Bandung
1 Maret 2016
Pembangunan sektor kesehatan
anggaran kesehatan Indonesia saat ini hanya 1,2 persen terhadap
produk domestik bruto (PDB). apbn (pengeluaran pemerintah)
hanya 8-10 persen dari PDB
Pembangunan sektor kesehatan mewujudkan pertumbuhan inklusif
yang dinikmati banyak orang. Kesehatan erat kaitannya dengan
investasi besar di bidang sumber daya manusia
regulator/fasilitator/penyedia layanan
Dengan anggaran yang terbatas, bagaimana capaian sektor kesehatan
dapat tercapai (lihat juga peran masyarakat dan dunia usaha)
maka pemantauan dan evaluasi menjadi penting, untuk menilai dan
melihat apa yang kita kerjakan (pemerintah) sudah tepat atau belum
OUTLINE PAPARAN
3
PENTINGNYA MONITORING DAN EVALUASI
4
Mengapa perlu Monev
Review perkembangan/progress
Identifikasi masalah dalam perencanaan dan atau pelaksanaan
Membuat penyesuaian yang dapat membuat perbedaan
Memberikan berbagai kemungkinan alternatif solusi penyelesaian/pemecahan
masalah
Memunculkan pertanyaan tentang asumsi dan strategi
Mencerminkan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya
Memberikan informasi dan pengetahuan mendalam/lesson learnedpembelajaran
Meningkatkan kemampuan dalam membuat perubahan pembangunan yang positif
Mengapa pembangunan
harus dipantau/dievaluasi
Stakeholders
output
pembangunan:
1. Pemerintah
2. Masyarakat
3. Dunia usaha
Pembangunan
bukan proses
linear
Perubahan
paradigma:
Rowing to steering =
peran pemerintah
semakin terbatas
outcome
Perubahan Paradigma
8
Filosofi dasar M dan E
M E, tapi ME
M fokus pada pemotretan/penilaian
proses/perkembangan
E fokus pada hasil/result
TUJUAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Tujuan Pemantauan:
1. Melihat dan atau menilai apakah program/proyek/kegiatan/aktivitas on
track atau tidak;
2. Mengukur kinerja proses pelaksanaan program/kegiatan;
3. Estimasi atas capaian program/kegiatan.
Tujuan Evaluasi:
1. Renja K/L dan RKP : Menilai keberhasilan dari suatu program/ kegiatan berdasarkan indikator dan
sasaran kinerja yang tercantum dalam Renstra K/L dan RPJMN.
2. Renstra K/L dan RPJMN : Menilai efisiensi, efektifitas, manfaat, dampak dan keberlanjutan dari suatu
program.
10
Fungsi Pemantauan dan Evaluasi
Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan,
menjadi fungsi pemantauan dan evaluasi
pembangunan
Strategis Memberikan prioritas terhadap program-program yang penting, besar, atau bermasalah
Dapat digunakan untuk meredesain dan memperbaiki pelaksanaan program pada waktu
Tepat waktu yang tepat
Evaluator haruslah individu atau lembaga yang menguasai kecakapan keilmuan, metodologi,
Profesional dan beretika
Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi pengambilan kebijakan atas pelaksanaan program
Bermanfaat dan penyusunan perencanaan pada masa yang akan datang
13
KEBIJAKAN TERKAIT
MONITORING DAN EVALUASI
14
MANDAT TENTANG EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN NASIONAL
Pemerintah melaksanakan reformasi perencanaan dan penganggaran, salah satunya melalui pelaksanaan
perencanaan dan penganggaran berbasis pada informasi kinerja (performance based planning and
budgeting).
Pemerintah melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja untuk menjadi masukan bagi proses perencanaan
dan penganggaran berbasis kinerja.
Evaluasi Kinerja pembangunan nasional dilakukan untuk menilai pelaksanaan Renja KL, Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), Renstra KL dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebagai
terjemahan dari komitmen visi dari Presiden beserta kabinetnya.
MONEV DALAM SIKLUS PERENCANAAN
Pemerintah melaksanakan reformasi perencanaan dan
penganggaran, salah satunya melalui pelaksanaan
Pengembangan sistem dan mekanisme
monitoring sebagai early warning perencanaan dan penganggaran berbasis pada
pelaksanaan kegiatan/program informasi kinerja (performance based planning and
pembangunan budgeting).
