Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

Retardasi Mental
Disusun oleh :
Muhammad Sayyid Ridho, S.Ked
12777041
Pembimbing : dr. Merry Tjandra, M.Kes, Sp.KJ

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA


RSD. MADANI
PALU
2017
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Retardasi mental (RM) adalah suatu gangguan heterogen
yang terdiri dari fungsi intelektual yang dibawah rata rata
dan gangguan dalam ketrampilan adaptif yang ditemukan
sebelum orang berusia 18 tahun. Gangguan dipengaruhi
oleh faktor genetik, lingkungan dan psikososial. Selama
dekade terakhir, semakin dikenali faktor biologis , termasuk
kelainan kromosom kecil, sindrom genetika dan intoksikasi
timbal subklinis dan berbagai pemaparan toksin pranatal
pada orang dengan retardasi mental ringan (sampai 85
persen dari populasi retardasi mental).1
Prevalensi retardasi mental pada suatu waktu diperkirakan adalah
kira kira 1 persen dari populasi. Insidensi retardasi mental sulit
dihitung karena kesulitan mengenali onsetnya. Pada banyak kasus,
retardasi mungkin laten selama waktu yang panjang sebelum
keterbatasan seseorang diketahui atau karena adaptasi baik.
(kaplan) prevalensi untuk RM ringan 0,37 0,59% sedangkan untuk
RM sedang, berat dan sangat berat adalah 0,3 0,4%. 2 Insidensi
tertinggi adalah pada anak usia sekolah, dengan puncak usia 10
sampai 14 tahun. Retardasi mental 1,5 kali lebih sering pada laki
laki dibandingkan dengan wanita. Pada lanjut usia, prevalensi lebih
sedikit karena mereka dengan retardasi mental yang berat atau
sangat berat memiliki angka mortalitas yang tinggi yang disebabkan
dari penyulit gangguan fisik yang menyertai.1
DEFINISI
Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi
mental (RM) adalah suatu keadaan dengan intelegensia
yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak
lahir atau sejak masa anak-anak). Biasanya terdapat
perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan,
tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang.
Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa
edisi ke-III (PPDGJ III) adalah suatu keadaan perkembangan
mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama
ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat
intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik,
dan sosial.4
Menurut American Association Mental
Retardation (AAMR) 2002 adalah suatu disabilitas
yang ditandai dengan suatu limitasi/keterbatasan
yang bermakna baik dalam fungsi intelektual
maupun prilaku adaptif yang diekspresikan dalam
keterampilan konseptual, social dan praktis.
Menurut Diagnostic and Scientific Manual IV-TR
(DSM IV-TR) adalah sama dengan definisi AAMR
tetapi ditambahkan batas derajat IQ 70.2
ETIOLOGI
A. Kelainan Kromosom
-Sindrom Down
Sindrom down adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya
kelebihan kromosom pada pasangan ke-21 dan ditandai
dengan retardasi mental serta anomali fisik yang beragam
- Sindrom Fragile X
Sindrom fragile X merupakan bentuk retardasi mental yang
diwariskan dan disebabkan oleh mutasi gen pada kromosom X,
Ciri perilakunya adalah tingginya angka gangguan defisit
atensi/hiperaktivitas, ganguan belajar, dan gangguan
perkembangan pervasive seperti gangguan akuisitik. Defisit
dalam fungsi bahasa adalah pembicaraan yang cepat dan
perseveratif dengan kelainan dalam mengkombinasikan kata-
kata membentuk frasa dan kalimat
Sindrom Prader-Willi
- Kelianan ini akibat dari penghilangan kecil pada kromosom 15, biasanya
terjadi secara sporadic. Orang dengan sindrom ini menunjukkan perilaku
makan yang kompulsif dan sering kali obesitas, retardasi mental,
hipogonadisme, perawakan pendek, hipotonia, dan tangan dan kaki yang
kecil. Anak anak dengan sindrom ini seringkali memiliki perilaku
oposisional yang menyimpang
Sindrom tangisan kucing (cat-cry [cri-du-chat] syndrome)
- Anak-anak dengan sindrom tangisa kucing kehilangan bagian dari
kromosom 5. Mereka mengalami retardasi mental berat dan menunjukkan
banyak stigmata yang seringkali disertai dengan penyimpangan kromosom,
seperti mikrosefali, telinga yang letaknya rendah, fisura palpebra oblik,
hipertelorisme, dan mikrognatia. Tangisan seperti kucing yang khas
(disebabkan oleh kelainan laring) yang memberikan nama sindrom secara
bertahap berubah dan menghilang dengan bertambahnya usia.
Kelainan kromosom lain
. Faktor Genetik Lain
-Phenylketonuria (PKU)
Phenylketonuria (PKU) merupakan gangguan yang menghambat metabolisme asam
phenylpyruvic, menyebabkan retardasi mental, . Defek metabolisme dasar pada
PKU adalah ketidakmampuan untuk mengubah fenilalanin, suatu asam amino
esensial, menjadi paratirosin karena tidak adanya atau tidak aktifnya enzim
fenilalanin hidroksilase, yang mengkatalisis perubahan tersebut.
C. Faktor prenatal
D. Faktor Perinatal
E. Gangguan Didapat Pada Masa Anak-anak
-Infeksi.
-Trauma kepala
-Masalah lain
F. Faktor Lingkungan dan Sosiokultural
DIAGNOSIS
dibawah rata rata (IQ 70 atau kurang) yang telah diperiksa secara individual.
Kekurangan atau gangguan dalam perilaku adaptif (sama dengan kekurangan
individu untuk memenuhi tuntutan standar perilaku sesuai dengan usianya dari
lingkungan budayanya) dalam sedikitnya 2 hal, yaitu komunikasi, self-care,
kehidupan rumah-tangga, ketrampilan sosial/interpersonal, menggunakan sarana
komunitas, mengarahkan diri sendiri, ketrampilan akademis fungsional, pekerjaan,
waktu senggang, kesehatan dan keamanan
Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun
Kode diagnostik dan derajat RM menurut DSM IV TR adalah sebagai berikut :4
317 Retardasi mental ringan, IQ 50 55 sampai 70
318 Retardasi mental sedang, IQ 35 40 sampai 50 55
318.1 Retardasi mental berat, IQ 20 25 sampai 35 40
318.2 Retardasi mental sangat berat, IQ dibawah 20 atau 25
Fungsi intelektual dapat diketahui dengan tes fungsi kecerdasan dan hasilnya
dinyatakan sebagai suatu taraf kecerdasan atau IQ. Dapat dihitung dengan :3

