-gejala makin bertambah selama
pemeriksaan
EPIDEMIOLOGY
Probability of developing PTSD after a traumatic
event:
men 813%
women 2030%.
Annual prevalence:
1.53%.
Prevalence in primary care trust population of
170,000:
25005000 people.
Prevalence in GP practice of 5000:
75150 people.
NICE clinical guideline 26, 2012
What is the natural
course of PTSD?
Duration of symptoms for PTSD treated and untreated

1 Usual onset of Many recover without treatment


symptoms a few days within months/years of event (50%
Proportion surviving without recovery

after the event natural remission by


2 years), but some may have
0.8 significant impairment of social and Treatment
occupational functioning No treatment

0.6

0.4

Treatment means that Generally 33% remain


about 20% more symptomatic for 3 years or longer
0.2 people with PTSD with greater risk of secondary
recover problems

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3.25 4 4.5 5.25 6 6.5 7.5
Duration of symptoms (years)
Jenis-jenis Trauma Fisik
Bencana alam Rudapaksa fisik
Penculikan Rudapaksa Sexual
Kekerasan di sekolah Percobaan
Kekerasan kehidupan Pembunuhan
Kekerasan di Tindakan medis
masyarakat Kecelakaan
Terorisme/perang Percobaan Bunuh diri
Korban tindakan Penelantaran yang
kriminal sangat menyakitkan
Peristiwa Traumatik
DSM-IV-TR
Contoh peristiwa traumatik :
Didiagnosis menderita sakit yg mengancam
jiwa
Mengetahui anak menderita sakit yang
mengancam jiwa
Melihat mayat atau bagian tubuh
Ketakutan umum akan kematian atau cedera
Verbal abuse yang berat
Kematian orangtua (bagi anak)
ENVIRONMENTAL CAUSES HUMAN ORGANISM IS SUSCEPTIBLE TO

1. Physical:Electrical, Magnetic, Lunar, Solar, Planetary, Radiation.

Position and Balance in Space


Time & Periodicity : Epochs in Life.

Sensory Inputs : Pain


Thermal & Meteriological
Temperature
weather, Seasons, humidity.
Skin : Touch, Pressure, Jar
(Vibration), Rubbing
Ears : Noise, Music
Eyes : Light, Vision
Tongues : Taste, Desires and Aversions.
Nose : Odours
Addictions
Sex & Reproduction.
Emotional :

Chemical : Drugs, Heavy Metals, Fumes and Gases.


Occupational Hazards Odours

Biological : Germs, Viruses, Parasites,


Fungi Prophylactic
Vaccinations and Inoculations
and Sera, as well as
Therapeutic.

Socio-Cultural, Religious, Spiritual & Economico-Political Milieu

Sleep & Dreams


THE ROOTS OF TRAUMA
A THREAT TO LIFE
IN THE FACE OF HELPLESSNESS

THE FIGHT /FLIGHT / FREEZE RESPONSE


ENDORPHINS IN TRAUMA
RELEASED IN AROUSAL: STRESS INDUCED
ANALGESIA (S.I.A.)
- INHIBITS MINISTERING TO WOUND, SELF-CARE, - ALLOWS
CONTINUED FIGHT / FLIGHT BEHAVIOR

MEDIATES FREEZE RESPONSE


- ANALGESIA INHIBITS PAIN BEHAVIOR
- IMMOBILITY PROMOTES SURVIVAL
CEREBRAL CORTEX
HYPOTHALAMUS
ORBITOFRONTAL HPA AXIS
CORTEX
ORGANIZES RESPONSE
TO THREAT

SENSORY
ANTERIOR
CINGULATE GYRUS INPUT
HEAD AND NECK
MODULATES
AMYGDALA

HIPPOCAMPUS
DECLARATIVE MEMORY
COGNITIVE MEANING

AMYGDALA LOCUS
EMOTIONAL CERULEUS
CONTENT EARLY WARNING
THE HYPOTHALAMIC/PITUITARY/ADRENAL AXIS

Threat/Stress

Hypothalamus
(CRH, AVP)
Modulates, inhibits
HPA Axis

Anterior Pituitary -Cardiovascular adaptation


-Vigilance
(ACTH) -Catabolism
Mediates
-Immune suppression
-Growth suppression

Adrenal Cortex
(Cortisol)
Systems involved in Distress
Neurotransmitter sensitization
release of noradrenaline and autonomic activity
Dopamine
Amygdala and the hippocampus
Amygdala involved in fear conditioning and extinction
Hippocampus plays important role in memory; involved in
mediating traumatic memories and learned responses to
cues
PET studies = veterans show right amygdala activity
when exposed to combat movies
MRI studies = male combat veterans + female survivors of
childhood sexual abuse have shrunken hippocampal
volumes
Common Trauma-Related Diagnoses
Adjustment Disorder
Acute Stress Disorder
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
Depression (Dysthymic Disorder, MDD)
Behavior Disorder (ADHD, ODD, Conduct
Disorder)
Anxiety Disorder (GAD, Panic Disorder, Specific
Phobia)
Reactive Attachment Disorder (RAD)
Bereavement
Neuropsychiatric Sequelae

Delirium
Depression / Apathy
Mania
Anxiety
Psychosis
Cognitive Impairment
Aggression, Agitation, Impulsivity
Postconcussive Symptoms
Risk Factors for Post-Trauma
Adjustment Problems
Severity of trauma
Extent of exposure
History of other multiple stressors
Proximity of trauma
Preexisting psychopathology
Interpersonal violence
Personal significance of trauma
Separation from caregiver
Extent of disruption in support systems
Lack of material/social resources
Parent psychopathology; parent distress
Genetic predisposition
PTSD and TBI Symptoms Comparison
Insomnia Insomnia
Memory Problems Impaired Memory
Poor concentration Poor concentration
Depression Depression
Anxiety Anxiety
Irritability Irritability
Stress symptoms Headache
Emotional numbing Dizziness
Avoidance Fatigue
Intrusive symptoms Noise/ light intolerance
Primary Psychiatric Disorder 6
Months Following Trauma
Responses to Trauma Are Heterogeneous
80
70
Individuals
Number of

60
50
40
30
20
10
0

McFarlane, et al. Ann N Y Acad Sci. 1997;821:437-441


Twelve-Month Prevalence of DSM-IV
Major Psychiatric Disorders
Mood Disorders %

Major depressive episode 6.7


Dysthymia 1.5
Manic episode 2.6
Anxiety Disorders
Social Phobia 6.8
Simple Phobia 8.7
PTSD 3.5
Agoraphobia without panic 0.8
GAD 3.1
Panic disorder 2.7
Substance Use Disorders
Alcohol abuse/dependence 4.4
Drug abuse/dependence 1.8
Adapted from Kessler RC, et al. Arch Gen Psychiatry. 2005;62:617-627.
Suggested Matrix For Considering
Intervention Strategies
Preparedness During Event Following
Event
Provide sense
of safety
Calming
Self &
Community
efficacy
Connectedness
Hope
TERAPI
Terapi pilihan: Psikoterapi

Psikofarmaka bukan yang utama, bila


diberikan hanya untuk target gejala yang
muncul saja

Mengembalikan kemampuan pasien


mengendalikan emosinya
5 Unsur Penting Terapi
Berikan perasaan aman pada pasien vs risiko
Tenang vs taku
Buat pasien dapat merasakan bagaimana
dirinya dan perannya di lingkungannya vs
ketidakberdayaan
Hubungan dokter pasien yang terjaga vs
kehilangan
Harapan vs putus asa
Psychotherapies
Education and supportive
Cognitive therapy
Behavioral therapy (relaxation techniques)
Exposure therapy
EMDR (eye movement desensitization reprocessing)
Group therapy
Individual and family therapy
Cognitive behavioral therapy
-EMDR
- PET
Play therapy
Art therapy
Anxiety management
Relaxation techniques
KONSELING
Merupakan suatu proses dimana seseorang
membantu orang lain dlm menyelesaikan
permasalahan atau membuat keputusan dengan
memahami fakta-fakta dan emosi yang terlibat.

KONSELOR
adalah seorang yang memberikan konseling.

KLIEN
adalah seorang yang mendapat konseling.
TUJUAN KONSELING
Merawat & menjaga keswa seseorang
Mengembalikan fungsi seseorang
Menyelesaikan masalah seseorang
Menemukan cara lain pemecahan masalah
Mempelajari teknik-teknik menghadapi dan
menyelesaikan masalah
Memberikan kemampuan pemahaman diri
Membangun kemampuan mengambil keputusan
Menyediakan informasi
KONSELING
Berfokus/spesifik Mengarahkan
/menyarankan
kebutuhan/masalah
Menasehati
Berfokus pada tujuan
Obrolan
Proses timbal balik
Interogasi
Memperhatikan situasi Wawancara
interpersonal
Pengakuan
Mengajukan pertanya
Curhat
an, menyediakan
informasi, Doa
mengembangkan harapan
rencana tindakan
SYARAT MENJADI
KONSELOR/FASILITATOR
1. Menerima klien 8. Mampu jadi tem-
apa adanya pat bergantung
2. Bersifat optimis 9. Terbuka dan Jujur
3. Mampu simpan 10.Bersikap tidak
rahasia menilai
4. Sansitif menilai 11.Percaya diri
5. Mampu beri 12.Punya rasa humor
informasi 13.Pendengar yg baik
6. Fleksibel 14.Terampil dlm
7. Dpt menghargai membantu
orang lain 15.Dapat berempati
Memahami perilaku /komunikasi non verbal klien

