Tugas Motor Bakar - Combustion
Tugas Motor Bakar - Combustion
PEMBAKARAN
KELOMPOK 4
PEMBAKARAN (COMBUSTION)
Pembakaran di dalam silinder adalah reaksi kimia
persenyawaan bahan bakar dengan udara (oxygen), yang
diikuti dengan timbulnya panas. Panas yang dilepas selama
proses pembakaran inilah yang digunakan untuk
tenaga/power. Dalam proses pembakaran harus mengeluarkan
udara seminimal mungkin, efesiensi bahan bakar dan tenaga
sesuai yang dikehendaki serta pergerakan piston yang sesuai.
DEFINISI UMUM
Pembakaran terbagi menjadi 2 yaitu :
Pembakaran pada mesin Bensin, yaitu : Pembakaran yang menggunakan
bahan bakar bensin (premium, pertamax). Urutan proses pembakaran :
Bahan bakar di campur udara.
Bahan bakar yang telah tercampur udara lalu masuk menuju ruang bakar.
Saat terjadi usaha dalam ruang bakar, busi melontarkan bunga api.
Pembakaran pada mesin diesel, yaitu : Pembakaran yang menggunakan
solar sebagai bahan bakarnya dan udara di kompresikan hingga suhu +-
550 C. Urutan proses Pembakaran :
Udara masuk ke ruang pembakaran lalu di kompresikan hingga suhu
550 C.
Injektor menyemprotkan bahan bakar, lalu bahan bakar terbakar akibat
DEFINISI UMUM
DEFINISI UMUM
SYARAT PEMBAKARAN
PROSES PEMBAKARAN DARI CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR HARUS MENGIKUTI
PERSYARATAN BERIKUT :
1. TEKANAN GAS DALAM SILINDER HARUS NAIK PADA RATA-RATA YANG DI SEDIAKAN, AGAR
OPERASI MESIN HALUS
2. TEMPERATUR GAS TIDAK MELEBIHI BATAS DARI KETAHAN DINDING SILINDER LINER, KEPALA
SILINDER, PISTON & KATUP TERSEBUT DARI PANAS
3. PEMBAKARAN HARUS SELESAI SETELAH HASIL BAHAN BAKAR YANG TIDAK TERBAKAR
DEFINISI UMUM
PARAFINS METHANA
(ALKANA)
OLEFINS (ALKENA)
ACETYLENES
(ALKUNA)
Komposisi Pecahan
(fractional compostion)
Komposisi pecahan adalah salah satu karakteristik dasar dari bahan bakar
yang mempengaruhi kelengkapan pembakaran dan efisiensi bahan bakar
mesin.
Pada mesin diesel, dibagi menjadi dua titik distilasi :
1. 50%, terevaporasi pada suhu 300 oC
2. 85%, terevaporasi pada suhu 350 oC
Pada mesin bensin :
- Dari tiap 10% bensin pada suhu 75-88 oC (indikasi mesin bisa distart pada
suhu rendah)
Komposisi pecahan dari bahan bakar yang digunakan dalam mesin
karburator, yang merupakan faktor penting dalam proses pencampuran
Faktor Penting Pada Bahan Bakar
Komposisi Bahan Bakar : komposisi kimia pada bahan bakar harus diketahui
untuk menghitung banyaknya udara yang dibutuhkan untuk pembakaran, nilai
kalor bensin, dan lain lain
Faktor Penting Pada Bahan Bakar
Nilai Kalor (Heat Value) : nilai kalor tergantung oleh komposisi kimianya
(atom C,H)
Self-Ignition Temperature : temperatur minimum dari campuran udara
dengan bahan bakar untuk terbakar dengan
sendirinya
Flash Point : temperatur minimum dimana akan terbakar saat
menguap, dan apinya akan mati dengan cepat.
Fire Point : temperatur minimum bahan bakar yang mana
akan menguap dan terbakar dengan api. (15-25oC)
Bahan Bakar Mesin Diesel
Grade T-1 = campuran dari fuel oil dengan solar oil fractions, mempunyai
viskositas minimum dan titik tuang terendah (--5oC)
Grade T-2 dan T-3 = Diesel fuel winter grade (untuk temperature diatas -30oC)
Cetane numbernya 40, titik tuang -45oC
Bahan Bakar Mesin Bensin
Dapat dilihat bahwa bahan bakar yang dihasilkan dari minyak bermutu tinggi,
memiliki indeks tertinggi.
TABEL
Diagram indikator skematik menggambarkan efek dari jumlah
cetane pada kurva tekanan yang diperoleh selama pembakaran
berbagai bahan bakar.
Misal A. Cetana
B. Alpha Metil Napthalene
C. Campuran 50% Metana dan 50% Alpha Metil Napthalene
TABEL
Dapat dilihat dari tabel, penggunaan bahan kimia tambahan dalam jumlah
yang bervariasi dapat meningkatkan jumlah cetane dari bahan bakar
tersebut.
Reaksi Pembakaran
1. Pembakaran Sempurna
Dimana seluruh bahan bakar ikut terbakar