Anda di halaman 1dari 14

Nama: Deni Novizar

NIM: 14020212140094
Di dalam pasar ekonomi terdapat 3 bagian aktifitas ekonomi yaitu
Produksi, Distribusi, dan Konsumsi

Tujuannya untuk keadilan dan kesejahteraan.

Dalam prosesnya, mekanisme pasar tidak selalu memperhatikan hal


tersebut.

Efisiensi alokasi sumber daya (barang/jasa) tidak terjadi secara


sempurna sehingga terjadi kegagalan pasar (market failure).

Menuntut campur tangan pemerintah dalam mengatasi hal tersebut.

Namun,bukan berarti setelah pemerintah campur tangan dalam


ketidak sempurnaan pasar permasalahan selesai.

Kegagalan Pemerintah (Government Failure) dapat menjadi


penghambat dalam mewujudkan kesempurnaan pasar.
1).Peran Alokasi, Peran Distribusi, dan Peran stabilisasi

A.Peran Alokasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibutuhkan
terutama dalam hal penyediaan barang-barang yang tidak dapat
disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut
juga barang publik. Karena dalam sistem perekonomian suatu
negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan
dapat diperoleh melalui sistem pasar.
Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan,
serta keadilan.
B. Peran Distribusi

Peranan distribusi ini merupakan peranan pemerintah


sebagai distribusi pendapatan dan kekayaan. Pemerintah dapat
merubah distribusi pendapatan masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak
progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi
orang kaya dan relatif lebih kecil bagi orang misin, disertai
subsidi bagi golongan miskin. Secara tidak langsung, bisa melalui
kebijaksanaan pengeluaran pemerintah, misalnya:pembangunan
perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana (RSS)
yang lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk
golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan
lain sebagainya.
C.Peran Stabilisasi

Menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan


menggabungkan kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-
kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk
meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat
sehingga dapat mempertahankan full employment dan
menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan stabilisasi
pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan
perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan
permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-
masalah tersebut akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang
lain secara berturut-turut, seperti pengangguran, stagflasi, dll.
2).Peran Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Lewis mengemukakan 9 Peran pemerintah yang


berhubungan dengan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
yakni :
1.Memelihara jasa publik
2.Mempengaruhi masyarakat
3.Memperbanyak institusi ekonomi
4.Mempengaruhi penggunaan sumber daya
5.Mempengaruhi distribusi pendapatan
6.Mengatur jumlah uang beredar
7.Mengatur fluktuasi
8.Memastikan tak ada pengangguran
9.Mempengaruhi tingkat investasi
3).Pemerintah sebagai Pelindung Hak Asasi Ekonomi
Masyarakat

Tanpa adanya perlindungan pemerintah terhadap hak-hak


individu, manusia akan berusaha untuk menemukan cara
melindungi hak mereka sendiri, yang tentunya hal ini akan sangat
mengurangi efisiensi ekonomi. Operasi dari sebuah ekonomi
pasar tergantung pada perlindungan terhadap hak-hak individu,
yang merupakan fungsi utama dari setiap pemerintah. Tanpa
perlindungan tersebut, niscaya ekonomi akan menjadi sangat
buruk.
Beberapa faktor penyebab kegagalan pasar sebagai berikut :
A.) Persaingan Tidak Sempurna
Persaingan tidak sempurna adalah pasar yang jumlah
penjual dan pembeli tidak sebanding atau tidak seimbang.
Kemungkinan yang terjadi adalah pasar dikuasai oleh satu penjual
atau beberapa penjual, sedangkan pembelinya juga satu atau
beberapa pembeli yang menguasai pasar. Salah satu contoh dari
persaingan tidak sempurna adalah pasar monopoli.
Masalah yang ditimbulkan Pasar Monopoli :
a. Hilang atau Berkurangnya Kesejahteraan Konsumen
(Dead Weight Loss)
b. Menimbulkan Eksploitasi Terhadap Konsumen dan Pekerja
c. Memburuknya Kondisi Makroekonomi Nasional
d. Memburuknya Kondisi Perekonomian Internasional
B.) Barang Publik ( Public Goods )
Secara umum barang publik biasa dipahami sebagai sesuatu yang
dapat dinikmati atau dibutuhkan oleh semua orang. Suatu barang publik
merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya
dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk mendapatkannya. Barang publik adalah barang yang apabial
dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang
lain akan barang tersebut. Barang publik memiliki sifat non-rival dan non-
eksklusif.

C.) Eksternalitas ( Externality )


Adanya efek yang dirasakan oleh orang lain atas kegiatan yang kita
lakukan baik itu efek positif maupun negatif dalam bahasa ilmu ekonomi
disebut dengan eksternalitas. Eksternalitas ini merupakan sampingan
yang terjadi atas perilaku seorang manusia dalam melakukan kegiatan
sehari hari atau pun kegiatan produksi yang dilakukan suatu
perusahaan.
D.) Sumber Daya Milik Bersama ( Common Resources )
Common resources (sumber daya milik bersama) adalah suatu
sumber daya yang tidak ada pemiliknya dan dipakai secara bersama-
sama. Sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang publik,
tidak ekskludabel yaitu sumber-sumber daya ini tersedia secara gratis
bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya. Namun, tidak seperti
barang publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaing.
pemanfaatannya oleh seorang akan mengurangi peluang orang lain
melakukan hal serupa. Contoh : Ikan di laut, Air, Udara bersih, dan Jalan
Raya.

E.) Kegagalan Informasi ( Asymetric Information )


Maksudnya, salah satu pihak yang bernegosiasi di pasar memiliki
informasi yang berhubungan dengan barang yang diperdagangkan
sementara pihak lain tidak. Ketidaksamaan informasi ini dapat
mengakibatkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi
pihak yang lain.
Menurut Mangkusoebroto (1999) kegagalan pemerintah disebabkan oleh
empat hal, yaitu:

1.) Informasi yang terbatas


Misalnya, kebijakan pemerintah untuk menghapuskan subsidi
pupuk bagi petani sangat sulit untuk diperhitungkan secara akurat
dampaknya bagi seluruh masyarakat.

2.) Pengawasan yang terbatas atas reaksi swasta


Misalnya, apabila pemerintah menurunkan subsidi BBM khususnya
untuk bensin. Hal ini akan menyebabkan pemilik mobil beralih
kepemilikan kendaraan yang menggunakan solar sehingga permintaan
akan solar menjadi meningkat dan harganya naik. Dalam hal ini karena
pertimbangan untuk memiliki mobil sepenuhnya berada pada
swasta/masyarakat maka pemerintah tidak dapat melarang seseorang
untuk menjual mobil yang menggunakan bensin ke mobil yang
menggunakan solar.
3.) Pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat
Pemerintah tidak dapat mengawasi secara ketat perilaku para
birokrat, sedangkan pelaksanaan kebijakan pemerintah umumnya
didelegasikan pada berbagai tingkatan birokrat yang mempunyai
persepsi dan kepentingan yang berbeda-beda, sehingga kebijakan
pemerintah mungkin menimbulkan hasil yang berbeda dengan apa yang
dinginkan.

4.) Hambatan dalam proses politik


Dalam suatu negara demokratis terdapat pemisahan wewenang
antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan legislatif. Sering terjadi
kebijakan yang akan dilaksanakan oleh eksekutif terhambat oleh proses
pengambilan keputusan karena harus disetujui dahulu oleh pihak
legislatif.

5.) Aksi pencarian keuntungan (rent seeking)


Praktek mencari keuntungan ini bisa dilakukan oleh aparat atau
oknum tertentu yang mempunyai otoritas tertentu, sehingga pihak-pihak
yang berkepentingan bisa memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk
keperluan tertentu, untuk menghindari resiko yang lebih besar.
Kesimpulan
Peran pemerintah yang semakin besar dalam perekonomian
tidak dapat dilepaskan dari kegagalan pasar (market failure).
Kegagalan pasar inilah yang pada mulanya menjadi latar
belakang dirasa perlunya campur tangan pemerintah. Barton
(2000) menyebutkan bahwa dalam ekonomi pasar yang
dikendalikan oleh pemerintahan yang dipilih secara demokratis,
hanya ada dua alasan bagi pemerintah untuk masuk ke dalam
aktivitas masyarakat, yaitu : social equity dan kegagalan pasar.
Berdasarkan alasan-alasan itu, secara garis besar peran
pemerintah dengan public policies-nya adalah mengkoreksi
kegagalan pasar untuk memperbaiki efisiensi produksi dan
alokasi sumber daya dan barang, serta merealokasi oportunitas
dan barang untuk mencapai nilai-nilai distribusional dan nilai-
nilai lainnya ( Weimer dan Vining, 1992 ). Selain
itu,ketidakefisienan alokasi ataupun distribusi ekonomi bukan
hanya saja mengenai kegagalan pasar tetapi juga kegagalan
pemerintah dalam melaksanakan perannya ( government failure ).
Saran

Dalam hal bidang perekonomian, pemerintah harus


menjamin seluruh elemen masyarakat memperoleh kesempatan
yang sama dalam mencapai kesejahteraannya masing-masing.
Oleh karena itu, kegagalan pemerintah ( Government Failure )
harus diminimalisir agar seluruh masyarakat dapat memperoleh
barang/jasa secara adil dan merata. Selain itu, dibutuhkan juga
sebuah komitmen bersama dari seluruh stakeholders yang
terlibat dalam bidang perekonomian untuk menciptakan sebuah
proses ekonomi yang bermartabat dan adil.

Anda mungkin juga menyukai