Accuracy of Diagnostic Imaging for Pediatric Appendicitis
Dibimbing Oleh: dr. Dhanti Erma Widiasi, Sp.Rad.
Disusun Oleh Kelompok 2:
Azkiyyatul Milla 212.121.0017 Rulita Aprilya Ambarwati 212.121.0041 Sabila Tazqia Rakhmani 212.121.0042 PENDAHULUAN Computed tomography (CT) dan ultrasonografi (USG) adalah modalitas yang umum digunakan dalam evaluasi diagnostik untuk appendisitis. CT memiliki akurasi diagnostik yang lebih baik daripada USG. Namun, karena meningkatnya risiko kanker jangka panjang pada penggunaan rutin CT sehingga penggunaan rutin CT saat ini diperhitungkan agar mampu mengurangi risiko kanker. Belum ada penelitian mengenai keefektifitasan CT dan USG dalam menilai durasi sakit perut. Meskipun tidak sepenuhnya diyakini, durasi sakit perut dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit. Jika akurasi diagnostik imaging bervariasi berdasarkan durasi dari gejala, dokter harus menentukan waktu yang tepat untuk melakukan imaging canggih pada anak-anak dengan gejala klinis appendisitis yang tidak khas. RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja diagnosis banding nyeri abdomen pada anak-anak? 2. Bagaimana tanda dan gejala appendisitis pada anak? 3. Bagaimana patofisiologi appendisitis pada anak? 4. Bagaimana diagnostic imaging (CT dan USG) appendisitis pada anak? TUJUAN 1. Mengetahui dan memahami diagnosis banding nyeri abdomen pada anak-anak 2. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala appendisitis pada anak 3. Mengetahui dan memahami patofisiologi appendisitis pada anak 4. Mengetahui dan memahami diagnostic imaging (CT dan USG) appendisitis pada anak MANFAAT 1. Agar dapat mengetahui diagnosis banding nyeri abdomen pada anak-anak 2. Dapat mengetahui diagnostic imaging terutama CT dan USG appendisitis pada anak NYERI ABDOMEN PADA ANAK Diagnosis banding nyeri abdomen pada anak berdasarkan usia APPENDISITIS PADA ANAK Gejala sakit perut pada appendisitis akut anak- anak tidak selalu khas, anak hanya tampak iritabel, merasa tidak nyaman pada pergerakan perut dan mungkin disertai posisi paha yang fleksi awalnya samar-samar, anak mengeluh sakit perut periumbilikal atau bagian bawah epigastrum kemudian berpindah dan menetap pada kuadran kanan bawah. Namun hal ini jarang dijumpai, kadang-kadang sudah terjadi peritonitis generalisata PATOFISIOLOGI APPENDISITIS Umumnya appendisitis disebabkan oleh obstruksi lumen menyebabkan udem, bendungan vena dan kenaikan tekanan intraluminer dari bagian distal yang obstruksi. Akibat obstruksi lumen closed loop (blok pada bagian proksimal) sedangkan sekresi normal dari mukosa appendiks tetap berlanjut mengakibatkan distensi yang cepat. Distensi menstimulir ujung syaraf dari serabut-serabut nyeri aferen viseral, menyebabkan rasa nyeri yang samar-samar, tumpul dan difus periumbilikal DIAGNOSTIC IMAGING A. USG Keuntungan: biaya pemeriksaannya yang murah, lebih cepat, lebih sensitif dalam mengevaluasi apendix, dan tidak menimbulkan radiasi ion USG memiliki spesifisitas 80-90% dan sensitivitas 50- 100% Kriteria diagnosis primer: appendiceal maximal outer diameter (MOD) lebih dari 6 mm. Kriteria diagnosis sekundernya: jika ditemukan adanya lack of compressibility, (messenteric) fat stranding, dan fluid collection di regio abdomen kanan bawah B. CT scan Merupakan modalitas yang paling konsisten dan akurat CT scan memiliki sensitivitas antara 66-100% dan spesifisitas antara 87-100%. kriteria diagnosis : adanya abnormalitas penebalan apendix dengan diameter lebih dari 6 mm, adanya proses inflamasi disekitarnya atau pembentukan abses, dan/atau adanya kalsifikasi appendicolith CT scan dengan kontras untuk pemeriksaan appendisitis pada anak-anak kurang membantu penegakan diagnosis CT scan appendisitis akut pada anak-anak
CT scan appendix yang membesar/edem
CT scan perforated appendicitis
CT scan appendisitis pada anak-anak dengan appendicolith CT scan appendisitis pada anak-anak dengan appendicolith CT scan appendisitis akut pada anak-anak dengan kontras PEMBAHASAN Penyakit appendisitis umum terjadi namun sering sulit untuk menegakan diagnosis. Penegakan diagnose appendicitis menggunakan CT SCAN dan USG telah banyak dipelajari dan umum digunakan, namun timbul kekhawatiran tentang paparan radiasi pengion terutama untuk anak-anak. Sehingga, penggunaan CT SCAN diminimalkan dan lebih sering menggunakan USG Hasil menunjukkan sensitivitas USG meningkat 81% dalam 12 jam pertama sakit dan 96% setelah 48 jam rasa sakit. sensitivitas USG pada kelompok appendisitis dengan perforasi lebih tinggi daripada kelompok appendisitis tanpa perforasi dan meningkat dengan durasi nyeri. Sedangkan sensitivitas CT SCA tidak dipengaruhi oleh durasi nyeri, namun frekuensi tertinggi yang muncul saat pembacaan adalah pada 12 jam pertama nyeri dan menurun dari waktu ke waktu. Dari penemuan ini dokter tidak harus mengandalkan USG untuk mengakkan diagnose pada awal munculnya penyakit. Ketika hasil dari USG telah didapatkan dan hasil menunjukkan negative, dokter boleh memilih pemeriksaan lain untuk menegakkan diagnose dengan CT scan atau memilih mengulang USG jika gejala klinis masih ada. KESIMPULAN Sensitivitas USG pada appendicitis meningkat dengan durasi nyeri perut yang lebih lama. Sedangkan CT menunjukkan sensitivitas tinggi tidak dipengaruhi oleh durasi nyeri. DAFTAR PUSTAKA 1. Richard G., et al. 2012. The Effect of Abdominal Pain Duration on the Accuracy of 2. Diagnostic Imaging for Pediatric Appendicitis. Jornal of American College of Emergency Physicians. 582-590e3. 3. O'Neill. 2003. Principles of Pediatric Surgery. Elsevier. 4. http://www.radiologyinfo.org/en/gallery/index.cfm?image=1045 tanggal: 23 maret 2016 5. Alder, Adam C. 2015. Pediatric Appendicitis. diunduh: http://emedicine.medscape.com/article/926795-overview tanggal: 25 maret 2016 6. Widjajanto,Benedictus K. 2000. Sistem Skor pada Diagnosis Apendisitis Akut Anak (6 14 Tahun). Semarang: Fakultas akaedokteran Universitas Diponegoro 7. Holmes, Jeffrey A. 2011. Pediatric Appendicitis. diunduh: www.ahcmedia.com/articles/132510-pediatric-appendicitis tanggal: 23 Maret 2016 TERIMAKASIH