Anda di halaman 1dari 28

PNEUMONIA

NAMA BUDI CAHYONO


NIM 15.022
PNEUMONIA
A. Pengertian
Pneumonia adalah suatu radang
parenkim paru yang disebabkan
oleh bermacam etiologi seperti
bakteri, virus, jamur, atau aspirasi
benda asing; makanan,dan
kerosen, akibatnya timbul ketidak
seimbangan ventilasi dan perfusi

B. Penyebab : yang utama adalah


pneumococcus
C. Patofisiologi
Bakteri/virus/jamur/aspirasi, masuk ke dalam paru
melalui Jalan nafas, aliran darah, atau transplasental
selama persalinan pada neonatus.
Proses peradangannya dibagi dalam 4 stadium :

1. Std I (kongesti atau hiperemia): 4-12jam pertama.


Kapiler melebar dan kongesti, dlm alveolus terdapat
eksudat jernih, bakteri dlm jumlah banyak, beberapa
netrofil dan makrofag

Otot polos vaskuler paru melemah dan peningkatan


permeabilitas kapiler. Terjadi perpindahan eksudat plasma
ke interstisium, sehingga terjadi edema antara kapiler dan
alveolus, dengan adanya edema berarti ada penimbunan
cairan yang dapat mempersulit O2 dan CO2 berdifusi
(penurunan kecepatan difusi gas-gas/akibatnya terjadi
penurunan saturasi O2 haemoglobin)
lanjutan

2. Std II (hepatisasi merah): 48jam berikutnya.


Lobus dan lobulus yang terinfeksi menjadi padat dan tidak
mengandung udara, warna menjadi merah, dan pada perabaan
seperti hepar. Dalam alveolus terdapat fibrin, lekosit netrofil,
bakteri dan eritrosit dlm jumlah banyak sekali eksudat
Stadium ini berlangsung pendek

3. Std III (Hepatisasi kelabu): 3-8 hari


Lobus dan lobulus yang terinfeksi masih tetap padat, warna merah
berubah menjadi pucat/kelabu. Permukaan pleura menjadi suram
karena diliputi oleh fibrin. Dalam alveolus merupakan tempat
fagositosis pneumococcus, dan terisi fibrin serta lekosit.
kapiler tidak lagi kongestif

4. Std IV (Resollusi): 4-11 hari


Eksudat berkurang dalam alveolus, makrofag bertambah, dan
lekosit mengalami nekrosis, degenerasi lemak, fibrin
direabsorbsi, akhirnya menghilang
BAGAN PATOFISIOLOGI
Std I Kongesti atau
bakteremia (4-12 jam1) Bakteri/Virus/Aspirasi/Jamur

PARU-PARU

Reaksi peradangan pada bronchus, bronchiolus

Sel-sel radang berisi eksudat jernih, bakteri >>>, lekosit, netrofil, makrofag

- Atelektasis - Otot polos kapiler melemah Penumpukan Mekanisme pertahanan


- Empiem - Peningkatan permeabilitas sekret/sputum tubuh sistemik (demam)
kapiler
- Gangguan perfusi Eksudat serosa masuk ke alveoli Peningkatan
jaringan metabolisme, sekresi
- Gangguan pola nafas Lobus, lobulus paru yang asam lambung
- Gangguan pertukaran terinfeksi jadi padat, tak
gasII : Hepatisasi merah
Std mengandung udara, eritrosit >>>, Batuk- Sputum Tidak efektif
(setelah 48 jam fibrin, lekosit netrofil, bakteri >>> batuk tertelan bersihan jalan nafas
berikut) eksudat
- Gangguan - Nausea Gangguan nutrisi
pola tidur - Vomiting kurang dari
- Gangguan - Anoreksia kebutuhan tubuh
rasa nyaman
Diare
Letih /Lesu
Dehidrasi Intoleransi
aktivts
Ggn keseimbangan cairan &
Std III : Hepatisasi - Lobus masih tetap padat warna menjadi
kelabu kelabu/pucat
(setelah 3-8 - Permukaan pleura suram karena diliputi fibrin
hari) dan mengalami konsolidasi

