Anda di halaman 1dari 19

AYU KURNIA KEMALA SARI

1411011017
APA ITU ARSEN????

Arsen merupakan logam berat dengan valensi 3 atau


5, dan berwarna metal (steel-grey). Senyawa arsen
dialam berada dalam 3 bentuk: Arsen trichlorida
(AsCl3) berupa cairan berminyak, Arsen trioksida
(As2O3 arsen putih) berupa kristal putih dan gas
arsine (AsH3). Lewisite, yang sering disebut sebagai
gas perang, merupakan salah satu turunan gas
arsine. Pada umumnya arsen tidak berbau, tetapi
beberapa senyawanya dapat mengeluarkan bau
bawang putih. Racun arsen pada umumnya mudah
larut dalam air, khususnya dalam air panas .
ARSEN

Arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia yang dalam tabel periodik memiliki simbol As
dan nomor atom 33 dan juga merupakan anggota kelompok Va tabel periodik yang mudah
bersenyawa dengan unsur lainnya

Arsen tidak berbau dan tidak berasa

Bahan metaloid yang terkenal beracun

As+3 , (As2O3), (AsCl3), (AsH3)


ANORGANIK Pb-arsenat, Ca-arsenat

Arsenobetaine, Arsenokolin,
ORGANIK Arsenobetaime, dan Arsenocho

Memiliki tiga bentuk senyawa terpopuler; Arsenik Trioksida (As2O3), Arsenik Triklorida
(AsCl3), Gas Arsin (AsH3)
SUMBER ARSEN
1. Emisi
Gunung
Berapi
2. Proses Erosif
Dan
Pelapukan
Batuan
3. Cat dan
Pengawetan
Kayu
4. Pengolahan
Bijih Logam
5. Pestisida
6. Pertambanga
n
7. Pelapisan
Logam
SUMBER PENCEMARAN ARSEN

1.Keberadaan Arsen di Alam


a.Batuan (Tanah) dan Sedimen
Di batuan atau tanah, arsen (As) terdistribusi sebagai mineral. Kadar As tertinggi
dalam bentuk arsenida dari amalgam tembaga, timah hitam, perak dan bentuk
sulfida dari emas. Mineral lain yang mengandung arsen adalah arsenopyrite
(FeAsS), realgar (As4S4) dan orpiment (As2S3). Secara kasar kandungan arsen di
bumi antara 1,5-2 mglkg (NAS, 1977). Bentuk oksida arsen banyak ditemukan
pada deposit/sedimen dan akan stabil bila berada di lingkungan.
Tanah yang tidak terkontaminasi arsen ditemukan mengandung kadar As antara
0,240 mg/kg, sedang yang terkontaminasi mengandung kadar As rata-rata lebih
dari 550 mg/kg (Walsh & Keeney, 1975).
b.Udara c.Air
Zat padat di udara (total suspended Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup
particulate = TSP) mengandung tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. Kebanyakan
senyawa arsen dalam bentuk anorganik wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah
dan organik (Johnson & Braman, 1975). aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah
Crecelius (1974) menunjukkan bahwa dengan kaya bahan organik. Arsenik dalam air tanah bersifat
hanya 35% arsen anorganik terlarut alami dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena
dalam air hujan. Di lokasi tercemar, tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah
kadar As di udara ambien kurang dari . Arsen dapat ditemukan pada air permukaan, air sungai, air
satu gram per meter kubik (Peirson, et danau, air sumur dalam, air mengalir, serta pada air di lokasi di
al 1974; Johnson & Braman, 1975). mana terdapat aktivitas panas bumi (geothermal).

d.Biota
Penyerapan ion arsenat dalam tanah oleh komponen besi dan aluminium, sebagian besar merupakan kebalikan
dari penyerapan arsen pada tanaman (WaIlsh, 1977). Kandungan arsen dalam tanaman yang tumbuh pada tanah
yang tidak tercemari pestisida bervariasi antara 0,01-5 mg/kg berat kering (NAS, 1977). Tanaman yang tumbuh
pada tanah yang terkontaminasi arsen selayaknya mengandung kadar arsen tinggi, khususnya di bagian akar
(Walsh & Keene, 1975; Grant & Dobbs, 1977). Beberapa rerumputan yang mengandung kadar arsen tinggi
merupakan petunjuk/indikator kandungan arsen dalam tanah (Porter & Peterson, 1975). Selain itu, ganggang laut
dan rumput laut juga umumnya mengandung sejumlah kecil arsen.
2.Produksi dalam Industri
Berdasarkan data yang digunakan dari Biro Pertambangan Amerika Serikat (Nelson, 1977),
dapat diperkirakan bahwa total produksi senyawa arsen di dunia mulai tahun 1975 sekitar
600.000 ton. Negara-negara produser utama adalah: China, Peru, Swedia, USA. Negara-
negara tersebut mampu mencukupi sampai 90% produk dunia. Arsen trivalen adalah basis
utama industri kimia arsen dan merupakan produk samping dalam pelelehan bijih tembaga
dan timah hitam.

3.Penggunaan Senyawa Arsen


Arsen banyak digunakan dalam berbagai bidang, yaitu salah satunya dalam bidang pertanian.
Di dalam pertanian, senyawa timah arsenat, tembaga acetoarsenit, natrium arsenit, kalsium
arsenat dan senyawa arsen organik digunakan sebagai pestisida.
Sebagian tembakau yang tumbuh di Amerika Serikat, perlu diberi pestisida yang mengandung
arsen untuk mengendalikan serangga yang menjadi hama tanaman tersebut selama masa
pertumbuhannya. Tembakau ini akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok.
PENGGUNAAN ARSEN

Digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan logam lain


Arsenik trioksid dan arsenik pentoksid biasanya dipakai di pabrik
pestisida
Memberi warna (pigmen) dan agen pemurni dalam pabrik gelas
Bahan kimia CCA (Copper Chromated Arsenic) terkenal sebagai
bahan pengawet kayu
Digunakan dalam obat-obatan hewan maupun bahan tambahan
makanan hewan.
Digunakan dalam industri mikroelektronik dan industri bahan
gallium arsenide.
KERACUNAN ARSEN

AKUT
KERACUNAN 1. Gangguan Sakit perut,
ARSEN mual,muntah,diare.
2. Nekrosis tubulus ginjal
akut sehingga terjadi
KRONIK kegagalan ginjal.
3. Gejala rambut rontok
1. Kelainan pada kulit dan kuku
alopesia.
2. Terjadinya kanker pada
4. Tidak berfungsinya saraf
kulit,paru-paru,hati,kandung
perifer
kemih,ginjal, bahkan darah.
3. Napas dan keringat bau
bawang putih, hipersalivasi,
hiperhidrolisis, stomatitis
CONTOH KASUS KERACUNAN ARSEN

1. Kematian Napoleon Bonaparte


2. Kontaminasi Arsenik di beberapa belahan
dunia
3. Kematian Munir
ABSORBSI

Jalur Keterangan
Gastro Untuk senyawa trivalen arsenik larut, sekitar 95% dari dosis yang
tertelan diserap dari gastrointestinal (GI) saluran. [Rossman
Intestinal Tract 2007].
Lungs Arsenik udara di tempat kerja umumnya dalam bentuk arsenik
trioksida [Ishinishi dkk. 1986].
Jumlah arsenik diserap terhirup belum ditentukan secara tepat,
tetapi diperkirakan berada dalam 60% sampai 90% [Yip dan Dart
2001].

