Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT MAKNA PENDIDIKA DAN

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT


KELOMPOK 1

Novitalia (160210103017)
Lidya Yustika.P (160210103019)
Camelia Ida.F (160210103029)
Dena Wulan.S (160210103037)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2016/2017
Makna pendidikan

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan


berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu
memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan)
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Secara umum, pendidikan merupakan suatu proses
berkelanjutan yang mengandung unsur-unsur
pengajaran, latihan, bimbingan, dan pimpinan dengan
tumpuan khas kepada pemindahan berbagai ilmu, nilai
agama, dan budaya serta kemahiran yang berguna untuk
diaplikasikan oleh individu (pengajar atau pendidik)
kepada individu yang memerlukan pendidikan.
Beberapa pendapat pakar tentang
pendidikan:

1. Crow and crow, mengartikan pendidikan sebagai


proses di mana pengalaman atau informasi diperoleh
sebagai hasil dari proses belajar.
2. John Dewey (pandangan pakar pendidikan dari
Amerika), berpandangan bahwa pendidikan ialah suatu
proses membentuk kecenderungan asas yang berupa
akaliah dan perasaan terhadap alam dan manusia.
3. Prof. Horne (tokoh pendidik di Amerika),
berpendapat bahwa pendidikan merupakan proses abadi
bagi menyesuaikan perkembangan diri manusia yang
merangkumi aspek jasmani, alam, akaliah, kebebasan,
dan perasaan manusia terhadap Tuhan sebagaimana
yang ternyata dalam akaliah, perasaan, dan kemahuan
manusia.
Makna pendidikan sepanjang hayat

Pendidikan sepanjang hayat itu sendiri merupakan


asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang
hidup dalam dunia transformasi dan di dalam
masyarakat yang saling mempengaruhi seperti saat
zaman globalisasi sekarang ini.
Empat Pilar Pendidikan Sepanjang
Hayati:

Belajar Mengetahui ( Learning to know )


Belajar Berbuat ( Learning To Do )
Belajar Hidup Bersama ( Learning To Live Together
)
Belajar Menjadi Seseorang ( Learning To Be )
Hal yang mendasari perlunya pendidikan
sepanjang hayat:

Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya


masyarakat yang masih berada di bawah garis
kemiskinan.
Pertimbangan ekonomi. Masih banyaknya
masyarakat yang masih berada di bawah garis
kemiskinan.
Faktor peranan keluarga.
Faktor perubahan peranan sosial
Perubahan teknologi
Ciri-ciri manusia yang menjadi pelajar sepanjang
hayat (Cropley 1977:49):

Sadar bahwa dirinya harus belajar sepanjang hayat.


Memiliki pandangan bahwa belajar hal-hal yang
baru merupakan cara logis untuk mengatasi
masalah.
Bersemangat tinggi untuk belajar pada semua level.
Menyambut baik perubahan.
Percaya bahwa tantangan sepanjang hidup adalah
peluang untuk belajar hal baru.
Pendidikan sepanjang hayat juga mempunyai
ciri-ciri, antara lain:

Pendidikan sepanjang hayat mampu menghilangkan


tembok pemisah antara sekolah dengan lingkungan
kehidupan nyata di luar sekolah.
Pendidikan sepanjang hayat mampu menempatkan
kegiatan belajar sebagai bagian integral dari proses
hidup yang berkesinambungan.
Pendidikan sepanjang hayat lebih mengutamakan
pembekalan sikap dan metode dari pada isi pendidikan.
Pendidikan sepanjang hayat mampu menempatkan
peserta didik sebagai individu yang menjadi pelaku
utama dalam proses pendidikan.
Dasar-Dasar Pendidikan Sepanjang Hayat

a.Dasar-dasar filosofis
Manusia sebagai makhluk pribadi (individualbeing).
Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing).
Manusia sebagai makhluk susila (moralbeing).
a.Dasar-dasar filosofis
Manusia sebagai makhluk pribadi (individualbeing).
Manusia sebagai makhluk social (sosialbeing).
Manusia sebagai makhluk susila (moralbeing).
c. Dasar-dasar sosio-budaya
-Tata nilai warisan budaya bangsa seperti nilai
keutuhan, musyawarah, gotong-royong dan
tenggang rasa yang dijadikan sebagai filsafat hidup
rakyat.
-Nilai-nilai filsafat Negara yakni pancasila.
-Nilai-nilai budaya nasional, adat istiadat, dan lain-
lain.
-Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan
kenegaraan baik bersifat formal maupun nonformal.
Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat

untuk pendidikan manusia seutuhnya dengan kodrat


dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya
seoptimal mungkin.
Dengan mengingat proses pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup
dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung
seumur hidup.
Alasan Pendidikan Sepanjang Hayat
Diperlukan

Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya


meningkatkan persamaan distribusi pelayanan
pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang
menyenangkan, dan esensial dalam menghadapi
struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan
kejuruan untuk menetapkannya akan
menghantarkan peningkatan kualitas hidup

Anda mungkin juga menyukai