Std IV : Resolusi Eksudat mengalami lisis, dalam alveolus


(setelah 8-11 makrofag >> eksudat direabsorbsi oleh
hari) makrofag struktur jaringan kembali normal
D. Klasifikasi

1. Menurut anatomis
Pneumonia lobaris
Pneumonia lobularis (bronkhopneumonia ) mrpkn jenis
pneumonia tersering pada bayi dan anak kecil
Pneumonia interstisialis

2. Menurut etiologis
Bakteria : pneumonia pneumococcus, p. diplococcus, p.
streplococcus, dsb
Virus : virus influensa, adenovirus, dsb
Jamur : histoplasma capsulatum, dsb
Aspirasi : makanan, kerosen, cairan amnion.
lanjutan

E. Epidemiologi
- Pneumococcus merupakan penyebab utama pneumonia
- Angka kejadian tertinggi pada usia kurang dari 4 tahun, dan
mengurang dgn meningkatnya usia anak
- Pneumonia labaris hampir semua disebabkan oleh pneumococcus
terjadi pada anak yang agak besar
- Bronchopneumonia lebih sering terjadi pada anak kecil dan bayi

F. Pemeriksaan foto Ro troraks


1. Pneumonia terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa
lobus
2. Broncho pneumonia terdapat bercak-bercak infiltrat dengan
distribusi yg tidak teratur pada satu atau beberapa lobus

3. Penebalan pleura terdapat pada pleuritis


lanjutan

G. Pemeriksaan laboratorium

1. Adanya lekositosis 15.000 40.000/mm3


2. Urine biasanya berwarna lebih tua
adanya albumin urin ringan, karena suhu
tubuh meningkat, dan sedikit torak hialin
3. Bakteri penyebab dapat dibiakan dari
usapan tenggorok, dan 30% dari darah
lanjutan

H. Gambaran klinis untuk semua jenis pneumonia


Biasanya didahului dengan adanya infeksi saluran nafas bagian atas
selama beberapa hari :
1. Demam dan menggigil akibat proses peradangan, shb mendadak
naik sampai 39-400C, mungkin disertai kejang
2. Anak sangat gelisah, dispnea, adanya nafas cepat dan dangkal,
disertai pernafasan cuping hidung, sianosis sekitar hidung dan
mulut RR bayi < 2 bulan : 60 x/menit atau lebih
2 bulan - < 12 bulan : 50 x/menit atau lebih
1 5 tahun : 40x/mnt
Kadang disertai muntah dan diare
3. Batuk pada awal penyakit tak ditemukan, setelah beberapa hari
mula-mula batuk kering, kemudian produktif
4. Pada perkusi toraks sering tak ditemukan adanya kelainan.
Pada auskultasi mungkin ada suara ronchi basah nyaring, halus
atau sedang terdapat di lapangan paru yg terkena.
Pada stadium resolusi mungkin suara ronkhi tidak terdengar lagi
I. Penatalaksanaan
1. Medik
Sebaiknya berdasarkan etiologi dan uji resistensi
a. Penisilin 50.000 u/kg bb/hari
b. Klorumfenikol 50-75 mg/kg bb/hari atau spektrum luas seperti
ampisilin
Pengobatan sampai anak bebas panas selama 4-5 hari
c. Anak yang sesak nafas O2 dan cairan intra vena, jenis cairan
adalah campuran glukosa 5% dan NaCl 0,9% 3 : 1, ditambah
larutan KCl 10 mEq/500 ml botol infus. Banyaknya cairan yang
diperlukan sebaiknya dihitung sesuai kebutuhan

2. Perawatan
a. Observasi
1). Kaji kondisi anak/(K), apakah ada tarikan dinding dada kedlm
2). Apakah terdengar stridor
3). Apakah terdengar ronching
4). Apakah kesadannya menurun
5). RAba, apakah demam
6). Apakah ada tanda-tanda gizi buruk
b. Tanyakan pada ibu (yang mengasuh)
1). Usia anak
2). Apakah ada batuk, berapa lama
3). Apakah anak dapat minum
4). Apakah ada kejang
5). Apakah ada demam
a). Untuk usia < 2 tahun : anak tdk dapat minum jika sama
sekali tak mampu minum atau sangat lemah u/ minum atau
sering muntah sehingga tak ada yang ditelan
b). Untuk usia 2 bulan 5 tahun tak mau minum jika tak
dapat minum sama sekali
c). Berikan terapi keperawatan secara kolaborasi atau sesuai
program
d). Berikan promkes tentang cara perawatan anak : cara
kompres hangat jika shb panas, cara pemberian minum,
makan, dan pentingnya makanan pada anak, serta cara
pemberian obat
Pengkajian
Tanda dan gejala yang sering muncul

A. Air way (jalan nafas)adakah sumbatan akibat akumulasi


sekret
B. Breathing (pernafasan)..frekuensi nafas meningkat
Usia kurang 2 bulan: 60 x/mt atau lebih
Usia 2 bulan-12 bulan: 5o x/mt atau lebih
Usia 1-5 tahun: 40 x/mt atau lebih

1. Pola nafas tachipnea, dyspnea atau pernafasan dangkal,penggunaan


otot asesori pernafasan, atau pernafasan cuping hidung
2. Terdengar ada stridor atau wheezing
3. Ada tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada saat anak
menarik nafas
4. Bunyi nafas menurun pada saat auskultasi dilokasi yang
meradang,atau nafas bronchial, atau ronchi +/+
Lanjutan

C. Circulation (sirkulasi) TD rendah/ normal/


tinggi.
- Nadi cepat/ tachicardi, denyutnya melemah/
kuat
- Suhu badan meningkat 39-40C
- Kulit pucat/ sianosis pada bibir, sekitar mulut
dan hidung/ pada ujung jari
- Akral dingin, kapilary refil normal/ kurang
- Kaki, betis, ketiak teraba dingin shb < 36 C
- Sakit kepala, mialgia, atralgia
Lanjutan

D. Disability (kemampuan)
- Kesadaran : sadar/ menurun (bingung/ samnolen)
- Kemampuan : lemah/ letih
- Aktifitas terganggu karena sesak dan batuk.
E. Environment ( lingkungan): orientasi terhadap
lingkungan (orang, waktu dan tempat) baik/ menurun
F. Fluids (status cairan) :
- Turgor kulit : jelek
- Kehilangan nafsu makan, mual/muntah
- Distensi abdomen dan hiperaktif bunyi usus
- Kulit dan mukosa kering
- Tampak kurus
- Berkeringat banyak, menggigil, gemetar.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d banyaknya
sekresi trakhea bronchial, pembentukan edema antara
kapiler dan alveolus
b. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran
alveolar dan kapasitas pembawa oksigen darah
c. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d kurangnya masukan
d. Intoleransi aktifitas b.d perubahan fungsi pernafasan
e. Resiko gangguan volume cairan b.d demam dan
dispnea
f. Kurang pengetahuan keluarga tentang program
pengobatan dan tindakan preventif
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan no.1


Tujuan : perbaikan patensi jalan nafas
Kriteria hasil :
- Menunjukan tehnik batuk yang efektif
- Menyebutkan pentingnya minum sesuai uusia anak
- Jalan nafas bersih dari sekresi
- Suhu tubuh normal
- Nadi dan pernafasan dalam batas normal
- Bunyi nafas normal
- RR 20-28 x/menit
Lanjutan

Rencana
- Bantu anak untuk batuk efektif (pada anak > 3 tahun)
- Berikan inhalasi uap mukolitik sesuai program therapi,
lakukan postural drainase untuk mobilisasi sekret
- Lakukan suction pada anak yang tidak dapat
mengeluarkan sekret
- Berikan air minum hangat sesuai dengan kebutuhan
- Berikan antibiotik sesuai dengan program therapi
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Pantau respon anak/klien terhadap therapi
Lanjutan
Diagnosa keperawatan no.2
Tujuan : pertukaran gas lancar
Kriteria hasil :
- Tidak sesak
- Tidak dispnea, sianosis
- Nadi 60-100 x/menit
- Anak/ klien tenang
- Kesadaran baik
Rencana :
- Observasi TTV, terutama pernafasan
- Kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan bernafas
- Observasi warna kulit, membran mukosa, kuku dan sekitar mulut
dan hidug.
- Kaji status mental
- Pertahankan waktu istirahat anak/ klien
- Kolaborasi pemberian oksigen, pemeriksaan AGD
lanjutan

