Anda di halaman 1dari 36

Semoga cinta, keselamatan, rahmat dan

keberkahan Allah dicurahkan pada kita


sekalian
Di tinjau dari segi pengoperasiannya, alat
kontrol di bagi dalam 3 jenis :
1. Mesin yang dikontrol oleh tangan
2. Mesin yang dikontrol oleh sakelar
magnet
3. Mesin yang dikontrol oleh komponen
elektronika
Sumber
listrik

fuse

Starter
tangan

M Mesin
Perkembangan selanjutnya menunjukkan perkembangan
yang sangat pesat. Dengan ditemukannya bahan
semikonduktor. Komponen-komponen ini selanjutnya
dikembangkan untuk mengontrol kerja mesin-mesin
listrik.
Dengan komponen elektronika, maka dapat didesain
sistem pengontrolan yang sangat kompleks namun
disertai dengan efisiensi dan efektifitas yang sangat tinggi
KEUNTUNGAN KONTROL
ELEKTRONIKA
1. Pemakaian daya listrik pada rangkaian kontrol
elektronika jauh lebih kecil
2. Tidak memerlukan tempat yang besar, karena
ukurannya relatif kecil
3. Kepekaan/sensitifitas kerja lebih tinggi, cepat dan
teliti
4. Dapat dikembangkan sistem kontrol yang lebih
kompleks
Selanjutnya dikembangkan sistem
kontrol berbasis komputer,
misalnya dengan PLC
(Programmable Logic Controller),
Servo sistem dan micro komputer
Pengontrolan dapat diartikan sebagai pengaturan,
pelayanan atau pengawasan terhadap bekerjanya
motor listrik agar motor listrik yang dipergunakan
untuk menggerakkan mesin-mesin dapat
melakukan proses pekerjaannya sesuai dengan yang
dikehendaki atau sesuai dengan maksud
penggunaannya dan untuk menjamin kemanan
operator dan sistem itu sendiri
1. Menjalankan
2. Mengerem/menghentikan
3. Membalikkan putaran
4. Mengatur kecepatan
5. Proteksi sistem
Pengontrolan sebagai sistem

Pengontrolan terdiri dari beberapa bagian atau


peralatan baik aktif maupun pasif yang bekerja
bersama-sama, saling terkait, saling bergantung
antara satu dengan yang lainnya dan saling
terkoordinasi untuk menghasilkan tujuan atau
maksud sistem
1. Sakelar
2. Kontaktor magnet
3. Relay pengatur
4. Relay penunda waktu
5. Pengaman /proteksi
6. Lampu indikator/petunjuk
7. Rem magnet
8. Tahanan geser/Variabel resistor
9. Transformator atau auto transformator
1. Dioda
2. Transistor
3. SCR (Silicon Control Reactifired)
4. Diac dan triac
5. FET dan MOSFET
6. IC Digital
7. OP- AMP
8. LDR atau Photo cell
9. Thermistor
Komponen Bantu Lain

1. Micro switch (sakelar mini)


2. Limit switch (sakelar batas)
3. Thermal switch (sakelar thermis/panas)
4. Time delay switch (sakelar penunda waktu)
5. Floating switch (sakelar pelampung),
6. Sensor switch, dll
1. Motor listrik arus searah
2. Motor listrik 1 fasa
3. Motor listrik 3 fasa
1. Sistem pengontrolan Terbuka
(open loop system)
2. Sistem Pengontrolan Tertutup
(closed loop sistem)
Peralatan Motor
Sakelar Mesin
kontrol listrik
input output

Operator/
Manusia
Perubahan kerja motor listrik
hanya dapat terjadi apabila sistem
kerja kontrolnya diubah oleh
operator (manusia)
Sakelar Peralatan Motor
Mesin
mini kontrol listrik
input output

Signal

Feed
Back
Sistem pengontrolan yang
memanfaatkan pengaruh yang
ditimbulkan dari hasil kerja motor
untuk melakukan perubahan
operasinya
Konstruksi kontaktor magnet
Kontaktor magnit
Kontaktor Magnet
Relay
1. Kontak utama (main contacts)
Adalah kontak dengan kemampuan hantar arus tinggi
berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan sumber
dengan beban. Kontak utama adalah kontak NO (normally
opened)

2. Kontak bantu (auxiliary contacts)


Adalah kontak dengan kemampuan hantar arus kecil
digunakan untuk rangkaian kontrol. Kontak bantu terdiri
dari kontak NC (normally closed) dan NO normally
opened)
1. Kontak NO (normally opened)
Adalah kontak yang pada posisi normal (kumparan tidak
temagnetisasi/berpenguatan) dalam keadaan terbuka (tidak
terhubung) dan akan tertutup (terhubung) jika kumparan
termagnetisasi/berpenguatan.
2. Kontak NC (normally closed)
Adalah kontak yang pada posisi normal (kumparan tidak
termagnetisasi/berpenguaan) dalam keadaan tertutup
(terhubung) dan akan terbuka (tidak terhubung) jika
kumparan termagnetisasi/berpenguatan.
SIMBOL KONTAK NC
1. Kemampuan daya kontaktor dalam HP
atau Watt
2. Kemampuan hantar arus kontak-
kontaknya
3. Kemampuan tegangan dari kumparan
(koil) magnetnya
4. Kemampuan perlindungan terhadap
tegangan rendah
Dapat digunakan untuk mengontrol arus besar atau
tegangan tinggi
Kontaktor memungkinkan operasi majemuk
dilaksanakan dari satu operator dan dari satu lokasi
Lebih efisiendan hemat pada pengontrolan yang
berulang
Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan
peralatan bantu (seperti relay)
Dapat didesain untuk kontrol semi otomatis dan
otomatis
Lebih aman menggunakan kontaktor pada arus
besar dan tegangan tinggi
Tombol tekan adalah sakelar yang digunakan untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik. Tombol tekan
mempunyai perbedaan konstruksi dengan sakelar yang lain
yaitu tidak adanya penguncian pada kontak sakelar ketika
sakela ditekan.
Sakelar tombol tekan digunakan pada sistem kontrol motor
listrik yakni untuk mengontrol kerja dari sakelar manet
(kontaktor).
Contoh lain dari pemakaian tombol tekan adalah pada bel
rumah.
1. Tombol tekan NO (normally opened)
Posisi kontaknya pada posisi normal tidak terhubung
(posisi terbuka) dan akan terhubung (posisi tertutup) jika
ditekan, dan akan kembali terbuka ketika tombolnya dilepas
tekanannya.
2. Tombol tekan NC (normally closed)
adalah tombol yang pada posisi normal
berhubungan (posisi tertutup) dan akan terbuka
(tidak berhubungan) jika ditekan, dan akan
kembali terhubung jika tombolnya dilepas.
Adalah tombol tekan yang memiliki
dua buah kontak, yaitu satu kontak
NO dan satu kontak NC

Anda mungkin juga menyukai