16
ISU POKOK YG DISEBUT DLM PP 39/2006
1. MONITORING
Pertama Diatur paling lengkap (4W + 1H):
1 (What) Apa yg dimonitor? (Ps. 4)
MONITORING (Who) Siapa yang membuat laporan (Ps 4), & kpd siapa
laporan disampaikan? (Ps. 5-9)
PENGENDALIAN (Why) Tujuannya apa? (Ps. 10)
(When) Kapan laporan dibuat & disampaikan? (Ps. 5-9)
2 (How) Bagaimana caranya? (Di bagian Penjelasan, terdpt
PENGAWASAN template Formulir A, B, & C dilengkapi dgn cara pengisian &
penghitungan, & Piranti lunak aplikasi PP 39/2006)
Kedua
3 2. PENGAWASAN
Tidak diatur. Hanya disebutkan: dilakukan oleh Pimpinan
K/L/SKPD & dilaksanakan sesuai peraturan perundang-
undangan (Ps. 11).
EVALUASI
3. EVALUASI
Diatur, namun tidak lengkap (4W tanpa 1H) (Ps. 12-16)
17
PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
RENCANA PEMBANGUNAN
18
Menilai kinerja via Kontribusi masing-masing tahap
Level Kegiatan Level program Level KL Level Nasional
Satker Indikator Indikator outcome Sasaran Sasaran
output/komponen kegiatan/output strategis KL pembangunan
Nasional
23
Apakah pemantauan berjalan efektif
Efektif jika:
1. Data yang diisikan benar (pemahaman atas perencanaan dan
pemantauan/evaluasi baik)
2. Hasil pemantauan digunakan untuk feedback bagi pengendalian dan
perencanaan mendatang
Pemahaman pemantauan
Dua jenis pemantauan
proses dan output/outcome
Dua jenis output
barang/jasa dan pembangunan
26
Kerangka e-monev
Komponen
(output)
RPJMN
Komponen
(output)
RKP
Komponen
(output)
Program
Kegiatan indikator
E-monev KL
E-Monev K/L E-Monev Daerah
Penanggung Jawab Program SATKER
(ANGGARAN, RP) (ANGGARAN, RP)
Output 2/Rp.
Sasaran Kegiatan A1
Outcomes 1 IKK A1.2 Output 3/Rp.
Dst.
IKU 1.1 Sasaran Kegiatan A2
IKU 1.2 IKK A2.1
Dst.
Dst. IKK A2.2
Dst.
Dst.
IKK B2.1
Kegiatan C
28
Apa yang Dilaporkan dalam e-Monev
Hal yang Dilaporkan e-monev K/L e-monev Daerah
(Dekon, TP, KP, KD, dan UB)
Target Per Triwulan Target Anggaran Kegiatan Target Keuangan Per Output
Besaran/nilai yang ingin dicapai sampai dengan
triwulan tersebut dan bersifat kumulatif (bukan
nilai hanya pada triwulan itu saja); dinyatakan di set di awal TA secara
dalam persentase (%). kumulatif
Masalah dan Tindak Lanjut Permasalahan dan tindak lanjut dalam Permasalahan dan tindak lanjut dalam
pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan
29
29
Memahami E-monev
Kode dan nama program Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kode dan nama kegiatan Pembinaan Gizi Masyarakat
Rp. 500.294.000.000 Dengan anggaran
Rp 359.763.589.692 71,91% 71,91%, apa yang
sudah dilakukan
3 koordinasi 5 5
4 pemantauan 15 15 15 15
Target/realisasi triwulan
15 25 +15 = 40 20 + 40 =60 40 +60=100
(kumulatif)
Pendekatan penyusunan target kinerja pada K/L
Kegiatan A
Indikator A.1 80% 20 45 70 100
Indikator A.2 3.26 18 60 85 100
Indikator A.3 80 km 22 45 75 100
Target kegiatan
20 50 76,66 100
32
Contoh: membaca hasil pemantauan
Kode dan Nama Anggaran (Rp) Kinerja (Indikator outcome Program) Kinerja (Indikator Kinerja Kegiatan)
Program
Pagu Target Realisasi Status Target Realisasi Status Target Realisasi Status
capaian capaian capaian
anggaran Kinerja Kinerja
Program A 1,58T 1,58T (100%) 1,489T 100% 114.36%
(100%) (93.95%)
Indikasi :
1. over budget
2. Salah input/salah pemahaman
3. Salah perencanaan
4. Salah pelaksanaan
Contoh: membaca hasil pemantauan (4) Indikator
Pemantauan proses
Pemantauan output
Status Capaian Pelaksanaan Program/Kegiatan
(anggaran dan Kinerja) - 1
Target
Triwulan Nilai
Realisasi / Perhitungan Nilai
Kegiatan dalam % Kinerja
Selisih
Gap Gap
Tw II
I II III IV
Kegiatan
25 40 80 100 22 18 18/40*100 45%
A.1
35
Status Capaian Pelaksanaan Program/Kegiatan
(anggaran dan Kinerja) - 2
STATUS
WARNA GAP TARGET VS REALISASI (%) KATEGORI
CAPAIAN
Hijau 0% 5% Baik
Merah X 25 % X 25 % Buruk
36
Terima Kasih