Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI INFORMASI PENYAKIT (Materi PBW)

Teori Simpul

SUMBER AMBIENT MANUSIA DAMPAK KES


Melalui wahana

Alamiah Udara Komponen Akut


Penderita Air lingk. berada Subklinik
Penyakit Makanan dalam; darah Samar
Infeksi Binatang lemak, urine, Sehat
Mobil Penular jaringan dll (Seimbang)
Industri

1 2 3 4
Gambar : Dinamika Perubahan Komponen Lingkungan yang berpotensi memberikan dampak
kesehatan (Achmadi, 1991)
Informasi Simpul-simpul

1) Simpul A
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian emisi pencemaran udara
(mobil, industri, dll) sumber pencemaran air (rumah tangga, industri
dll) sumber penyakit menular (penderita Thypus, penderita malaria
dll) atau sumber perubahan alamiah, misalnya gunung berapi
2) Simpul B
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian bila komponen
lingkungan tersebut sudah berada disekitar manusia, (contoh :
komponen konsentrasi pencemaran udara, kadar kandungan residu
pestisida dalam sayur-mayur, bakteri E. Coli dalam air minum, dll)
3) Simpul C
Pengamatan, pengukuran kadar Pb. Dalam darah, kadar Merkuri dlm
rambut, kadar COHb dalam darah, kadar DDT dalam lemak tubuh
ataupun Plasmodium spp dalam darah, dll
4) Simpul D
Pengamatan, pengukuran dan pengendalian Prevalensi korban
keracunan, prevalensi penderita kanker paru akibat asap rokok,
kanker kulit akibat sinar Ultraviolet, ataupun penderita penyakit
menular lainnya
Klasifikasi Manifestasi Klinik Gangguan
Kesehatan Akibat Lingkungan

1) Kelompok Penderita Akut


Jumlahnya relatif sedikit, memiliki gejala klinis jelas, perlu tindakan
segera dan sering diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Misalnya
penderita keracunan pestisida dosis besar dan penderita demam
Thypus

2) Kelompok Penderita Subklinik


Jumlahnya relatif banyak, memiliki gejala klinis tidak jelas namun
memiliki tanda (indikator) laboratorium khas, sering dihubungkan
dengan penyakit yang diperoleh dari tempat pekerjaan. Contoh :
Anemia pada pekerja pompa bensin, peningkatan kadar COHb darah
polisi lalu lintas, dll

3) Kelompok Penderita dengan Gejala Samar


Jumlahnya amat besar gejalanya tidak khas baik secara klinik
maupun secara laboratorika, akibat pemaparan pada komponen
lingkungan dalam intensitas rendah atau dosis kecil. Misalnya
sekelompok orang yang mengkonsumsi makanan yang mengandung
bahan pewarna sintesis berbahaya, pestisida dalam dosis kecil.
Kelompok penderita dengan gejala samar ini dapat berkembang
menjadi gangguan kesehatan lain, misalnya kanker (Carcinogenic)
PENGUKURAN POTENSI DAMPAK
KESEHATAN

INFORMASI POTENSI DAMPAK DITENTUKAN ATAU DIUKUR


DENGAN MENGACU KEPADA INDIKATOR YANG SUDAH
DITENTUKAN
BEBERAPA INDIKATOR KESEHATAN DAPAT DIKEMUKAKAN
ANTARA LAIN :
1. ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE, CDR)
2. ANGKA KEMATIAN BAYI (INFANT MORTALITY RATE, IMR)
3. ANGKA KEMATIAN IBU (MATERNAL MORTALITY RATE,
MMR)
4. UMUR HARAPAN HIDUP
5. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)
6. ANGKA PREVALENSI KURANG KALORI PROTEIN
7. BERAT BADAN BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
ANGKA KEMATIAN KASAR

ADALAH JUMLAH SEMUA KEMATIAN YANG DITEMUKAN


PADA SATU JANGKA WAKTU TERTENTU (SATU TAHUN)
DIBANDINGKAN DENGAN JUMLAH PENDUDUK PADA
PERTENGAHAN WAKTU YANG BERSANGKUTAN DALAM
PERSEN

RUMUS :
JUMLAH SELURUH KEMATIAN
AKK : ______________________________________X 100%
JUMLAH PENDUDUK PERTENGAHAN
ANGKA KEMATIAN BAYI

ADALAH JUMLAH SELURUH KEMATIAN BAYI (UMUR


DIBAWAH 1 TAHUN) PADA SATU JANGKA WAKTU
TERTENTU DIBAGI DENGAN JUMLAH SELURUH KELAHIRAN
HIDUP DALAM PERSEN

RUMUS :
JUMLAH SELURUH KEMATIAN BAYI
AKB : _________________________________________X 100%
JUMLAH KELAHIRAN HIDUP
ANGKA KEMATIAN IBU

ADALAH JUMLAH KEMATIAN IBU KARENA KEHAMILAN,


PERSALINAN DAN NIFAS DALAM SATU TAHUN DIBAGI
DENGAN JUMLAH KELAHIRAN HIDUP PADA TAHUN YANG
SAMA DALAM PERSEN

RUMUS :
JUMLAH KEMATIAN IBU KARENA
KEHAMILAN, KELAHIRAN DAN NIFAS
AKI : _________________________________________X 100%
JUMLAH KELAHIRAN HIDUP
ANGKA KESAKITAN

INSIDEN :GAMBARAN TENTANG FREKUENSI PENDERITA


BARU SUATU PENYAKIT YANG DITEMUKAN PADA SUATU
WAKTU TERTENTU DISEKELOMPOK MANUSIA
1. ANGKA INSIDEN
2. ANGKA SERANGAN
3. ANGKA SERANGAN SEKUNDER

PREVALENSI : GAMBARAN TENTANG FREKUENSI


PENDERITA LAMA DAN BARU YANG DITEMUKAN PADA
JANGKA WAKTU TERTENTU DIBAGI DENGAN JUMLAH
PENDUDUK PADA PERTENGAHAN JANGKA WAKTU YANG
BERSANGKUTAN DALAM PERSEN
1. ANGKA PREVALENSI PERIODE
2. ANGKA PREVALENSI POINT
Ukuran-ukuran

ANGKA INSIDEN adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang


ditemukan pada jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada
pertengahan tahun untuk jangka waktu yang bersangkutan dalam persen

RUMUS :

Jumlah Penderita baru


AI = x 100%
Jumlah penduduk yang mungkin terkena
Penyakit pada pertengahan tahun
Ukuran-ukuran

ANGKA SERANGAN adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang


ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena pada saat yang sama dalam persen

RUMUS :

Jumlah Penderita baru suatu saat


AS = x 100%
Jumlah penduduk yang mungkin terkena
Penyakit pada saat itu
Ukuran-ukuran

ANGKA SERANGAN SEKUNDER adalah jumlah penderita baru suatu


penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan
jumlah penduduk dikurangi penderita yang pernah terkena pada
serangan pertama dalam persen

RUMUS :

Jumlah Penderita baru serangan kedua


ASS= x 100%
Jumlah penduduk Penduduk yang terkena
pada serangan pertama
Ukuran-ukuran

ANGKA PREVALENSI PERIODE adalah jumlah penderita lama dan


baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka waktu tertentu
dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu
bersangkutan dalam persen

RUMUS :

Jumlah Penderita lama dan baru


APP= x 100%
Jumlah penduduk pertengahan tahun
Ukuran-ukuran

ANGKA PREVALENSI POINT adalah jumlah penderita lama dan baru


pada satu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu dalam
persen

RUMUS :

Jumlah Penderita lama dan baru


pada satu saat
APPo= x 100%
Jumlah penduduk saat itu
UMUR HARAPAN HIDUP
DENGAN ADANYA BERBAGAI PROGRAM DI BIDANG KESEHATAN,
ANGKA HARAPAN HIDUP ORANG INDONESIA MENUNJUKAN
PENINGKATAN

UMUR HARAPAN HIDUP DIDAERAH-DAERAH DI INDONESIA MASIH


MEMILIKI RANGE YANG LEBAR, HAL INI DIHUBUNGKAN DENGAN
FAKTOR-FAKTOR :
1. PERBEDAAN TINGKAT KEBERHASILAN SOSIAL EKONOMI
MENURUT HETEROGENITAS WILAYAH
2. PERBEDAAN TINGKAT KEBERHASILAN UPAYA
KESEHATAN MENURUT HETEROGENITAS WILAYAH
3. PERBEDAAN KONDISI LINGKUNGAN DI MASING-MASING
WILAYAH
4. PERBEDAAN TINGKAT KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
SEKTOR-SEKTOR YANG MEMPUNYAI KAITAN BAIK
LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG DENGAN KUALITAS
HIDUP, SEPERTI KEBERHASILAN PENDIDIKAN, PERTANIAN,
PERHUBUNGAN, DLL

Anda mungkin juga menyukai