Anda di halaman 1dari 23

Pelaksanaan FL

topik: DBD
Pretes : Rabu, 26 Feb 2014
Koordinasi dg Puskesmas : Selasa, 13 Mei 2014
Lapangan I : Selasa, 20 Mei 2014
Lapangan II : Selasa, 3 Juni 2014
Lapangan III : Selasa, 10 Juni 2014
Post Tes : Selasa, 24 Juni 2014
Koordinasi dengan Puskesmas
Tujuan pembelajaran
Mampu menegakkan diagnosis DBD
Mampu melakukan penyelidikan epidemiologi
Mampu menentukan adanya kejadian LB dari hasil
penyelidikan epidemiologi
Mampu melakukan pelaporan kasus DBD
Menjelaskan berbagai cara penanggulangan DBD di
Indonesia
Mampu menentukan tindakan penanggulangan yang
harus diambil dari hasil penyelidikan epidemologi
Mampu menentukan cara evaluasi penanggulangan
KLB-DBD
Demam Berdarah Penyakit menular berbahaya yang dapat
Dengue (DBD) menyebabkan kematian dalam waktu
singkat dan sering menimbulkan wabah

Virus dengue
Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009,
World Health Organization (WHO) mencatat
negara Indonesia sebagai negara dengan kasus
Indonesia
DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Kasus ini tersebar di seluruh 33 propinsi di


Indonesia; di 357 dari total 480 kabupaten
Vektor penyakit

Siklus hidup nyamuk aedes aegypti


Cara Penularan

Nyamuk Aedes aegypti

Penderita

Virus dengue masuk lambung Aedes

Menyebar ke jaringan nyamuk tmsk liur

Menularkan ke orang lain.

Virus dengue berada dlm tubuh nyamuk sepanjang hidup


PENEGAKAN DIAGNOSA DBD
(2 KRITERIA KLINIS + 2 KRITERIA LABORATORIS)
KLINIS 1. DEMAM TINGGI MENDADAK, TERUS MENERUS SELAMA 2-7 HARI
2. TERDAPAT MANIFESTASI PENDARAHAN SEPERTI TORNIQUET (+),
PETECHIAE, ECHIMOSIS, PURPURA, PERDARAHAN MUKOSA,
EPITAKSIS, PERDARAHAN GUSI, DAN HEMATEMESIS DAN ATAU
MELENA
3. PEMBESARAN HATI
4. SYOK DITANDAI DENGAN NADI LEMAH DAN CEPAT, TEKANAN NADI
TURUN, TEKANAN DARAH TURUN, KULIT DINGIN,
LABORATORIS 1. TROMBOSITOPENIA (100.000L ATAU KURANG)
2. HEMOKONSENTRASI, PENINGKATAN HEMATOKRIT 20% ATAU LEBIH

SUMBER : (Sudarmo et al, 2002)


Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue

DD/ DBD Derajat* Gejala Laboratorium


DD Demam disertai 2 atau lebih tanda : Leukopenia
sakit kepala, nyeri retro-orbital, Trombositopenia, tidak
myalgia, arthralgia ditemukan bukti kebocoran
plasma
Serologi dengue positif

DBD I Gejala diatas ditambah uji bendung Trombositopenia, bukti ada


positif kebocoran plasma
DBD II Gejala diatas ditambah perdarahan Trombositopenia, bukti ada
spontan kebocoran plasma
DBD III Gejala diatas ditambah kegagalan Trombositopenia, bukti ada
sirkulasi (kulit dingin dan lembab kebocoran plasma
serta gelisah)
DBD IV Syok berat disertai dengan tekanan Trombositopenia, bukti ada
darah dan nadi tidak terukur kebocoran plasma

KETERANGAN: TROMBOSITOPENIA (<100.000L)


(Suhendro et al, 2009)
Penyelidikan epidemiologi
Kegiatan pencarian penderita/tersangka DBD
lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk
penular DBD di rumah penderita, dalam radius
sekurang-kurangnya 100 meter, serta tempat-
tempat umum yang diperkirakan menjadi
sumber penyakit lebih lanjut (Depkes RI, 2006)
Langkah-langkah PE
Catat identitas
Menyiapkan peralatan PE
Datang ke Lurah atau kades di wilayah dengan
penderita DBD
Menanyakan ada tidaknya penderita panas dalam
kurun waktu 1 minggu sebelumnya
Memeriksa jentik di tempat penampungan air di
dalam dan di luar rumah
Hasil pemeriksaan jentik dicatat dalam formulir
PE
Angka Bebas Jentik
Persentase tempat yang ditemukan
jentik pada pemeriksaan jentik.
Rumus ABJ

Apabila ABJ lebih atau sama dengan 95%


diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau
dikurangi
Kejadian Luar Biasa (KLB DBD)
timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan atau kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah (Depkes RI, 2006)
Penentuan KLB DBD
Terjadi peningkatan jumlah kasus DBD dan
DSS di suatu wilayah lebih luas
2x dalam kurun waktu 1 minggu/bulan
dibanding minggu/bulan sebelumnya

2x dibanding minggu/bulan yang sama tahun


lalu
Alur Penanggulangan KLB-DBD
Penderita/Tersangka DBD

Penyelidikan Epidemiologi

Ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lainnya dan atau


ada penderita panas 3 orang tersangka DBD
Ditemukan jentik ( 5%)

YA TIDAK

PSN
PSN
Larvasida Selektif
Larvasida Selektif
Penyuluhan
Penyuluhan
Fogging radius +/- 200 m
CARA PENANGGULANGAN KASUS DBD DI
INDONESIA
Yang harus dilakukan jika terjadi KLB

Pengobatan/perawatan penderita
Penyelidikan epidemiologi
Pemberantasan vektor
Penyuluhan kepada masyarakat
Evaluasi/penilaian penanggulangan KLB
PEMBERANTASAN VEKTOR
Pemberantasan vektor stadium dewasa
Dilakukan fogging atau penyemprotan
lingkungan dengan insektisida malathion
Pemberantasan vektor stadium jentik
Dengan insektisida
Dengan larvasida yaitu Abate (temephos) abatisasi
Tanpa insektisida
Lebih dikenal dengan PSN
Dengan tindakan 3M (menguras, menutup,
mengubur)

Anda mungkin juga menyukai