2015
PERTEMUAN 1
DASAR DASAR
MANAJEMEN PERPAJAKAN
Pendahuluan
Berdasarkan UUD45 Pasal 23 (2) : Segala
pajak dan pungutan lainnya yang bersifat
memaksa digunakan untuk keperluan
negara berdasarkan undang-undang.
Krisis Moneter (1997)
Sektor migas
Pajak sumber
memberikan
pendapatan
kontribusi
tertinggi
signifikan
Pendahuluan (lanjutan)
Naluri alamiah manusia untuk terbebas
dari beban. Asumsi Leon Yudkin
(Harnanto, 1994) :
Wajib pajak selalu berusaha membayar pajak
sekecil mungkin.
Wajib pajak cenderung menyelundupkan
pajak sepanjang mereka yakin tidak akan
tertangkap dan orang lain melakukan hal yang
sama.
Pendahuluan (lanjutan)
Tax
Planning
Tax Management
Perlakuan Keuntungan
CV : pembagian keuntungan tidak terhutang PPh
PT : pembagian keuntungan (deviden) terhutang PPh (bila
kepemilikan < 25%)
Bentuk Badan Usaha
PT atau Perseroan Terbuka (Tbk)
Perseroan Terbuka : PT yang telah melakukan
penawaran umum saham dan tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Pertimbangan PPh
PT : 25%
PT Tbk : 20% jika:
Minimal 40% saham dimiliki oleh publik dan
Dimiliki paling sedikit 300 pihak dan
Masing2 pihak hanya boleh memiliki saham < 5%
Kondisi tersebut harus dipenuhi paling singkat 183 hari
dalam 1tahun.
Bentuk Badan Usaha
Contoh kondisi :
Dari keseluruhan saham PT Y Tbk. yang disetor, saham yang
dimiliki publik sebesar 60%. Saham yang dimiliki publik tersebut
dimiliki oleh 400 pihak. Diantara 400 pihak, terdapat 1 pihak yang
persentase kepemilikannya sebesar 7%, sisanya 399 pihak hanya
memiliki persentase kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi
tersebut terjadi selama 234 (dua ratus tiga puluh empat) hari
dalam 1 tahun pajak.
Dari keseluruhan saham PT XYZ Tbk. yang disetor, saham yang
dimiliki publik sebesar 45%. Saham yang dimiliki publik tersebut
dimiliki oleh 325 pihak. Diantara 325 pihak, terdapat 1 pihak yang
persentase kepemilikannya sebesar 7%, sisanya 324 pihak hanya
memiliki persentase kepemilikan kurang dari 5%. Kondisi
tersebut terjadi selama 200 (dua ratus) hari kalender dalam 1
(satu) tahun pajak .
Bentuk Badan Usaha
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang
mengorganisasikan pemanfaatan dan
pendayagunaan sumber daya ekonomi
anggotanya atas dasar prinsip2 koperasi dan
kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan
taraf hidup anggota pada khususnya dan
masyarakat daerah kerja pada umumnya.
Dengan demikian koperasi merupakan
gerakan ekonomi rakyat dan soko guru
perekonomian nasional. (IAI, Standar Akuntansi
Keuangan)
Bentuk Badan Usaha
Pertimbangan PPh
Penghasilan koperasi (SHU) dikenakan tarif PPh
Badan sama dengan badan usaha lain.
Bunga
Koperasi
Bunga simpanan <= Rp 240.000 per bulan tidak dikenakan PPh
pasal 4 (2)
Bunga simpanan >Rp 240.000 per bulan dikenakan PPh pasal 4
(2) sebesar 10%
Bank
Simpanan <= Rp 7.500.000 tidak dienakan PPh pasal 4 (2)
Simpanan > Rp 7.500.000 dikenakan PPh pasal 4 (2) sebesar
20%
Pembagian SHU tidak dikenakan PPh pasal 23
Bentuk Badan Usaha
Yayasan
Adalah badan hukum yang didirikan oleh
beberapa orang atau badan usaha, yang
lebih sering bertujuan untuk semata-mata
tidak mencari keuntungan.
Termasuk organisasi nirlaba. Sumber daya
diperoleh dari sumbangan para anggota
dan penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan (IAI, Standar
Akuntansi Keuangan).
Bentuk Badan Usaha
Perlakuan perpajakan :
Sisa lebih yayasan diperlakukan sebagai laba
seperti badan usaha lain
Pengakuan penghasilan maupun biaya sama
dengan badan usaha lain
Yayasan pendidikan diberi fasilitas untuk dapat
mengakui dana pembangunan sebagai biaya,
namun jika > 4 tahun dana tsb tidak digunakan,
maka diakui sebagai penghasilan dan dikenakan
pajak pada tahun berikutnya