Ekspresi Wajah Perilaku Tubuh


makro kinetik:
bibir, kerut dahi, alis, gerakan tubuh-
hidung, tatap mata dan tangan-kaki-sikap
kesesuaian antara tubuh
pandangan matabibir-
hidung

Reaksi Fisiologis
Suara
pupil melebar,
intonasi suara, nafas tersengal,
cara bicara, jeda wajah merah
kata pucat,
Penampilan berkeringat
Cara berpakaian, sikap dalam
duduk dan berdiri
Yang boleh dilakukan (DOs)
Dekati mereka secara aktif
Dengarkan mereka
Empati, hindari simpati
Hargai martabat mereka
Terima dan hargai pandangan mereka
tentang masalahnya
Ketahui kebutuhan mereka untuk privacy
dan confidential
Jamin perawatan yang berkelanjutan
Yang tidak boleh dilakukan (DONTs)
Jangan paksakan dukungan dan bantuan
pada mereka
Jangan interupsi mereka bila mereka sedang
menyatakan emosinya
Jangan mengasihati mereka
Jangan menghakimi mereka
Jangan sebarkan rumor
Jangan melabel mereka dengan gangguan
psikiatri ( lebih baik rujuk ke dokter atau
profesi keswa)
EMPATI > < SIMPATI
Saya dapat memahami apa Sungguh malang anda, ini
yang terjadi pada anda benar-benar nasib buruk yg
Saya dapat memahami terjadi pd anda
bahwa anda merasa marah Saya juga marah dan kita
terhadap apa yang terjadi akan mengatasinya
pada anda bersama-sama
Saya dapat menerima Jangan takut, Saya disini
bahwa anda sangat takut, untuk membantu anda
hampir semua orang juga apapun yg anda butuhkan
merasakan seperti yang Saya mohon maaf sama
anda rasakan anda, jangan khawatir
semuanya akan menjadi
lebih baik
CARA MEMAHAMI PENGALAMAN KLIEN
1. Menerima klien apa adanya
2. Membina hubungan baik dan slg percaya
3. Dengarkan dg seksama
4. Perhatikan apa yg mereka katakan dan yg tidak
dikatakan krn merupakan pengalaman pahit.
Bila sudah terjalin slg percaya baru mereka
akan menceritakan pengalaman pahit,
kecemasan dan perasaan lain. Semakin mampu
mereka menghadapi perasaan, semakin cepat
baik
5.Tanyakan lebih rinci sehingga anda
memahaminya. Kadangkala perlu waktu
untuk mengungkap perasaannya
6.Bantu mereka untuk mengetahui perasaan
yang timbul, bukan hanya bicara tentang
fakta. Katakan bahwa hal itu merupakan
reaksi alamiah. Bila anda ragu tanyakan
lagi agar lebih jelas
7.Bantu mereka agar berbicara tentang
perasaannya
8. Bersama-sama membicarakan jalan keluar
yang dapat dilakukan
9. Jangan menghakimi
10. Jangan menjanjikan yang tak mungkin
terjadi, misalnya bila anaknya cacat
dikatakan nanti akan bisa berjalan kembali.
Lebih baik bicarakan perasaannya tentang
hal itu dan apa yang dapat dia lakukan
untuk perbaikan
11. Jangan melanggar janji kerahasiaan
BANTU PEMECAHAN MASALAH
1. MEMAHAMI MASALAH:
Dr informasi yg disampaikan cari akar masalah
Cari jalan keluar satu persatu shg lebih mudah
untuk dipecahkan

2. CARI LANGKAH YG BERBEDA UNTUK PEMECAHAN


MASALAH
Diskusikan tiap masalah dan bantu mencari jalan
keluar yg berbeda
Buat rencana dan jadwalkan waktu untuk
melakukan
Gali kemampuannya untuk memecahkan masalah
Bl mereka tak ada ide anda ajukan usul
3. MEMUTUSKAN JALAN KELUAR TERBAIK:
Cari setiap kemungkinan, bantu
mempertimbangkan segi baik buruk setiap
pemecahan masalah
Setelah ada pilihan jalan keluar buat
kesimpulan dlm kalimat yg dpt dimengerti
Tanyakan apakah mereka setuju dg kesimpulan
yg dibuat
Diskusikan apa saja yg hrs dilakukan