Dermal Penyerapan kulit umumnya tidak terlalu diperhatikan, meskipun


beracun. Efek gangguan sistemik telah dihasilkan dari
Absorption kecelakaan kerja di mana baik triklorida arsenik atau asam
arsenik memercik di kulit pekerja.
DISTRIBUSI

GIT BAGIAN TUBUH


ARSEN LUNGS /ORGAN TARGET
DERMAL ALIRAN DARAH

Pemeriksaan kandungan arsen dilakukan melalui uji darah

Pada keracunan arsen dapat terjadinya


anemia, leukopenia, hiperbilirubinemia
METABOLISME

1 Reaksi Fasa 1 (Reaksi Fungsionalisasi)


memasukkan gugus fungsional yg sesuai (a.l : OH, COOH, NH2 dan SH)
ke dalam toksin sehingga mengubah toksin non polar menjadi bentuk
yang lebih polar secara langsung dan memodifikasi gugusfungsional yang
ada dalam struktur molekul melalui reaksi oksidasi, reduksi maupun
hidrolisis

2 Reaksi Fasa 2 (Reaksi Konjugasi)

Reaksi ini melibatkan beberapa jenis metabolit endogen (berupa enzim


yang ada dalam tubuh )
METABOLISME

Sebelum diekskresikan arsen akan mengalami fase toksodinamik


(interaksi antara toksin dengan reseptor pada tubuh) melalui interaksi
dengan sistem enzim atau protein. Cara arsen berinteraksi dengan
system enzim atau protein adalah dengan inhibisi secara bolak-
balik(reversible /terpulihkan). Arsen merupakan toksik polar inhibitor
enzim dan protein di mana terjadi ikatan non kovalen (ikatan yang
lemah) antara arsen dengan enzim atau protein sehingga arsen bisa
keluar dari enzim dengan mudah. Ikatan kovalen antara arsen tadi
dengan gugus SH pada enzim, sehingga enzim tidak dapat berfungsi
dan protein menjadi rusak
EKSKRESI

Hasil metabolisme dari arsenik


bervalensi 3 adalah asam dimetil
arsenic dan asam monometil
arsenik yang keduanya dapat
diekskresi melalui urine.

Arsen mempunyai waktu paruh


yang singkat (hanya beberapa hari),
sehingga dapat ditemukan dalam
darah hanya pada saat terjadinya
paparan akut
CARA PENCEGAHAN KERACUNAN ARSEN

Usaha pencegahan terjadinya paparan arsen secara umum adalah


pemakaian alat proteksi diri bagi semua individu yang mempunyai potensi
terpapar oleh arsen. Alat proteksi diri tersebut misalnya :
- Masker yang memadai
- Sarung tangan yang memadai
- Tutup kepala
- Kacamata khusus
Usaha pencegahan lain adalah melakukan surveilance medis, yaitu
pemeriksaan kesehatan dan laboratorium yang dilakukan secara rutin
setiap tahun. Jika keadaan dianggap luar biasa, dapat dilakukan
biomonitoring arsen di dalam urine.
Usaha pencegahan agar lingkungan kerja terbebas dari kadar arsen yang
berlebihan adalah perlu dilakukan pemeriksaan kualitas udara (indoor),
terutama kadar arsen dalam patikel debu. Pemeriksaan kualitas udara
tersebut setidaknya dilakukan setiap tiga bulan. Ventilasi tempat kerja
harus baik, agar sirkulasi udara dapat lancar.
CARA PENANGGULANGAN KERACUNAN
ARSENIK
Cara Menanggulangi Toksisitas Arsen
Pada kasus keracunan akut, perlu segera diberi obat suportif dan simptomatik
untuk mencegah terjadinya gejala neuropati. Pengobatan dengan pemberian
khelasi spesifik yaitu BAL. Standar pemberian BAL ialah 3-5 mg/kg yang diberikan
setiap 4 jam selama 2 hari diikuti dengan pemberian 2,5 mg/kg setiap 6 jam
selama 2 hari. Kemudian diberikan 2,5 mg/kg setiap 12 jam selama 1 minggu.
Pada periode pemberian pengobatan tersebut, sampel urine diperiksa setiap 24
jam dan pengobatan segera dihentikan jika konsentrasi As dalam urine kurang
dari 50 mg. pengobatan BAL sering diikuti dengan pemberian penisilamin yang
diberikan setiap 6 jam selama 5 hari.
Pada kasus keracunan kronis, tindakan pertama yang dilakukan ialah
menghilangkan sumber kontaminasi dari penderita. Pengobatan sistem kelasi
tidak dianjurkan, karena As mempunyai waktu paruh biologik hanya sekitar 3-4
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai