Anda di halaman 1dari 25

Dr. Dianursanti, S.T., M.T.

Dalam kegiatan bioproses terdapat dua


komponen penting, yaitu biokatallis (enzim
atau sel hayati) dan kondisi lingkungan.

Lingkungan optimal dapat dicapai dengan


menempatkan biokatalis dalam wahana yang
disebut Bioreaktor

Bioreaktor harus dirancang sebaik mungkin


agar proses yang dilakukan oleh biokatalis
dapat berlangsung optimal.
Selama proses, suasana reaksi harus dapat
dipantau dan dikendalikan.

Bioreaktor memfasilitasi berupa lingkungan


fisik, sehingga biokatalis dapat melakukan
interaksi dengan lingkungan dan bahan
nutrisi (hara) yang dimasukkan ke dalamnya.

Bioreaktor dapat berupa bejana sederhana


yang dilengkapi dengan berbagai alat
pengendalian sistemnya.
Dalam prakteknya dikenal dua sistem
bioreaktor, yaitu:

Bioreaktor non aseptik (banyak dijumpai dalam


pembuatan ragi roti dan pembuangan limbah
cairan)

Bioreaktor aseptik (bioreaktor untuk produksi


antibiotik, asam amino, polisakarida, dll)
Optimasi pertumbuhan biokatalis atau
pembentukan produk dalam bioreaktor
dapat dicapai dengan memasok:
Sumber energi
Nutrisi (hara) penting untuk memenuhi semua
kebutuhan biokatalis
Inokulum yang baik
Kondisi fisikokimiawi yang optimal.
Reaktor harus mampu dioperasikan pada
suasana aseptic dalam waktu beberapa
hari dan berlangsung untuk waktu yang
lama.
Aerasi dan agitasi harus dapat diatur
sehingga dapat mencukupi kebutuhan
alga untuk melakukan metabolisme secara
optimal. Proses ini tidak boleh
mengganggu atau merusak sel.
Suatu sistem yang dapat mengendalikan
suhu dan pH harus merupakan bagian dari
perlengkapan reaktor.
Bioreaktor harus dilengkapi juga dengan fasilitas
pengambilan sampel.

Bioreaktor perlu dirancang dengan jumlah kerja


minimal, baik untuk pengoperasian, pemanenan
produk, pembersihan dan pemeliharaan.

Bioreaktor harus dikonstruksi sedemikian rupa


sehingga permukaan bagian dalamnya halus.

Untuk memudahkan penggandaan skala (Scale


up), bioreaktor harus mempunyai bentuk
geometri serupa antara yang berukuran kecil dan
berukuran besar.
Jenis mikroba yang digunakan:
Pengoperasian bioreaktor sangat tergantung pada
kemantapan galur mikroba dan sifatnya (aerobik
atau anaerobik).

Jenis dan ukuran sel berpengaruh terhadap


bioreaktor dan pengoperasiannya. Sel-sel bulat
umumnya lebih kecil dan kurang tahan terhadap
gaya geser dibanding organisme berfilamen. Oleh
karenanya dalam kasus ini perlu digunakan
bioreaktor permukaan seperti reaktor unggun dan
reaktor berbentuk tray.
Sifat Media:
Sifat fisik substrat yang digunakan beragam (gas,
cair dan padatan). Setiap sifat fisik berpengaruh
terhadap bioreaktor yang dipilih. Contoh: substrat
metana dan udara yang eksplosif tentunya tidak
tepat bila menggunakan reaktor yang mempunyai
bagian volume untuk udara.

Efek biokinetik substrat : substrat yang


menunjukkan penghambatan pertumbuhan, lebih
tepat dilakukan dalam reaktor operasi semi kontinu
dengan pengumpanan substrat secara kontinu.
Parameter proses biokimia:
Laju perpindahan oksigen (OTR):terutama untuk
mikroba aerobik.
Laju pertumbuhan dan pembentukan produk.
pH pertumbuhan sel.
Faktor produksi:
Biaya dan penyediaan bahan mentah (gula dalam bentuk
pati , tetes, sirup gula).
Fasilitas perdagangan untuk produk dan bahan mentah.
Ketersediaan dan mutu tenaga kerja.
Keadaan pasar (penjualan stabil, pabrik tunggal,
penjualan berubah, pabrik fleksibel).
Biaya dan ketersediaan energi dan air pendingin.
Aturan kerja dan keselamatan.
Undang-undang tentang pembatasan polusi lingkungan.
Kemungkinan penggunaan secara ekonomis hasil
samping produk.
Sistem Bioreaktor yang umum digunakan adalah:
Curah (bulk)
Kontinu
Semi kontinu

Pada semua sistem tersebut, terjadi


pencampuran substrat dan mikroorganisme
secara sempurna dan seragam sehingga keadaan
reaksi taraf biokatalitik merupakan sistem yang
homogen.

Tugas: cari informasi mengenai masing-masing


jenis reaktor di atas, yang dikaitkan untuk
proses-proses hayati.
Perkembangan bioproses yang pesat sekali,
acapkali menyebabkan suatu proses
menghendaki penanganan dan pengendalian
khusus yang tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan bioreaktor biasa.

Sistem dan model bioreaktor baru dirancang


untuk memecahkan masalah tersebut.
Bioreaktor Sel yang digunakan Produk
1. Air-lift Bakteri, khamir, kapang Protein sel tunggal,
2. Bioreaktor Bakteri, khamir, kapang enzim, metabolit
terfluidisasi imobil dan lumpur aktif sekunder,
biosurfaktan,
penanganan limbah
3. Bioreaktor Bakteri, khamir, sel Etanol, vaksin,
membran serat tanaman, sel mamalia hormon, protease
berongga dan
membran
berputar.

4. Tangki Bakteri, khamir, dan sel Produk-produk obat


berpengaduk tanaman imobil
5. Bioreaktor Bakteri dan khamir Etanol, Protein sel
vakum dan siklon tunggal
6. Bioreaktor Bakteri fotosintetik dan Protein sel tunggal
fotokimia alga
Sistem Kultivasi Mikroalga terbagi atas:
Sistem kultivasi terbuka (open pond)
Sistem kultivasi tertutup.

Beberapa pengalaman menunjukkan bahwa proses kultivasi alga


dengan sistem tertutup lebih menguntungkan dibandingkan
dengan sistem terbuka.

Pertimbangan ini didasari atas kemudahan dalam mengontrol


kondisi kultivasi, lebih terjaga dari adanya kontaminan yang
masuk ke dalamnya, dan produksi biomassa yang diperoleh lebih
besar.

Untuk sistem kultivasi terbuka biasanya proses kultivasi alga


dilakukan dengan menggunakan pencahayaan alami, sedangkan
untuk sistem kultivasi yang tertutup, kultur alga dapat dikultivasi
dengan sistem pencahayaan: alami, buatan ataupun gabungan
keduanya.
Sistem kolam terbuka ini dapat dikategorikan menjadi:
Sistem alami: memanfaatkan sungai,danau, kolam sebagai
tempat kultivasi.
Sistem buatan: membuat kolam buatan atau wadah untuk
kultivasi.

Keuntungannya adalah kemudahan dalam


mengkonstruksi dan mengoperasikannya.

Kendala Utama:
Sering terjadi efek selfshading dalam sel.
CO2 yang terdifusi ke atmosfer.
Membutuhkan area yang luas.
Sering terjadi kontaminasi dari luar.
Mekanisme pengadukan yang kurang efisien laju transfer
massa kurang baik produktivitas biomassa rendah.
Gambar 1. Tambak terbuka (open ponds) pembiakan alga Dunaliella sp
di Nature Beta Technologies Ltd
Secara umum reaktor jenis ini terbuat dari bahan yang transparan,
mengingat adanya kebutuhan cahaya dalam proses kultivasinya.

Keuntungannya:
Memiliki luas permukaan pencahayaan yang cukup luas.
Sesuai untuk diaplikasikan di luar (outdoor)
Memiliki jalur pencahayaan yang baik.
Produktivitas biomassa cukup baik
Relatif lebih murah
Baik untuk immobilisasi alga
Mudah untuk dibersihkan
Mudah dikonstruksikan
Akumulasi oksigen relatif rendah (aerasi berjalan dengan baik)

Kendala: sulit untuk digandakan skalanya (scale-up)


memerlukan banyak ruang dan material pendukung
Sulit dalam mengontrol temperatur kultivasi
Kemungkinan terjadinya banyak sel yang menempel pada dinding reaktor cukup
besar
Kemungkinan terjadinya efek tekanan hidrodinamik pada sel alga cukup besar
Gambar 2. (a) A 2.2m2 alveolar panel at the Department of Agricultural
Biotechnology of the University of Florence (Italy) (photograph by the author);
(b) PBR system at the IGV Institut fur Getreideverarbeitung Bergholz-Rehbru
cke, Germany) (photograph courtesy of O. Pulz); (c) glass plates at the Ben Gurion
University of the Negev (Israel) (photograph courtesy of A. Richmond).
Secara umum reaktor ini terbuat dari bahan gelas atau plastik dan
sirkulasi dalam kultivasi sel umumnya dibantu dengan pompa atau
sistem pengaliran udara (airlift system).

Keuntungannya:
Memiliki luas permukaan pencahayaan yang cukup luas.
Sesuai untuk diaplikasikan di luar (outdoor)
Relatif lebih murah.
Produktivitas biomassa cukup baik, walau tidak sebaik reaktor tertutup lainnya.

Kendala: sulit untuk digandakan skalanya (scale-up)


Kondisi pH cenderung tidak seragam
Akumulasi O2 dan CO2 sepanjang pipa (tube)/reaktor.
Kemungkinan terjadinya banyak sel yang menempel pada dinding reaktor cukup
besar
Sering terjadi timbulnya penimbunan alga di sepanjang pipa/reaktor (fouling)
Cenderung terjadi fotoinhibisi (adanya peningkatan diameter pipa (tube) pada scale
up rasio antara luas permukaan pencahayaan dan volume reaktor menjadi
berkurang)
Sulit mengontrol temperatur, meskipun dapat digunakan termostat namun
teknologinya cukup mahal dan sulit untuk diimplementasikan.
Memerlukan lahan tanah yang cukup luas untuk pengembangannya.
Gambar 3. (a) Near-horizontal manifold PBR at the Department of Agricultural
Biotechnology of the University of Florence (Italy) (photograph by the author);
(b) Parallel flow reactor at the Ben Gurion University of the Negev (Israel)
(from Encyclopedia of bioprocess technology: fermentation, biocatalysis and
bioseparation/Michael C. Flickinger, Stephen W. Drew; Copyright 1999 by John
Wiley & Sons, Inc. This material is used by permission of John Wiley & Sons, Inc.);
(c) a-type PBR at the Biotechnology Department of the National University of Singapore
Berbagai desain dan ukuran dari jenis reaktor ini telah diuji coba untuk kultivasi alga
sebagaimana dilaporkan oleh:
Choi dkk, 2003.
Vega Estrada dkk, 2005.
Garcia-Malea Lopez dkk, 2006.
Kaewpintong, 2007.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa reaktor jenis bubble column dan airlift
(diameter hingga 0.19 m) dapat mencapai konsentrasi biomassa akhir dan laju spesifik
pertumbuhan sel yang sebanding dengan hasil biomassa yang diperoleh melalui
reaktor tubular yang berukuran kecil (Sanchez Miron dkk, 2002).

Keuntungannya:
Proses transfer massa yang terjadi sangat baik.
Proses pengadukan dengan shear stress yang rendah.
Sangat potensial untuk di scale-up.
Mudah untuk mensterilkannya.
Mudah untuk dikonstruksikan.
Baik untuk immobilisasi alga.
Mereduksi efek fotoinhibisi.

Kendala:
Cenderung memiliki luas permukaan pencahayaan yang kecil dibanding reaktor jenis lainnya.
Dalam konstruksinya cenderung diperlukan material/komponen yang canggih.
Saat scale-up, sangat mungkin terjadi shear stress pada alga.
Saat scale-up, luas permukaan pencahayaan menjadi semakin lebih kecil.
Reaktor
Reaktor Plat Tubular
No Parameter Kolom
Datar Reactor
Gelembung
Luas permukaan
1 besar besar kecil
pencahayaan
Laju transfer massa
2 cukup kurang baik
dalam kultur
3 Yield biomassa cukup cukup baik
4 Potensi scale-up agak sulit sulit mudah
Kemudahaan untuk
5 sulit sulit mudah
mensterilkan reaktor

Anda mungkin juga menyukai