Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

OS GLAUKOMA
ABSOLUT
dr. Agus F Razak, Sp.M

IKHRI ZUL APSA


NIM. I4A012100
PENDAHULUAN Glaukoma berasal dari dari kata Yunani
Glaukos yang berarti hijau kebiruan yang
memberikan kesan warna tersebut pada
pupil glaukoma. Kelainan mata glaukoma
ditandai dengan meningkatnya tekanan bola
mata, atropi papil, saraf optik dan
menciutnya lapang pandang.
Diseluruh dunia Glaukoma sebagai penyebab
kematian yang tinggi. Dua persen penduduk
dunia berusia lebih dari 40 tahun menderita
Glaukoma. Meskipun jarang glaukoma dapat
juga ditemukan pada usia 20-an tahun. Pria
lebih banyak dari pada wanita. Hampir 80.000
penduduk Amerika serikat buta akibat
glaukoma sehingga penyakit ini menjadi
penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik terbaru
oleh WHO terlihat bahwa Glaukoma
merupakan penyebab kebutaan kedua setelah
katarak
ETIOLOGI

Penyakit yang ditandai dengan


peningkatan tekanan intraokuler ini
disebabkan karena bertambahnya
produksi cairan mata oleh badan
silier dan berkurangnya
pengeluaran cairan mata didaerah
sudut bilik mata atau dicelah pupi
Klasifikasi
Klasifikasi Vaughen untuk glaukoma adalah Glaukoma primer, Glaukoma kongenital,
Glaukoma sekunder dan Glaukoma absolut. Glaukoma absolut merupakan stadium
akhir dari glaukoma dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata
yang memberikan gangguan fungsi lanjut
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. 0
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 56 tahun
Pekerjaan : Swasta (supir)
Alamat : Batu licin
Mata kiri nyeri dan tak dapat melihat lagi
Keluhan
Utama
Os mengeluhkan tidak bisa melihat sejak 1 tahun yang lalu yang muncul secara perlahan
Riw. Penyakit lahan dengan gejala awal sakit kepala hanya sebelah kiri diikuti pandangan berbayang dan
kabur mata sebelah kiri, kemudian lambat laun sampai tidak bisa melihat sama sekali.
Sekarang Pada saat penderita berusia dini dahulu (OS tidak ingat usia kapan) penderita pernah
terjatuh saat bermain bola. Penderita tidak ingat saat itu mata berdarah atau tidak. Hanya
terasa perih sekali. Kemudian penderita dibawa ke puskesmas dan diberi obat. Rasa sakit
berkurang namun penglihatan penderita masih kurang jelas. Saat penderita sekolah
penglihatan penderita semakain berkurang dan akhirnya penderita tak dapat melihat lagi.
Os mengaku gejala ini mengganggu aktifitasnya sebagai supir sehari hari.
Awalnya OS 1 tahun yang lalu pergi ke RSUD Husada kemudian dari sana dirujuk ke RSUD
Ulin untuk pengobatan lebih lanjut.

Riw. Penyakit Penderita masuk rumah sakit Husada akibat penyakit mata dan dirujuk ke ulin untuk
pengobatan lebih lanjut dan tidak pernah menderita penyakit berat sebelumnya
Dahulu:
Riw. Penyakit Tidak ada keluarga penderita yang menderita DM, Hipertensi, batuk lama, atau penyakit
menular lainnya
Keluarga:
Riw. Alergi Tidak ada
Status Generalis
Kesadaran : Kompos mentis
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x / menit,
reguler
RR : 18 x/ menit,
reguler
Suhu : 36,7 0C
Status Lokalis :

OD OS

6/6 Visus 0

PEMERIKSAAN FISIK Sentral Kedudukan Sentral

Normal Gerak Normal

Edema (-) Palpebra Edema (-)

Hiperemis (-) Konjungtiva Hiperemis (+), Sekret (-)

Jernih Kornea keruh

Hiperemi kornea (-) Sklera Hiperemi kornea (+)

Cukup BMD Sulit di evaluasi

Reguler Iris Sulit di evaluasi

RC (+) Pupil Sulit di evaluasi

Jernih Lensa Sulit di evaluasi

Pemeriksaan tambahan : Palpasi bola mata cara digital Keras


CT - SCAN
Diagnosis
OS Glaukoma Absolut

DIAGNOSIS Rencana Terapi


& Medikamentosa (sebelumnya)
RENCANA TERAPI Asetazolamide (glaucon) 3 x 250 mg p.o
Asam Mefenamat 2 x 500 mg p.o
Medikamentosa (sekarang)
Asetazolamide (Glaucon) 3 x 250 mg p.o
Timolol 0,5% 2x1 OS
Asam Mefenamat 2 x 500 mg p.o
DISKUSI
Glaukoma absolut merupakan glaukoma yang terbengkalai, stadium akhir dari glaukoma
dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi
lanjut. tidak penting apakah penyebabnya glaukoma primer atau sekunder. Kebutaan yang
disebabkan oleh serangan akut atau karena kenaikan tekanan intraokular sering menimbulkan
rasa sakit yang hebat.
Pada Glaukoma absolut ini biasanya matanya keras karena tekanan intraokuler yang sangat
tinggi, buta dan sering sakit sekali. Timbulnya serangan yang tidak mendapat pengobatan
membuat keadaan memburuk sehingga menjadi buta. Pada pemeriksaan stadium ini :
Tanda kongesti tidak ada, terkecuali injeksi episklera dan injeksi perikornea
Kornea jernih atau keruh oleh sel pigmen dari iris pada endotel sedikit sensitif
Pupil sangat lebar, warna kehijauan dan tak bergerak pada penyinaran
Iris atropi, tipis dan kelabu
Lensa mungkin katarak.
Bilik mata depan dangkal mungkin keruh oleh sel pigmen iris
Tensi intraokuler sangat tinggi.
Fundus terdapat penggaungan dan atropi dari papil saraf optik. (bila media refraksi jernih)
DISKUSI
Pada kasus ini penderita di diagnosis sebagai Glaukoma absolut mata kiri berdasarkan
anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesa diketahui bahwa pada awalnya ada riwayat
trauma pada usia dini (pasien lupa umur berapa) terjatuh dengan posisi kepala belakang
duluan kemudian sampai penderita tak dapat melihat lagi. Peningkatan tekanan intraokuler
tidak terlalu dirasakan oleh penderita karena penderita langsung mendapat terapi analgetik
dari puskesmas.
Sebelumnya penderita mengeluh matanya nyeri sekali dan sakit kepala sebelah kiri yang hebat.
Pada pemeriksaan fisik terlihat penderita kesakitan, kepala terasa nyeri sekali. Terlihat kornea
putih, bilik mata yang dangkal, terdapat hiperemis konjungtiva dan injeksi silier. Pada palpasi
bola mata terasa keras dan nyeri.
DISKUSI
KASUS Teori
Pada kasus ini penderita merasa Pasien diberikan terapi
sakit sekali pada kepala bagian medikamentosa dan pemberian obat
kirinya dan pada mata kiri sudah simptomatik untuk mengurangi gejala
tidak bisa melihat lagi. yang dirasakan. Saat masuk penderita
mendapat pengobatan Asetazolamide
untuk menurunkan produksi Humor
aquos sehingga tekanan
intraokularnya juga menurun. Selain
itu penderita juga diberikan Asam
mefenamat sebagai analgetik.
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus Glaukoma Absolut bola mata kiri pada seorang laki-laki berusia 56
tahun. Penderita datang ke Poli Mata dengan keluhan kepala sebelah kiri nyeri dan juga mata kiri
nyeri sampai tidak bisa melihat. Dari anamnesa didapatkan keterangan bahwa sebelumnya Pada
saat penderita berusia dini dahulu (OS tidak ingat usia kapan) penderita pernah terjatuh saat
bermain bola. Kemudian 3 hari ini penderita mengeluh sakit kepala sebelah kiri. Pada
pemeriksaan fisik inspeksi terlihat kornea keruh, bilik mata depan keruh, hiperemi kornea dan
hiperemis konjungtiva. Untuk palpasi teraba keras dan sakit. Pengobatan yang diberikan
sebelumnya pada pasien yakni Asetazolamide 3 kali 1 tablet (250 mg), Asam mefenamat 2 x 500
mg yang diberikan setelah makan sebagai analgetik bila diperlukan. Terapi sekarang yang
didapatkan berupa Asetazolamide 3 kali 1 tablet (250 mg) dan Timolol 0,5% 2 kali sehari tetes
mata kiri serta Asam mefenamat 3 kali 1 tablet. Pasien direncanakan untuk kontrol ke poli kembali
untuk meliat perkembangan penyakitnya.

Anda mungkin juga menyukai