Anda di halaman 1dari 7

KEJAYAAN ZAMAN SRIWIJAYA

KELOMPOK 1
KARTIKA MILA CAHYA NINGSIH
PRICILLA FEBIATI SIHOTANG
SAFIRA NURHASIMAH
SANIA AMELIA RAHMAWATI
SHINTA AYU WULANSARI
ULI SINYALURI
MASA KEJAYAAN SRIWIJAYA
Pusat : didirikan disekitar Palembang, di tepian Sungai Musi. (diajukan
oleh Coedes, dan didukung oleh Pierre-Yves Manguin.)
Berdiri pada abad VII-XII yang diperkuat dengan bukti ditemukannya
Prasasti siddhayatra.
Zaman Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra (600-
1400)
Memakai bahasa Melayu Kuno dan menggunakan huruf Palawa.
Kerajaan Maritim yang mengandalkan jalur perhubungan laut.
Kekuasaannya menguasai Selat Sunda (686), kemudian Selat Malaka
(775).
Mempunyai sistem perdagangan yang baik, pemerintahnya melalui
pegawai raja membentuk suatu badan yang dapat mengumpulkan
hasil kerajinan rakyat sehingga rakyat mengalami kemudahan dalam
pemsarannya.
Sistem pemerintahannya : pegawai pengurus pajak, harta benda
kerajaan, rohaniawan yang menjadi pengawas teknis pembangunan
gedung-gedung dan patung-patung suci sehingga saat itu kerajaan
dapat menjalankan sistem negaranya dengan nilai-nilai ketuhanan.
Kerajaan mendirikan Universitas Agama Budha yang sudah dikenal di
Asia. (Pelajar dari Universitas ini dapat melanjutkan studi ke India,
banyak guru-guru tamu yag mengajar di sini dari India, seperti
Dharmakitri.
Cita-cita kerajaan bersama dalam suatu negara telah tercermin pada
kerajaan Sriwijaya, sebagaimana tersebut dalam perkataan marvuat
vannua CriwijayaSiddhayatra Subhiksa (suatu cita-cita negara yang
adil dan makmur).
Dokumen tertulis yang membuktikan terdapatnya unsur-unsur yang
terdapat di dalam Pancasila ialah prasasti-prasasti di Talaga Batu,
Kedukan Bukit, Karang Brahi, Talang Tuo, dan Kota Kapur. Pada
hakikatnya nilai-nilai budaya bangsa semasa kejayaan Sriwijaya telah
menunjukkan nilai-nilai pancasila sebagai berikut :
1. Nilai sila pertama, terwujud dengan adanya umat agama Budha dan Hindu
hidup berdampingan secara damai. Pada kerajaan Sriwijaya terdapat pusat
kegiatan pembinaan dan pengembangan agama Budha.
2. Nilai sila kedua, terjalinnya hubungan antara Sriwijaya dengan India (Dinasti
Harsha). Pengiriman para pemuda untuk belajar di India. Telah tumbuh nilai-
nilai politik luar negeri yang bebas dan aktif.
3. Nilai sila ketiga, sebagai negara maritim, Sriwijaya telah menerapkan konsep
negara kepualuan sesuai dengan konsepsi wawasan nusantara.
4. Nilai sila keempat, Sriwijaya telah memiliki kedaulatan yang sangat luas,
meliputi (Indonesia sekarang) Siam, dan Semenanjung Melayu.
5. Nilai sila kelima, Sriwijaya menjadi pusat pelayanan dan perdagangan, sehingga
kehidupan rakyatnya sangat makmur.
Daftar Pustaka
Website, Kronologis Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia,
https://tsanasnabillah.wordpress.com/2016/07/05/kronologis-
sejarah-perjuangan-bangsa-indonesia/, diperoleh September 2016.
Website, Kerajaan Sriwijaya, https://id.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya,
diperoleh September 2016.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai