Anda di halaman 1dari 67

TEKNIK PENULISAN

RENCANA PENELITIAN

Prof. Dr. dr. Yanwirasti, PA

BAGIAN ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PENELITIAN

Proses belajar yang terarah mengenai satu


masalah
Dilakukan secara interaktif
Harus mengikuti prosedur (Metodologi
Penelitian Ilmiah = MPI) yang mempunyai
ciri : sistematis, logis dan empiris
PROSES PENELITIAN

1. Tahap persiapan atau perencanaan


2. Tahap pelaksanaan atau
pengumpulan data
3. Tahap pengolahan hasil penelitian
4. Tahap penulisan penelitian
Tahap persiapan atau
perencanaan penelitian

Dirumuskan dalam bentuk : usulan atau


proposal penelitian
Harus mempunyai alur pikir yang baik,
sehingga penelitian bisa dilaksanakan
Alur pikir perencanaan penelitian
1. Tentukan topik penelitian
2. Tentukan masalah penelitian
3. Susun rumusan masalah
4. Tetapkan tujuan penelitian
5. Uraikan manfaat penelitian
6. Studi kepustakaan
7. Rumusan hipotesis penelitian dan kerangka
konseptual
8. Tentukan metode penelitian
Sistematika Usulan
Bervariasi, tergantung penyandang dana
Umumnya sistematika :
- judul penelitian
I. Pendahuluan
- latar belakang
- rumusan masalah
- tujuan penelitian
- manfaat penelitian
II. Tinjauan Pustaka
III. Kerangka konseptual dan hipotesis
penelitian
IV. Metode penelitian
- jenis dan desain penelitian
- populasi dan sampel penelitian
- variabel penelitian dan definisi
operasional variabel
- bahan dan istrumen penelitian
- tempat dan waktu penelitian
- prosedur atau pengumpulan data
(kerangka operasional
penelitian)
- persyaratan etik penelitian
- pengolahan data
V. Daftar pustaka
VI. Lampiran (kalau ada)
Tahap pelaksanaan
- prosedur dalam pengumpulan data
harus dipenuhi secara tertib
Tahap pengelolaan hasil penelitian
- dilakukan setelah semua data terkumpul
- data diolah dan dianalisis sesuai
dengan pola analisis yang akan
digunakan
Tahap penulisan hasil penelitian
- langkah yang penting
Judul Usulan Penelitian
Keinginan setiap penulis, tulisannya
dibaca masyarakat ilmiah
Judul penelitian yang pertama dibaca
karena itu memerlukan beberapa syarat
dan alur berpikir yang baik
Bukan hal pertama yang harus ditetapkan
Alur pikir pemetaan judul penelitian

Topik

Masalah Judul

Rumusan masalah

Tujuan penelitian

Manfaat penelitian
TOPIK PENELITIAN
(bukan judul penelitian)

Untuk menjelaskan ilmu yang


digunakan sebagai sumber konsep
dan lahan masalah
JUDUL PENELITIAN
Syarat :
Dibuat sesingkat mungkin, jelas, logik,
informatif dan atraktif
Tidak boleh lebih dari 12-16 kata (kalau perlu
sub judul)
Hendaknya menggambarkan keseluruhan isi
penelitian
Dibuat dalam kalimat positif yang netral
Tidak menggunakan singkatan
Dengan ini :
- pada judul sudah dapat ditangkap
visi dan misi penelitian
- sering disebut : one sentence
summary
Pencantuman nama
tempat dan waktu
Bergantung pada tujuan penelitian
Bila tempat dan waktu dapat mewakili
populasi pada umumnya, nama tempat
dan waktu tidak usah dicantumkan
Bila menunjukkan hal yang khas, perlu
dicantumkan
Latar belakang masalah

Masalah penelitian
kesenjangan (gap) antara :
- rencana dengan kenyataan
- apa yang diperlukan dengan apa yang
tersedia
- apa yang seharusnya dengan apa yang
ada dalam kenyataan
Penelitian : memperkecil kesenjangan itu
MASALAH PENELITIAN

Kesenjangan antara apa yang seharusnya


ada (das sollen) dengan apa yang ada
dalam kenyataan (das sein)
Formulasi bisa dilakukan:
Menurunkan suatu teori yang ada
Pengamatan lapangan
Masalah yang diamati

Hasrat ingin tahu

Mengumpulkan jawaban
terhadap masalah

Pengetahuan
Langkah-langkah
menentukan masalah

1. Identifikasi masalah
diperlukan sikap kritis, skeptis, berpikir logis,
alergi terhadap persoalan yang dihadapi
2. Pemilihan masalah
yang diteliti hanya masalah yang layak diteliti
3. Persempit masalah
lebih spesifik menjadi sub-sub permasalahan,
tujuan penelitian hanya dapat dicapai dengan
sub-sub permasalahan
MASALAH PENELITIAN YANG BAIK
Spesifik (hanya membahas satu aspek saja)
Berdasarkan fakta, bukan berdasarkan
pemikiran
Harus menyatakan hubungan antara variabel
Harus mempunyai dasar teori
Menggunakan hipotesis
Mempunyai kegunaan praktis
Sebaiknya sesuai dengan zaman
Uraian-uraian dalam
latar belakang masalah

Studi pustaka

Generalisasi Teori, konsep


hasil penelitian

Analisis induktif Analisis deduktif

Landasan teori

Konsep penelitian

Variabel penelitian
Masalah Skala masalah
(dinyatakan dengan
mengetengahkan berbagai
hasil penelitian terdahulu)

Identifikasi masalah

Rumusan masalah
Pada latar belakang juga diuraikan :
- pemecahan masalah
- alternatif yang dipilih dan alasan
kenapa memilih ini untuk
pemecahan masalah
Setiap penelitian seharusnya
mempunyai paradigma tertentu, karena
merupakan kekhususan model
pemecahan masalah ilmiah yang
menunjukkan jati diri peneliti tersebut
Semua uraian dalam latar belakang
harus menjadi acuan utama untuk bab-
bab selanjutnya, agar konsistensi dan
keutuhan penulisan ini dapat terjaga
dengan baik
RUMUSAN MASALAH
(pertanyaan penelitian)
Memberikan arah dan pembatasan
pemecahan masalah
Dikembangkan dengan landasan teori
dan pemikiran yang jelas
Satu masalah bisa mempunyai lebih dari
satu rumusan masalah
Pertanyaan yang tepat, mengundang
jawaban yang tepat tujuan
penelitian dapat diterangkan dengan baik
SYARAT-SYARAT RUMUSAN MASALAH YANG BAIK

1. Dikemukakan dalam kalimat tanya


2. Substansi bersifat khas, tidak bermakna
ganda
3. Memberi petunjuk tentang kemungkinan
mengumpulkan data
4. Bila terdapat banyak pertanyaan, harus
dipertanyakan secara terpisah, kecuali
pertanyaan untuk demografi dan sosio-
ekonomi
Identifikasi masalah

pilih
Masalah

rumusan secara spesifik (dikembangkan


dengan landasan teori dan pemikiran
yang jelas)
TUJUAN PENELITIAN
Merupakan pernyataan tentang apa yang
ingin diketahui
Dinyatakan dalam bentuk pernyataan
Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terkandung dalam rumusan
masalah
Terdiri atas:
tujuan umum
tujuan khusus
TUJUAN UMUM
Menyebutkan tujuan akhir penelitian yang
hendak dilaksanakan

TUJUAN KHUSUS
Menyebutkan secara tajam hal-hal yang
langsung diukur, dinilai dalam penelitian
Kata-kata operasional dalam tujuan
penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat perkembangan
pengetahuan (knowledge level)
- mengetahui
- mempelajari
- memahami
- mengkaji / menganalisis
- membuktikan
- menemukan / suatu formula atau
metode
MANFAAT PENELITIAN
Pengembangan ilmu
Diharapkan dapat menambah materi
untuk bidang akademik
Penerapan ilmu
Diharapkan dapat menambah materi
untuk bidang profesi
Kepentingan Masyarakat
Diharapkan dapat menambah materi
untuk kepentingan masyarakat
Kerangka Konseptual

Pengertian Konsep
Sederhana
persepsi, pengertian
Lebih komplek
pemahaman yang dapat digunakakan untuk
menerangkan suatu objek
Dalam penelitian
Abstraksi yang dibentuk dengan
mengeneralisasikan suatu pengertian
Kerangka berfikir yang membentuk suatu teori
yang menjelaskan suatu pengertian dan ciri suatu
variabel atau objek
Teori Sebagai Landasan
Pembuat Konsep
Teori
Teori
konsep konsep

proposisi

hipotesis

Fakta empiris
Prinsip hukum
Teori
Merupakan seperangkat construct (konsep
terbuat), batasan dan proposisi yang
menjanjikan suatu fenomena dengan
memerinci hubungan antar variabel yang
bertujuan untuk menjelaskan fenomena
tersebut.
Jadi: teori merupakan penjelasan logis
yang menyatakan hubungan yang
terjadi diantara konsep yang berguna
untuk:
Memfokuskan masalah penelitian
Menyusun landasan teori yang berguna
untuk membangun hipotesis
Menentukan variabel penelitian
Menentukan analisa yang akan dipakai
Membuat kesimpulan untuk membuat teori
baru
Bilamana landasan teori memakai
istilah empiris, konsep bisa diamati
langsung
Bila memakai istilah teoritis, maka harus
dijabarkan menjadi variabel, sehingga
konsep yang bisa diamati
Contoh:
Konsep Variabel
- Kelahiran - angka kelahiran
- Hiperlipidemia - kadar lipid
Kerangka konseptual (conceptual
framework)
- rancangan yang menegaskan tentang
konsep-konsep utama penelitian serta
mengungkapkan tentang perkiraan,
hubungan-hubungan antar konsep tersebut
- Dibuat dalam bentuk diagram yang
menunjukkan jenis serta hubungan antar
variabel yang diteliti dan variabel yang
terkait
Merupakan inti dari penelitian, karena
berupa landasan pemikiran teoritik
penelitian yang dapat memberikan
panduan yang jelas tentang:
Karakteristik data yang harus dikumpulkan
Strategi dalam melakukan kategorisasi
Relasi dalam melakukan kategorisasi
Relasi antara kategori
Kaidah-kaidah pembuatan
kerangka konsep

1. Posisi
- intervening variabel
X1 X2 X3
- confounding variabel
X2

X1 X3
2. Tanda Gambar

- Menggambarkan hubungan

- Menggambarkan sesuatu yang belum jelas


?
- Menggambarkan pengaruh, sebab-akibat
E ss
3. Arah

Tanda arah bisa ditunjukkan


- dari kiri ke kanan
IV DV
- dari atas ke bawah
IV

DV
4. Komprehensif
Harus menggambarkan variabel yang akan diteliti atau tidak
Latihan fisik

Stimulator

Saraf otonom Saraf enterik

Gastro intestinal

Adaptasi

Morfologik Fisiologik

Absorbsi karbohidrat Kadar karbohidrat dlm


Luas permukaan sel usus halus
dan protein usus halus
serap usus

Ket. yang akan diperiksa


Kadar karbohidrat dan
5. Penjelasan Kerangka Konseptual protein vena porta
HIPOTESIS PENELITIAN
Diperlukan pada penelitian eksplanasi dan
eksperimental
Merupakan pernyataan yang lemah yang
perlu diuji kebenarannya
Jawaban sementara terhadap rumusan
masalah
Kegunaan hipotesis

1. Dalam langkah penelitian


- merupakan rangkuman dari kesimpulan-
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari
penelaahan kepustakaan
- setelah membaca teori yang elevan,
hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang diajukan
2. Secara Teknis
hipotesis adalah pernyataan mengenai
keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel penelitian
3. Secara Statistik
hipotesis merupakan pernyataan
mengenai keadaan parameter yang
akan diuji melalui statistik sampel
4. Secara Implisit
Hipotesis menyatakan prediksi
Contoh : metode diskusi akan lebih
baik hasil belajarnya daripada
metode ceramah
Taraf ketepatan predikai tergantung
kepada : taraf kebenaran dan taraf
ketepatan landasan teoritis yang
mendasari
Apapun bentuk penelitian, pada umumnya
ada 2 hipotesis :
1. Hipotesis penelitian (research hypotesis)
dirumuskan dengan kata-kata verbal dan
berkaitan dengan hubungan atau perbedaan
2. Hipotesis statistik / hipotesis uji kemaknaan
- ditulis dengan notasi-notasi parameter
yang dapat diuji
- ada 2 : hipotesis 0 (Ho) dan hipotesis
alternatif (HA)
Hipotesis penelitian tidak selalu sama
dengan hipotesis statistik
Hipotesis adalah pernyataan sebagai
jawaban sementara atas pernyataan
penelitian
Oleh karena itu, penggunaan kata tanya
dalam perumusan masalah harus
diperhatikan dengan mempertimbangkan
jawaban yang logis dalam hipotesis
Kata tanya dalam rumusan masalah : sejauh
manakah, seberapa besarkah, tidak bisa
dibuat hipotesisnya
Bila lebih rumusan masalah > 1, hipotesis
penelitian > 1
Syarat hipotesis yang baik
1. Dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau
pernyataan yang jelas
2. Mempunyai landasan teori yang kuat
3. Menyatakan hubungan antara 2 variabel atau
lebih
4. Dinyatakan secara spesifik, jelas dan padat
yang ditulis dalam terminologi operasional yang
menggambarkan variabel yang diukur
5. Dapat diuji secara empiris / observable (dapat
diamati / diukur
6. Harus dikemukan sebelum penelitian dimulai
Rumusan masalah
yang tajam hipotesis yang jelas

tujuan penelitian
yang jelas
Contoh
- Rumusan masalah :
Apakah ada perubahan morfologi sel
piramid pada korteks motorik serebrum
mencit akibat pemberian stimulus motorik

- Tujuan penelitian :
Membuktikan ada perubahan ..

