08.29.2016 Sosialisasi Fornas BPJS Kesehatan
08.29.2016 Sosialisasi Fornas BPJS Kesehatan
PELAYANAN OBAT
ERA JKN
Sri Mugirahayu
Kepala Departemen MMKF Grup MPKR
1 Pendahuluan
22
021 1 500 400 www.bpjs-kesehatan.go.id
OUTLINE
1. PENDAHULUAN
3
PROFESIONALISME PEMANGKU KEPENTINGAN
DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JKN
Profesional dalam
PESERTA membuat dan supervisi
Profesional dalam pelaksanaan regulasi
menyelenggarakan JKN
dengan mengembangkan tentang pola dan
sistem pelayanan kesehatan, besaran tarif, besaran
sistem kendali mutu pelayanan iuran,, paket benefit, dll
dan sistem
pembayaran
REGULATOR
Profesional
dalam
memberikan
pelayanan
BPJS FASKES
KESEHATAN
(UU No 40/2004 tentang SJSN & UU No. 24/2011 tentang BPJS)
4
BPJS KESEHATAN
DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
40/2004
UU No
T SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
U Risk Revenue/
Strategic Pe
Litba SDM /
biay alkes erd
collection
Upaya ngke SDA
member
aya
Kes s aan
A an
UKP
6
OUTLINE
7
Pemerintah telah mencanangkan peta jalan menuju Jaminan
Kesehatan Nasional hingga tahun 2019
2014 2019
1. Mulai Beroperasi 1. Kesinambungan Operasional
2. 121,6 juta peserta (49% 2. 25.7 juta peserta (100%
populasi) populasi)
3. Manfaat medis standar 3. Manfaat medis dan non-
dan manfaat non-medis medis standar
sesuai kelas rawat 4. Jumlah fasilitas kesehatan
4. Kontrak fasilitas kesehatan cukup
5. Menyusun aturan teknis 5. Peraturan direvisi secara
6. Indeks kepuasan peserta rutin
75% 6. Indeks kepuasan peserta
7. Indeks kepuasan fasilitas 85%
kesehatan 65% 7. Indeks kepuasan fasilitas
8. BPJS Dikelola secara kesehatan 80%
terbuka, efisien, dan 8. BPJS dikelola secara terbuka,
akuntabel efisien, dan akuntabel
8
CAKUPAN KEPESERTAAN
9
Indeks Kepuasan Peserta
79-81% 85%
83%
81%
79%
77%
75%
19,969 20,106
20000.0 19,012
18,437
17,681
16,831
16,430
15000.0
12,993
5,748 6,577
5,343
5000.0
3,606
-
Dec-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Dec-14 Mar-15 Des 2015 Apr-16
Faskes Rujukan Jan-15 Apr-15 Jul-15 Oct-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr-16
Total Faskes
1.727 1.754 1.805 1.821 1.839 1.839 1.853 1.868
Kerja Sama
RS Swasta
termasuk Klinik 760 875 907 922 937 937 949 964
Utama
Indeks Kepuasan Faskes
80%
73-78% 77%
74%
71%
68%
65%
56,52%
16
LANDASAN HUKUM PELAYANAN OBAT JKN
UU No 40 Tahun 2004
Pasal 25
Daftar dan harga tertinggi obat-obatan, serta bahan medis habis pakai yang
dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Pasal 32 A Ayat 1
Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas ketersedian
obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dalam penyelenggaraan
program Jaminan Kesehatan.
17
LANDASAN HUKUM PELAYANAN OBAT JKN
TAHUN 2016
18
Jenis Faskes Yang Bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan
Pelayanan Obat
Instalasi
Farmasi
FKRTL
Apotek Kepemilikan
Faskes Jejaring RS Pemerintah
dan Swasta
Depo farmasi
FKTP /Apotek
19
Sistem Pembayaran Pelayanan Obat
Permenkes No.59 Tahun 2014
FKTP FKRTL
Non INA
Kapitasi Non Kapitasi INA CBGs
CBGs
Special drugs yang masuk paket INA-CBGs adalah obat Thalasemia (Deferiprone, Deferasirox
dan Deferoksamin), Albumin dan Streptokinase
* Pembayaran secara Fee For Services
** Pembayaran dengan besaran tertentu 20
Nilai Ganti Obat
Permenkes No.59 Tahun 2014
23
PENDEKATAN PROGRAM
PESERTA
SAKIT SEHAT
MENURUNKAN/
MENCEGAH
MANAJEMEN
PENGOBATAN
MENJAGA AGAR TETAP
KOMPLIKASI DENGAN BAIK SEHAT
OUTCOME KESEHATAN
1 2 3
Diabetus Penyakit
Hipertensi
Mellitus Jantung
4 5 6
Penyakit Paru
Asma Obstruktif Kronik Epilepsy
(PPOK)
7 8 9
Systemic Lupus
Schizophrenia Stroke Eythematosus
(SLE)
25
PROGRAM RUJUK BALIK
Dokter FKTP
RS / Dokter Spesialis
Apotek PRB
Jejaring Komunikasi
26
Pembiayaan Program Rujuk Balik
Kapitasi
Jasa pelayanan
Obat-obatan di luar daftar Obat Program Rujuk Balik
Pemeriksaan laboratorium diluar yang masuk ke dalam Program
Rujuk Balik, kecuali disebutkan lain.
Pelayanan lain yang masuk ke dalam cakupan kapitasi
Di Luar Kapitasi
Obat Program Rujuk Balik
Pelayanan pemeriksaan penunjang rujuk balik
27
Jumlah Apotek PRB
Kode Regional Nama Regional Total
01 REGIONAL I - MEDAN 47
02 REGIONAL II - PEKANBARU 60
03 REGIONAL III - PALEMBANG 35
04 REGIONAL IV - JAKARTA 105
05 REGIONAL V - BANDUNG 50
06 REGIONAL VI - SEMARANG 118
07 REGIONAL VII - SURABAYA 122
08 REGIONAL VIII - BALIKPAPAN 56
09 REGIONAL IX - MAKASSAR 43
10 REGIONAL X - MANADO 20
11 REGIONAL XI - DENPASAR 47
12 REGIONAL XII - JAYAPURA 19
Peserta PRB yang kembali ke RS sebelum 3 bulan sebesar 7,1% atau 34.363 orang.
Divre dengan % peserta kembali ke RS tertinggi adalah Divre 8, 13, 3, 12 dan 4.
TL :
Pastikan tabel ref obat tahap 3 telah terinstall di apotek PRB tagihan obat PRB tidak terkendala
Pastikan jumlah apotek PRB mencukupi
Pastikan pemesanan obat PRB langsung ke INDUSTRI FARMASI
Monitoring ketersediaan obat PRB
Rasio Peserta PRB Kembali ke RS
Peserta PRB balik ke RS % PRB
Diagnosa PRB PRB Mei Jan - Maret balik ke
% PRB Balik ke RS Per Diagnosa
2016 2016 RS 25.0% 22.9%
Asthma 12.841 2.183 17,0% 20.9% 20.5%
20.0%
Diabetes Mellitus 231.118 17.774 7,7% 17.0% 17.4%
Epilepsi 3.817 875 22,9% 14.7%
15.0%
Hypertensi 235.801 15.012 6,4%
Penyakit Jantung 37.406 2.622 7,0% 10.0% 7.7% 7.0%
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) 3.511 733 20,9% 6.4%
Schizophrenia 2.600 383 14,7% 5.0%
Stroke 3.602 737 20,5%
Systemic Lupus Erythematosus 115 20 17,4% 0.0%
Nasional 530.811 40.339 7,6%
Tindak Lanjut :
Optimalisasi Mentoring Spesialis KETERSEDIAAN OBAT
Feedback ke FKTP MENJADI FAKTOR
Monitoring ketersediaan obat PRB PENTING
Evaluasi jumlah peserta PRB dengan jumlah
PENDUKUNG
Apotek PRB (aksesibilitas dalam mendapatkan
KEBERHASILAN PRB
obat PRB)
Sumber data : Lap Manual Divre dan Data TI
DATA KENDALA KETERSEDIAAN OBAT S/D JULI 2016
32
OUTLINE
33
PMK 63 Tahun 2014*
Pengadaan obat berdasarkan e-catalogue
Pasal 3
(1) Seluruh Satuan Kerja di bidang kesehatan baik Pusat maupun Daerah dan
FKTP atau FKRTL Pemerintah melaksanakan pengadaan obat melalui E-
Purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue) sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) FKTP atau FKRTL swasta yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dapat
melaksanakan pengadaan obat berdasarkan Katalog Elektronik (E-Catalogue)
Pasal 4
(1) Dalam hal pengadaan obat melalui E-Purchasing berdasarkan Katalog
Elektronik (E-Catalogue) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
mengalami kendala operasional dalam aplikasi (offline), pembelian dapat
dilaksanakan secara manual.
(2) Pembelian secara manual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
secara langsung kepada Industri Farmasi yang tercantum dalam Katalog
Elektronik (E-Catalogue).
35
PMK No. 28
Th 2014
Ketersediaan Obat
Dalam hal faskes mengalami kendala ketersediaan obat sebagaimana yang
tercantum pada e-katalog maka dapat menghubungi Direktorat Bina Obat
Publik dengan alamat email: e_katalog@kemkes.go.id atau 081281753081 dan
(021)5214872.
Setiap laporan kendala ketersediaan obat harus disertai dengan informasi:
a. nama, sediaan dan kekuatan obat
b. nama pabrik obat dan nama distributor obat
c. tempat kejadian (nama dan alamat kota/kabupaten dan propinsi, depo
farmasi/apotek/instalasi farmasi Rumah Sakit pemesan obat)
d. tanggal pemesanan obat
e. hasil konfirmasi dengan distributor setempat
f. hal-hal lain yang terkait
OUTLINE
37
1. SOSIALISASI PELAYANAN RUJUKAN, SISTEM
PEMBAYARAN, SERTA FORNAS KEPADA FASKES
42
6.MEMBUAT STANDING BANNER DAN SPANDUK KOMITMEN TANPA IUR BIAYA
DITANDATANGANI PIHAK FASKES DAN BPJS KESEHATAN
43
OUTLINE
7. PENUTUP
44
Terima kasih
45
Terima Kasih
46