Disusun oleh :
dr. Dewi Murwati
Pembimbing internship :
dr. Sahata Parhusip
dr. Susy Andriati
Dewasa Anak-anak
Ringan 4% 5%
Sedang 6% 10 %
Dehidrasi
Berat 8% 15 %
Ringan Sedang Berat
Skor:
< 2 tanda di kolom B dan C : Tanpa dehidrasi
>2 tanda di kolom B : Dehidrasi ringan sedang
2 tanda di kolom C : Dehidrasi berat
Berdasarkan perbandingan jumlah natrium dengan jumlah air
yang hilang, dehidrasi dibedakan menjadi tiga tipe yaitu dehidrasi
isotonik, dehidrasi hipertonik, dan dehidrasi hipotonik.
Mulut kering,
Berkurangnya air mata,
Berkurangnya keringat,
Kekakuan otot,
Mual dan muntah,
Kepala terasa ringan terutama saat berdiri,
Selanjutnya tubuh akan jatuh ke kondisi dehidrasi
berat yang gejalanya berupa gelisah dan lemas lalu
koma dan kegagalan multi organ.
Terapi Dehidrasi
Dewasa 2 cc/kgBB/Jam
Pada kondisi isonatremia, Pada tahap awal diberikan Pada tahap awal diberikan
defisit natrium secara cairan pengganti cairan pengganti
umum dapat dikoreksi intravaskuler NaCl 0,9% intravaskuler NaCl 0,9% 20
dengan mengganti defisit atau RL 20 mL/kgBB mL/kgBB atau RL sampai
cairan ditambah dengan sampai perfusi jaringan perfusi jaringan tercapai.
cairan pemeliharaan tercapai. Pada tahap kedua, tujuan
dextrose 5% dalam NaCl Pada hiponatremia derajat utama adalah memulihkan
0,45-0,9%. Kalium (20 berat (<130 mEq/L) harus volume intravaskuler dan
mEq/L kalium klorida) dipertimbangkan mengembalikan kadar
dapat ditambahkan ke penambahan natrium dalam natrium serum sesuai
dalam cairan pemeliharaan cairan rehidrasi. rekomendasi, akan tetapi
saat produksi urin membaik Cara yang cukup mudah jangan melebihi 10
dan kadar kalium serum adalah memberikan mEg/L/24 jam.
berada dalam rentang dextrose 5% dalam NaCl
aman. 0,9% sebagai cairan
pengganti.
KESIMPULAN
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan
cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena
pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan.
Penatalaksanaan dehidrasi ditujukan untuk
mengatasi defisit cairan dan mengembalikan
keseimbangan elektrolit. Pada tahap awal diberikan
cairan pengganti intravaskuler sampai tercapai perfusi
jaringan. Target selanjutnya adalah memulihkan
volume intravaskuler dan mengembalikan kadar
natrium serum sesuai rekomendasi.