11.6 Seminar Obat - Divre VIII Koreksi Kadep Dan Ka Grup
11.6 Seminar Obat - Divre VIII Koreksi Kadep Dan Ka Grup
Gotong donesia Se
Royong, h
PELAYANAN OBAT BAGI
S e mu
PESERTA DAN PERAN BPJS
KESEHATAN DALAM
MENJAMIN KETERSEDIAAN
OBAT DI ERA JKN
1. PENGANTAR
2. KEBIJAKAN PELAYANAN OBAT
3. MEKANISME KLAIM OBAT DI LUAR
PAKET KAPITASI DAN PAKET INA
CBGS
4. PEMANFAATAN PELAYANAN
5. TANTANGAN PELAYANAN OBAT
6. PENUTUP
1. PENGANTAR
3
TUGAS BPJS KESEHATAN DALAM JKN
- Melakukan
Sumber : Peta Jalan JKN - DJSN dan/atau menerima
ROYONG pendaftaran
G
GOTON peserta
- Memberikan nomor
identitas tunggal
- Melakukan
pengawasan dan
pemeriksaan
kepatuhan
- Memungut & - Mengenakan
mengumpulkan iuran sanksi
- Menagih pembayaran admisnistrasif
iuran - Melaporkan
- Mengelola dan ketidakpatuhan
mengembangkan DJS
- Melakukan
pengawasan dan - Membayarkan manfaat
pemeriksaan - Membuat kesepakatan
kepatuhan dengan faskes
- Mengenakan sanksi - Membuat atau
admisnistrasif menghentikan kontrak
- Melaporkan dengan faskes
ketidakpatuhan - Memperoleh dana
operasional untuk
penyelenggaraan program
- Memberikan manfaat
Keterangan :
kepada seluruh peserta
Social Health Insurance (WHO Model) - Membentuk cadangan 4
= BPJS Kesehatan mengacu UU BPJS
teknis sesuai standar
Pasal 10-13
praktik aktuaria
PROFESIONALISME PEMANGKU
KEPENTINGAN DALAM
PENYELENGGARAAN PROGRAM JKN
Profesional dalam
PESERTA membuat dan
supervisi pelaksanaan
Profesional dalam
menyelenggarakan JKN
regulasi tentang
dengan mengembangkan pola dan besaran
sistem pelayanan tarif, besaran iuran,,
kesehatan, sistem kendali
mutu pelayanan dan
paket benefit, dll
sistem pembayaran REGULATOR
Profesional
dalam
memberikan
pelayanan
BPJS FASKES
KESEHATAN
(UU No 40/2004 tentang SJSN & UU No. 24/2011 tentang BPJS)
5
BPJS KESEHATAN
DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
40/200
40/200
UU NoNo
4
4 Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali
mutu pelayanan dan sistem pembayaran
UU
T SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
U Risk Revenue/
Strategic Pe
pooling/ Premium
IT dan
24/201
pem mb
24/201
No
Yanfar
G
UU No
Litba informa
aan
1
Kes s
ng
UU
an
A registrati Kontribusi Cost control
S on iuran Quality Tercapainya derajat
control kesehatan yang setinggi-tingginya
JKN
Perlu koordinasi dan
kemitraan dengan
pemangku kepentingan
lain
7
www.bpjs-kesehatan.go.id
OUTLINE
2. KEBIJAKAN PELAYANAN
OBAT ERA JKN
8
LANDASAN HUKUM PELAYANAN
OBAT
9
Sistem Pembayaran Pelayanan Obat
Permenkes No.59 Tahun 2014
Special drugs yang masuk paket INA-CBGs adalah obat Thalasemia (Deferiprone, Deferasirox
dan Deferoksamin), Albumin dan Streptokinase
* Pembayaran secara Fee For Services
** Pembayaran dengan besaran tertentu 10
Nilai Ganti Obat
Permenkes No.59 Tahun 2014
13
DASAR HUKUM
UU NO 40 TAHUN 2004 PASAL 24
(2) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wajib membayar fasilitas kesehatan
atas pelayanan yang diberikan kepada peserta paling lambat 15 (lima belas)
hari sejak permintaan pembayaran diterima
14
Finalisasi Panduan Praktis Verifikasi Klaim
15
Proses Pengajuan Klaim Obat
Petugas
Apotek/IF
RS
Apotek/
IFRS
Petugas
BPJS Kes.
15 Hari
BPJS
Kantor Cabang
16
VERIFIKASI PELAYANAN OBAT
Verifikasi Administrasi :
1. Kuitansi Asli
2. Formulir Pengajuan Klaim
3. Rekap tagihan obat
4. Lembar resep
5. Hasil entrian Data tagihan
pelayanan
6. Bukti pendukung (pemeriksaan lab,
protokol terapi)
7. Surat Elijibilitas Peserta lembar ke-
Verifikasi Pelayanan : 3
1. Membandingkan data identitas peserta
pada bukti pelayanan
2. Memastikan setting aplikasi pengihan obat
3. Memastikan referensi obat
4. Keabsahan dan kelengkapan resep
5. Keseuaian jenis penyakit dan restriksi
persepan
6. Keseusaian dokumen
7. Kesesuaian harga, jenis & jumlah obat
8. Tanda terima obat oleh Pasien/Keluarganya 17
PMK No. 28
Th 2014
Kadaluarsa Klaim
Batas waktu maksimal pengajuan klaim bagi
Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah maupun
Swasta, baik Tingkat Pertama maupun Tingkat
Lanjutan adalah 2 (dua) tahun setelah pelayanan
diberikan.
18
OUTLINE
4. PEMANFAATAN PELAYANAN
19
BIAYA PELAYANAN KESEHATAN
Jan 2014 s/d Agustus 2015
Biaya pelkes
Tahun 2014 sebesar Rp
42,6 T
Tahun 2015 s.d Agustus
sebesar Rp. 36,4 T
ANIMO PENDAFTARAN
UTILISASI PELKES
PESERTA SANGAT 2014 MENINGKAT
BESAR
Rasio klaim
Sumber : Laporan Manajemen Des
104%
20
2014 & Agustus 2015
PEMANFAATAN JKN OLEH PESERTA
UC RJTL Rp
287.990
UC RITL Rp
4.553.000
Sumber data: 22
Laporan Manajemen Grup Kepesertaan dan UPMP4 bulan Oktober 2015
PERTUMBUHAN PESERTA
PBPU
Jml Peserta PBPU
16,300,000
Dari total 13,6 Juta Pekerja
14,300,000
14,111,735 Bukan Penerima Upah
13,641,469
13,294,099
12,972,437 (Pekerja Mandiri), tingkat
12,655,208
12,300,000 12,283,379
11,803,107 pemanfaatan layanan
11,268,451
10,561,190
sebesar :
10,300,000
9,877,935 15,1 Juta kunjungan
9,052,859
8,300,000
Rawat Jalan Lanjutan
7,634,687
7,017,231
dan
6,300,000
6,035,181
2,96 Juta kasus Rawat
4,989,674 Adverse Selection
Inap di Rumah Sakit &
4,300,000 4,080,932
3,465,478
Kolektibiltas Iuran
2,680,352
2,300,000
1,920,366
1,416,930
856,464
369,121
300,000
Peserta yang mendaftar adalah
peserta sakit, ketika sehat cenderung
tidak lagi membayar iuran
Jml Peserta
Sumber data:
Laporan Rekapitulasi Master File Kepesertaan BPJS Kesehatan per 16 Oktober 2015
PENAMBAHAN FKTP KERJASAMA
Trend Pertumbuhan FKTP
20500
19,657
19,657
19,619
19,436
19500
18,644 18,510
18,437 18,347
18500
17,673
Jumlah Faskes
18.547
18.547
17,492
17500
16,831
16500
16,047
14500
Jan 14 Juni 14 Des 14 Ja n 15 Jun 15 Sep 15
Bulan
Sumber Data :
1. Luaran Aplikasi RefFaskes Online sd 30 September 2015
2. Luaran Hasil Perhitungan Kapitasi Sept 2015 (Grup OTI & Grup Kepesertaan)
3. Laporan Profiling Divisi Regional 24
JUMLAHFASKES
JUMLAH FASKESRUJUKAN
RUJUKAN
DATA BUK
Tgl 6 Okt-2015
25
PENAMBAHAN FKRTL KERJASAMA
2,000
1,800
1,600
1,400
1,200
1,000 48%
800
600
400
200
-
Des-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Des-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15
FKRTL Kerja Sama FKRTL Swasta
48% dari FKRTL yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan adalah
milik swasta
57% dari FKRTL milik swasta yang terdaftar sudah bekerja sama dengan 26
BPJS Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id
10 GROUP CBGS RAWAT
JALAN
BERBIAYA TERBESAR
27
Data sd beban Juli 2015
10 GROUP CBGS RAWAT
INAP BERBIAYA TERBESAR
28
UTILISASI PENYAKIT
KATASTROFIK
5. TANTANGAN PELAYANAN
OBAT
BAGI PESERTA JKN
33
PENGADAAN OBAT
E-Katalog
Ketersediaan
obat??
Kondisi Saat ini
Permenkes 28 Tahun 2014
KEMENKES e_katalog@kemkes.go.id
Faskes
BPJS
KESEHATAN
KP
BPJS
KESEHATAN
Divre
Faskes
BPJS
KC
keluhan.obat@bpjs-kesehatan.go.id
KENDALA LAPANGAN
Permasalahan:
1) E-catalog obat tahun 2014 dipublish pertama kali pada
tanggal 17 Maret 2014 untuk 270-an item dari 913 item
sediaan
2) Sampai saat ini (tanggal 30 November 2015) masih ada
item obat Formularium Nasional yang belum memiliki
plafon harga di e-catalog
3) Belum semua Apotek PRB dan RS Swasta dapat
memesan obat E-katalog (Surat Pemesanan obat manual
sering ditolak Pabrik Obat)
Dampak:
a. Bagaimana Acuan nilai ganti harga obat di luar paket kapitasi dan INA-
CBGs yang harganya belum tercantum di dalam E-catalog?
Diterbitkan Kepmenkes Nomor HK 02.02/Menkes/372/2015 tanggal 18
September 2015 tentang Harga Dasar Obat Program Rujuk Balik,
Penyakit Kronis dan Sitostatika. Obat yang lain yang belum ada
acuan harga dasar obatnya : Surat Direksi BPJS Kesehatan No.
9482/III.2/2014, BPJS Kesehatan menunda penagihan obat-obatan di luar kapitasi
dan INA CBGs yang harga obatnya belum ditetapkan di dalam E-Katalog dengan
tetap mempertimbangkan kadaluarsa klaim 38
b. Kendala ketersediaan obat untuk peserta
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
6. HARAPAN
40
Harapan
1. Semua obat yang tercantum dalam Fornas, harganya sudah
diakomodir dalam E-Katalog 2014
2. Adanya sosialisasi mengenai pemesanan obat E-katalog 2014
secara SP Manual, khususnya kepada Industri farmasi dan
distributor farmasi
3. Perlunya kepastian mengenai kuota yang telah terpenuhi dalam
PKS antara LKPP dan Industri Farmasi
4. Adanya ketegasan kepada industri Farmasi dan distributor farmasi
dalam komitmen melayani obat JKN kepada seluruh stakeholder
5. Adanya komunikasi aktif dan tanggapan segera atas
permasalahan ketersediaan obat yang disampaikan melalui email
maupun lewat telp
41
Terima kasih