Anda di halaman 1dari 23

STRUKTUR ATOM

ATOM UNSUR
A. SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK

Sejarah Perkembangan sistem Semula pengelompokan unsur didasarkan


periodik pada sifat yang dimiliki oleh suatu unsur

Pengelompokan yang paling sederhana adalah berdasarkan sifat


logam dan non logam.
Kemudian sistem Triad Dobereiner, oktaf Newlands, sistem periodik
mendeleev dan sistem periodik modern.
Tujuan pengelompokkan ini adalah untuk mempermudah dalam
menggambarkaan senyawa dari unsur yang bergabung dengan unsur yang
lain.
Pengelompokkan unsur berdasarkan sifat logam dan non logam

Sifat-sifat unsur logam:


Secara fisik: umumnya bersifat padat, mengkilap, dapat
diregangkan, dapat ditempa, mempunyai kemampuan
menghantarkan panas dan listrik yang baik.
Contoh; emas, aluminium, tembaga, besi, perak dan platina

Secara kimia: umumnya unsur logam bersifat elektropositif


dan oksida logamnya bersifat basa.

Contoh; nitrogen oksigen, dan belerang.

Kelemahan : adanya unsur-unsur yang


bersifat antara logam dan nonlogam, yang
disebut semi logam.
Contohnya; silikon, arsen, dan antimon.
Pengelompokkan unsur berdasarkan Triad Dobereiner
Tahun 1817 J.W. Dobereiner menggolongkan unsur berdasarkan kesamaan sifat yang terdiri dari 3
unsur (triad). Dalam satu triad massa atom unsur yang terletak di tengah merupakan harga rata-rata massa
unsur pertama dan unsur yang ke tiga, penemuan Debereneir ini disebut hukum triad.
Contoh; Li, Na, K dengaan Ar Li= 6, 941 K=39, 102

Maka masaa unusur Na merupakan rata-rata massa atom unsur Li dan K.

Sehingga Ar Na=6,941 39,102= 23, 021


2

Sistem ini kurang efisien karena ternyata ada beberapa


unsur lain yang tidak termasuk dalam satu Triade, tetapi
mempunyai sifat-sifat mirip dengan triade tersebut.
Pengelompokkan unsur Oktaf Newlands

Pada tahun 1866 John A.R. Newlands mengemukakan bahwa


unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan masa atomnya,
mempunyai sifat unsur yang akan terulang pada tiap unsur ke delapan.
Artinya unsur 1mirip dengan unsur ke 8, unsur ke 2mirip dengan unsur
ke 9, dan unsur ke 3 mirip dengan unsur ke 10 dan seterusnya. Gas
mulia tidak termasuk dalam pengelompokan unsur karena pada saat itu
belum ditemukan. Karena sifat keperiodikan yang berulang, sehingga
dinamakan Hukum Oktaf.

Kelemahan Sistem Oktaf


Kelebihan sistem - Sistem ini hanya berlaku untuk unsur-
oktaf : Sistem ini unsur ringan (Ar rendah).
mempelopori - Pengelompokan sistem ini terlalu
penempatan unsur- dipaksakan, sehingga banyak unsur
unsur yang mirip yang mirip sifatnya
sifatnya pada satu
kolom vertikal
Pengelompokkan unsur Hukum Mendeleev

Pada tahun 1869 Dimitry Mendeleev dari Rusia


mengelompokkan unsur unsur berdasarkan kenaikan massa
atom dan sifat kimianya. Dalam waktu yang sama Lothar
Meyer menyusun seperti Mendeleev tatapi berdaarkan sifat
sifiknya. Pada akhirnya keduanya menghasilkan
pengelompokkan yang sama. Selain itu mendeleev
menyisakan ruang kosong untuk unsur yang belum dikenal.
Tabel periodikmendeleev merupakan dasar dari sistem
periodik unsur sekarang.

Kelemahan Sistem Mendeleev


Penempatan beberapa unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom
relatifnnya. selain itu masih banyak yang belum dikenal.