- Hipotesis
Ada perubahan .
Variabel Penelitian
Identifikasi Variabel
Dibedakan atas :
- Variabel sebab
- Variabel penghubung
- Variabel akibat
VARIABEL SEBAB
Terdiri atas :
1. Variabel bebas ( independent )
variasinya mempengaruhi variabel lain
2. Variabel kendali ( kontrol )
berpengaruh terhadap variabel tergantung
dapat dikendalikan dengan menetralisasikan
3. Variabel moderator
juga berpengaruh terhadap variabel
tergantung
4. Variabel rambang
juga berpengaruh, tetapi dapat diabaikan
Variabel Penghubung (intervening)
- tidak pernah dapat diamati
- hanya dapat disimpulkan berdasarkan
variabel tergantung dan variabel sebab

Variabel Tergantung
Variabel yang mendapat pengaruh atau
akibat dari variabel yang lain

sebab penghubung akibat


Variabel bebas
Variabel moderator variabel variabel
Variabel kendali penghubung tergantung
Variabel rambang

Variabel Perancu (confounding)


- Variabel yang berhubungan dengan variabel
bebas dan tergantung, tetapi bukan variabel
antara
- Bukan diteliti, tetapi harus diidentifikasi (untuk
menghindari kesimpulan yang salah)
Defenisi Operasional
Variabel
Untuk membatasi ruanglingkup atau
pengertian variabel-variabel yang diamati
atau diteliti, maka variabel-variabel
tersebut perlu didefenisikan secara
operasional agar variabel tersebut dapat
diamati dan diukur.
Hal ini perlu dilakukan, karena defenisi
operasional akan membimbing peneliti
menentukan alat atau instrumen yang
akan digunakan dalam pengumpulan data.
Disamping itu, defenisi operasional
memungkinkan orang lain melakukan hal
yang sama, sehingga apa yang dilakukan
peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh
orang lain.
Defenisi operasional variabel merupakan
defenisi yang didasarkan pada sifat-sifat
variabel yang dapat diamati, dimana
defenisi variabel melekatkan arti pada
sebuah variabel dengan cara menetapkan
kegiatan-kegiatan, tindakan-tindakan yang
perlu untuk mengukur variabel tersebut.
Dalam hal ini yang diukur adalah sifat
yang dapat digunakan sebagai petunjuk
kualitas dan kuantitas ciri yang akan
diukur.
Contoh : Variabel kealiman seseorang
Secara fisik sukar diukur dan diamati,
maka yang diukur atau diamati indikan
tertentu, sepeti frekuensi pergi ke mesjid.
Ada dua cara pembuatan defenisi
operasional variabel yaitu :
Defenisi operasional terukur
Memaparkan cara pengukuran suatu
variabel
Contoh :
Intelegensi adalah skor yang dicapai pada
test intelegensi
Defenisi operasional eksperimental
Memaparkan rincian-rincian hal yang
dilakukan peneliti dalam memanipulasi
suatu variabel
Berdasarkan hasil pengukuran variabel
untuk mendapatkan data, pada dasarnya
dibedakan atas 4 macam skala :
Skala Pengukuran
Skala pengukuran variabel sangat penting
dalam penelitian karena pengujian
hipotesis
berdasarkan pada skala pengukuran ini.
Secara garis besar skala pengukuran
dibagi atas :
1. Nominal : hanya pembeda satu sama
lain
Contoh : Jenis Kelamin
2. Ordinal : data tersusun atas jenjang
(rangking)
Contoh : Tingkat Pendidikan
3. Interval :
- Data tersusun atas jenjang aditif dan
multifikatif contoh : indek harga
- Tidak ada harga nol mutlak
Contoh : Suhu badan
4. Rasio
Derajat paling tinggi
- Mempunyai harga mutlak
Contoh : Kadar gula darah
Secara ringkas, defenisi variabel dan skala
ukur dapat dibuat sebagai berikut :
Defenisi Variabel
Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
Secara ringkas, defenisi variabel dan skala
ukur dapat dibuat sebagai berikut :

Defenisi Variabel Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

4
Wassalam.

Anda mungkin juga menyukai