IQ = MA/CA x 100%
MA = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil tes
CA = Chronological Age, umur yang didapat berdasarkan perhitungan tanggal lahir
Riwayat penyakit
Wawancara Psikiatrik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neurologis
Tes Laboratorium
Pemeriksaan Psikologis
KLASIFIKASI

Menurut PPDGJ-III retardasi mental dibagi menjadi :4


F70 Retardasi Mental Ringan
Bila menggunakan tes IQ baku yang tepat, maka IQ berkisar antara 50 69
menunjukkan retardasi mental ringan.
Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai tingkat,
dan masalah kemampuan berbicara yang mempengaruhi perkembangan
kemandirian dapat menetap sampai dewasa. Walaupun mengalami keterlambatan
dalam kemampuan bahasa, tapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan
bicara untuk keperluan sehari hari. Kebanyakan juga dapat mandiri penuh dalam
merawat diri sendiri dan mencapai ketrampilan praktis dan ketrampilan rumah
tangga, walaupun tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal.
Kesulitan utama biassanya tampak dalam pekerjaan sekolah yang bersifat
akademis dan banyak masalah khusus dalam membaca dan menulis.
Etiologi organik hanya dapat diidentifikasikan pada sebagian kecil penderita.
Keadaan lain yang menyertai, seperti autisme, gangguan perkembangan lain,
epilepsi, gangguan tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam
berbagai proporsi. Bila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode
diagnosis tersendiri.
F71 Retardasi Mental Sedang
IQ biasanya berada dalam rentang 35 49. Umumnya ada profil
kesenjangan dari kemampuan, beberapa dapat mencapai tingkat yang
lebih tinggi dalam ketrampilan visuo-spasial daripada tugas tugas yang
tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya sangat canggung namun
dapat mengadakan interaksi sosial dan percakapan sederhana.
Tingkat perkembangan bahasa bervariasi, ada yang dapat mengikuti
percakapan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi
seadanya untuk kebutuhan dasar mereka.
Suatu etiologi organik dapat diidentifikasikan pada kebanyakan
penyandang retardasi mental sedang. Autisme masa kanak atau gangguan
perkembangan pervasif lainnya terdapat pada sebagian kecil kasus, dan
mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan tipe
penatalaksanaan yang dibutuhkan. Epilepsi, disabilitas neurologik dan fisik
juga lazim ditemukan meskipun kebanyakan penyandang retardasi mental
sedang mampu berjalan tanpa bantuan.
Kadang kadang didapatkan gangguan jiwa lain, tetapi karena tingkat
perkembangan bahasanya yang terbatas sehingga sulit menegakkan
diagnosis dan harus tergantung dari informasi yang diperoleh dari orang
lain yang mengenalnya. Setiap gangguan penyerta harus diberi kode
diagnosis tersendiri.
F72 Retardasi Mental Berat
IQ biasanya berada dalam rentang 20 34. Pada umumnya mirip dengan
retardasi mental sedang dalam hal :
Gambaran klinis
Terdapatnya etiologi organik
Kondisi yang menyertainya
Tingkat prestasi yang rendah
Kebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motorik
yang mencolok atau defisit lain yang menyertainya, menunjukkan adanya
kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna secara klinis dari
susunan saraf pusat.

F73 Retardasi Mental Sangat Berat


IQ biasanya dibawah 20. Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, hanya
mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan sederhana.
Keterampilan visuospasial yang paling dasar dan sederhana tentang memilih
dan mencocokkan mungkin dapat dicapainya dan dengan pengawasan dan
petunjuk yang tepat, penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas
praktis dan rumah tangga.
Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar kasus.
Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang
mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya daya lihat dan daya
dengar. Sering ada gangguan perkembangan pervasif dalam bentuk sangat
berat khususnya autisme yang tidak khas (atypical autism) terutam pada
penderita yang dapat bergerak.
F78 Retardasi Mental Lainnya
Kategori ini hanya digunakan bila penilaian
dari tingkat retardasi mental dengan memakai
prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin
dilakukan karena adanya gangguan sensorik atau
fisik, misalnya buta, bisu, tuli dan penderita yang
perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak
mampu.
F79 Retardasi Mental YTT
Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak
ada informasi yang cukup untuk
menggolongkannya dalam salah satu kategori
tersebut diatas.
PENATALAKSANAAN
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder dan Tersier
-Pendidikan untuk anak
-Terapi perilaku, kognitif, dan psikodinamika
-Pendidikan keluarga
-Intervensi farmakologis
kesimpulan
retardasi mental merupakan suatu keadaan
perkembangan mental yang terhenti atau tidak
lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya
keterampilan selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu
kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan social yang
dapat didiagnosis berdasarkan :
Fungsi intelektual dibawah rata rata (IQ 70 atau kurang)
yang telah diperiksa secara individual.
Kekurangan atau gangguan dalam perilaku adaptif (sama
dengan kekurangan individu untuk memenuhi tuntutan
standar perilaku sesuai dengan usianya dari lingkungan
budayanya) dalam sedikitnya 2 hal, yaitu komunikasi, self-
care, kehidupan rumah-tangga, ketrampilan
sosial/interpersonal, menggunakan sarana komunitas,
mengarahkan diri sendiri, ketrampilan akademis fungsional,
pekerjaan, waktu senggang, kesehatan dan keamanan
Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun
Berdasarkan Panduan Pedoman Diagnostik
Gangguan Jiwa (PPDGJ) III, retardasi mental
diklasifikasikan menjadi retardasi mental
ringan, retardasi mental sedang, retardasi
mental berat, retardasi mental sangat berat,
retardasi mental lainnya, dan retardasi mental
yang tidak tergolongkan. Untuk
penatalaksanaanya dibagi menjadi
pencegahan primer, pencegahan sekunder,
dan pencegahan tersier.

Anda mungkin juga menyukai