Anda di halaman 1dari 23

PENYULUHAN DISENTRI

PADA ANAK DI PUSTU


PRATE
OLEH DR DWI ARIF WW
PEMBIMBING DR LITA FERADILA ROSA
LATAR BELAKANG MASALAH
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas
dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang
dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun
2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insidens naik.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi
Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun
diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian
balita di Indonesia.
CONT
CONT
CONT
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan seringkali
menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut
yang lain dan lebih sering terjadi di negara-negara sedang
berkembang termasuk Indonesia.
Di Indonesia, disentri banyak dijumpai secara endemis dengan
angka insiden yang cukup tinggi berkisar antara 10-18%, pada
beberapa survei yang dilakukan kepada anak sekolah
menunjukkan frekuensi antara 0,2-50%.
TINJAUAN PUSTAKA
Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang
menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan
gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni:
1) sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus,
2) berak-berak,
3) tinja mengandung darah dan lendir.
Etiologi ada 2, yaitu
Disentri basiler, disebabkan oleh Shigella,sp
Disentri amoeba, disebabkan Entamoeba hystolitica
Diare
Bakteremi lender
Ingesti
a bercampur
darah
Invasi ke
Invasi
mukosa Produksi
lamina
ileum dan eksotosin
propria
kolon

Menginvas
Multiplikas
i sub
i
mukosa
GEJALA KLINIS
DISENTRI BASILER DISENTRI AMUBA
Mendadak, 6-24 jam pertama bisa Onset perlahan
tanpa darah, selanjutnya disertai
lender dan darah. Demam ditemui hanya pada 1/3
Demam tinggi 39,5 40 derajat C. kasus.
Muntah-muntah Sakit perut hebat (kolik)
Sakit kram di perut dan anus saat
Diare uumnya lebih jarang
BAB
disbanding basiler, tinja sedikit,
Kadang disertai gejala seperti
ensefalitis bau amis, lender darah lebih
Diare sering, tinja banyak, bau sedikit.
busuk, darah lebih banyak dari
lendir
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan Lab
Radiologi
Sigmoidoskopi
KOMPLIKASI
INTRAINTESTINAL EKSTRAINTESTINAL
Pendarahan usus Dehidrasi dan Gangguan elektrolit, terutama
hiponatremia
Perforasi usus
Kejang
Amoeboma Protein losing enteropathy
Intususepsi Sepsis dan DIC

Penyempitan usus (striktur) Sindroma Hemolitik Uremik


Malnutrisi/malabsorpsi dan Hipoglikemia
Toksis megakolon
Prolapsus rekti
Peritonitis
Abses, pleuropulmonal, otak, limpa dan organ
lain
Amoebiasis kulit
Artritis
TATALAKSANA
PENCEGAHAN
PERMASALAHAN
Data kunjungan disentri di Poli Anak Puskesmas Unit 1 Sumbawa

Jumlah Kunjugan
Bulan Total
Laki-laki Perempuan

Mei 3 orang 3 orang 6 orang

Juni 2 orang 2 orang 4 orang

Juli 1 orang 5 orang 6 orang

Jumlah Total 16 orang


PERMASALAHAN
Masih ada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang
mengenai disentri serta cara menanganinya
Rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan PHBS
sebagai pencegahan disentri.
Tingginya morbiditas dan mortalitas disentri oleh karena
komplikasinya yang berbahaya.
PENYULUHAN
Dilakukan penyuluhan mengenai Disentri pada Anak di Pustu
Prate dengan responden ibu yang memiliki Balita yang berjumlah
40 orang.
PEMECAHAN MASALAH
Pentingnya edukasi dan penyuluhan mengenai disentri,
bahayanya, dan cara menanganinya.
Memperbanyak media edukasi yang mudah diakses dan
dipahami oleh masyarakat awam.
Menyadarkan masyarakat tentang penting nya kebersihan
sebagai salah satu cara pencegahan berkembangnya disentri.
Aktif menyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan bagian
kesehatan lingkungan guna mendapatkan edukasi.
Dibutuhkan kerjasama antar bagian untuk dapat menangani
kasus disentri secara komprehensif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan: Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan
luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai
sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus, berak-
berak, dan tinja mengandung darah dan lendir. Disentri dapat
diobati dengan rehidrasi dan antibiotic yang sesuai. Pencegahan
disentri dengan melalukan PHBS yang benar.

Saran: Perlu penanganan yang holistic berkaitan dengan kejadian


disentri. Dikarenakan mortalitas dan morbiditas yang tinggi
karenn penyakit tersebut. Oleh karena itu perlu kerjasama antar
bagian untuk menyelesaikan masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Syaroni A., Hoesadha Y., 2006. Disentri Basiler. Buku Ajar
Penyakit Dalam. FKUI:Jakarta.
Hembing, 2006. Jangan Anggap Remeh Disentri. Diakses dari
http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed.
Simanjuntak C. H., 1991. Epidemiologi Disentri. Diakses dari
http://www.kalbe.co.id/files/cdk.
Oesman, Nizam. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi III.
Fakultas kedokteran UI.: Jakarta.
Davis K., 2007. Amebiasis. Diakses dari
http://www.emedicine.com/ med/topic116.htm.
Kroser A. J., 2007. Shigellosis. Diakses dari
http://www.emedicine.com/ med/topic2112.htm.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai