Penyimpanan
PRODUK INOVATIF: OBH BAPER
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kehendakNya makalah dengan judul Teknologi Penyimpanan dan Pengemasan Produk
Inovatif: OBH BAPER dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulisan makalah ini merupakan tugas akhir mata kuliah pilihan teknologi
penyimpanan dan pengemasan yaitu berupa produk inovatif. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk menyalurkan gagasan baru mengenai pengemasan suatu produk yang
belum ada sebelumnya. Selain itu, makalah ini juga membahas mengenai cara kerja
teknologi pengemasan pada produk inovatif yang ditawarkan, serta keuntungan yang
bisa didapatkan.
Dalam penyelesaian tugas ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, karena bimbingan dari
berbagai pihak, tugas ini dapat terselesaikan walaupun masih banyak kekurangannya.
Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dianursanti selaku dosen pada mata kuliah Teknologi Pengemasan yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar
tugas makalah ini dapat menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
Tim Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................
i
Daftar Isi ...................................................................................................................................
ii
Daftar Gambar ...........................................................................................................................
ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................
1
1.2 Perumusan dan Tujuan ..........................
2
1.2.1 Waktu Penyimpanan atau Shelf Life ..................................................................................
3
1.2.2 Metode Konsumsi .............................................................................................................
3
1.2.3 Sanitasi ..............................................................................................................................
3
1.2.4 Tampak Luar Kemasan ......................................................................................................
3
BAB II : ISI
2.1 Aspek Penting Kemasan Obat ..............................................................................................
3
2.2 Spesifikasi Kemasan Inovasi Obat .......................................................................................
3
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....................................................
40
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
42
Daftar Gambar
Gambar 1. Contoh Botol Pump..................................................................................................
4
Gambar 2. Prototype Bentuk Wadah Inovasi Obat Batuk...........................................................
5
Gambar 3. Prototype Kemasan Inovasi Obat Batuk ..................................................................
5
Gambar 4. Mekanisme Penguncian Pump .................................................................................
5
Gambar 5. Kemasan Sekunder Obat ..........................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN
kualitas dan kelayakan pakai obat, hal ini perlu diperhatikan karena risiko
yang tinggi apabila menkonsumsi obat yang sudah rusak.
Shelf life obat bergantung pada kemasan dan penyimpanan.
Penyimpanan dengan suhu atau keadaan tertentu akan membuat shelf life
suatu obat bertambah atau berkurang. Dalam penyimpanan, sifat obat adalah
yang berpengaruh pada shelf life nya. Dalam pengemasan, karakteristik
kemasan obat adalah yang mempengaruhi waktu penyimpanan pada obat.
Waktu penyimpanan berdasarkan kemasan ditentukan oleh kemampuan
kemasan
mengisolasi
produk
tersebut.
Untuk
meningkatkan
waktu
penyimpanan, diperlukan kemasan dengan bahan yang kuat (gaya tarik antar
molekul kuat) dan menutup produk secara keseluruhan. Bahan yang dapat
digunakan sebagai kemasan obat adalah gelas dan plastik. Bahan ini umum
digunakan dan relative mudah didapat. Selain itu, bahan tersebut memiliki
ketahanan yang cukup kuat. dan sifatnya yang non reaktif Untuk penambahan
shelf life, belum ada inovasi yang signifikan, selain penggunaan bahan
tertentu yang lebih tahan pada keadaan lingkungan, seperti plastik.
1.2.2. Metode Konsumsi
Obat yang memiliki banyak jenis memiliki cara konsumsi masingmasing seperti tablet, kapsul, obat sirup, dan lainnya. Meskipun metode
konsumsi terlihat bukan aspek yang signifikan, aspek ini memiliki peran
dalam pemasaran. Metode konsumsi yang mudah dan unik dapat
meningkatkan minat konsumer untuk membeli obat. Beberapa kemasan obat
menyediakan cara yang mudah untuk penggunaannya, beberapa contoh
inovasi adalah penggunaan sendok dengan takaran yang berbeda sesuai
dengan umur dan penggunaan penekan untuk mengeluarkan obat dengan
takaran tertentu.
1.2.3. Sanitasi
Sanitasi merupakan salah satu hal yang terpenting pada obat, untuk
menghindari potensi kontaminasi dari lingkungan atau mikroorganisme. Hal
sebagainya)
Mudah dibuka dan ditutup kembali
Ergonomis, nyaman saat digenggam dan digunakan
Mudah didistribusikan
Efisien dan ekonomis
Memiliki dimensi yang sesuai dengan tujuan produk yang dikemas
Mudah dibuang dan tidak beracun
Mudah dibentuk
Dapat menunjukkan informasi dari produk yang dikemasnya.
obat yang harus dikonsumsi. Tutup ini juga mencegah pump tertekan secara
tidak sengaja sehingga obat menjadi lebih aman.
Inovasi juga dilakukan pada bagian botol kemasan obat. Obat sering
kali dikemas dalam kemasan yang besar sehingga akhirnya obat tidak dapat
habis dikonsumsi dan akhirnya menjadi rusak. Oleh karena itu, kemasan kami
disediakan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran kemasan obat sudah
disesuaikan dengan lama masa penyembuhan. Dengan demikian, obat akan
langsung habis dalam satu masa pengobatan.
Kemasan kami juga dibuat lebih menarik dengan membuat botol
kemasan berbentuk buah. Buah yang dibentuk kemasan obat kami sesuai
dengan rasa syrup obat yang kami kemas. Dengan demikian, obat akan terlihat
lebih menarik. Hal ini menjadi penting karena kemasan obat kami dirancang
untuk obat-obatan yang dijual bebas tanpa resep dokter sehingga perlu bentuk
yang menarik untuk menarik konsumen.
b. Material
(Sumber: dokumen pribadi)
Material yang digunakan untuk kemasan obat ini adalah plastik.
Plastik dipilih karena sifatnya yang elastis, lebih ringan dan lebih tahan
banting dibandingkan dengan gelas, lebih mudah untuk dibentuk, dan lebih
ekonomis. Untuk material penyusun badan botol, digunakan HDPE atau PET
(Polyethilene Tereftalate). Kedua material ini umum digunakan sebagai bahan
penyusun botol obat karena sifatnya yang tahan benturan dan cukup kuat.
Material ini juga cukup padat sehingga dapat mencegah adanya kontaminasi
mikroorganisme.
Material plastik yang digunakan untuk pump pada botol adalah PVC
(Polyvinil Chloride) atau HDPE (High Density Poly Ethylene). Kedua
material ini dipilih karena sifatnya yang cukup keras sehingga tidak mudah
rusak atau berubah bentuk. Selain itu, kedua jenis material ini mudah untuk
dicari sehingga harganya ekonomis. Untuk bahan penyusun tutup eksternal,
digunakan bahan HDPE atau PVC. Bahan ini dipilih karena dinilai memiliki
kekuatan yang cukup sehingga mampu melindungi obat dari tekanan dan
kerusakan fisik selama proses distribusi dan penyimpanan.
c. Sistem Kerja
Kemasan obat ini bekerja berdasarkan prinsip beda tekanan. pump
yang terdapat pada tutup botol terhubung dengan sebuah selang yang terdapat
di dalam botol. Sebelum pemakaian, pump akan berada dalam kondisi
tertekan dan terkunci (terdapat alur seperti pada tutup botol yang
memungkinkan pump diputar dan terkunci). Saat akan digunakan, pump
diputar ke kanan dan kunci akan terbuka. pump akan naik dengan sendirinya
karena adanya pegas di bawahnya yang mendorong pump pada tutup botol
naik. Naiknya pump mengakibatkan naiknya volume ruang pada selang,
sehingga terdapat kekosongan volume. Kekosongan volume meninyebabkan
tekanan di bagian dalam botol lebih kecil dibandingkan di luar, sehingga
cairan obat akan naik mengisi kekosongan pada selang. Setelah itu, pump
ditekan sehingga cairan obat akan tertekan keluar. Tutup eksternal dari botol
obat dapat digunakan sebagai gelas untuk mengkonsumsi obat. Untuk
menjaga keamanan dan mencegah tertelannya obat secara tak sengaja, pump
diputar kekiri untuk mengunci.
mengenai obat yang dikemas, seperti komposisi, dosis, aturan pakai, tanggal
produksi dan kadaluarsa, logo obat bebas atau obat resep, dan sebagainya.
Kemasan sekunder ini terbuat dari material berbasis kertas. Kertas
yang digunakan dapat bervariasi, namun harus memiliki kekuatan yang cukup
serta mudah untuk didapatkan. Hal ini agar kertas tidak mudah rusak sehingga
dapat menjalankan fungsinya melindungi obat yang dikemasnya. Beberapa
contoh bahan yang sering digunakan adalah kertas karton dan kertas lipat.
.
Gambar 5. Kemasan sekunder obat (Sumber: docstoc.com)
BAB 3
PENUTUP
Dalam makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai produk
inovatif yang kami tawarkan:
-
Bibliography
Dianursanti, 2015. Klasifikasi dan Jenis Material Kemasan. Depok:
Universitas Indonesia.
Khoiriyani, Y., Samodra, G. & Puspitasari, R., 2012. Packaging
Pharmaceutical
Product.
Universitas Soedirman.
Purwokerto:
Universitas
Soedirman