PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Pembangunan 24
Pelabuhan baru Pembangunan BRT di 29 kota
Pengadaan 26 Kapal Pembangunan angkutan
Barang Perintis massal cepat di kawasan
Pengadaan 2 Kapal perkotaan (6 Kota
Ternak metropolitan, 17 Kota besar)
Pengadaan 500 unit kapal
Rakyat 3
INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015-
2019
Penugasan BUMN untuk proyek-proyek strategis seperti waduk, PLTA, jalan tol trans sumatera,
angkutan pelayaran
Penyediaan dana Penyertaan Modal Negara untuk BUMN yang ditugaskan dalam
percepatan pembangunan infrastruktur
8
SKEMA PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR ALTERNATIF
9 Pengenaan tarif/biaya akses seperti Electronic Road Pricing (ERP)
Pungutan untuk jalan di tempat-tempat tertentu dengan cara membayar secara
elektronik.
10 Pembiayaan strategis (strategic funding)
Kombinasi konfifurasi pembiayaan secara terintegrasi antara pemerintah, skema KPS,
B2B dan kontrak EPC
11 Viability Gap Fund (VGF)
Meningkatkan kelayakan finansial potensial Proyek PPP dan membuat tarif pengguna
akhir dari Proyek PPP lebih terjangkau
12 Availability Payment
Pembayaran secara berkala atas tersedianya layanan infrastruktur yang sesuai dengan
kualitas dan/ kriteria berdasarkan perjanjian kerjasama
13 Sale-and-Lease-Back
Penjualan aset untuk membiayai pembangunan atau kontrak sewa jangka panjang
untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur
Slide - 11
Jenis Infrastruktur pada
Perpres No. 38 / 2015 tentang KPBU
Transportasi Konservasi
Energi
Jalan Perkotaan
Peran Swasta
Peran Pemerintah Hasil yang ingin
dicapai: Pengelola risiko
Visi, Misi, Arah, Tujuan
Investasi yang layak Pendekatan pada
Penetapan Output pemanfaatan umur
Value for Money Aset
Kepastian Pengaturan
(kerangka hukum, Tersedia Inovasi dan
keuangan, tax), infrastruktur publik Kreativitas
yang berkualitas dan
Komitmen & pembagian efisien Desain yang optimal
risiko dan terpadu
Tersedia tingkat
Komitmen pembayaran layanan yang Pendanaan
Penyediaan tanah berkualitas tinggi Tambahan
(konsesi jangka panjang), Desain & operasional pendapatan dengan
Optimalisasi
Kelayakan proyek (publik yang terpadu
pemanfaatn aset
& swasta) Inovasi (uptodate)
Penyedia layanan
14
Prinsip Utama KPS Ilustrasi alokasi risiko
Risiko diasumsikan oleh pihak yang lebih baik dalam mengatasi risiko
Alokasi risiko setiap proyek menentukan tingkat bankability dan VfM bagi
Pemerintah
15
ORGANISASI DALAM PELAKSANAAN
TAHAPAN KPBU
16
JENIS INFRASTRUKTUR PADA
KEMENTERIAN PUPR
TRANSPORTASI
UTILITAS PERKOTAAN
AIR MINUM
SISTEM PENGELOLAAN
AIR LIMBAH SETEMPAT
SISTEM PENGELOLAAN AIR
LIMBAH TERPUSAT
17
PEOPLE
KERANGKA 1. PENGETAHUAN
2. PEMAHAMAN
IMPLEMENTASI 3. PELAKSANAAN
COORDINATION
1. POLICY
2. PLANNING CAPACITY
3. PRIORITY COMMITMEN
4. PREPARATION T PROSES
5. PENDANAAN
6. POLITICAL SUPPORT
7. PERJANJIAN 1. PROSEDUR PROCUREMENT
8. PERATURAN 2. PERIZINAN INVESTASI
3. PENGADAAN LAHAN
4. PEMBANGUNAN
PROJECT
MODIFIED SINTHYA 18
ROESLI (2015)
PROSES BISNIS INVESTASI INFRASTRUKTUR
Analisis Kebutuhan
Potensi pendapatan
Cash flow analysis
Kriteria kepatuhan
Rekomendasi &
Value for Money
Pengusulan
tindak lanjut
Kepada Menteri Keterangan
Daftar Rencana KPBU Kendali/kontrol
Perencana IDEF0 Diagram
Anggaran
Respon dan evaluasi Kode
Dokumen perencanaan
Izin lingkungan
Publik Tahap
Perencanaan
Peraturan LKPP
Penyiapan
Kajian Prastudi
Kelayakan Konsultasi
ada)
Penetapan KPBU Publik Tahap
Penyiapan Badan Usaha Pelaksana
Kajian Awal
Penjajakan
Dampak
Minat Pasar
Lingkungan &
Identifikasi Penetapan
Awal Terkait Lokasi KPBU Pemenuhan financial closure
Kajian hukum & kelembagaan
Pengadaan Kajian teknis Pengadaan
Tanah Kajian ekonomi & komersial Usulan Badan Usaha
Kajian lingkungan & sosial Dukungan
Kajian modalitas KPBU Penandatangan
Kajian risiko Pemerintah, an Perjanjian
Kajian kebutuhan dukungan Rencana Kerja Sama
Kajian outstanding issues Pengadaan Pelaksanaan
Tanah, Kajian Perjanjian
Lingkungan Kerja Sama
Pengaiihan
Hidup etc.
Kembali Aset
Direktorat
Jendral
Kementerian
PUPR
PJPK
Badan
Penyiapan
Badan Usaha
Simpul KPBU
1. Penyusunan rencana dan anggaran dana KPBU; 1. Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding);
1. Penyiapan Kajian KPBU;
2. Identifikasi dan Penyusunan Usulan Rencana KPBU; 2. Penetapan lokasi KPBU;
2. Pengajuan Dukungan Pemerintah;
3. Penganggaran dana tahap perencanaan; 3. Pengadaan Badan Usaha Pelaksana KPBU;
3. Pengajuan Jaminan Pemerintah; dan
4. Pengambilan keputusan lanjut/tidak lanjut rencana 4. Penandatanganan perjanjian KPBU; dan
4. Pengajuan Penetapan Lokasi.
KPBU;
5. pemenuhan pembiayaan (Financial Close).
5. Penyusunan Daftar Rencana KPBU; dan
6. Pengkategorian KPBU.
Output:
Dokumen Perjanjian KPBU
Output: Dokumen Pelelangan Umum
Output:
Studi Pendahuluan Dokumen Persetujuan Prinsip
Prastudi Kelayakan Dokumen Persetujuan Prinsip Dukungan Kelayakan
Daftar Prioritas Proyek Dokumen Perjanjian Penjaminan
Dokumen Perjanjian Regres
20
TAHAP PERENCANAAN KPBU
PERATURAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS NO. 4 TAHUN 2015
KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN PROYEK
INFRASTRUKTUR PUBLIK
22
KEPUTUSAN BEKERJASAMA DENGAN BADAN USAHA
Value for Money sebagai aktor penentu partisipasi Badan Usaha dalam penyediaan
infrastruktur meliputi beberapa kriteria, yaitu:
a. sektor swasta memiliki keunggulan dalam pelaksanaan KPBU termasuk dalam
pengelolaan risiko;
b. terjaminnya efektivitas, akuntabilitas dan pemerataan pelayanan publik dalam jangka
panjang;
c. alih pengetahuan dan teknologi; dan
d. terjaminnya persaingan sehat, transparansi, dan efisiensi dalam proses pengadaan.
23
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KPBU
Identifikasi KPBU yang memiliki potensi untuk dikerjasamakan
dengan Badan Usaha:
a. dilaksanakan oleh Direktur Jenderal/Deputi atau Direksi BUMN
untuk KPBU yang diprakarsai oleh Pemerintah Pusat;
b. dilaksanakan oleh Kepala Perangkat Daerah atau Direksi
BUMD untuk KPBU yang diprakarsai oleh Pemerintah Daerah.
24
STUDI PENDAHULUAN
PADA TAHAP PERENCANAAN
25
PENGANGGARAN KPBU
26
Slide - 26
DAFTAR RENCANA KPBU (PPP BOOK)
Disusun oleh Kementerian PPN/Bappenas
PPP BOOK disusun berdasarkan:
a. usulan Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Direksi Badan
Usaha Milik Negara/Direksi Badan Usaha Milik Daerah yang
diindikasikan membutuhkan Dukungan dan/atau Jaminan
Pemerintah; dan
b. hasil identifikasi Kementerian PPN/Bappenas berdasarkan
prioritas pembangunan nasional.
Kementerian PPN/Bappenas melakukan seleksi dan penilaian
terhadap rencana Penyediaan Infrastuktur yang akan dikerjasamakan
melalui mekanisme KPBU berdasarkan kelengkapan dokumen
pendukung.
Berdasarkan tingkat kesiapannya, KPBU dalam PPP BOOK dibagi
menjadi 2 kategori yaitu:
1. KPBU siap ditawarkan
2. KPBU dalam Proses Penyiapan
27
TAHAP PENYIAPAN KPBU
PERATURAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS NO. 4 TAHUN 2015
PRA STUDI KELAYAKAN PADA TAHAP PENYIAPAN
29
1. KAJIAN HUKUM DAN KELEMBAGAAN
Kajian peraturan Perundang-undangan, bertujuan:
1) memastikan bahwa KPBU dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
2) menentukan risiko hukum dan strategi mitigasinya;
3) mengkaji kemungkinan penyempurnaan peraturan perundang-undangan,
atau penerbitan peraturan perundangundangan yang baru;
4) menentukan jenis-jenis perizinan/persetujuan yang diperlukan; dan
5) menyiapkan rencana dan jadwal untuk memenuhi persyaratan peraturan dan
hukum.
31
3. KAJIAN EKONOMI DAN KOMERSIAL
32
4. KAJIAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL
Kajian Lingkungan
1) AMDAL
2) UKL-UPL
Kajian Sosial
1) menentukan dampak sosial KPBU terhadap masyarakat dan menyusun rencana mitigasinya;
2) menentukan lembaga yang bertanggung jawab untuk pembebasan tanah dan pemukiman
kembali;
3) menentukan pihak-pihak yang akan terkena dampak oleh proyek dan kompensasi yang akan
diberikan, bila diperlukan;
4) memperkirakan kapasitas lembaga untuk membayar kompensasi dan melaksanakan rencana
pemukiman kembali, bila diperlukan; dan
5) menentukan rencana pelatihan dalam rangka melaksanakan program perlindungan sosial untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat yang terkena dampak.
35
7. KAJIAN KEBUTUHAN DUKUNGAN PEMERINTAH DAN/ATAU JAMINAN
PEMERINTAH
37
KONSULTASI PUBLIK DAN
PENJAJAKAN MINAT PASAR
Konsultasi Publik
PJPK menetapkan Konsultasi Publik yang dapat dilakukan pada setiap tahap
penyiapan KPBU untuk melakukan penjelasan dan penjabaran terkait dengan
KPBU dan sekurang-kurangnya menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
1. Penerimaan tanggapan dan/atau masukan dari pemangku kepentingan yang
menghadiri Konsultasi Publik; dan
2. Evaluasi terhadap hasil yang didapat dari Konsultasi Publik dan
implementasinya dalam KPBU.
38
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMAKASIH
39