Anda di halaman 1dari 29

Konsep Keluarga

Sejahtera
Framita Rahman

Wednesday, March 22, 2017


Perbedaan Pola Kehidupan
Masyarakat di Desa dan di
Kota?
Pola Kehidupan Keluarga Indonesia
1. Daerah Pedesaan 2. Daerah Perkotaan.
Traditional Dinamis
Agraris Rasional
Tenang Konsumtif
Sederhana Demokratis
Akrab Individual
Menghormati orang tua Terlibat dalam Kehidupan POlitik
Discussion
1. How you see the phenomenon through video?
2. How we can define Keluarga Sejahtera?
Kebutuhan
dasar

Perkembangan Kebutuhan
Indonesia psikososial

Keluarga
Sejahtera
Aktualisasi Kemampuan
keluarga di memenuhi
masyarakat ekonomi
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
DIKELUARKAN OLEH BKKBN.
KEBERHASILAN GERAKAN KB MENURUNKAN ANGKA
KELAHIRAN (TFR). JUMLAH RATA-RATA ANAK PER
KELUARGA BERKURANG DARI 5.6 ORANG DI TH 1970
MENJADI 2.78 PER KELUARGA DI TH 1997 (SDKI, 1997)
MEWUJUDKAN KELUARGA SEJAHTERA.
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
UNDANG-UNDANG NO 10 TH 1992 DIKELUARKAN 16
APRIL 2002.
GERAKAN KELUARGA BERENCANA BERKEMBANG
DENGAN BAIK.
GERAKAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA.
HARI KELUARGA NASIONAL: 29 JUNI.
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
Ps 4 UU NO: 12 TH 1992
TUJUAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA:
MENGEMBANGKAN KUALITAS KELUARGA; TIMBUL
RASA NYAMAN DAN TENTERAM; HARAPAN MASA
DEPAN LEBIH BAIK; MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN
LAHIR BATHIN.
1. Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasar secara
minimal, seperti kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang,
papan, dan kesehatan, atau keluarga yang belum mampu memenuhi
salah satu indicator keluarga sejahtera tahap 1
2. Keluarga Sejahtera Tahap 1 (KS1)
Keluarga yang memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan social psikologisnya, seperti KB,
pendidikan, interaksi dengan tetangga, transportasi
3. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS II)
Mampu memenuhi kebutuhan dasar dan social psikologisnya tetapi
belum mampu memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti
menabung dan kebutuhan akan informasi
4. Keluarga Sejahtera Tahap III (KS
III)
Keluarga yang telah dapat memenuhi semua kebutuhan dasar, social
psikologis, dan kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat
memberikan kontribusi kepada masyarakat secara maksimal secara
teratur ( dalam waktu tertentu) dalam bentuk material dan keuangan
untuk social kemasyarakatan, juga berperan aktif dalam pengurusan
lembaga kemasyarakatan atau yayasan social, keagamaan, olahraga,
dll
Lanjutan
5. Keluarga Miskin
Keluarga yang dibentuk dari ikatan perkawinan yang sah, yang tidak
dapat memenuhi kebutuhan dasar material yang layak khususnya
dibidang pendidikan, kesehatan, sandang, dan pangan (Rhina, 1999)
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1996 tentang pembangunan
keluarga sejahtera dalam rangka peningkatan penanggulangan
kemiskinan, keluarga miskin adalah keluarga prasejahtera dan
keluarga sejahtera I (KS I).
Berdasarkan Badan Kesejahteraan
Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN)
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
KELUARGA SEJAHTERA
PP NO. 21 TH. 1994 Ps 2
PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN
KELUARGA SEJAHTERA DIWUJDKAN
MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS
KELUARGA DAN KB DISELENGGARAKAN
SECARA MENYELURUH DAN TERPADU
OLEH PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN
KELUARGA.
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA
SEJAHTERA
TUJUAN: KELUARGA KECIL, BAHAGIA,
SEJAHTERA, BERTAQWA KEPADA
TUHAN YME, SEHAT, PRODUKTIF,
MANDIRI, MAMPU MEMBANGUN DIRI
SENDIRI DAN LINGKUNGANNYA.

KEBUTUHAN PSIKOLOGIS KELUARGA:


KASIH SAYANG; RASA AMAN; AKTUALISASI
DIRI; HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT.
KRITERIA KELUARGA MANDIRI (DEPKES)
PERILAKU KM KM II KM III KM IV
I
1. MENERIMA PETUGAS X X X X
PUSKESMAS.
2. MENERIMA YANKES X X X X
SESUAI RENCANA.
3. MENYATAKAN MASALAH
SECARA BENAR. X X X
4. MEMANFAATKAN SARKES X X X
SESUAI ANJURAN.
5. MELAKSANAKAN X X X
PERAWATAN SEDERHANA
SESUAI ANJURAN.
6. MELAKSANAKAN TINDAKAN X X
PENCEGAHAN SECARA
AKTIF.
7. MELAKSANAKAN TINDAKAN
PROMOTIF SECARA AKTIF. X X
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KELUARGA
SEJAHTERA
POKOK-POKOK KEGIATAN
PEMBINAAN KETAHANAN FISIK KELUARGA
PEMBINAAN KETAHANAN NON FISIK KELUARGA
PELAYANAN KB
PENDATAAN KELUARGA SEJAHTERA
KRITERIA BPS
LUAS LANTAI BANGUNAN TEMPAT TINGGAL KURANG
DARI 8 M PERSEGI PER ORANG
JENIS LANTAI BANGUNAN TEMPAT TINGGAL TERBUAT
DARI TANAH/BAMBU/KAYU MURAHAN
JENIS DINDING TEMPAT TINGGAL TERBUAT DARI
BAMBU/RUMBIA/KAYU BERKUALITAS
RENDAH/TEMBOK TANPA PLESTER
TIDAK MEMILIKI FASILITAS UNTUK BUANG AIR
BESAR/BERSAMA-SAMA DENGAN RUMAH TANGGA
LAIN
SUMBER PENERANGAN RUMAH TANGGA TIDAK
MENGGUNAKAN LISTRIK
KRITERIA BPS
SUMBER AIR MINUM BERASAL DARI SUMUR/MATA AIR TIDAK
TERLINDUNG/SUNGAI/AIR HUJAN
BAHAN BAKAR UNTUK MEMASAK SEHARI-HARI ADALAH KAYU
BAKAR/ARANG/MINYAK TANAH
HANYA MENGKONSUMSI DAGING/SUSU/AYAM SATU KALI
DALAM SEMINGGU
HANYA MEMBELI SATU STEL PAKAIAN BARU DALAM SETAHUN
HANYA SANGGUP MAKAN SEBANYAK SATU/DUA KALI DALAM
SEHARI
HANYA SANGGUP MAKAN SATU/DUA KALI DALAM SEHARI
TIDAK SANGGUP MEMBAYAR BIAYA PENGOBATAN DI
PUSKESMAS/POLIKLINIK
Keluarga Tn. E mempunyai Pak Andi merupakan Keluarga yang memiliki
pendapatan yang sangat kurang dalam
kehidupan yang cukup. Paling mencukupi ketiga anaknya dan istrinya. Dalam
tidak mereka makan kesehariannya Pak Andi bekerja sebagai gali
bersamaminimal sekali dalam kubur, sedangkan istrinya bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan anaknya masih sekolah. Pak
sehari. An. G berumur 17 tahun Andi tinggal di rumah yang sangat sederhana dan
yang merupakan anak pertama dipakai untuk tinggal ketiga anaknya dan istrinya.
darikeluarga Tn. Y aktif dalam Yang bukan merupakan kriteria BPS terhadap
organisasi Karang Taruna di keluarga Pak Andi
desanya. Keluarga Tn. a. Luas Lantai bangunan tenpat tinggal kurang
Ymengadakan rekreasi di luar dari 14 m persegi per orang
rumah 6 bulan sekali. Keluarga b. Jenis dinding terbuat dari bamboo, kayu
Tn. Y termasuk dalam kelompok c. Sumber penerangan masih menggunakan lilin
keluarga sejahtera? d. Sumber air minum berasal dari sungai atau air
hujan yang di tendon
Thank You

Anda mungkin juga menyukai