Anda di halaman 1dari 42

AUDIO & VIDEO

AUDIO
AUDIO
Didalam sistem multimedia interaktif, elemen audio dapat
digunakan untuk membantu proses penyajian suatu materi.
Audio juga dapat menjadi daya tarik perhatian audience agar lebih
berminat mengikuti proses presentasi.
Ukuran
Jumlah waktu yang diperlukan untuk terjadinya suatu getaran atau
gelombang dinamakan perioda (T). Sedangkan jumlah gelombang
yang terjadi setiap detik dinamakan frekuensi (f) dengan satuan
m/dt (Hz).
1 Hz = 0,001 KHz
Suara yang dapat diterima telinga manusia berkisar antara 20 Hz s.d
20.000 KHz
Gelombang Analog
Audio Digital
Audio digital dibuat saat mengonversikan sebuah
gelombang suara ke dalam angka prosesnya
disebut digitizing (mendigitalkan).
Suara digital merupakan sampel suara.
Setiap fraksi n dalam satu detik, sampel suara
diambil dan disimpan sebagai informasi digital dalam
bit dan byte.
Kualitas dari recording digital : tergantung pada
seberapa sering sampel diambil (angka sampling atau
frekuensi, dihitung dalam kilohertz, atau seribu
sampel per detik) dan berapa banyak angka yang
digunakan untuk merepresentasikan nilai dari tiap
sampel (bitdepth, ukuran sampel, resolusi, range
dinamis).
Audio Digital Converter
Analog to Digital Converter (ADC) mengubah amplitudo sebuah
gelombang analog ke dalam waktu interval (samples), sehingga
menghasilkan representasi digital dari suara.
Digital to Analog Converter (DAC) mengubah suara digital ke alat
suara analog (speaker)
Audio Digital

Semakin sering mengambil sampel dan


semakin banyak data yang disimpan
mengenai sampel, semakin bagus
resolusi dan kualitas suara yang
ditangkap ketika diputar
Analog to Digital Conversion
Sampling Rate
Frekuensi
Tiga frekuensi yang sering digunakan dalam
multimedia adalah kualitas CD :
44.1 kHz
22.05 kHz
11.025 kHz
Ukuran sampelnya 8 bit dan 16 bit. Semakin besar
ukuran ukuran sampel, semakin baik data yang
mendeskripsikan suara.
Ukuran sampel 8-bit menyediakan 256 unit untuk
mendeskripsikan range dinamis atau amplitudo (level
suara dalam satu waktu) dari potongan suara yang
ditangkap.
Sistem Pengkodean Audio Digital
Gelombang audio umumnya bersifat kontinu dan diubah ke dalam
bentuk diskrit.
Langkah yang dilakukan adalah :
Pengambilan sampling
Kuantisasi
Pengkodean
Pengambilan Sampling
Perubahan proses yang bersifat kontinu ke proses yang bersifat
diskrit
Contoh Sampling (1)

Ketika melakukan sampling gelombang dengan ADC, terdapat dua


kendali :
Sampling rate : berapa banyak sample yang diambil perdetik
Sampling precision : berapa banyak perbedaan gradasi (level
kuantisasi) yang mungkin ketika mengambil sample
Contoh
Asumsi :
Sampling (2)
Sampling rate = 1000 per detik
Precision = 10

The green rectangles represent samples. Every one-


thousandth of a second, the ADC looks at the wave
and picks the closest number between 0 and 9. The
number chosen is shown along the bottom of the
figure. These numbers are a digital representation of
the original wave.
Contoh Sampling (3)
Ketika DAC membuat kembali gelombang berdasarkan
representasi digital tadi, maka akan didapat seperti garis
biru berikut :

You can see that the blue line lost quite a bit of the
detail originally found in the red line, and that means
the fidelity of the reproduced wave is not very good.
This is the sampling error.
Contoh Sampling (4)
Ketika DAC membuat kembali gelombang berdasarkan
representasi digital tadi, maka akan didapat seperti garis
biru berikut :

You can see that the blue line lost quite a bit of the
detail originally found in the red line, and that means
the fidelity of the reproduced wave is not very good.
This is the sampling error.
Contoh Sampling (5)
Sampling error dapat dikurangi dengan menaikkan
sampling rate dan precision. Gambar berikut sample
rate dan precision dinaikkan 2 kali lipat (20 gradasi
pada rate 2000 sample per detik)
Contoh Sampling (6)
In the following figure, the rate and the precision have
been doubled again (40 gradations at 4,000 samples per
second) :
Kesimpulan
Semakin tinggi rate dan precision, ketepatan (fidelity) representasi
analog ke digital semakin mendekati original.
Pada sound CD, fidelity sangat penting, sehingga sampling rate yang
digunakan adalah : 44,100 sample per second dan jumlah gradation
adalah 65,536. Pada level ini output DAC sangat mendekati
gelombang aslinya (perfect untuk pendengaran manusia).
VIDEO
VIDEO
Gambar pada video direpresentasikan secara elektronik dan teknik
untuk meng-encode warna
Proses dilakukan dengan konversi dari bentuk analog ke bentuk
digital.
Implikasi terjadi pada teknik kompresi.
Sumber Gambar Video
Gambar pada televisi dibagi menjadi urutan garis horizontal yang
disusun dalam suatu barisan yang men-scan layar dari atas hingga
ke bawah, yang dinamakan raster.
Jumlah baris dan bagaimana pengaturannya selama proses scan
tergantung pada jenis display yang bekerja dan signal TV yang
dipancarkan (broadcast).
Relevansi Issue Video
Ukuran gambar (picture) pada system TV yang
berbeda
Standard kecepatan frame (frame rates) yang
berbeda (US, Eropa, dll)
Aspect ratio (proporsi perbedaan antara lebar dan
tinggi) dan konversi antara standard yang berbeda
Gelombang analog dan bagaimana meng-kodekan
menjadi image digital
Pengkodean luma and chroma : video sering
direpresentasikan sebagai image black dan white
(dikenal luma atau Y) dengan beberapa komponen
warna (dikenal sebagai chroma atau Cb dan Cr)
Video Analog
Kamera mengkonversi gambar ke media penyimpan untuk
ditransimisikan yang ditangkap ke dalam sinyal analog dan
dikirimkan/disimpan ke penerima.

Tempat
Penyimpanan
Display

Transmitter Receiver
Video Digital
Menggunakan kamera, display dan komponen
tambahan ADC (Analog to Digital Converter).
Proses encoding
Konversi gambar ke media penyimpan digital
Proses decoding kembali dalam format digital standar
Proses DAC (Digital to Analog Converter).
Tempat
Penyimpanan

ADC Transmitter
Encoding

Display DAC
Encoding Receiver
Konektor
Standard Penyiaran Video
Terdapat dua standard untuk TV analog : NTSC dan PAL, beberapa
standard lain merupakan derivatif dari dua standard tersebut.
Di Perancis menggunakan standard SECAM, namun secara umum
sama dengan PAL.

NTSC : National Television Standards Committee


PAL : Phase Alternate Line
SECAM : Sequential Color and Memory
Frame Rate
Mendefinisikan metode untuk mengenkode informasi ke dalam
sinyal elektronik yang menciptakan gambar televisi.
Standar Frame Rate
Standar Pengguna Deskripsi

NTSC Amerika Serikat, Satu frame video terbuat dari 525 garis horizontal
Kanada, Meksiko, yang di-scan dan digambar ke dalam tabung gambar
Jepang berlapis fosfor setiap 1/30 detik dengan electron yang
bergerak cepat. Gerakan electron membuat dua
lintasan (genap dan ganjil) ketika menggambar satu
frame video. Masing-masing lintasan melukis sebuah
field (dalam kecepatan 60 Hz), dan dua field
dikombinasikan untuk menciptakan satu frame
dengan kecepatan 30 fps (frame per second).

PAL Inggris, Eropa Meningkatkan resolusi layar menjadi 625 garis


Barat, Australia, horizontal, namun memperlambat kecepatan scan
Afrika Selatan, menjadi 25 frame per detik. Sama seperti NTSC, garis
Cina dan Amerika genap dan ganjil digabungkan, setiap field
Selatan memerlukan 1/50 detik untuk menggambar (50 Hz)
SECAM Perancis, Eropa Menggunakan system 625 garis horizontal, 50 Hz,
Timur, USSR, dan namun berbeda dari system warna NTSC dan PAL
beberapa negara dalam hal teknologi dan metode penyiaran.
lain
Teknik Scan Video Image

a. Progressive Scan b. Interlaced Scan


Proses Video Digital
Langkah 1 : Encoding dan Digitalisasi video analog
Langkah 2 : Mengirim Video Digital ke Display
Langkah 3 : Menjalankan Video (Playback)
Langkah 1 : Encoding dan
Digitalisasi video analog
Card encoder menerima sinyal analog melalui kabel pada card
interface/firewire dan mengirim sinyal ke perangkat encoding
(hardware/software) untuk di-encode kedalam bentuk video
digital.
Langkah 1 : Encoding dan
Digitalisasi video analog
Proses digitalisasi sinyal analog ke digital :
Sampling rate, mencari nilai parameter scanning pada video, nilai
resolusi horizontal, resolusi vertical, frame rate dan aspect ratio.
Berdasarkan parameter tersebut diperoleh total nilai minimum
sampling rate (S).
Memberikan tingkatan kuantisasi, yaitu maksimum noise yang
dibenarkan, toleransi kehilangan paket gambar perdetiknya antara 5
s.d 10%
Langkah 1 : Encoding dan
Digitalisasi video analog
Digitalisasi warna video : memberikan perwakilan 3 warna : merah,
biru, hijau (RGB). Makin banyak warna yang terwakilkan makin baik
(memerlukan kapasitas penyimpanan yang besar). Warna
direpresentasikan dalam bit (8-bit, 16-bit, 24-bit, dst). Video digital
menggunakan variasi non-linier dari RGB yang dinamakan YCbCr,
dimana Y mewakili luminance atau brightness, sedangkan CbCr
merepresentasikan chrominance (pure color).
Video Digitizer
Langkah 2 : Mengirim Video
Digital ke Display
Setelah video dibuat, kemudian disimpan dan dikirim
ke desktop untuk dijalankan (playback).
Pengiriman data video dapat dilakukan melalui
jaringan LAN/Internet.
Digital service meliputi pengiriman (broadcast)
secara real time , non-streamed downloading atau
streaming.
Tipe broadcast video service : multicast (one to
many) dimana satu video stream melayani banyak
client atau unicast (one to one) dimana satu video
stream hanya dapat melayani satu client. Real time
broadcasting melakukan konversi secara on the fly.
Langkah 3 : Menjalankan Video
(Playback)
Ketika stream file video diterima oleh desktop, tipe file harus
dikenali melalui informasi pada header, kemudian dibuka. File
disimpan dalam buffer (cache) sampai data yang diterima cukup
untuk melanjutkan playback.
Fungsi utama playback biasanya termasuk kontrol untuk forward,
reverse, stop dan play, pengaturan volume, view size window, dll.
Arsitektur Video Digital
Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk
mengenkode dan memainkan kembali file video dengan komputer
dan menyertakan sebuah player yang dapat mengenali dan
membuka file yang dibuat untuk format tersebut. Contoh : Apple
QuickTime (.mov), Microsoft Windows Media Format (.avi), Real
Network RealMedia (.rmi).
Kompresi Video Digital
Untuk mereproduksi satu frame dari komponen
video digital 24 bit, diperlukan data komputer hampir
1 MB.
Video yang tidak terkompresi dengan layar penuh
selama 30 detik membutuhkan hardisk bermuatan
gigabyte.
Video dengan ukuran full-motion memerlukan
komputer yang dapat mengirimkan data kurang lebih
30 MB per detik.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan skema kompresi video digital atau
codec (coder/decoder).
Kompresi Video Digital
Codec adalah algoritma yang digunakan untuk
mengkompresi (kode) sebuah video untuk dikirmkan,
kemudian didekode secara langsung.
Algoritma kompresi video langsung seperti MPEG,
Indeo, JPEG, Cinepak, dan Sorenson dapat digunakan
untuk mengompresi informasi video digital dengan
kecepatan yang memiliki range dari 50:1 sampai
200:1.
Teknologi streaming diimplementasikan untuk
menyediakan kualitas video yang bagus dengan
bandwith rendah seperti Web.
Persaingan komersialisasi teknologi streaming di web
terjadi antara Microsoft, RealNetworks, cVideo, dan
Motorola.
END MODUL

Anda mungkin juga menyukai