Penentuan Posisi Dengan GPS

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketelitian

Tipe data yang digunakan :

- pseudoranges, casrrier phases
Ketelitian Data - single-frequency, codeless, dual-frequency
Kualitas alat penerima sinyal GPS.
Level dari kesalahan dan bias yang mempengaruhi data

Geometri Satelit Jumlah satelit yang diamati.

Lokasi dan distribusi dari satelit-satelit yang diamati.
Metoda Penentuan
Posisi Static, rapid static, pseudo-kinematic, stop-and-go, kinematic
Absolute positioning, differential positioning
One monitor station, multi monitor stations.
Strategi Pemrosesan
Data Metode pengeliminiran atau pengkoreksian kesalahan dan
bias yang mempengaruhi data.
Real-time processing, post processing.
Ambigurity fixed soloution, ambiguity float solution (carrier
phases).
Pemrosesan baseline, perataan jaringan.
DIFFERENTIAL POSITIONING

Dinamakan juga relative positioning

Membutuhkan minimal 2 receivers, satu
ditempatkan pada titik yang diketahui
koordinatnya (monitor station).
Posisi ditentukan relatif terhadap monitor station
Konsep dasar : differecing process dapat
mengeliminir atau mereduksi cukup besar efek-efek
dari beberapa kesalahan dan bias.
Titik yang ditentukan posisinya dapat diam (static)
ataupun bergerak (kinematic).
Bisa menggunakan pseudoranges aatau/dan carrier
phases
Ketelitian posisi : menengah Tinggi
Aplikasi utama : survey dan pemetaan, navigasi

Monitor Station
 STATIC POSITIONING

Titik (-titik) yang akan ditentukan posisinya tidak bergerak

(static).
Bisa berupa absolute ataupun differential positioning
Bisa menggunakan pseudoranges atau/dan carrier phases
Untuk keperluan survey dan pemetaan :
- carrier phases umumnya digunakan
- differential positioning harus diaplikasikan
Monitor - biasanya memerlukan waktu pengamatan sekitar 1-2 jam.
station - data diproses setelah pengamatan (post-processing).
- perhitungan bisa dilakukan baseline per baseline, ataupun
sekaligus secara simultan
- perhitungannya bisa dilakukan dengan ambiquity-float
(cycle ambiquity dibiarkan sebagai bilangan pecahan) atau
ambiquity-fixed (cycle ambiquity dijadikan bilangan bulat).
Ukuran lebihnya umumnya banyak.
Keandalan dan ketelitian posisi yang diperoleh umumnya
tinggi
Monitor Ketelitian yang sangat tinggi, seperti untuk keperluan
station mempelajari dinamika-dinamika bumi dan pengadaan
jaring kerangka dasar nasional, juga bisa diperoleh, dengan
prosedur-prosedur pengamatan dan pengolahan data yang
lebih ketat.
 KINEMATIC POSITIONING

Titik (-titik) yang akan ditentukan posisinya bergerak (kinematic).

Bisa berupa absolute ataupun differential positioning.
Bisa menggunakan pseudoranges atau/dan carrier phases.
Hasil penentuan posisi bisa diperlukan saat pengamatan (real time) ataupun
susudah pengamatan (post-processing).
Ukuran lebih pada suatu saat pengamatan biasanya tidak baynyak.
Ketelitian posisi : rendah tinggi
Aplikasi : navigasi, fotogrametri, navigasi dan penentuan posisi satelit lainnya.
 RAPID STATIC POSITIONING

Static positioning dengan waktu pengamatan yang lebih singkat (5-10

menit ketimbang 1 2 jam).
Persyaratan mendasar : penentuan initial cycle ambiquity secara
cepat.
Umumnya memerlukan pseudoranges dan carrier phases pada dua
frekuensi, L1 dan L2.
Penentuan posisi menggunakan carrier phases.
Menuntut penggunaan differential positioning
Posisi semua titik ditetntukan relatif terhadap monitor station.
dx4 Memerlukan satelit geometri yang baik, bias dan
kesalahan data yang kecil, serta lingkungan yang
relatif tidak dipengaruhi oleh multipath.
dx3
Dapat menggunakan 2 receiver atau lebih
dx2 Kalau menggunakan 2 receiver, satu ditempatkan di
monitor station, yang lain dipindahkan dari titik ke
Monitor titik (5-10 menit di setiap titik). Dalam hal ini phase
station dx1 lock tidak mesti terjaga selama pergerakan.

Pengamatan selama 5-10 menit dapat menghasilkan ketelitian baseline 1 ppm.

Aplikasi : survey pemetaan (orde tidak terlalu tinggi), survey tambang, dll.
 STOP-AND-GO POSITIONING

Dinamakan juga semi-kinematic positioning

Karakteristik : moving receover stop (selama beberapa menit) dan
stop bergerak dari titik ke titik
Posisi titik ditentukan relatif terhadap monitor station
Moving
receiver Penentuan posisi menggunakan carrier phases
Trajektori dari moving receiver antar titik tidak diperlukan
bergerak stop meskipun teramati.
Phase lock harus dijaga selama pergerakan.
dx4
bergerak
stop
dx3 Initial cycle ambiquity pada titik awal harus ditentukan
bergerak untuk memperoleh ketelitian posisi titik-titik yang tinggi.
dx2 Memerlukan satelit geometri yang baik, bias dan
kesalahan data yang kecil, serta lingkungan yang relatif
tidak dipengaruhi oleh multipath.
Monitor dx1
station Titik Beberapa menit pengamatan dapat memberikan
awal ketelitian posisi relatif titik beberapa cm, untuk jarak
beberapa km.
Aplikasi : survey dan pemetaan jalan raya, dll.
 PSEDO-KINEMATIC POSITIONING
Pengamatan
kedua setelah
= 1 jam Dinamakan juga intermittent static atau reoccupaation positioning
Karakteristik : moving receover stop (selama beberapa menit) dan
stop bergerak dari titik ke titik dan pengamatan dilakukan kembali
setelah kira-kira 1 jam.
Pengamatan
Pertama Prinsipnya adalah 2 survey statik singkat dengan selang waktu
stop yang cukup lama
bergerak
Pengamatan kembali titik-titik dilakukan untuk mendapatkan
perubahan satelit geometri yang cukup, untuk dapat
dx4 mensukseskan penentuan cycle ambiquity dan juga untuk
bergerak memperoleh ketelitian posisi yang lebih baik
stop
dx3
bergerak
Posisi tidak ditentukan relatif terhadap monitor station
dx2 Penentuan posisi menggunakan carrier phases
Data pengamatan selama pergerakan diabaikan
Receiver bisa dimatikan selama pergerakan
Monitor dx1 Penentuan posisi menggunakan data gabungan dari dua
station waktu pengamatan

Aplikasi : survey pemetaan (orde tidak terlalu tinggi), survey

tambang, dll.
 PENENTUAN TINGGI DENGAN GPS

R1
R2
A
1

2
3 4
5

hA (diketahui)
geoid

Rumus dasar : dH = dh - dN
Ellipsoid

Contoh : H1 = HA + (dh1A dN1A)

Undulasi geoid relatif (harus diketahui)

Tinggi Tinggi ellipsoid relatif

orthometrik (diukur dengan GPS
Harus diketahui (memerlukan
(dicari)
undulasi geoid)