Meningitis PP
Meningitis PP
TUBERKULOSA
Oleh:
HANDRE PUTRA
Pembimbing:
Mycobacterium tuberculosis
PATOFISIOLOGI
BTA masuk tubuh
Tersering melalui inhalasi
Jarang pada kulit, saluran cerna
Multiplikasi
Infeksi paru / focus infeksi lain
Penyebaran hematogen
Meningens
Membentuk tuberkel
BTA tidak aktif / dormain
PATOFISIOLOGI
Bila daya tahan tubuh menurun
Rupture tuberkel meningen
Pelepasan BTA ke ruang subarachnoid
MENINGITIS
Stadium II : Intermediate
Gejala menjadi lebih jelas
Mengantuk, kejang,
Defisit neurologik fokal : hemiparesis, paresis saraf kranial(terutama
N.III dan N. VII, gerakan involunter
Hidrosefalus, papil edema
Encefalitis viral
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Keluhan Utama
demam dengan Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang
Penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit. Awalnya timbul jerawat di pipi
kanan yang berkembang menjadi bisul sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit, 2 hari kemudian bisul
meluas ke mata kanan dan berlanjut ke mata kiri.
Sebelumnya diawali dengan demam 2 hari sebelum
masuk rumah sakit, tidak terlalu tinggi, tidak
menggigil. Juga disertai nyeri kepala hebat di bagian
samping kepala sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit. 2 hari kemudian pasien kelihatan sangat
mengantuk dan hanya menyahut bila dipanggil,
tampak anggota gerak kanan pasien kurang aktif
dibandingkan anggota gerak kiri. Riwayat mual dan
muntah tidak ada. Riwayat kejang tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami batuk-batuk
lama, sakit gigi, infeksi telinga, hidung dan
trauma sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang yang
mengalami batuk-batuk lama ataupun
menderita penyakit seperti ini
Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, kejiwaan dan
kebiasaan :
Korpus vertebrae
Inspeksi : deformitas (-)
Palpasi : gibus (-)
Refleks
RF:
Biseps : ++/++
Triseps : ++/++
KPR : ++/++
APR : ++/++
RP :
Babinsky group : +/-
Hoffman trommer : -/-
Diagnosis Banding
Meningitis purulenta
Prognosis :
Quo ad vitam : dubia ed malam
Quo ad sanam : dubia ed malam
Quo ad fungsionam : dubia ed malam
Terapi :
Umum :
Elevasi kepala 30 derajat
IVFD NaCl 0,9 % 12 jam/kolf
Awasi keadaan umum (ABCD)
O2 3L/menit
Pasang NGT, MC 6x300 cc hari
Kateterisasi urine, hitung balance cairan
Khusus :
Ceftriakson 2x2 gram Inj
Ciprofloxacin 2x200 mg IV
Dexametason 4x5 mg IV
Citicolin 2 x 250 mg (IV)
Alinamin F 1x25 mg
Paracetamol 3x500 mg
OAT : INH 1x300 mg
Pyrazinamide 1x400 mg
Rifampisin 1x150 mg
Anjuran pemeriksaan
Brain CT-Scan
Pemeriksaan BTA sputum
Biakan LCS
Pemeriksaan IgG anti TB
FOLLOW-UP
07 Agustus 2010
SGOT : 828
SGPT : 623
10 Agustus 2010
Dilakukan Brain CT-Scan
Kesan : multiple infark, edema cerebri, hidrosefalus
17 Agustus 2010
Cek ulang SGOT, SGPT
Hasil :
SGOT 56
SGPT 60
FOLLOW-UP
24 Agustus 2010 :
S/ Bukaan mata spontan (+)
Demam (+)
Tidak dapat bicara (+)
Mual,muntah (-)
Kejang (-)
O/ KU Kes TD Nd Nf T
sedang CM afasiia 110/70 92 x/22 x/ 37,80C
FOLLOW-UP
Status Neurologikus :
GCS : E4 M5 V afasia
TRM : Kaku kuduk (+)
TIK : (-)
N.Cranial : Pupil anisokhor, 2 mm/4 mm, RC +/+
Dolls Eye Movement bergerak
Plica nasolabialis kanan lebih datar
Reflek muntah (+)
Motorik : Dengan rangsangan nyeri, anggota gerak kanan minimal
Sensorik : Respon terhadap nyeri
RF : +++/++
RP : ++/--
Khusus :
OAT :INH 2x75 mg
Rifampisin 1x450 mg
Etambutol 1x75 mg
Dexametason 1x5 mg
Ranitidin 2x50 mg
FOLLOW-UP
25 Agustus 2010 :
S/ Nyeri kepala hebat (+)
Demam (-)
Mual,muntah (-)
Kejang (-)
Tidak dapat bicara (+)
Bukaan mata spontan (+)
O/ KU Kes TD Nd Nf T
sedang CM afasiia 110/70 88 x/21 x/ 38,50C
FOLLOW-UP
Status Neurologikus :
GCS : E4 M5 V afasia
TRM : Kaku kuduk (+)
TIK : (-)
N.Cranial : Pupil anisokhor, 2 mm/4 mm, RC +/+
Dolls Eye Movement bergerak
Plica nasolabialis kanan lebih datar
Reflek muntah (+)
Motorik : Gerakan anggota gerak kanan membaik
Sensorik : Respon terhadap nyeri
RF : +++/++
RP : ++/--
A/ Meningitis TB + drug induced hepatitis dengan perbaikan +
pneumothoraks dextra
FOLLOW-UP
Th/
Umum :
Elevasi kepala 300
IVFD NaCl 0,9 % 12 jam/kolf
Pasang NGT
Diet MCDH (1900 kkal)
Khusus :
OAT :INH 2x75 mg
Rifampisin 1x450 mg
Etambutol 1x75 mg
Dexametason 1x 5 mg (IV)
Ranitidin 2x50 mg (IV)
DISKUSI
Telah dilaporkan seorang pasien perempuan berumur 15 tahun
sejak tanggal 25 Juli 2010 di RSUP Dr.M. Djamil Padang dengan
diagnosis klinik pada saat pasien masuk adalah meningitis subakut.
Diagnosa topik yaitu leptomeningen. Diagnosis etiologi adalah infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosa. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
Berdasarkan anamnesis diketahui bahwa pasien datang dengan
penurunan kesadaran sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit yang
berlangsung perlahan-lahan. Pasien lebih banyak tidur, tetapi masih
dapat membuka mata bila dipanggil. Demam tinggi dan nyeri kepala
hebat di bagian samping kepala sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit. Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien kelihatan
mengantuk dan hanya menyahut bila dipanggil dengan suara keras.
Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien tidak lagi menyahut
bila dipanggil. Setelah hari rawatan ke-29 di rumah sakit, pasien
menunjukkan adanya perbaikan, dimana pasien sudah dapat
membuka mata spontan, tapi masih tidak dapat berbicara, demam
masih ada.
DISKUSI
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran pasien CM
afasia (GCS: E4M5V afasia), tanda rangsang meningeal (+),
TIK (-), pemeriksaan n.cranial: pupil anisokhor, 2 mm/4
mm, RC +/+, Dolls Eye Movement bergerak, plica
nasolabialis kanan lebih datar, reflek muntah (+), motorik:
gerakan anggota gerak kanan membaik, sensorik : respon
terhadap nyeri, RF : +++/++, RP : ++/--
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum berupa
elevasi kepala 300, IVFD NaCl 0,9 % 12 jam/kolf, pasang
NGT, diet MCDH (1900 kkal) dan secara khusus dengan
pemberian OAT yaitu INH 2x75 mg, rifampisin 1x450 mg,
etambutol 1x75 mg, disertai dengan pemberia dexametason
1x5 mg dan ranitidin 2x50 mg
DISKUSI
Prognosis pada pasien dengan meningitis TB ini
mengarah ke perburukan, dilihat dari keadaan umum
pasien. Dan harus segera diterapi sesuai dengan
etiologi yang di dapat secara teratur.
TERIMA KASIH