Diagnosa keperawatan no. 3


Tujuan : pemenuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
- Anak mau makan (habis 1 porsi)
- Kekuatan otot (+)
- LLA 14 cm atau lebih
- Berat badan sesuai usia
Rencana
- Tentukan kebutuhan kalori harian yang relatif
dan adekuat, sesuai program ahli gizi
- Timbang berat badan setiap hari, pantau hasil
pemeriksaan darah albumin atau proteinn dan
HB
Lanjutan
- Jelaskan pada anak atau keluarga pentingnya nutrisi yag adekuat
setiap kali pemberiann asupan makanan
- Hindari prosedur yang tidak menyenangkan atau jangan lakukan
prosedur yang menyakitkan sebelum makan.
- Ciptakan suasana yang menyenangkan
- Ajarkan pada anak/ klien untuk istirahat sebelum makan
- Pertahankan kebersihan mulut dan gigi sebelum dan sesudah
makan
- Berikan makan TKTP dalam porsi kecil dan sering (minimal 4x
sehari, ditambah makan kecil) untuk mengurangi perasaan tegang
pada lambung
- Anjurkan pada anak atau keluarga untuk mengkonsumsi makanan
kering (roti kering, krekers)
- Hindari makanan yang terlalu manis
- Coba minuman yang dingin
- Minum sedikit-sedikit melalui sedotan
- Makan kapan saja, bila dapat ditoleransi
Lanjutan
Diagnosa keperawatan no.4
Tujuan : Meningkatkan toleransi terhadap
aktifitas
Rencana :
- Berikan motivasi pada anak/ klien untuk istirahat
sebanyak mungkin
- Bantu anak atau klien untuk mengubah posisi dengan
teratur kearah yang nyaman
- Kaji respon anak /klien terhadap aktifitas
- Beri O sesuai program
- Ukur TTV saat anak selesai beraktifitas ukur nadi
selama 15 x 4, dari pada menghitung satu menit
penuh
- Meningkatkan aktivitas secara bertahap
Lanjutan
Diagnosa keperawatan no.5
Tujuan : mencapai keseimbangan yang adekuat
Kriteria hasil :
-Keluarga mengungkapkan pentingnya masukan cairan
sesuai usia anak/ klien
-Rehidrasi secara adekuat
Rencana :
-Kaji kebutuhan cairan klien/ anak
-Kaji minuman yang disukai klien/ anak
-Kaji pengetahuan keluarga tentang hidrasi yang adekuat
-Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan dalam 24 jam

Anda mungkin juga menyukai

  • Etika Pergaulan
    Etika Pergaulan
    Dokumen39 halaman
    Etika Pergaulan
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    100% (1)
  • Bab 1 HDR
    Bab 1 HDR
    Dokumen4 halaman
    Bab 1 HDR
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    Belum ada peringkat
  • Pemberian Obat
    Pemberian Obat
    Dokumen39 halaman
    Pemberian Obat
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    100% (1)
  • KMB Ca Paru Yes
    KMB Ca Paru Yes
    Dokumen30 halaman
    KMB Ca Paru Yes
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    Belum ada peringkat
  • Bilas Lambung
    Bilas Lambung
    Dokumen2 halaman
    Bilas Lambung
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    Belum ada peringkat
  • Bilas Lambung
    Bilas Lambung
    Dokumen2 halaman
    Bilas Lambung
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    Belum ada peringkat
  • Makalah Hipertensi
    Makalah Hipertensi
    Dokumen15 halaman
    Makalah Hipertensi
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    Belum ada peringkat
  • Pemberian Obat
    Pemberian Obat
    Dokumen39 halaman
    Pemberian Obat
    Putu Fiona Bhagawanti Utami
    100% (1)