Kelebihann Sistem Mendeleev


Berani mengosongkan bebrapa tempat dengan keyakinan bahwa masih ada
unsur yang belum dikenal.
Sistem periodik modern dari Henry G. Moseley
Tabel periodik mendeleev disebut tabel periodik bentuk pendek. Tabel tersebut
kemudian disempurnakan oleh Moseley, dengan cara menyusun unsur-unsur menurut
kenaikan nomor atom, dan berdasarkan konfigurasi elektron, yang disebut tabel periodik
panjang atau modern (lihat tabel di belakang). Sistem periodik modern tersusun dari baris-
baris horizontal yang disebut periode dan kolom-kolom vertikal yang disebut golongan, dan
terdapat 7 periode dan 8 golongan.

B. GOLONGAN DAN PERIODE


Golongan disusun berdasarkan jumlah elektron valensi (elektron yang terletak pada kulit
terluar). Unsur dalam satu golongan mempunyai sifat yang sama dan ditempatkan dalam
arah vertikal (kolom). Pada sistem ini terdapat 16 golongan yang terbagi menjadi 8
golongan utama (A) dan 8 golongan transisi (B).
Nomor golongan = Jumlah elektron Valensi
Golongan unsur pada tabel sistem periodik modern mempunyai nama khusus. Nama ini
hanya diberikan pada unsur golongan utama. Misalnya golongan IA disebut alkali.
Lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:

Golongan Nama golongan


Elektron valensi
1 I Alkali
2 II Alkali tanah
3 III Boron
4 IV Karbon
5 V Nitrogen
6 VI Oksigen
7 VII Halogen
8 VIII Gas mulia

Periode
Periode unsur pada sistem periodik modern disusun dalam arah horizontal yang
menujukkan kelompok unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama. Kemudian
unsur tersebut ditempatkan pada periode (baris) yang sama.
Nomor periode = Jumlah kulit
Unsur yang mempunyai 1 kulit (K saja) terletak pada periode pertama, unsur yang
mempunyai 2 kulit (K dan L) terletak pada periode kedua, dan seterusnya.
Sistem periodik ini terbagi menjadi 7 periode sebagai berikut.
Periode 1 = periode sangat pendek
berisi 2 unsur H dan He
Periode 2 = periode pendek berisi 8 unsur
Periode 3 = periode pendek berisi 8 unsur
Periode 4 = periode pendek berisi 18 unsur
Periode 5 = periode pendek berisi 18 unsur
Periode 6= periode panjang berisi 32 unsur
Periode 7 = periode yang belum lengkap unsurnya

Diantara periode yang ada, periode 6 termasuk periode yang sangat panjang, berisi 32
unsur, yang salah satunya golongan IIIB Berisi 14 unsur dengan sifat mirip yang
dinamakan golongan lantanida (14 unsur lantanida dituliskan terpisah di bawah).
Begitu juga periode 7 meskipun belum lengkap tetapi ada satu golongan seperti pada
periode 6, yaitu golongan IIIB yang berisi 14 unsur dengan sifat mirip dinamakan
golongan aktinida. Golongan lantanida dan aktinida disebut golongan transisi.
C. STRUKTUR ATOM
1.Partikel Penyusun Atom
Menurut penyelidikan para ahli, sejak awal abad ke-20 telah disepakati bahwa setiap atom mengandung 3
macam partikel yaitu; proton, neutron, dan elektron
Elektron
Elektron ini ditemukan pertama kali oleh Thomson pada tahun 1897 dengan menggunakan tabung sinar katoda.
Tabung katoda dibuat dari tabung gelas yang mempunyai 2 lempengan logam. Lempengan pertama dihubungkan ke
pusat positif dan lainnya ke pusat negatif.
Lempeng yang dihubungkan ke pusat positif disebut anoda dan lempeng lainnya disebut katoda. Tabung
tersebut diisi dengan gas. Hasil percobaannya disimpulkan bahwa sinar katoda merupakan partikel bermuatan negatif
yang dinamakan elektron. Diberi simbol

0
1 e

Proton
Pada tahun 1886 Eugene Goldstein melakukan percobaan
menggunakan tabung yang menyerupai tabung sinar katoda,
yang dinamakan tabung Crook. Dari hasil percobaannya
didapatkan sinar yang keluar dari saluran belakang katoda.

Sinar tersebut dinamakan sinar positif yang disebut


proton. Massanya 1836 x massa elektron, dan diberi
simbol . 1
1
Neutron

Pada tahun 1932, James Chadwick melakukan percobaan dengan


menembaki atom Be menggunakan sinar dan hasil penembakan
tersebut menandakan adanya partikel tidak bermuatan. Partikel tidak
bermuatan tersebut memiliki daya tembus yang besar dan
dinamakan neutron.

Partikel Lambang Penemu Massa (sma) Massa (kg) Muatan

Proton P Goldstein (1897) 1,00728 1,67265X10-27 +1

Neutron n James Chadwick 1,00866 1,67495X10-27 0


(1932)

Elektron E J. J Thomson (1897) 0,00055 9,10953X10-31 -1


Nomor Atom dan Nomor Massa
Nomor Atom, menunjukkan jumlah proton dalam inti atom suatu unsur.
Nomor atom diberi simbol Z. Untuk atom netral, nomor atom juga menunjukkan
jumlah elektron dalam atom unsur.
Contoh: 19 K, artinya atom kalium memiliki nomor atom 19. Sehingga dalam
inti atom K terdapat 19 proton, dan pada kulit atom terdapat 19 elektron.
Sehingga atom tersebut bersifat netral. Untuk atom netral:
Jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)

Nomor Massa, Nomor Massa unsur menunjukkan jumlah proton dan neutron
dalam inti atom. Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom yang
disebut nukleon. Jumlah nukleon dalam atom unsur dinyatakan sebagai nomor
massa, yang diberi lambang A.
nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
Penulisan atom tunggal seringkali dilengkapi dengan nomor atom disebelah
kiri bawah dan nomor massa disebelah kiri atau dari lambang atom tersbut, yang
disebut nuklida.
NOTASI ATOM/ION
Secara umum penulisan nuklida adalah
sebagai berikut:

Dengan
X = Lambang atom unsur
A
X
Z = nomor atom
= jumlah proton (p) dalam inti
Z = jumlah elektron pada kulit atom untuk atom netral
A = nomor massa
= jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

A
X X
A +y
X
A -y

p=Z p=Z p=Z


e=Z e=Z- (+y) e=Z-(-y)
n= (A-Z) n= (A-Z) n= (A-Z)
Notasi atom netral Notasi ion positif Notasi ion negatif
contoh:
hitunglah jumlah proton, elektron, dan neutron dari masing-masing atom di
bawah ini!
a.12 6C

jawab:
a. .12 6C jumlah proton = 6
jumlah elektron=6 (atom netral)
jumlah neutron=12-6=6
contoh soal:
ion klorida, yang berasal dari atom klorin, mengandung 17 proton, 18 neutron, dan 18
elektron. Bagaimanakah rumus (lambang) ion klorida tersebut?
Jawab :

Atom Cl mengandung 17 proton = 17 elektron


Oleh karena atom Cl mengandung 18 elektron berarti atom Cl mengikat 1 elektron. Jadi
lambang ion Cl adalah Cl-1
3. Isotop, Isoton dan Isobar
Pengertian Isotop
Isotop adalah unsur yang mempunyai nomor atom sama , tetapi nomor massa
berbeda. Contoh
16
8 0 18
8 O , dan
17
8 O
Pengertian Isobar,
Isobar adalah atom-atom unsur yang mempunyai nomor massa tetapi nomor atom berbeda.
Contoh: 2411Na dan 2412Mg

Pengertian isoton
Isoton adalah atom-atom unsur yang memiliki jumlah neutron sama tetapi nomor atom berbeda.
Contoh: 146C dan 168O
4 .Konfigurasi Elektron
Pengisian atau sebaran elektron-elektron pada kulit-kulit atom disebut konfigurasi
elektron. Konfigurasi elektron ditentukan oleh jumlah elektron. Elektron bergerak mengelilingi
inti pada lintasan yang disebut kulit. Kulit pertama dinamakan kulit K, kulit kedua dinamakan
kulit L, dan seterusnya sampai terakhir yaitu Q.

Pengaturan pengisian jumlah elektron per kulit didasarkan pada pengisian


elektron maksimum yang dirumuskan oleh Pauli:
2n 2

keterangan: n = menunjukkan nomor kulit

berdasarkan rumusan tadi dapat diberikan contoh pada tabel di bawah ini:

Nomor kulit Jumlah elektron maksimum


kulit
K 1 2 (1)2 = 2
L 2 2 (2)2 = 8
M 3 2 (3)2 = 18
N 4 2 (4)2 = 32
Contoh:
Tentukan konfigurasi elektron dari atom nitrogen (7N).

Jawab:
Konfigurasi elektron atom nitrogen (7N)
Jumlah elektron = 7
Konfigurasi elektron = K L
2e 5e

5. Elektron Valensi
Elektron valensi menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar suatu atom netral. Cara
menentukan elektron valensi dapat dilakukan dengan menuliskan konfigurasi elektron. Kemudian
jumlah elektron pada kulit paling luar merupakan elektron valensi.
Elektron valensi dapat menentukan sifat kimia suatu atom. Atom-atom yang mempunyai
elektron valensi sama akan memiliki sifat kimia yang mirip. Selain itu elektron valensi dapat juga
digunakan untuk menentukan letak golongan suatu atom pada tabel periodik unsur.
Contoh:
Diketahui empat buah unsur: 9F, 12Mg, 15P, dan 17Cl. Manakah dua unsur yang mempunyai sifat
kimia yang sama?
Jawab:
Konfigurasi elektron Elektron valensi
Unsur
9
F 2, 7 7
Mg,
12
2, 8, 2 2

15
P 2, 8, 5 5

17
Cl 2, 8, 7 7

Fluorin (F) dan Klorin (Cl) memiliki sifat kimia yang sama,
sebab sama-sama mempunyai 7 elektron valensi.
D. SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

Sifat periodik unsur ini adalah berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan
nomor atom unsur. Sifat-sifat periodik unsur berkaitan dengan susunan elektron unsur.
Misalnya jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas letron, keelektronegatifan, titik leleh dan titik
didih.
1). Jari-jari atom,
adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektrion terluar. Secara rinci dapat
disimpulkan bahwa;
dalam satu golongan makin besar nomor atom, jari-jari atom semakin besar

dalam satu periode makin besar nomor atom, jari-jari atom semakin kecil

dalam satu golongan makin besar nomor atom, jari-jari atom semakin
besar
dalam satu periode makin besar nomor atom, jari-jari atom semakin
golongan

kecil

periode
2). Energi Ionisasi
adalah energi minimal yang diperluksn untuk melepaskan 1 elektron dari suatu atom netral
dalam wujud gas. Atau energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi
ionisasi tingkat 2 dan seterusnya, dan dinyatakan dalam kj/mol.

Dalam satu golongan makin ke bawah makin kecil


golongan

Dalam satu periode dari kiri ke kanan makin besar


periode

3). Afinitas elektron,

adalah energi yang menyertai proses penambahan 1 elektron pada satu atom netral
dalam wukud gas sehingga terbentuk ion negatif. Jika ion negatif berbentuk stabil, energi
dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif. Jika ion negatif yang terbentuk tidak stabil,
maka energi yasng diperlukan atau diserap dinyatakan dengan tanda positif.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin


golongan

berkurang
Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin bertambah
(semakin negatif).
periode
4). Kelektronegatifan
Adalah suatu bilangan yangmenyatakan kecenderungan suatu unsur menarik elektron ke
pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Seperti diketahui energi ionisasi maupun afinitas elektron
berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron akan semakinbesar
pula energi ionisasinya. Juga semakin besar afinitas elektron, daya tarik elektron semakinbesar.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil

Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar.


golongan

periode
Soal
1. a. Tuliskan konfigurasi elektron 15P
b. Ada berapa elektron dalam orbital 3p ?
Tuliskan semua bilangan kuantumnya

2. a. Tuliskan konfigurasi elektron 20Ca


b. Ada berapa elektron dalam orbital 3p ?
Tuliskan semua bilangan kuantumnya
c. Ada berapa elektron dalam orbital 4s ?
Tuliskan semua bilangan kuantumnya

23

Anda mungkin juga menyukai