4. LANGKAH YG HRS DILAKUKAN


Bantu mencari cara yg dpt dilakukan
Diskusikan perasaan mereka sp mereka dpt
memutuskan cara yg dianggap cocok
5. BERI KEPASTIAN BHW MEREKA MAMPU MELAKUKAN

Bicarakan ttg pilihan


Berikan bbrp pilihan lain yg mungkin blm
diketahuinya
Ajak melihat ke masa depan: hal yg dpt menghambat
dan cara mengatasi
Dukung rasa percaya diri bhw dia telah berani
mengambil keputusan
Konseptualisasi CBT Trauma
Fisik

Fungsi Sosial Trauma Fisik Gejala


Sebelumnya *Afektif (Mood)
*Menghindar
*Kognitif
*Fisiologis

Perilaku mjd terbatas


< dpt menikmati hidup
CBT Tradisional Trauma Fisik

Gejala
*Afektif (Mood)
Fungsi Sosial Trauma Fisik *Menghindar
Sebelumnya
*Kognitif
CBT Tradisional *Fisiologis
Fokus: Belajar
ketrampilan coping
untuk mengurangi Perilaku mjd terbatas
gejala; Menghadapi < dpt menikmati hidup
trauma serupa sampai
tidak menimbulkan stres Target
Gejala menurun
Fungsi meningkat
Konseptualisasi CBT Trauma
Fisik
Gejala
Fungsi Sosial *Afektif (Mood)
Trauma Fisik *Menghindar
Sebelumnya
*Kognitif
*Fisiologis
Aktivasi Perilaku
Fokus: Terapi ditujukan
terhadap kondisi saat Perilaku mjd terbatas
ini. Dilakukan dr luar ke < dpt menikmati hidup
dalam

Hasil yg dituju
*perilaku yg bebas
*menetapkan tujuan & mencapainya
*hidup lebih beguna dan nyaman
Psychopharmacology
SSRIs (e.g. sertraline)
Tetracyclics (i.e. trazadone and nafazadone)
Tricyclics (i.e.imipramine and amitriptyline)
MAOIs (e.g. phenelzine)
Benzodiazepines
Mood stabilizers
Antipsychotics
Tricyclic Antidepressants (TCAs)
Benzodiazepines
Antipsychotics
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors
TCAs
1st antidepressants used
Prevent reuptake of monoamines (serotonin or
norepinephrine) by the presynaptic neurons in the
CNS, thus prolonging the effects of these NTs
Numerous side effects: blurred vision, dry mouth,
constipation, weight gain, dizziness when changing
position, increased sweating, difficulty urinating,
changes in sexual desire, decrease in sexual ability,
muscle twitches, fatigue and weakness
Overdose delirium, hypotension, cardiac
arrhythmias and death.
Benzodiazepines
Relatively fast-acting
Use has declined
concerns over dependence and abuse
Lower anxiety by vigilance, eliminating muscle
tension, and causing sedation
act on the g-aminobutyric acid
(GABA)/benzodiazepine (BZ) receptor complex
Side effects: concentration problems, a mild form of
amnesia, drowsiness and a loss of coordination;
fatigue and mental slowing or confusion
dangerous to drive or operate heavy machinery
Antipsychotics
Traditional antipsychotic meds rarely
considered for use unless psychotic symptoms
present
Atypical antipsychotics used to treat some
core symptoms
Helpful with severe treatment resistant PTSD
SSRIs

1st line of treatment


Antidepressants that block reuptake of
serotonin at presynaptic neurons in the brain
Side effects: nausea, sweating, fatigue,
sleepiness, and sexual side effects.
Generally safer than TCAs if overdose is taken
SSRIs
Generic Name Brand Name

escitalopram Cipralex
fluoxetine Prozac
fluvoxamine Luvox
paroxetine Paxil / Seroxat
sertraline Zoloft

Note: Right now sertraline and paroxetine have FDA approval for
treating PTSD
http://www.twilightbridge.com/psychiatryproper/ailmentguide/ptsd/medication.htm
Going to Meds for treatment
Psychotherapy or exposure-based treatment
intolerant
Low level of cognitive functioning
When sxs become too intense or interfere with daily
life, short-term meds:
Intrusive experiences, flashbacks
Transient psychosis
Marked derealization
Avoidance/numbing
Longer term meds: major depression, panic disorder,
persistent psychotic sxs
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai